Gambar IV.2 Hasil Pengujian Normalitas
Sumber :Lampiran Output SPSS.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas menguji hubungan linear antara beberapa semua variabel independen secara sempurna maupun hampir sempurna.
Semua variabel independen memiliki TOL 0,10 dan nilai VIF 10, maka tidak mengandung gejala multikolinieritas. Berikut ini merupakan hasil
pengujian multikolinieritas dalam penelitian sekarang.
Tabel IV.15 Hasil Pengujian Multikolinieritas
Variabel Collinearity Statistic
Keterangan TOL
VIF
Pemberian Upah 0,808
1,237 Tidak terjadi multikolineritas
Insentif 0,808
1,237 Tidak terjadi multikolineritas
Sumber : data primer yang diolah.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Apabila pada gambar menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi adanya heterokedastisitas pada model regresi Ghozali, 2005.
Gambar IV.3 Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Sumber :Lampiran output SPSS.
4. Uji Regresi Linier Berganda
Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi klasik, antara lain semua data berdistribusi normal,
model harus bebas dari gejala multikolinieritas dan terbebas dari heterokedastisitas. Dari analisis sebelumnya telah terbukti bahwa model
persamaan yang diajukan dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan asumsi klasik sehingga model persamaan dalam penelitian ini
sudah dianggap baik. Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel
terikat. Berdasarkan estimasi regresi berganda dengan program SPSS 17 diperoleh hasil seperti tabel IV.9
Tabel IV.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
10.967 1.434
7.649 .000
Pemberian Upah .421
.076 .433
5.509 .000
Insentif .385
.073 .415
5.279 .000
a. Dependent Variable: Produktivitas
Sumber :Lampiran Output SPSS.
Berdasarkan tabel IV.10 dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk adalah:
Y = 10.967 + 0,421 X
1
+ 0,385 X
2
Keterangan: Y = Produktivitas
X
1
= Pemberian Upah X
2
= Insentif
5. Pengujian Hipotesis
a. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi adalah suatu ukuran mengenai kontribusi variabel independen terhadap variabel dependennya. Dapat bahwa nilai
adjusted R
2
sebesar 50,6. Sehingga variabel dependen dipengaruhi 50,6 oleh kombinasi variabel independen dalam penelitian sekarang dan
sisanya 49,4 dijelaskan oleh variabel lain.
b. Uji t Uji Secara Parsial
Pengujian statistik t untuk mengetahui pengaruh signifikasi antara rata-rata sampel dengan rata-rata populasi dalam suatu penelitian.
Tabel IV.11 Hasil Uji t
Model t
hitung
Sig. Keterangan
Pemberian Upah 5,509
0,000 H1 diterima
Insentif 5,279
0,000 H2 diterima
Sumber : data primer yang diolah.
c. Uji Statistik F
Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F.
Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung =51,792. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, maka diperoleh nilai signifikansi
tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa secara simultan variabel pemberian upah dan
insentif mempunyai pengaruh terhadap produktivitas karyawan.
Tabel IV.12 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
501.595 2
250.798 51.792
.000
a
Residual 469.715
97 4.842
Total 971.310
99 a. Predictors: Constant, Insentif, Pemberian Upah
b. Dependent Variable: Produktivitas
Sumber :Lampiran Output SPSS.
PENUTUP A.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian upah dan insentif terhadap kinerja karyawan CV.Shindunata. Responden
dalam penelitian ini berjumlah 100 karyawan. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap
permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda.
Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh antara pemberian upah dengan produktivitaskaryawan. Pengujian
membuktikan bahwa pemberian upahmemiliki pengaruh positif terhadap produktivitas karyawan. Dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,421 dan nilai t hitung sebesar 5,509 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari
0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho.
Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh antara insentif dengan produktivitas karyawan. Pengujian membuktikan
bahwa insentif memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas karyawan. Dilihat dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh
nilai koefisien sebesar 0,385 dan nilai t hitung sebesar 5,279dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 dengan
demikian Ha diterima dan Ho ditolak
Pemberian upah mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap produktivitas karyawan, karena mempunyai nilai koefisien
regresi yang paling besar yaitu 0,421.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan dan dilakukan sesuai prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan antara lain:
1. Penelitian selanjutnya, sebaiknya tidak hanya menggunakan variabel
upah dan insentif saja, tetapi juga menggunakan variabel-variabel lainnya terutama pada variabel-variabel yang diperkirakan memiliki
tingkat pengaruh yang tinggi terhadap produktivitas.
2. Istilah kata-kata yang asing seperti produktivitas dan insentif yang
masih asing dan belum dimengerti responden sehingga responden kurang yakin dalam mengisi angket penelitian.
3. Pembagian angket tidak bisa dilakukan sendiri oleh peneliti, tetapi
harus didampingi oleh pimpinan perusahaan. Oleh karena itu, jawaban yang diberikan oleh responden tidak semua jawaban sesungguhnya.
C. Saran
1. Produktivitas karyawan CV. Shindunata termasuk dalam kategori tinggi,
maka pimpinan perlu menciptakan suasana kerja yang mampu merangsang produktivitas kerja yang lebih tinggi lagi. Untuk mempertahankan atau
merangsang produktivitas maka pemimpin perlu memperhatikan faktor-