Sistematika Penulisan Kesimpulan Pemberlakuan Klausula Buy Back Guarantee dalam Perjanjian Kerjasama antara Bank dengan Perusahaan Pengembang Sehubungan dengan Penyaluran Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).

Universitas Kristen Maranatha penyaluran Kredit Pemilikan Apartemen KPA. Pengumpulan data primer yaitu pengumpulan sejumlah data atau fakta yang diperoleh secara langsung melalui suatu penelitian lapangan dengan wawancara tersusun dengan para pihak yang bersangkutan antara lain pihak developer, konsumen, dan pihak bank.

G. Sistematika Penulisan

a. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang Masalah yang mendasari pentingnya diadakan penelitian, Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan. b. BAB II TINJAUAN UMUM SISTEM PERBANKAN INDONESIA Bab ini berisi Tinjauan teori yang mendiskripsikan pengertian perbankan, aturan-aturan hukum yang melatar belakangi hukum perbankan, prinsip-prinsip pengelolaan usaha bank, prinsip Prudential Banking, serta Manajemen Risiko dalam Hukum Perbankan Indonesia c. BAB III BUY BACK GUARANTEE DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN APARTEMEN Bab ini berisi uraian tentang tinjauan umum perjanjian, pihak- pihak dan hubungan hukum dalam Kredit Pemilikan Apartemen KPA, hak dan kewajiban para pihak serta jaminan kredit, Universitas Kristen Maranatha termasuk juga klausula buyback guarantee dalam perjanjian penyaluran KPA. d. BAB IV PEMBERLAKUAN BUY BACK GUARANTEE DALAM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA BANK DENGAN PERUSAHAAN PENGEMBANG SEHUBUNGAN DENGAN PENYALURAN KREDIT PEMILIKAN APARTEMEN KPA Dalam bab ini diuraikan tentang analisa pemberlakuan klausula buy back guarantee dalam perjanjian kerjasama antara developer dengan bank terkait penyaluran KPA, yang meliputi: 1. Bagaimana mekanisme pemberlakuan klausula buy back guarantee dalam perjanjian kerjasama dikaitkan dengan perjanjian penyaluran Kredit Pemilikan Apartemen KPA? 2. Bagaimana perlindungan hukum bagi pihak bank yang menerapkan klausula buy back guarantee jika di kemudian hari terjadi gagal bayar atau wanprestasi pada pihak debitur? e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian. Universitas Kristen Maranatha BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Adanya jaminan buy back guarantee dalam perjanjian kerjasama penyaluran KPA merupakan salah satu bentuk prinsip kehati-hatian kegiatan perbankan Indonesia. Berdasarkan bahasan mengenai hal tersebut pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. Mekanisme pemberlakuan klausula buy back guarantee dalam suatu perjanjian kerjasama antara bank dengan perusahaan pengembang developer terkait penyaluran KPA dilakukan melalui beberapa tahap: a. Tahap pernyataan debitur telah wanprestasi Meliputi pemberitahuan kepada developer bahwa debitur telah wanprestasi. Bank bersangkutan akan meminta pertanggungjawaban developer untuk melunasi hutang debitur, beberapa hari setelah diterimanya surat pemberitahuan dari bank tersebut. b. Tahap negosiasi Meliputi penyesuaian klausula-klausula dalam perjanjian kerjasama, seperti pemberian jangka waktu tambahan bagi developer untuk pelaksanaan klausula buy back guarantee atau mengenai kesepakatan lain yang diperlukan. Universitas Kristen Maranatha c. Tahap kesepakatan pemberlakuan buy back guarantee Meliputi kesepakatan antara bank dan developer tentang cara-cara yang memungkinkan bagi developer untuk pelaksanaan klausula pada akta buy back guarantee. 2. Perlindungan hukum bagi pihak bank yang menerapkan perjanjian kerjasama dengan buy back guarantee diperoleh melalui mekanisme: a. Pelaksanaan subrogasi, yaitu berupa kewajiban developer untuk mencari debitur baru agar dapat dilakukan pengalihan hutang dari debitur lama yang telah dinyatakan wanprestasi. b. Borgtocht penanggungan utang, yaitu berupa kewajiban developer untuk membayar utang pokok, bunga, biaya-biaya, ongkos-ongkos, dan kewajiban lainnya yang timbul, sampai seluruh hutang debitur dapat dilunasi oleh si penanggung.

B. Saran