Alat Transportasi dan Sarana Baru Perkembangan dan Pertambahan Penduduk
                                                                                maksud menarik agar si pedagang tetap membeli produk dari distributor.
Sistem  retur  diterapkan  dengan  maksud  para  pihak yang  bersangkutan  seperti  distributor  dengan  pihak  toko
tidak ada
yang merasa
dirugikan namun
saling menguntungkan.  Pihak  distributor  hanya  berfokus  pada
pembuatan  produk  dan  pihak  toko  hanya  berfokus  pada penjualan  saja  dan  kegiatan  tersebut  saling  berhubungan
dalam  kegiatan  jual  beli,  dalam  hal  ini  pihak  toko  lebih banyak  menanggung  resiko  jika  barang  tidak  laku  terjual
sedang  barang  dari  distributor  sudah  dibeli,  untuk menumbuhkan rasa saling percaya penerapan retur sangatlah
diperlukan dalam jual beli.
Mengenai  kerugian  yang  mungkin  akan  ditanggung si  pembeli  maka    perundang-undangan  pun  menegaskan
pasal  1504  KUHPdt
73
bahwa  si  penjual  diwajibkan menanggung  terhadap  cacat  pada  barang  yang  dijual,  yang
membuat  barang  itu  tak  sanggup  untuk  pemakaian,  atau yang  demikian  mengurangi  pemakain  itu,  sehingga,
seandaianya  si  pembeli  mengetahui  cacat  itu  ia  sama  sekali ia  tidak  akan  membeli  barangnya,  atau  tidak  akan
membelinya selain dengan harga yang kurang.
Penerapan sistem retur berbeda-beda tergantung yang telah
disepakati masing-masing
pihak sebagaimana
dijelaskan dalam  KUHPdt pasal 1493
74
“Kedua belah pihak diperbolehkan  dengan  persetujuan-persetujuan  istimewa,
memperluas  atau  mengurangi  kewajiban  yang  ditetapkan oleh undang-
undang”.
73
R.Subekti,  R.Tjitrosudibio,
Kitab  Undang-Undang  Hukum Perdata,
Pradnya Paramita, Jakarta, 2009, Cet.40, hlm.372
74
Ibid, hlm.374
                