MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 35 MEDAN T. A. 2015/2016.

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI
KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 35 MEDAN
T. A. 2015/2016

SKRIPSI

OLEH :

MANJA UTAMI
NIM. 1123351014

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI
KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 35 MEDAN
T. A. 2015/2016


Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH :
MANJA UTAMI
NIM. 1123351014

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

RIWAYAT HIDUP PENULIS

1. DATA PRIBADI
Nama

: MANJA UTAMI

Tempat/Tanggal Lahir


: SEI IYU/24 Juni 1994

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Status

: Belum menikah

Nama ayah

: Muhammad Amir

Pekerjaan


: Wiraswasta

Nama ibu

: It Miati

Pekerjaan

: PNS

Alamat orang tua

: Mesjid Sungai Iyu, Kec. Bendahara

2. RIWAYAT PENDIDIKAN
Sekolah Dasar

: SD N 1 Bendahara Tahun Ajaran 2000 s/d 2006

Sekolah Menengah Pertama


: MTss Yaspendi Dewi Tahun Ajaran 2006 s/d 2009

Sekolah Menengah Atas

: SMA N 1 Bendahara Tahun Ajaran 2009 s/d 2012

Hormat saya,

MANJA UTAMI
NIM. 1123351014

ABSTRAK

MANJA UTAMI, NIM : 11223351014, “Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Melalui Konseling Eklektik dengan Menggunakan
Media Superhero pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 35
Medan T.A 2015/2016”. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Medan.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah konseling

eklektik dengan menggunakan media superhero dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa pada kelas VIII di SMP Negeri 35 Medan T.A 2015/2016.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa melalui konseling eklektik dengan menggunakan media superhero di SMP
Negeri 35 Medan T.A 2015/2016. Metode yang digunakan adalah Penelitian
Tindakan dan Bimbingan Konseling dengan dua siklus yang terdiri dari empat
tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Populasi penelitian adalah
seluruh kelas VIII-4 yang mengalami masalah tidak dapat meningkatkan motivasi
belajar yang diperoleh berdasarkan hasil instrumen angket meningkatkan motivasi
belajar. Banyaknya sampel adalah 3 orang. Hasil penelitian menunjukkan
pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Menggunakan Media Superhero dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII-4 di SMP Negeri 35 Medan T.A
2015/2016. Sebelum tindakan kemampuan meningkatkan motivasi belajar siswa
berada pada kategori kurang. Setelah tindakan konseling pada siklus I siswa yang
mengalami peningkatan motivasi belajar mencapai 65 %. Pada siklus II
peningkatannya mencapai 100 % dan telah mencapai target yang ditetapkan. Dari
temuan penelitian, dapat dikemukakan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu
konseling eklektik dengan menggunakan media superhero pada siswa kelas VIII4 SMP Negeri 35 Medan T.A 2015/2016 dapat ditingkatkan motivasi belajarnya.

Kata kunci : media superhero, konseling eklektik, meningkatkan motivasi

belajar.

i

KATA PENGANTAR

puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Adapun judul skripsi ini adalah “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Melalui Konseling Eklektik Dengan Menggunakan Media Superhero Pada
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 35 Medan T.A 2015/ 2016”. Penulisan skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar
sarjana jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Program Studi Bimbingan
Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Penulis menyadari bahwa banyak sekali hambatan dan kesulitan yang
dialami oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. dalam kesempatan ini
penulis ingin mengungkapkan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Bapak Prof. Dr Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan bidang Akademik, bapak
Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan bidang Umum dan
Keuangan, dan bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan
bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
yang banyak memberikan masukan serta motivasi agar skripsi ini
terselesaikan dengan baik.

ii

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons, selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan, dan juga Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan.
5. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, S.Psi. MS., Kons, selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah dengan penuh kesabaran membimbing
dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Dr. M. Rajab Lubis, MS, Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd
dan Ibu Dra. Pastiria, M.Pd., Kons selaku Dosen Penguji yang telah
banyak memberikan masukan dalam kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan,
saran, dan motivasi kepada penulis selama berada didalam maupun
diluar perkuliahan.
8. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasamanya dan bantuan kepada penulis terutama dalam
usaha surat-menyurat.

iii

9. Teristimewa orang tua tersayang dan tercinta Ayah Muhammad Amir
dan Ibunda It Miati yang telah sabar memberikan kasih sayangnya
untuk menjaga, merawat dan mendidik penulis. Serta tidak pernah
berhenti memberikan doa, dukungan baik berupa moril dan materi.
10. Untuk seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat serta doanya
kepada penulis, kemudian untuk sahabat yaitu Nurul, Ade, Diana,
Dinda, Simi, Sisca, Desi, Dian, Indah, Intan, Tila, dek Yul dan Rani
yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan do’a kepada penulis.
11. Teman-teman seperjuangan BK Ekstensi 2012 yang telah membantu,
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman PPLT di SMP Negeri 3 Hinai yang telah memberikan motivasi

kepada penulis.
13. Dan seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terima
kasih atas semua bantuannya.

iv

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Dan penulis menyadari masih
banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karena penulis
saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Medan, Agustus 2016
Penulis

Manja Utami
NIM. 1123351014

v

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN. .................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 . Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 . Identifikasi Masalah ................................................................................ 12
1.3 . Pembatasan Masalah ............................................................................... 12
1.4 . Rumusan Masalah ................................................................................... 13
1.5 . Tujuan Masalah ....................................................................................... 13
1.6 . Manfaat Penelitian .................................................................................. 13
BAB II : KAJIAN TEORI ................................................................................ 10
2.1. Kerangka Teori....................................................................................... 15
2.1.1. Motivasi Belajar ........................................................................... 15
A. Pengertian Motivasi Belajar ....................................................... 15
B. Aspek-Aspek dalam Motivasi Belajar ....................................... 16
C. Jenis-Jenis Motivasi Belajar....................................................... 17
D. Ciri- Ciri Motivasi Belajar ......................................................... 18
E. Fungsi Motivasi Belajar ............................................................. 19

F. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ............. 21
G. Komponen-komponen motivasi belajar ..................................... 25
vi

2.1.2. Konseling Eklektik...................................................................... 26
A. Konseling Eklektik. .................................................................... 26
B. Media Superhero dalam Konseling ............................................ 33
C. Konseling Eklektik dengan Menggunakan Media Superhero
untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. ........................... 40
2.2. Kerangka Konseptual ............................................................................. 42
2.3. Hipotesis .................................................................................................. 44
BAB III : METODE PENELITIAN................................................................ 45
3.1. Jenis Penelitian ........................................................................................ 45
3.2. Populasi dan Sampel ............................................................................... 46
3.3. Desain Penelitian ..................................................................................... 46
3.4. Operasional Variabel Penelitian .............................................................. 51
3.5. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 52
3.6. Teknik Analisis Data ............................................................................... 52
3.7. Uji Coba Instrumen ................................................................................. 58
3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 59
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 61
4.1. Hasil Penelitian ....................................................................................... 61
4.1.1. Keadaan Fisik Sekolah .................................................................. 61
4.1.2. Hasil Evaluasi Terhadap Peningkatan Motivasi Beelajar ............. 62
4.1.3. Deskripsi Siklus I .......................................................................... 64
4.1.4. Deskripsi Siklus II ......................................................................... 82
4.2. Pembahasan dan Penelitian ..................................................................... 93

vii

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 98
5.1

Kesimpulan ........................................................................................... 98

5.2

Saran ...................................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 100

viii

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Rencana Perangkat Penelitian Siklus I ............................................. 47
Tabel 3.2. Rencana Perangkat Penelitian Siklus II ........................................... 49
Tabel 3.3. Pemberian Skor Instrumen Angket Meningkatkan Motivasi Belajar 53
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Angket Meningkatkan Motivasi Belajar di
Kelas VIII SMP Negeri 35 Medan ................................................... 53
Tabel 3.5. Jadual Rencana Penelitian ................................................................ 60
Tabel 4.1. Hasil Instrumen Angket Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
(AZ) 01 ............................................................................................. 63
Tabel 4.2. Hasil Instrumen Angket Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
(AN) 02 ............................................................................................ 63
Tabel 4.3. Hasil Instrumen Angket Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
(DDP) 03 .......................................................................................... 63
Tabel 4.4. Analisis Instrumen Angket Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
yang akan diberikan Layanan ........................................................... 63
Tabel 4.5. Jadual pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Media Superhero
Siklus I.............................................................................................. 65
Tabel 4.6. Jadual pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Media Superhero
pertemuan ke 1 Siklus I ................................................................... 66
Tabel 4.7. Jadual pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Media Superhero
pertemuan ke 2 Siklus I ................................................................... 68
Tabel 4.8. Jadual pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Media Superhero
pertemuan ke 3 Siklus I .................................................................... 70
Tabel 4.9. Jadual pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Media Superhero

ix

pertemuan ke 4 Siklus I .................................................................... 72
Tabel 4.10 Jadual pelaksanaan Konseling Eklektik dengan Media Superhero
pertemuan ke 5 Siklus I .................................................................... 75
Tabel 4.11. Hasil Observasi Sebelum dan Sesusdah Tindakan ........................... 78
Tabel 4.12. Analisis Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I ............ 79
Tabel 4.13. Hasil Penelitian Peningkatan Motivasi Belajar pada Siklus I .......... 81
Tabel 4.14. Tabel Jadual Peelaksanaan Koonseling Meedia Superhero ............. 83
Siklus II
Tabel 4.15. Tabel Jadual Pertemuan 1 sikuls II .................................................. 84
Tabel 4.16. Tabel Jadual Pertemuan 2 Siklus II .................................................. 86
Tabel 4.17. Hasil Observasi Sesudah dan Sebelum Tindakan ............................ 88
Tabel 4.18. Analisis Peningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I ............ 90
Tabel 4.19. Hasil Angket Meningkatkan Motivasi Belajar ................................. 92
Tabel 4.20. Hasil Peningkatan Motivasi Beelajar ............................................... 92
Tabel 4.21. Data dan Penilaiaan Peningkatan Proses Konseling Selama
Peendidikan ...................................................................................... 93

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Angket Meningkatkan Motivasi Belajar ..................................... .. 104
Lampiran 2: Uji Instrumen Angket Angket Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa ........................................................................................... .. 106
Lampiran 3: Perhitungan Uji Validitas Angket Angket Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa .............................................................................. .. 107
Lampiran 4: Perhitungan Reabilitas Angket Angket Meningkatkan Motivasi
Belajar ......................................................................................... .. 110
Lampiran 5: Angket Angket Meningkatkan Motivasi Belajar Yang Sudah
Divalidasi .................................................................................... .. 114
Lampiran 6: Nilai Angket Angket Meningkatkan Motivasi Belajar ............... .. 117
Lampiran 7: Rencana Pelaksanaan Layanan ................................................... .. 118
Lampiran 8: Penilaian Aktivitas Konseling .................................................... .. 167
Lampiran 9: Daftar Hadir ................................................................................ .. 185
Lampiran 10: Verbatim .................................................................................... .. 188
Lampiran 11: Laiseg ........................................................................................ .. 203
Lampiran 12: Laijapen ..................................................................................... .. 219
Lampiran 13: Laijapan ..................................................................................... .. 228
Lampiran 14: Gambar Superhero .................................................................... .. 234
Surat Izin Penelitian
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

xi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Pada perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dan arus

globalisasi juga semakin hebat maka muncullah persaingan dibidang pendidikan.
Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan
(Darsono, 2000:1) dalam setyowati (2007)
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan tersebut, Pemerintah berusaha
melakukan perbaikan-perbaikan agar mutu pendidikan meningkat, diantaranya
perbaikan kurikulum, SDM, sarana dan prasarana. Perbaikanperbaikan tersebut
tidak ada artinya tanpa dukungan dari guru, orang tua murid dan masyarakat yang
turut serta dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Apabila membahas tentang mutu pendidikan maka tidak lepas dari
kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan
kegiatan yang paling fundamental. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan antara lain bergantung pada bagaimana proses belajar yang
dialami siswa sebagai anak didik.
Menurut penelitian Wasty (2003) dalam setyowati (2007) pengenalan
seseorang terhadap hasil atau kemajuan belajarnya adalah penting, karena dengan
mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha
meningkatkan hasil belajarnya. Sehingga dengan demikian peningkatan hasil

1

belajar dapat lebih optimal karena siswa tersebut merasa termotivasi untuk
meningkatkan hasil belajar yang telah diraih sebelumnya.
Hasil belajar dapat dilihat dari terjadinya perubahan hasil masukan pribadi
berupa motivasi dan harapan untuk berhasil (Keller dalam H Nashar, 2004:77).
Masukan itu berupa rancangan dan pengelolaan motivasional yang tidak
berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk
mencapai tujuan belajar. Perubahan itu terjadi pada seseorang dalam disposisi atau
kecakapan manusia yang berupa penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh melalui usaha yang sungguhsungguh
dilakukan dalam satu waktu tertentu atau dalam waktu yang relatif lama.
Hasil belajar yang diharapkan biasanya berupa prestasi belajar yang baik
atau optimal. Namun dalam pencapaian hasil belajar yang baik masih saja
mengalami kesulitan dan prestasi yang didapat belum dapat dicapai secara
optimal. Dalam peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor,
salah satunya yakni motivasi untuk belajar. Dalam upaya peningkatan kualitas
pembelajaran berbagai upaya dilakukan yaitu dengan peningkatan motivasi
belajar. Dalam hal belajar siswa akan berhasil kalau dalam dirinya sendiri ada
kemauan untuk belajar dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena dengan
peningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan
perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar adalah keinginan, perhatian, kemauan siswa dalam
belajar. Woodkowski (2007)

dalam Sri Milfayetty,dkk (2015) menyebutkan

bahwa motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar,

2

motivasi belajar tercermin melalui ketekunan yang tidak goyah untuk mencapai
sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan.
motivasi belajar siswa di sekolah masih tidak seimbang antara yang
dimiliki dengan yang diharapkan. Sehingga motivasi belajar siswa menjadi lemah,
lemahnya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan dalam belajar, sehingga
mutu hasil belajar menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri
siswa perlu ditingkatkan. Dengan tujuan agar siswa memiliki motivasi belajar
yang tinggi, sehingga hasil belajar yang diraih siswa dapat menjadi optimal.
Motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran
sangat berperan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
tertentu (dalam Nashar, 2004:11).

Dorongan belajar merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan
dalam rangka memenuhi harapan dalam belajar. Dorongan berorientasi pada
tujuan belajar. Tujuan belajar inilah yang menjadi inti motivasi belajar. Tujuan
adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu.

Ciri-ciri motivasi belajar berdasarkan pendapat Hamzah B. Uno (2008: 23)
dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) Adanya hasrat dan keinginan ingin
berhasil; (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) Adanya harapan
dan cita-cita untuk masa depan; (4) Adanya penghargaan dalam belajar; (5)
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) Adanya lingkungan belajar
yang kondusif.

Selain dari ciri-ciri di atas didalam motivasi belajar juga memiliki ciri-ciri
motivasi belajar yang tinggi dan yang rendah, ciri-ciri motivasi belajar yang tinggi

3

antara lain yaitu: (1) Optimis, (2) Berani menerima tantangan, (3) Mandiri dan
bertanggung jawab, (4) Memiliki cita-cita, (5) Kreatif, (6) Berfikir positif.
Ciri-ciri motivasi belajar yang rendah antara lain: 1) cepat putus asa dalam
menghadapi kesulitan, 2) tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, 3)
tidak aktif dalam proses pembelajaran, 4) ramai dengan temannya saat
diterangkan oleh guru, 5) senang dengan tugas rutin, 6) tidak dapat
mempertahankan hal/pendapatnya.
Sekolah Menengah Pertama Negeri 35 Medan pada kelas VIII merupakan
sekolah Negeri pada jenjang menengah pertama. SMP Negeri 35 Medan kelas
VIII terdapat 8 kelas, yang masing-masing kelas terdiri dari VIII1 (38), VIII2
sampai VIII6 (39) dan VIII7 dan VIII8 (40) siswa. Menurut pengamatan di
lapangan pada tanggal 3 Februari 2016 berdasarkan dari hasil wawancara saya
dengan guru BK SMP Negeri 35 Medan tersebut bahwasanya dari sekian banyak
siswa kelas VIII, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar, siswa
yang mengalami kesulitan belajar derdapat di kelas VIII4 (39 siswa) dan kelas
VIII4 (39 siswa) dari 2 tersebut terdapat sebanyak 15 orang siswa yaitu dari kelas
VIII 6 (6 orang siswa) dan di kelas VIII 7 (9 orang siswa) yang terlihat kesulitan
dalam pencapaian hasil belajar yang optimal

dan tidak bersemangat dalam

menerima mata pelajaran di kelas, siswa juga belum aktif dalam mengerjakan soal
latihan yang diberikan oleh guru. Sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa
kurang memuaskan karena masih banyak nilai dibawah standar kelulusan yakni
dibawah 7 (daftar nilai rapot semester 1 tahun ajaran 2015/2016), padahal selama
ini sudah ada fasilitas-fasilitas sekolah yang diberikan guna mendukung sarana

4

prasarana demi kelancaran dalam proses pembelajaran. Maka hal itulah akan yang
menjadi permasalahan.
Hal ini disebabkan karena siswa memiliki motivasi belajar yang rendah
antara lain : (1) siswa tidak menyimak pelajaran dengan baik saat guru
menjelaskan, (2) siswa menganggap materi pelajaran yang duberikan tidak
penting, (3) kurangnya semangat pada diri siswa, namun dikleas VIII juga ada
sebagian siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi seperti : (1) mereka
benar-benar menyimak materi pelajaran dengan baik saat guru menjelaskan,
ketika ada bagian materi pelajaran yang dijelaskan dan mereka tidak paham maka
mereka bertanya lalu membuat catatan kecil agar mudah untuk diingat, (2)
memiliki semangat belajar yang tinggi, mereka yang duduk didepan pada
kenyataannya mereka lebih mudah memahami pelajaran daripada mereka yang
duduk dibelakang.
Berdasarkan hasil observasi terdahulu mengenai motivasi belajar di kelas
VIII A SMP Negeri I Wedi, Klaten diperoleh informasi bahwa: 1) motivasi belajar
siswa dalam kegiatan pembelajaran rendah, 2) pembelajaran yang masih
didominasi oleh guru (teacher center), belum sepenuhnya terpusat pada siswa, 3)
siswa kurang memperhatikan penjelasan guru mereka cenderung mengobrol
sendiri dengan temannya, 4) kegiatan pembelajaran di dalam kelas kurang optimal
karena siswa cenderung bersikap pasif. Adapun ciri-ciri siswa yang mempunyai
motivasi rendah antara lain, 1) cepat putus asa dalam menghadapi kesulitan, 2)
tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran, 3) tidak aktif dalam proses
pembelajaran, 4) ramai dengan temannya saat diterangkan oleh guru, 5) tidak
dapat mempertahankan hal/pendapatnya.

5

Melihat keadaan ini, peneliti mengaanggap penting adanya pelayanan
untuk meningkatkan motivasi belajar, yaitu dengan memberikan dorongan atau
semangat belajar untuk mencapai prestasi yang baik. Pelayanan yang diberikan
berupa bantuaan kepada siswa untuk meningkatkan motivasi belajar melalui
layanan bimbingan konseling dengan menggunakan media Superhero yang
bertujuan agar siswa dapat mencapai sesuatu sesuai dengan apa yang diharapkan,
dengan demikian maka seseorang akan melakukan usaha untuk mencapai sesuatu
hal ini dapat terwujud karena adanya motivasi, motivasi yang baik dalam belajar
akan menunujukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, menunjukkan adanya
usaha yang tekun dan terutama didasari oleh motivasi, maka seseorang akan dapat
menyalurkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat
menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

Empat komponen motivasi belajar yang disebut sebagai model ARCS. Yaitu,
Atention (perhatian), Relevansi (relevansi), confidence (kepercayaan diri) dan dan
satisfaction (kepuasan). Keller dalam Suciati (2001: 134)


Atention (perhatian) siswa terhadap pelajaran disekolah muncul didorong
oleh rasa tahu, hal ini dapat dilakukan siswa seperti dengan memberikan
pertanyaan pada bagian yang belum dipahami.



Relevansi, menunjukkan adanya hubungan materi pelajaran dengan
kondisi siswa. Motivasi belahar siswa akan terpelihara apabila mereka
menganggap pelajaran yang dipelajarinya akan memenuhi kebutuhan
pribadinya, bermanfaat bsgi dirinya serta sesuai dengan nilai yang
dianutnya.

6



Confidence (percaya diri) yaitu perasaan mampu dalam diri siswa yang
merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positif dengan
lingkungan. Hal ini berhubungan dengan keyakinan siswa bahwa dirinya
memiliki kemampuan untuk melakukan suatu tugas yang menjadi syarat
keberhasilan. Motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya
harapan untuk berhasil.harapan ini dipengaruhi oleh pengalaman sukses di
masa lampau. Motivasi dapat menghasilkan ketekunan yang membawa
keberhasilan dan selanjutnya pengalam sukses tersebut akan memotivasi
siswa untuk mengerjakan tugas berikutnya.



Satisfaction (kepuasan). Usaha belajar yang dilakukan siswa dipengaruhi
konsekuensi yang diterimanya. Konsekuensi yang sesuai dengan harapan
akan memberikan kepuasan. Selanjutnya kepuasan ini akan membuat
siswa termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa.
Keempat komponen motivasi belajar ini dapat digunakan untuk
memotivasi siswa didalam proses pembelajaran

adapun faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa menurut
pendapat Nurilas (2004) antara lain :


Faktor internal (kondisi fisiologis dan psikologis) Kondisi fisiologis pada
umumnya berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang. Individu yang
sehat jasmaninya akan menunujukkan perbedaan ptrestasi belajar dengan
orang yang kondisi jasmaninya lelah atau sakit. Di samping keadaan fisik
seseorang, keadaan panca indra juga akan mempengaruhi motivasi hasil
belajar yang dicapai seseorang, seperti:

7

a. Minat dan konsentrasi, hal ini merupakan suatu faktor yang saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Konsentrasi yang baik
adalah konsentrasi yang disadari oleh minat suatu subjek atau
pelajaran yang senang dipelajari siswa.
b. Kecerdasan atau kemampuan, hal ini sangat besar dalam
keberhasilan seseorang dalam mempelajari sesuatu.
c.

Mengikuti beberapa macam program pendidikan.

d. Motivasi adalah suatu daya rohani yang memberikan dorongan
pada diri seseorang dalam melakukan suatu tindakan belajar.
e.

Bakat, kondisi bawaan ini sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar yang sedang diikuti siswa. Bakat adalah potensi atau
kecakapan yang dibawa sejak lahir.

f. Sikap, menurut Slameto (2003:102) sikap adalah kecenderungan
yang relatif menetap untuk beraksi dengan cara baik atau buruk
terhadap barang tertentu, pada prinsinya sikap itu dapat kita anggap
suatu kecenderungan siswa untuk bertindak dengan suatu cara
tertentu.


Faktor eksternal (lingkungan dan instrumen) Faktor eksternal merupakan
kondisi dari luar siswa dan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa, yang termasuk kedalam kelompok faktor eksternal ini adalah :

a. Lingkungan keluarga, suasana keluarga para peserta didik yaitu
cara orang tua mendidik anak dirumah, hubungan sosial dalam

8

keluarga, serta latar belakang pendidik orang tua siswa selalu
memberikan pengaruh terhap prestasi belajar
b. Lingkungan sekolah, interaksi guru dengan murid, cara guru
mengajar, kondisi sekolah, penggunaan media sangat mempegaruhi
hasil belajar siswa.
c. Lingkungan masyarakat, media massa, teman bermain serta
suasana lingkungan

kemampuan siswa

kondisi siswa tempat

tinggal yang berbeda. Hal ini sangat mempengaruhi prestasi belajar
siswa.
d. Kelompok sosial rermaja pada umumnya selalu memiliki
kelompok sebaya yang mempunyai kebutuhan untuk diterima
sebaya. Jika kelompok ini dapat dipenuhi akan memberikan
kebutuhan integrasi pribadi, jika tidak dipenuhi akan menimbulkan
rasa kecewa dan berakibat prilaku yang tidak sopan, sehingga
berpengaruh pada prestasi belajar siswa di sekolah.

Terkait dengan penelitian ini bedasarkan hasil penelitian terdahulu maka,
seseorang dikatakan memiliki motivasi belajar jika ia terdorong untuk mengikuti
pembelajaran, berhasil tuntas dalam belajarnya, yang ditunjukkan dengan adanya
dorongan dari dalam diri yang tinggi untuk berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM).
Model konseling yang diberikan oleh guru BK kepada siswa berupa
pemberian arahan atau saran

yang sesui dengan masalah siswa untuk

meningkatkan motivasi belajarnya dengan begitu konseli dapat mencapai hasil
belajar yang optimal sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu konselor

9

menggunkan pendekatan konseling eklektik dengan menggunakan media
superhero, dengan media Superhero tersebut konseli dapat mengetahui kekutankekuatan yang ada didalam dirinya, hal ini dilakukan dengan menghubungan
masalah yang dimiliki konseli dan membandingkan cerita Superhero yang telah
disediakan oleh guru BK, jadi ketika konseli menghapi kendala konseli sudah tahu
cara mengatasi kendala tersebut. Menurut Latipun (2011), pendekatan konseling
eklektik adalah suatu pendekatan yang berusaha menyelidiki berbagai sistem
metode dan teori dengan tujuan untuk memahami dan menerapkannya dalam
situasi konseling. Pendekatan eklektik juga dikenal sebagai konseling integratif.
Hal ini tentu saja disebabkan karena orientasi pendektan eklektik adalah
penggabungan teori-teori konseling dengan mempertimbngkan kelebihan dan
kekurangan pada masing-masing teori tersebut. Karena dalam praktiknya
pendekatan eklektik menggunakan semua teori konseling, maka pendekatan ini
tidak pernah menggunakan konsep-konsep teori secara tetap, tetapi akan memilih
konsep teori apakah yang paling sesuai dengan masalah konseli. Oleh karena itu,
pendekatan eklektik bersifat fleksibel dalam penggunaannya. Selain iu,
pendekatan eklektik juga bersifat ilmiah, sistematik, dan logis (Namora, 2011 : 2).
Selanjutnya Corey (2009) juga menganjurkan agar konselor menggunakan
pendekatan eklektik sebagai kerangka kerjanya dalam menangani konseli. Hal ini
berdasarkan anggapan bahwa juga konselor hanya terpaku pada satu teori yang
dianggapnya

paling

penting,

maka

secara

tidak

langsung

ia

telah

mengesampingkan teori lain yang mungkin saja lebih efektif dan bermanfaat bagi
konseli. Selain itu, dimensi-dimensi lain yang bernilai dari tingkah laku manusia
akan terlewati jika konselor hanya membatasi diri pada satu teori konseling saja.

10

Sesuai dengan pemenuhan dasar yang ingin dicapai oleh individu, maka
tujuan pendekatan eklektik adalah membentu klien mengembangkan integritasnya
pada level tertinggi. Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana klien dapat
mengaktualisasikan diri sekaligus memperoleh integritas yang memuaskan.

Melalui konseling eklektik maka dalam memberikan layanan bimbingan
konseling media Superhero dapat digunakan sebagai media atau alat untuk
membantu konseli dalam pemecahan masalahnya. Superhero mempunyai
kekuatan dan mentransformasikan keyakinan untuk memecahkan masalah, maka
dengan usaha dan keyakinan yang dimilikinya konseli dapat memecahkan
masalahnya dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya. Media Superhero
didalam konseling ini digunakan sebgai perantara untuk mengetahui kekuatankekuatan yang dimiliki konseli dalam memecahkan masalah. Dengan demikian
konseli dapat memahami kekuatan yang ada didalam dirinya, sehingga konseli
mampu untuk memecahkan masalahnya dalam meningkatkan motivasi belajarnya
dan mmencapai hasil belajar yang optimal. Superhero dapat menyelidiki dan
mengubah

situasi

yang

dihadapinya.

Dengan

begitu

konseli

dapat

menghubungankan masalahnya dengan situasi itu, untuk mengembangkan daya
juang dan penafsiran dalam menghadapi persoalan. Kemampuan untuk
beradaptasi terhadap pengalaman mentransfomasikan diri ini didasarkan pada
perjuangan dan kerja keras untuk menghadapi persoalan. Meskipun konseli tidak
memiliki kekuatan seperti superhero, tetapi kekuatan fisik dan kekuatan moral
superhero dapat ditransformasikan untuk mengubah dan membantu konseli
mengatasi ketidak mampuan dan kekurangan yang dirasakan (Rubin, C,
Lawrence, 2007 : 4 dan 17)

11

Guru adalah sebagai pendidik dalam proses belajar mengajar oleh karena
itu guru harus benar-benar memahami kegiatan-kegiatan dalam proses balajar
tersebut. Selain sebagai pengajar, guru juga harus mampu memberikan motivasi
kepada siswa maupun siswinya, agar tercapainya hasil belajar yang memuaskan.

Atas dasar hal ini maka disusunlah sebuah penelitian yang berjudul.
“MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI KONSELING
EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN”.
1.2 Identifikasi Masalah
1) prestasi yang didapat belum dapat dicapai secara optimal
2) motivasi belajar siswa disekolah belum seimbang
3) siswa tidak memiliki bersemangat dalam menerima mata pelajaran di
kelas
4) siswa belum dapat mengejakan tugas yang diberikan oleh guru dengan
tepat
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah-masalah di atas, penting kiranya
dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini agar masalah yang diteliti
lebih jelas dan terarah serta untuk menghindari pembahasan masalah yang
menyimpang dari yang sebenarnya. Pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah Meningkaatkan Motivaasi Belajar

siswa Melalui Konseling Eklektik

Dengan Menggunakan Media Superhero pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri
35 Medan.

12

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah penelitian, dirumuskan masalah dalam

penelitian ini adalah:
1. Mengapa motivasi belajar siswa di sekolah penting untuk ditingkatkan?
2. Apakah cara guru BK atau konselor selam ini tidak efektif dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah?
3. Bagaimana cara yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?
4. Apakah melaui konseling eklektik dengan menggunakan media superhero
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?
4.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami keefektifan
pengunaan konseling eklektik dengan media superhero dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa.
4.6

Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
a. Memberikan

sumbangan

pemikiran

bagi

pengembangan

ilmu

bimbingan dan konseling, khususnya dalam penerapan teori konseling
eklektik dalam meningkatkan motivasi belajar.
b. Dari penelitian ini diharapkaan dapat bermnfaat untuk memberi
masukan serta tambahan bagi pihak yang terkait dengan masalah yang
diteliti dan berguna bagi pihak yang berminat pada masalah yang
sama.

13

2) Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan dan memiliki cara yang efektif dalam
membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajarnya.
b. Bagi Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan
Sebagai bahan referensi dalam menambah dan memperkaya ilmu
pengetahuan khususnya mahasiswa jurusan Psikilogi Pendidikan dan
Bimbingan di UNIMED.
c. Bagi peneliti
Sebagai bahan masukan dan memiliki cara yang efektif dalam
membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajar.
d. Bagi Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa-siswi SMP Negeri 35 Medan
untuk meningkatkan motivasi belajar

14

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat
diambil kesimpulan bahwa :
Setelah terlaksanakan semua proses konseling maka dapat
dikatakan bahwa penggunaan konseling eklektik dengan menggunakan
media Superhero dapat meningkatkan motivasi belajar, dan sangat efektif
digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar.
Pada

saat

penelitian

proses

konseling

eklektik

dengan

menggunakan media superhero dapat dilakukan oleh peneliti. Proses
penelitian ini menggunakan PTBK dengan dua siklus. Siklus I berjalan
baik dengan 5 kali pertemuan. Dan pada siklus II proses konseling
semakin baik dengan 2 kali pertemuan. Motivasi belajar siswa dapat
dikatakan semakin meningkat karena setiap selesai siklus peneliti
memberikan instrumen angket untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya
dan dari kesimpulan, maka peneliti menyarankan :

98

a) Bagi Guru
Sebagai bahan masukan dan memiliki cara yang efektif dalam
membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajarnya
b) Bagi Mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Sebagi bahan referensi dalam menambah dan memperkaya ilmu
pengetahuan khususnya mahasiswa jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan di UNIMED.
c) Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan dan memiliki cara

yang efektif dalam

membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajar
d) Bagi Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa-siswi SMP Negeri 35 Medan untuk
menigkatkan motivasi belajarnya

99

DAFTAR PUSTAKA

Alderfer, C. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran . dalam Nashar, H. Jakarta: Delia Press
Bender, J. Dan Lourie, R. 2007.Using Superheroes In Counseling And Play
Therapy. dalam Robin, C.L. New York: Springer Publishing Company
Bender, J. 2007. Using Superheroes In Counseling And Play Therapy. dalam
Rubin. C. L. New York : Springer Publishing Company, LLC.
Carkhuff, R. C. 1984. Konseling Eklektik. dalam
https://www.google.co.id/search?q=1.+Carkhuff+dalam+Gilliland+(1984)
+konseling+eklektik&oq=1.+Carkhuff+dalam+Gilliland+(1984)+konselin
g+eklektik&aqs=chrome..69i57.9108j0j7&sourceid=chrome&espv=2&es_
sm=93&ie=UTF-8.Online. diakses 12 April 2016
Corey, G. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori dan Praktik.
dalam Namora, L. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Daniel, G. 2001. Kecerdasan Emosional untuk Mencapai Puncak Prestasi
(terjemahkan oleh Widodo). Jakarta: PT. Gramedia
Darsono, Max. 2000. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas VII SMPN 13 Semarang. dalam Setyowati. Skripsi. Medan:
UNIMED
Donald, F. J. Mc. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan
Pembelajaran. dalam Nashar, H. Jakarta: Delia Press.
Gunarsa. 1992. Mengurangi Kebiasaan Merokok Melalui Konseling Eklektik
dengan Media Kreatif Terhadap Siswa SMP Negeri 17 Medan. Dalam
Nurlelawati. Skripsi. Medan : UNIMED
Irianto. 2010. Profesionalisai Guru BK Melalui PTBK. Dalam Dewi, R. UNIMED
Keller, J. 2001. Psikologi Pendidikan. Medan : Program Pascasarjana Unimed
Kemmis dan Taggart, M.C. 2012. Meningkatkan Profesionalisme Guru Melalui
Penelitian Tindakan Kelas. Dalam Ridwan. A. S dan Sudirman. Bandung :
Ciptapustaka Media Perintis.

100

Latipun. 2011.Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori Dan Praktik
dalam Namora, L. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Latuheru. 2007. Media Pengajaran. dalam Arsyad Azhar. Jakarta: PT
Geafindo Persada

Raja

Lumongga, N. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori Dan
Praktik. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Maslow, A. 2002. Lima Kebutuhan Dasar.
http://spasikita.blogspot.co.id/2015/01/motivasi-belajar.html. diakses (04
April 2016)
Maslow, A. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran . dalam Nashar, H. Jakarta: Delia Press
Muhibbin, S. 1995. Psikologi Pendidikan dalam Pendekatan Baru. Bandung. PT
Remaja Rosda Karya
Nakita. 2008. Menumbuhkan Kemandirian Pada Anak, (online). dalam
http://www.tabloid.nakita.com. diakses (04 April 2016)
Nashar, H. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran . Jakarta: Delia Press
Nurilas. 2014. Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar. (online). dalam
https://www.google.co.id/search?q=faktor+yang+mempengaruhi+motivasi
+belajar+siswa+menurut+pendapat+Nurilas+(2004)&oq=faktor+yang+me
mpengaruhi+motivasi+belajar+siswa+menurut+pendapat+Nurilas+(2004)
&aqs=chrome..69i57.695j0j4&sourceid=chr. Diakses (11 Mei 2016)
Prayitno dan Amti, Erman. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta
Rahmadian. 2011. Mengurangi Kebiasaan Merokok Melalui Konseling Eklektik.
dengan Media Kreatif Terhadap Siswa SMP Negeri 17 Medan. Dalam
Nurlelawati. Skripsi. Medan : UNIMED

101

Rohani. 1997. Pengertian media. dalam
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3
&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjk6Lrz6eHMAhVGpo8KHXpZDisQF
gglMAI&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uinsuka.ac.id%2F4007%2F1%2FB
AB%2520I%2CV%2C%2520DAFTAR%2520PUSTAKA.pdf&usg=AFQ
jCNHg3y8QXYVn2s4xdixea8-ZlHTIpQ&sig2=VA. Online. Diakses ( 17
April 2016)
Rubin, C, Lawrence. 2007. Using Superheroes In Counseling And Play Therapy.
New York : Springer Publishing Company, LLC
Robinson, F. P. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. dalam Prayitno
dan Amti. Jakarta : Rineka Cipta.
Sadirman, A. M. 2006.
http://mathc-edu.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-motivasi-dan
resitasi.html.online. Diakses (5April 2016)
Sadirman, A.M. 2003. Penerapan Metode Kooperatif TAI (Team Assisted
Individualization) untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran
Geografi SMA pada Siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Ngaglik tahun
ajaran 2010/201. Skripsi. Medan : UNIMED
Santrock, J.W. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
cipta
Suciati, dkk. 2001. (online). dalam https://mapbigi.wordpress.com/psikologi
pendidikan/. Diakses (11 Mei 2016)
Tolbert, D. dkk. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling dalam Prayitno
dan Amti. Jakarta : Rineka Cipta.
Uno, H. B. 2008. http://spasikita.blogspot.co.id/2015/01/motivasi-belajar.html.
Online. diakses (04 April 2016)
Uno, H. B. 2008. Orentasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi
Aksara.

102

Soemanto, S. 2003. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas VII SMPN 13 Semarang. dalam Setyowati. Skripsi. Medan:
UNIMED
Woldkowski, R.J dan Jayne, J. H .2004. Penerapan Accelerated Learning dengan
Pendekatan SAVI untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
Kompetensi Menggambar Busana. Skripsi. Medan : UNIMED
Woodkowski, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Medan: Program Pascasarjana
Unimed

103

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 8 61

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SEKAMPUNG

0 7 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMP TAMAN SISWA GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 51

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 METRO TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 69

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN 2012/2013

0 7 59

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ICT OLEH SISWA DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DISEKOLAH MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 103

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SPARKOL VIDEOSCRIBE DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI CAHAYA KELAS VIII DI SMP NEGERI 01 KERJO TAHUN AJARAN

25 232 207

PENGGUNAAN TEKNIK MODELING DALAM KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 18 71

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP

1 2 14

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KEBUMEN

0 0 8