Tanaman Manggis Garcinia mangostana L

D. Tinjauan Pustaka

1. Tanaman Manggis Garcinia mangostana L

a. Klasifikasi tanaman Garcinia mangostana L Kingdom : Plantae tumbuh-tumbuhan Divisi : Spermatophyta tumbuhan berbiji Sub-divisi : Angiospermae berbiji tertutup Kelas : Dicotyledoneae biji berkeping dua Ordo : Guttiferanales Famili : Guttiferae Genus : Garcinia Spesies : Garcinia mangostana L Rukmana, 1995 b. Ekologi dan Penyebaran Manggis merupakan tanaman asli daerah tropis kawasan Asia Tenggara. Sebagian literatur memastikan daerah asal tanaman manggis adalan Kepulauan Sunda Besar dan Semenanjung Malaya. Selain itu juga disebutkan terdapat di hutan-hutan belantara di Kalimamtan Timur dan Kalimantan Tengah Rukmana, 1995. Tumbuhan ini dapat tumbuh di Jawa pada ketinggian 1-1000 dari permukaan laut, pada berbagai tipe tanah pada tanah liat dan lempung yang kaya bahan organik Sudarsono, dkk., 2002. c. Penggunaan Secara empirik buah manggis digunakan untuk mengobati diare, radang amandel, keputihan, disentri, wasir, borok, disamping itu digunakan sebagai peluruh dahak, dan juga untuk sakit gigi. Kulit buah digunakan untuk mengobati sariawan, disentri, nyeri urat, sembelit. Kulit batang digunakan untuk mengatasi nyeri perut. Akar untuk mengatasi haid yang tidak teratur. Dari segi flavor, buah manggis cukup potensial untuk dibuat sari buah Sudarsono, dkk., 2002. d. Kandungan kimia Lima puluh xanton telah diisolasi dari kulit buah manggis Garcinia mangostana L. Yang pertama diberi nama mangostin setelah itu diberi nama α-mangostin pada tahun 1885 Schmid, 1855. Turunan xanton lain yang telah diisolasi dari kulit buah manggis adalah -mangostin Jefferson et al., 1970, gartanin dan 8-dioksigartanin Govindachari dan Muthukumaraswamy, 1971. Kulit kayu, kulit buah, dan lateks kering Garcinia mangostana L mengandung sejumlah zat warna kuning yang berasal dari dua metabolit yaitu α-mangostin dan -mangostin yang berhasil diisolasi. α-mangostin merupakan komponen utama dalam kulit buah manggis sedangkan -mangostin merupakan konstituen minor Sudarsono, dkk., 2002. e. Senyawa α-mangostin Bioaktif utama yang merupakan metabolit sekunder dari manggis Garcinia mangostana L adalah turunan xanton Jung et al., 2006 dan Peres et al., 2000. Konstituen utama dari xanton manggis adalah α-mangostin dan -mangostin. Senyawa α-mangostin menunjukkan aktivitas antibakteri yang tinggi terhadap bakteri S. aureus, P aeruginosa, Salmonella typhimurium dan Bacillus subtilis dan aktivitas antibakteri yang sedang terhadap Proteus sp, Kleibsella sp dan Escherhia coli dengan nilai MIC antara 12,5 dan 50 µgmL. Senyawa α-mangostin juga menunjukkan aktivitas antijamur yang tinggi terhadap jamur Epidermophyton floccosum, Alternaria solani, Mucor sp, Rhizopus sp, Cunninghamella echinulata dan aktivitas antijamur yang sedang terhadap Trichophyton mentagrophytes, Microsporum canis, Aspergillus niger, Aspergillus flavus, Penicillium sp, Fusarium roseum, dan Curvularia lunata dengan nilai MIC 1 dan 5 µgmL Sundaram et al., 1983 cit Chaverri et al., 2008. MIC Minimum Inhibitory Concentration adalah konsentrasi terendah antimikrobial yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme mikroba. Banyak penelitian yang lain juga menunjukkan aktivitas α-mangostin sebagai antioksidan, antitumor, antiviral dan antiinflamasi Chaverri et al., 2008. Struktur α-mangostin dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Struktur Kimia Senyawa α-Mangostin Nama IUPAC 1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis 3metil-2-butenil-9H xanten-9-on, rumus molekul : C 24 H 22 O 6, berat molekul : 410,46 dan kemurnian : 95, 98, 99 menggunakan HPLC Petersson, 2009.

2. Jamur

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA ALFA MANGOSTIN HASIL ISOLASI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) TERHADAP Staphylococcus epidermidis.

0 4 16

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR α-MANGOSTIN HASIL ISOLASI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangsatana L.) TERHADAP JAMUR DERMATOFIT Trichophyton rubrum.

1 0 17