Abas Hidayat, 2015 PERBANDINGAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SERTA SELF-EFFICACY
ANTARA SISWA MTs YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA DIDAKTIS DAN BERBASIS KURIKULUM 2013 MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan acuan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa pada pretes dan postes adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, dan 5.
3. Skala Sikap Self-efficacy
Instrumen non tes pada penelitian adalah skala sikap self-efficacy. Skala sikap ini mengukur dan menguji self-efficacy siswa. Aspek self-efficacy yang akan
diukur adalah sebagai berikut. a.
Percaya pada kemampuan sendiri. b.
Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan. c.
Memiliki konsep diri yang positif. d.
Berani mengungkapkan pendapat. Skala sikap diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan pretes dan setelah
pelaksanaan postes. Adapun instrumen dan kisi-kisi skala sikap self-efficacy dapat dilihat pada Lampiran A.4.
Skala self-efficacy siswa terhadap matematika disusun dalam skala Likert yang terdiri dari serangkaian kegiatan atau perasaan positif dan negatif berkenaan
dengan self-efficacy siswa terhadap matematika. Pilihan respon jawaban siswa adalah Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS, Sangat
Tidak Setuju STS. Jawaban responden yang diukur dengan skala sikap pada umumnya diadakan scoring yakni pemberian nilai 1, 2, 3,4 dan 5, setiap skor yang
diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal. Data ordinal tersebut dirubah ke data interval dengan menggunakan Method of Successive Interval MSI
dengan bantuan softwere STAT 97 microsoft excel, kemudian dilakukan uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui jenis uji statistik untuk data self-
efficacy.
4. Jurnal Harian Siswa
Jurnal harian diberikan pada setiap akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kesan siswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan pembelajaran berbasis fenomena didaktis melalui pendekatan investigasi dan dianalisis secara deskriptif.
Abas Hidayat, 2015 PERBANDINGAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SERTA SELF-EFFICACY
ANTARA SISWA MTs YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA DIDAKTIS DAN BERBASIS KURIKULUM 2013 MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
E. Analisis Data
Data kualitatif diperoleh dari jurnal harian siswa dan dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes kemampuan berpikir kreatif
matematis dan skala self-efficacy. Data kuantitatif dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan bantuan software MS Excel 2007 dan SPSS 17.0 for
Windows. Tabel 3.11 di bawah ini adalah rincian hipotesis dan statistik uji yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.11 Uji Hipotesis Penelitian
No Hipotesis
Data Statistik Uji
1 Terdapat
perbedaan pencapaian
kemampuan berpikir kreatif matematis
yang signifikan
antara siswa yang memperoleh
pembelajaran berbasis
fenomena didaktis
dan siswa yang memperoleh
pembelajaran berbasis
buku kurikulum
2013 melalui
pendekatan investigasi.
Postes Kemampuan
berpikir kreatif matematis
Uji Independent Sample T-Test data berdistribusi
normal dan bervariansi homogen
Uji t’ data berdistribusi normal
tetapi tidak
bervariansi homogen Uji Non Parametrik
Mann Whitney U data berdistribusi
tidak normal
2 Terdapat
perbedaan peningkatan
kemampuan berpikir kreatif matematis
yang signifikan
antara siswa yang memperoleh
pembelajaran berbasis
fenomena didaktis
dan siswa yang memperoleh
pembelajaran berbasis
buku kurikulum
2013 melalui
pendekatan investigasi.
Indeks Gain Kemampuan
berpikir kreatif matematis
Uji Independent Sample T-Test data berdistribusi
normal dan bervariansi homogen
Uji t’ data berdistribusi normal
tetapi tidak
bervariansi homogen Uji Non Parametrik
Mann Whitney U data berdistribusi
tidak normal
3 Terdapat
perbedaan peningkatan
kemampuan berpikir kreatif matematis
yang signifikan
antara siswa yang memperoleh
pembelajaran berbasis
fenomena didaktis
dan siswa yang memperoleh
Indeks Gain Kemampuan
berpikir kreatif matematis
dengan: KAM tinggi
KAM sedang KAM rendah
Uji Independent Sample T-Test data berdistribusi
normal dan bervariansi homogen
Uji t’ data berdistribusi normal
tetapi tidak
bervariansi homogen Uji Non Parametrik