Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Teknik Analisis Bahan Hukum

berhubungan dengan materi malpraktik medik oleh dokter terhadap pasiennya , kegunaan dari bahan hukum sekunder itu antara lain adalah sebagai berikut: a. Untuk dirujuk pertama-tama sebagai sumber materiil. b. Untuk meningkatkan mutu interprestasi atas hukum positif yang berlaku. c. Untuk mengembangkan hukum sebagai suatu sistem normatif yang komprehensif dan tuntas, baik dalam makananya yang formal maupun dalam maknanya yang materiil. 25 3. Bahan hukum tersier, dalam hubungan penelitian ini menyangkut seperti kamus atau ensiklopedi yang memberi batasan pengertian secara etimologiarti kata atau secara gramatikal untuk istilah-istilah tertentu terutama yang berkaitan dengan komponen variabel judul.

1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Dalam penelitian ini untuk pengumpulan bahan hukum memakai metode sistematis, yakni berupa pengumpulan bahan peraturan perundang-undangan yang pelayanan kesehatan bagi masyarakat pasien oleh dokter

1.8.5 Teknik Analisis Bahan Hukum

Guna menganalisis bahan hukum yang telah terkumpul dalam penelitian menggunakan beberapa teknik analisis seperti : 1. Teknik deskripsi, berarti uraian apa adanya terhadap suatu kondisi sistem peradilan pidana terpadu atau posisi dari proposisi-proposisi hukum atau non hukum. 2. Teknik argumentasi, tidak terlepas dari teknik evaluasi karena penilaian harus didasarkan pada alasan-alasan yang bersifat penalaran hukum 25 Burhan Ashshofa, 2001, Metode Penelitian Hukum, Cetakan Ketiga, PT. Rineka Cipta, Jakarta, h 42. 3. Teknik sistematisasi, adalah berupa upaya mencari kaitan rumusan suatu konsep hvikum atau proposisi hukum antara peraturan perundang-undangan yang sederajat maupun antara yang tidak sederajat. 4. Teknik evaluasi, adalah penilaian berupa tepat atau tidak tepat, setuju atau tidak setuju, adil atau tidak adil, benar atau salah, sah atau tidak sah oleh peneliti terhadap suatu pandangan, proposisi, pernyataan rumusan norma baik tertera dalam bahan hukum primer maupun dalam bahan hukum sekunder. 5. Teknik interpretasi, berupa penggunaan jenis-jenis penafsiran dalam ilmu hukum seperti penafsiran gramatika, historis, sistematis, teleologis, kontektual, evolutif dinamical, futuristik dan lain-lain. 26 Demikian beberapa teknik analisis yang dikenal dan yang digunakan penulis dalam mengkaji bahan hukum yang diperoleh memakai teknik yang diperlukan sehubungan dengan masalah yang disajikan. 26 Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Tesis dan Penulisan Program Studi Magister S2 Ilmu Hukum, 2013, Universitas Udayana, Denpasar, h. 34-35.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MALPRAKTIK

2.1. Pemahaman Terhadap Istilah Malpraktik Medik 2.1.1 Pengertian Malpraktik Secara Etimologi dan Menurut Pendapat Ahli Terdapat dua istilah yang lazim dipakai dan didengar oleh etiap kalangan bagi mereka terutama berkecimpung atau bahkan sedang mengalami dan berurusan kondisi kesehatan fisik dan psikis seseorang. Dalam masyarakat ketika seseorang mengalami penderitaan kesehatan sebagai akibat dari pihak tenaga medis kesehatan seperti dokter, perawat ataupun petugas kesehatan lainnya timbul kecenderungan menyebut dengan istilah telah terjadi “malpraktek”, atau disambung dengan ikutan kata “medik”, menjadilah sebutan istilah “malpraktik medik”. Berbicara mengenai malpraktik atau malpractice berasal dari kata “mal” yan g berarti “buruk” Sedangkan kata “practice” berarti suatu tindakan atau praktik. Dengan demikian secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu tindakan medik “buruk”. 1 Bagi negara Indonesia, istilah malpraktik yang sudah sangat dikenal oleh para tenaga kesehatan sebenarnya hanyalah merupakan suatu bentuk Medical Malpractice, yaitu Medical Negligence yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Kelalaian Medik. 2 Menurut Martin Basiang “Malpractice” diartikan 1 Hendrojono Soewono, Op Cit, hlm : 12 2 Hendrojono Soewono, Loc Cit