peneliti gunakan dalam penelitian ini merupakan foto kegiatan anak, serta data dan nama-nama anak kelompok B TK Jatirejo.
Teknik Analisis data yang penulis gunakan adalah teknik analisis data diskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca
permulaan pada anak, dan diskriptif kuantitatif untuk mengetahui nilai yang dicapai oleh anak sudah mencapai rata-rata kelas atau belum berdasarkan siklus I, siklus II,
dan siklus III. Hasil dari rata-rata kelas setiap siklus dijasikan pedoman untuk melakukan refleksi sehingga kekurangan dalam proses pembelajaran dapat
diperbaiki pada siklus berikutnya. Agar peneliti dapat mengobservasi anak dalam penelitiani ini akan dilakukan beberapa tahap sebagai berikut:
1. Menstabilkan skor berdasarkan hasil pengamatan kemampuan membaca permulaan anak.
2. Menjumlah hasil skor untuk setiap anak. 3. Menghitung prosentase pencapaian tingkat kemampuan membaca anak dengan
menggunakan rumus : a. Prosentase Pencapaian Tingkat Kemampuan Membaca Anak
Jumlah skor setiap anak Skor maksimum
b. Skor maximum = Jumlah butir amatan x skor maksimum butir amatan, jumlah skor maksimum = 4 x 8 = 32
4. Membandingkan prosentase rata-rata pencapaian dengan indikator pencapaian pada setiap siklus yang telah ditentukan.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti melakukan penelitian awal atau pra siklus, dimana tahapan pra siklus untuk mengetahui kondisi
awal anak dalam tingkat kemandiriannya pada anak kelompok B TK Jatirejo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Pengamatan dimulai dari kegiatan
awal, inti, dan kegiatan akhir. Hasil pengamatan sebelum dilakukan tindakan diperoleh rata- rata prosentasi tingkat kemampuan membaca anak sebesar nilai tersebut masih
dikategorikan rendah atau kurang. Hal tersebut dapat menjadikan penghambat bagi kemampuan membaca anak,
sehingga peneliti perlu melakukan tindakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pada anak tersebut dengan menggunakan metode yang menyenangkan dan terutama
100
sesuai dengan pokok bahasan atau materi yang sedang diajarkan, sehingga anak termotivasi untuk dapat membaca permulaan, yaitu melalui Metode Sintesa. Sebelum
peneliti melakukan tindakan terlebih dahulu peneliti berdiskusi dengan kepala sekolah untuk merencanakan tindakan yang akan dilakukan.
Tindakan yang dilakukan selama kegiatan dengan melalui Metode Sintesa kemudian dianalisis dan direfleksi. Analisis dan refleksi pada siklus I bertujuan untuk
memperbaiki tindakan mengajar pada siklus berikutnya. Adapun rancangan prosedur penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai
berikut : 1. Siklus Pertama Siklus I
a. Merencanakan tindakan, meliputi membaca yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan, scenario pembelajaran, pedoman observasi dan wawancara.
b. Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan dalam skenario pembelajaran pada siklus I.
c. Melakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pembelajaran.
d. Membuat refleksi atas tindakan pada siklus I oleh peneliti dan guru. 2. Siklus Kedua Siklus II
Pada siklus II, tahap –tahap yang dilakukan sama seperti siklus I, akan tetapi
sebelumnya dilakukan perencanaan ulang berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, sehingga kelemahan pada siklus II dan seterusnya, termasuk perwujudan tahap
pelaksanaan observasi dan interprestasi serta analisiis dan refleksi pada siklus sebelumnya.
D. SIMPULAN
Peningkatan kemampuan membaca anak dengan metode sintesa dapat meningkatkan kreatifitas dan pemahaman dalam pembelajaran. Hal ini terbukti
dengan adanya peningkatan prosentase kemampuan anak dari sebelum tindakan