Hirarki Pengaruh Dalam Pemberitaan Mengenai Pernyataan Donald Trump Kepada Islam Di Republika Online

HIRARKI PENGARUH DALAM PEMBERITAAN MENGENAI
PERNYATAAN DONALD TRUMP KEPADA ISLAM DI REPUBLIKA
ONLINE
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh:
Mely Ismi Ardikusuma Wardani
NIM: 1112051000112

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2016 M

LEMBAR PERNYATAAN


Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 8 Agustus 2016

Mely Ismi Ardikusuma Wardani

ABSTRAK
Mely Ismi Ardikusuma Wardani
NIM: 1112051000112
Hirarki Pengaruh dalam Pemberitaan Mengenai Pernyataan Donald Trump
Kepada Islam di Republika Online
Donald Trump merupakan kandidat presiden Amerika Serikat 2016 yang

tengah menjadi sorotan karena berbagai pernyataannya yang mendiskreditkan Islam.
Pemberitaan mengenai pernyataan rasis Donald Trump yang ditujukan kepada umat
Muslim telah menyedot perhatian dan menjadi topik yang hangat dibicarakan oleh
masyarakat dunia. Pernyataan Donald Trump yang mendiskriminasi umat Islam
mendapatkan reaksi keras tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di berbagai
negara lainnya. Semua media memberitakan pernyataan Donald Trump tersebut,
termasuk Republika Online. Namun, pada bulan Desember 2015 porsi pemberitaan
Donald Trump di Republika Online lebih banyak dan masuk dalam topik terhangat
selama satu bulan dengan tanda tagar “Trump melawan Islam”.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka timbul pertanyaan bagaimana hirarki
pengaruh dalam pemberitaan mengenai pernyataan Donald Trump kepada Islam di
Republika Online? Faktor hirarki pengaruh apakah yang paling dominan dalam
pemberitaan mengenai pernyataan Donald Trump kepada Islam di Republika Online?
Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori hirarki pengaruh yang
diperkenalkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori hirarki pengaruh
ini menjelaskan bagaimana pengaruh internal dan eksternal sebuah organisasi media
mempengaruhi pemberitaan sebuah media. Pada teori hirarki pengaruh terdapat
beberapa tingkatan atau level yaitu level individu, level rutinitas media, level organisasi
media, level ekstra media dan level ideologi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian jenis pendekatan kualitatif

dengan penjelasan eksplanatif. Jenis penelitian ini adalah studi kasus kategori instrinsic
case. Data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dengan Didi Purwadi (asisten
redaktur pelaksana), Ani Nursalikah (redaktur), Gita Amanda (reporter) dari Republika
Online dan Sabam Leo Batubara (anggota Dewan Pers), peneliti analisis dan intepretasi
dengan teori hirarki pengaruh.
Berdasarkan temuan peneliti, pemberitaan mengenai pernyataan Donald Trump
terhadap Islam di Republika Online pada bulan Desember 2015 tidak lepas dari kelima
faktor hirarki pengaruh tersebut, baik dari internal maupun eksternal media. Faktor
individu dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam dan hak asasi manusia yang dianut oleh
reporter. Faktor level kerutinan media yang digambarkan oleh rapat redaksi yang
terjadi pada proses penyusunan pemberitaan. Faktor organisasi berpengaruh secara
tidak langsung berupa saran dan usulan dari dewan direksi. Faktor ekstra media yang
dipengaruhi oleh dewan pers, sumber berita,iklan, pangsa pasar, dan teknologi. Faktor
ideologi Republika Online yaitu mengedepankan kepentingan Islam. Faktor yang
paling berpengaruh dominan adalah faktor ekstra media.
Kata kunci: Faktor, Hirarki Pengaruh, Pemberitaan, Donald Trump, Islam.
i

KATA PENGANTAR


Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya, serta shalawat dan salam senantiasa
dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hirarki Pengaruh dalam Pemberitaan Mengenai
Pernyataan Donald Trump Kepada Islam di Republika Online”.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak
mengalami kesulitan, sehingga rasa putus asa kerap kali datang dan selalu dirasakan.
Namun, berkat bantuan, motivasi, bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga
dari berbagai pihak, menjadikan penulis semakin bersemangat untuk menyelesaikan
skripsi ini dan pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu dengan segala ketulusan, perkenankan penulis untuk
menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis,
dengan bimbingan, arahan, serta semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis,
terutama kepada:
1. Dr. Arif Subhan, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih juga kepada Suparto, M. Ed,
Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag
selaku wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si
selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.


ii

iii

2. Drs. Masran, MA selaku Ketuan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan
Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
3. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, selaku pembimbing penulis yang telah
memberikan bimbingan khusus dan petunjuk yang sangat berharga, dengan
keramahannya selalu memberikan kemudahan, dorongan, bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir dengan penuh kesabaran dan
dedikasi yang tinggi. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan di setiap
aktivitas.
4. Prof. Andi Faisal Bakti, MA, Ph. D selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang memberikan ilmu dengan harap ilmu
yang didapat menjadi bermanfaat kepada peneliti selama menempuh
pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam urusan

administrasi selama perkuliahan dan penelitian skripsi ini.
7. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur
sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini.
8. Pihak Republika Online, Didi Purwadi selaku asisten redaktur pelaksana, Ani
Nursalikah selaku redaktur, Gita Amanda selaku reporter di Republika Online,

iv

9. dan juga Sabam Leo Batubara selaku anggota kelompok kerja pengaduan
masyarakat dan penegakan etika pers, Dewan Pers yang telah membantu
penulis untuk dijadikan narasumber dan telah meluangkan waktu serta banyak
memberikan informasi yang bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.
10. Orang tua tercinta, Papa Alm. Imam Supardi yang sudah berada di surga dan
senantiasa selalu menjadi panutan bagi penulis atas ketangguhan dan
keberaniannya mengajarkan manis pahitnya kehidupan, juga Mama Susmi
Haryati yang tak lelah merajut doa, memberi dukungan tanpa akhir, dan senyum
penuh ikhlas kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir.
11. Sahabat seperjuangan skripsi, Nina Nurlina, Dewi Mufarrikhah, Indah
Noviyanti, Shifa Maharani, Nicky Franida, Nur Triana, Iryanti Rachmaniar,

Agun Akbar, Lidya Ismawatie, Sari Setianingrum dan Tiara Desta Arum yang
telah memberikan banyak dorongan, ide, dan doa kepada penulis. Terima kasih
untuk semua waktu, perhatian, dan cerita yang selama ini terukir.
12. Sahabat-sahabatku, Nurul Ulfah, Panca Ratna Koli, Osiana Nyda Anifa,
Merghita Azahra, Citra Ayu Fajri, Amanah Iqra Amelia, Fabiola Balqies, Dwi
Lestari dan Maulina Rahmatul Azizah yang selalu memberikan semangat dan
motivasi dalam menjalankan skripsi ini.
13. Teman-teman dari KKN Shine, Seta, Yama, Hana, Ratu, Ayub, Adit, Dirga,
Sibon, Fadel, Farhan, Bari, dan Aan. Terima kasih untuk kebersamaan yang
singkat namun kompak. Semoga selalu kompak dan tetap menjaga silaturahmi.
Juga seluruh teman-teman Komunitas Air film yang banyak memberikan ilmu
bagi penulis

v

14. Untuk semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang
tidak dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti
ucapkan terima kasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan
adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala kebaikan
dengan balasan terbaik-Nya. Amin.

Akhir kata penulis hanya bisa berharap Allah SWT berkenan membalas
segala kebaikan dari seluruh pihak yang telah membantu. Penulis berharap skripsi
ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi diri penulis
sendiri.
Jakarta, 8 Agustus 2016

Mely Ismi Ardikusuma Wardani
NIM.1112051000112

DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 7
D. Metodologi Penelitian ........................................................................... 8
E. Pedoman Penulisan ............................................................................. 15

F. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 16
G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 17

BAB II

KAJIAN TEORI .................................................................................... 19
1. Teori Hirarki Pengaruh........................................................................ 19
a.

Level Pengaruh Individu Pekerja Media ............................... 21

b.

Level Rutinitas Media ........................................................... 24

c.

Level Pengaruh Organisasi Media ........................................ 27

d.


Level Pengaruh Luar Organisasi Media ................................ 30

e.

Level Pengaruh Ideologi Media ............................................ 34

2. Media Online ........................................................................................ 37
a.

Definisi Media Online ........................................................... 37

b.

Karakteristik Media Online ................................................... 38

3. Konseptualisasi Berita ......................................................................... 40

BAB III


a.

Definisi Berita ....................................................................... 40

b.

Klasifikasi Berita ................................................................... 41

c.

Jenis Berita ............................................................................ 41

GAMBARAN UMUM ......................................................................... 43
1. Sistem dan Iklim Media Massa di Indonesia ....................................... 43

a.

Periode Masa Perjuangan ...................................................... 43

b.

Periode Masa Kemerdekaan .................................................. 44

c.

Periode Masa Orde Baru ....................................................... 46

d.

Periode Era Reformasi .......................................................... 48

2. Profil Republika Online ....................................................................... 50
a.

Sejarah Berdirinya Republika Online .................................... 50

b.

Visi dan Misi Republika Online ............................................ 52

c.

Prinsip Dasar Republika Online ............................................ 53

d.

Struktur Organisasi Republika Online................................... 54

e.

Diagram Profil Pembaca Republika Online .......................... 55

3. Biografi Donald Trump ....................................................................... 57
BAB IV

TEMUAN DAN HASIL ANALISIS .................................................... 64
1. Analisis Hirarki Pengaruh dalam Pemberitaan Pernyataan Donald
Trump Terhadap Islam di Republika Online ............................................ 64
a.

Level Pengaruh Individu ....................................................... 64

b.

Level Rutinitas Media ........................................................... 69

c.

Level Organisasi Media ........................................................ 76

d.

Level Ekstra Media ............................................................... 82

e.

Level Ideologi ....................................................................... 94

2. Intepretasi Data .................................................................................... 99
BAB V

PENUTUP ............................................................................................. 106
A.

Kesimpulan ................................................................................... 106

B.

Saran. ............................................................................................ 108

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 108

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lingkar Prosedur Pengumpulan Data .................................................. 11
Gambar 1.2 Komponen Analisis Data Model Interaktif ........................................... 14
Gambar 2.1 Model Teori Hirarki Pengaruh Isi Media .............................................. 18
Gambar 2.2 Hubungan Tiga Sumber yang Mempengaruhi Rutinitas Media ........... 24
Gambar 3.1 Profil Pembaca RepublikaOnline………………………………..………….47
Gambar3.2

Biografi Donald Trump ……………………………………………….49

Gambar 4.2 Posisi Republika Online dalam PT. Mahaka Media Tbk ...................... 70
Gambar 4.3 Komentar Pembaca Republika Online ………………………………...80

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Republika Online.................................................... 46
Tabel 4.1 Data Reporter Berita Internasional Republika Online............................ 57
Tabel 4.2 Presentase Aset PT. Mahaka Media Tbk ............................................... 71
Tabel 4.3 Pengiklan di Republika Online ............................................................... 84

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 Alur Proses Pengolahan Berita Internasional Republika Online …………65

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pasca era reformasi bergulir, pers Indonesia mengalami perkembangan
yang pesat. Bersamaan dengan turunnya pemerintahan presiden Soeharto yang
telah berkuasa selama 32 tahun, pers Indonesia memasuki babak baru dengan
terbukanya pintu kebebasan pers.1 Kebebasan pers merupakan jaminan atas
hak-hak warga untuk memperoleh informasi sebagai dasar guna membentuk
sikap dan pendapat dalam konteks sosial dan estetis yang untuk itu diperlukan
media massa sebagai institusi kemasyarakatan.2 Dengan berjalannya kebebasan
pers, pers Indonesia baik media massa cetak, maupun elektronik baru terus
bermunculan. Setiap media berlomba-lomba untuk menerbitkan berita atau
laporan yang sebelumnya dinilai berisiko karena dianggap mengganggu
stabilitas politik untuk disajikan ke masyarakat. Masyarakat seolah haus akan
berita-berita yang berani bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah.
Seiring perkembangan era digital, media dan teknologi saling
berkaitan. Teknologi dengan kemajuannya yang pesat memberikan pengaruh
yang sangat besar pada perkembangan media. Untuk mempertahankan
eksistensi sebuah media memang bukan hal yang mudah. Media tersebut sudah

1

Jakob Oetama, Pers Indonesia Berkomunikasi dalam Masyarakat Tidak Tulus, (Jakarta:
Kompas, 2001), h.44.
2
Masduki, Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik, (Jakarta: UII Press, 2005), h.7.

1

2

harus siap bersaing dengan media lainnya serta intens melakukan berbagai
inovasi. Salah satunya dengan menyuguhkan informasi lewat media online.
Media Online memiliki karakteristik yakni mampu menggabungkan ketiga
jenis unsur teks, audio, dan visual serta perpaduan layanan interaktif, misalnya
pencarian berita baru atau yang telah berlalu, forum diskusi, tanggapan
langsung, dan sebagainya.
Media massa merupakan suatu institusi sosial, menurut Dennis
McQuail media massa memiliki kekuatan besar3, yaitu; Pertama, media massa
dapat menarik perhatian dan memecahkan masalah, karena dengan pemberitaan
yang berkesinambungan, terarah, dan sistematis dapat memengaruhi pilihan,
sikap, dan opini masyarakat. Kedua, media massa dapat memberikan legitimasi
dan status pada seseorang, karena dengan pemanfaatan media yang
disalahgunakan dapat memanipulasi pandangan khalayak terhadap seseorang.
Ketiga, media massa itu merupakan saluran bagi proses persuasi dan mobilisasi,
karena media massa juga bisa membujuk pembaca dengan merangsang emosi,
perasaan serta pikiran mereka lewat berbagai pendapat dan komentar. Keempat,
media massa itu merupakan wahana yang dapat memberikan penghargaan dan
kepuasan kepada publik, karena media dapat menjadi jembatan peralihan antara
masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya kepada pemerintah.
Dalam memproses sebuah pemberitaan, media tidak luput dipengaruhi
oleh faktor internal maupun eksternal yang disebut sebagai teori Hirarki
3

Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa:Suatu Pengatar, (Jakarta: Erlangga, 1996), h.256.

3

Pengaruh Media. Teori ini diperkenalkan oleh Pamela J. Shoemaker dan
Stephen D.Reese. Pandangan ini merupakan teori dalam kajian komunikasi
massa yang menjelaskan faktor-faktor yang dapat memengaruhi konten media.4
Republika Online adalah salah satu media yang juga tidak luput dari teori
Hirarki Pengaruh Media, karena proses pemberitaan Republika Online melalui
level-level tersebut. Bagaimana faktor internal dan eksternal media dan
seberapa besar keberpihakan media yang dapat memengaruhi suatu
pemberitaan di Republika Online. Hal inilah yang menjadi menarik untuk
diteliti.
Republika Online termasuk salah satu media massa yang berskala
nasional serta berorientasi ke-Islaman. Republika Online diresmikan pada
tanggal 17 Agustus 1995 sekaligus menjadi media online pertama yang bisa
diakses di Indonesia.5 Konten Republika Online beragam dari bidang politik,
ekonomi, sosial budaya, gaya hidup, hingga khazanah Islam. Republika Online
banyak memasukan unsur Islam dalam pemberitaannya untuk membantu
penyebaran informasi agama Islam di seluruh pelosok dunia. Dan Republika
Online juga mengkritisi hal-hal yang menyudutkan Islam, seperti pemberitaan
Donald Trump yang mengeluarkan pernyataan kontroversialnya terhadap
Islam.

4

Pamela J Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message, Theories of Influence
on Mass Media Content, (New York, USA: Longman Publisher, 1996), h. 60.
5
Anif Punto Utomo, Republika 17 Tahun Melintas Zaman. (Jakarta: Republika, 2010), h.78.

4

Donald Trump merupakan kandidat presiden Amerika Serikat 2016 dari
partai Republik yang tengah menjadi sorotan karena pernyataannya yang
kontroversial. Pemberitaan mengenai pernyataan rasis Donald Trump yang
ditujukan kepada umat Muslim dalam kampanyenya menyedot perhatian dan
menjadi topik yang hangat dibicarakan oleh masyarakat dunia. Berbagai
pernyataan Donald Trump yang mendiskreditkan Islam telah menjadi suatu isu
yang polemik.
Trump menyatakan apabila dia terpilih menjadi presiden akan melarang
umat muslim masuk ke Amerika Serikat, akan menutup masjid-masjid
di Amerika, pernyataan akan membuat aturan yang mewajibkan warga
Muslim harus mengenakan identitas khusus agar mudah dipantau,
pernyataan bahwa muslim adalah pengacau dunia, dan pernyataan
bahwa dia tidak mengenal atlet muslim.6
Donald Trump telah melakukan propaganda dengan mendiskriminasi
umat Islam yang bertujuan untuk kepentingan politiknya. Pernyataan Donald
Trump yang menyudutkan Islam mempunyai dampak yang besar, karena dapat
memicu Islamophobia tidak hanya di Amerika Serikat namun seluruh dunia.
Hal ini berkaitan dengan Indonesia sebagai negara mayoritas pemeluk agama
Islam terbanyak di dunia. Islamophobia di Amerika Serikat telah mencapai titik
kritis dengan terus meningkatnya jumlah tingkat kekerasan dan kebencian yang
dialami oleh Muslim di Amerika Serikat.7

6

Didi Purwadi, Komentar Donald Trump yang Menyakiti Umat Muslim, artikel diakses pada
10 Februari 2016, pukul 13.00 WIB, dari: http://internasional.republika.co.id/ donald-trump-yangmenyakiti-umat-muslim.
7
Agung Sasongko, Islamophobia di Amerika Capai Titik Krisis, artikel diakses pada 10
Februari 2016, pukul 14.00 WIB dari: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islamnusantara/islamofobia-di-amerika-capai-titik-krisis.

5

Pernyataan Donald Trump yang mendiskriminasi umat Islam mendapatkan
reaksi keras tidak hanya di Amerika Serikat namun di berbagai negara lainnya.
Pemerintah Inggris mengutuk komentar dari calon presiden Donald Trump
yang mengatakan umat Islam harus dilarang memasuki Amerika Serikat dan
telah dibuat petisi yang berisi pelarangan Donald Trump datang ke negaranya.
Petisi tersebut telah ditanda tangan 250 ribu warga Inggris yang setuju menolak
Trump datang ke Inggris.8 Di Timur Tengah, memutuskan untuk memboikot
seluruh penjualan produk buatan Trump Home yang dimiliki Donald Trump.9
Di Skotlandia, menteri Skotlandia Nicola Sturgeon mencabut gelar Donald
Trump sebagai duta bisnis untuk Skotlandia. Pencabutan gelar tersebut
dilakukan setelah Trump menyerukan pelarangan imigran Islam datang ke
Amerika Serikat.10 Dan di Indonesia, sudah mengumpulkan sebanyak 46.974
pendukung yang telah menandatangani petisi di Change.org untuk menolak
Donald Trump dan segala bentuk investasi bisnisnya masuk ke Indonesia.11
Pernyataan Donald Trump memiliki keunikan karena sangat jarang
calon presiden Amerika Serikat mengangkat isu yang sangat sensitif dengan
8

Indira Rezkisari, 250 Ribu Orang Inggris Tanda Tangan Tolak Trump ke Negaranya., artikel
diakses pada 11 Februari 2016, pukul 19.50 WIB dari: http://www.republika.co.id/berita/internasional/
global/250-ribu-orang-inggris-tanda-tangan-tolak-trump-ke-negaranya.
9
Citra Listya Rini, Produk Donald Trump Diboikot di Timur Tengah, artikel diakses pada 11
Februari 2016, pukul 19.50 WIB dari: http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/
donald-trump-diboikot-di-timur-tengah.
10

Teguh Firmansyah, Balasan Skotlandia atas Pernyataan Trump, artikel diakses pada 11
Februari 2016, pukul 20.10 WIB dari: http produk-://www.republika.co.id/berita/internasional/timurtengah/ balasan-skotlandia-atas-pernyataan-trump.
11
Petisi Tolak Donald Trump dan Bisnisnya Masuk Indonesia, artikel diakses pada 11 Februari
2016, pukul 21.00 WIB, dari: https://www.change.org/p/presiden-jokowi-portal-kemlu-ri-tolak-donaldtrump-dan-bisnisnya-masuk-indonesia.

6

mengeluarkan pernyataan yang menyinggung agama Islam. Tetapi fokus pada
penelitian ini bukan hanya kepada keunikan Donald Trump saja tapi pada saat
pernyataan Trump kepada Islam diberitakan di Republika Online. Dimana opini
publik beranggapan bahwa basis Republika Online ideologinya sering kali
diidentikan dengan Islam.
Pemberitaan Donald Trump ini masuk dalam topik terhangat selama
bulan Desember 2015 di Republika Online dengan tagar “Trump melawan
Islam”. Dan jumlah pemberitaan pada bulan Desember sebanyak 100 artikel.
Republika Online memiliki tujuan tertentu dalam mengangkat pemberitaan
pernyataan Donald Trump terhadap Islam selain sebagai wujud protes terhadap
pernyataan Donald Trump juga berusaha melakukan dakwah dengan
membangun simpati rakyat Indonesia, bahwa sebagai Negara yang mayoritas
beragama Islam, perlu menunjukkan sikap bahwa pernyataan dan perilaku
Donald Trump tidak dapat ditoleransi dan merupakan diskriminasi agama yang
melanggar hak asasi manusia. Ketertarikannya peneliti ingin melihat apakah
ada hirarki pengaruh dalam pemberitaan mengenai pernyataan Donald Trump
kepada Islam di Republika Online melalui studi hirarki pengaruh bukan studi
teks.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka disusunlah skripsi ini
dengan judul: “Hirarki Pengaruh

dalam Pemberitaan Mengenai

Pernyataan Donald Trump Kepada Islam di Republika Online”.

7

B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini dibatasi pada hal-hal:
a. Penelitian ini memfokuskan diri pada hirarki pengaruh yang
berlangsung pada pemberitaan di Republika Online.
b. Pemberitaan yang diteliti adalah pemberitaan mengenai pernyataan
Donald Trump kepada Islam di Republika Online bulan Desember
2015.
2. Rumusan Masalah
Mengacu pada pembatasan masalah dia atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hirarki pengaruh dalam pemberitaan mengenai pernyataan
Donald Trump kepada Islam di Republika Online?
2. Faktor hirarki pengaruh apakah yang paling dominan dalam
pemberitaan mengenai pernyataan Donald Trump kepada Islam di
Republika Online?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana hirarki pengaruh dalam pemberitaan
mengenai pernyataan Donald Trump kepada Islam di Republika Online
bulan Desember 2015.

8

b. Untuk mengetahui faktor hirarki pengaruh yang dominan dalam
pemberitaan mengenai pernyataan Donald Trump kepada Islam di
Republika Online bulan Desember 2015.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan berguna bagi
pengembangan studi tentang komunikasi massa dengan pendekatan teori
hirarki pengaruh bagi civitas akademika Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
penelitian serupa, memberi gambaran terhadap masyarakat mengenai
pengaruh-pengaruh hirarki yang terjadi pada pemberitaan di sebuah
media, dan mendorong khalayak bersikap kritis terhadap berita yang
dimuat di media massa.

D. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis
yang memandang realitas sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi dari

9

hasil konstruksi. Rancangan konstruktivis melihat realitas pemberitaan
media sebagai aktivitas konstruksi sosial.12
Dengan demikian paradigma ini ingin mengungkapkan makna yang
tersembunyi dibalik sebuah realitas. Paradigma konstruktivis digunakan
untuk melihat bagaimana realitas mengenai pemberitaan pernyataan Donald
Trump kepada Islam di Republika Online.

2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini
bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis,
faktual dan akurat, mengenai faktor-faktor, sifat, serta hubungan antara
fenomena yang diteliti.13 Penelitian ini akan menjelaskan sedalam-dalamnya
data dengan teori yang digunakan yaitu hirarki pengaruh media.
Jenis metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah studi kasus
(case study). Menurut John W. Creswell, studi kasus merupakan strategi
penelitian, dimana peneliti menyelidiki secara cermat suatu program,
peristiwa, aktivitas, proses atau sekelompok individu.14 Kasus-kasus dibatasi
oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara

12

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo, cet-3, 2004),

h. 204.
13

Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), h. 9-10.
14
John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed,
(Bandung: Pustaka Pelajar, 2008), h.19.

10

lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data
berdasarkan waktu yang telah ditentukan.15 Dilihat dari objek penelitiannya,
jenis studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah intrinsic case
study, jenis studi kasus ini digunakan untuk memahami secara lebih baik, ini
dilakukan atas dasar peneliti ingin mengetahui secara intrinsik fenomena,
keteraturan, dam kekhususan kasus, bukan untuk alasan lainnya.16
Dalam menjelaskan hasil analisis ini peneliti menggunakan analisis
eksplanatif adalah penelitian yang berusaha menjawab dan menjelaskan
dengan krisis dari suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat
sekarang secara mendalam.17 Peneliti menyelidiki pengaruh-pengaruh yang
terjadi pada pemberitaan mengenai pernyataan Donald Trump kepada Islam
di Republika Online pada bulan Desember 2015.

3. Subjek dan Objek Penelitian
Berdasarkan karakteristik penelitian kualitatif, teknik pemilihan
informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan
(purposive sampling).18 Penulis memilih subjek yang dianggap memiliki dan
dapat memberikan data serta informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

15
16

John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, h.19.
Agus Salim, Teori dan Paradigma Peneliatian Sosial, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006),

h.119.
17

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA-LAN Press, cet-2, 2000),

18

Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 4.

h.61-62.

11

Subjek utama dalam penelitian ini adalah pekerja media di Republika
Online diantaranya adalah Gita Amanda selaku reporter berita internasional,
Didi Purwadi selaku asisten redaktur pelaksana, dan Ani Nursalikah selaku
redaktur berita internasional yang yang terlibat dalam pembuatan berita
mengenai pernyataan Donald Trump kepada Islam pada bulan Desember
2015. Untuk mengkaji level ekstra media peneliti melakukan wawancara
dengan anggota kelompok kerja pengaduan masyarakat dan penegakan etika
pers, Dewan Pers yaitu Sabam Leo Batubara.
Objek dalam penelitian adalah faktor-faktor hirarki pengaruh dalam
pemberitaan mengenai pernyataan Donald Trump kepada Islam.
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun tempat dan waktu penelitian yang peneliti lakukan, yaitu:
a. Pada tanggal 03 Mei 2016 pukul 19.00 WIB, peneliti melakukan
wawancara dengan Didi Purwadi selaku asisten redaktur pelaksana di
kantor Republika Online yang terletak di Jln. Warung Buncit Raya, Jakarta
Selatan.
b. Pada tanggal 09 Mei 2016 pukul 14.25 WIB, peneliti melakukan
wawancara dengan Ani Nursalikah selaku redaktur berita internasional.
Dan pada hari yang sama pukul 15.30 WIB, peneliti juga melakukan
wawancara dengan Gita Amanda selaku reporter di kantor Republika
Online yang terletak di Jln. Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan.
c. Pada tanggal 15 Juli 2016 pukul 10.00 WIB, peneliti melakukan
wawancara dengan Sabam Leo Batubara selaku anggota kelompok kerja

12

pengaduan masyarakat dan penegakan etika pers, Dewan Pers di Gedung
Dewan Pers, Jln. Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

5. Tahapan Penelitian Data
a.

Pengumpulan Data
Dalam pengambilan data Creswell membingkai suatu prosedural proses

pengumpulan data berbentuk circle.
Gambar 1.1
Lingkar Prosedur Pengumpulan Data (a data collection circle)19

7.
Menyimpan
Data

1.

Menentukan
lokasi
2.
Membuat
hubungan
dan akses

6.
Memilih
Data

5.
Merekam
informasi

3.
Penentuan
Informan
4.
Mengumpulkan
data

Model lingkaran pengumpulan data dari Creswell di atas bermakna
bahwa sebuah penelitian yang dilakukan tidak bisa terpisah, melainkan satu
sama lain saling berhubungan dan menjadi kesatuan yang utuh. Lingkaran
Creswell juga bermakna bahwa suatu penelitian jika sudah sampai pada
19

Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 15.

13

suatu tahap tertentu memungkinkan untuk kembali lagi ke tahap
sebelumnya. Maka dari itu Creswell menggambarkan penelitian ini sebagai
bentuk lingkaran, bukanlah sebuah garis linier.
Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik antara lain
studi dokumentasi, studi literatur penelitian terdahulu dan melakukan
wawancara terstruktur.
a. Wawancara
Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data dengan metode wawancara, suatu teknik yang dianggap
tepat dalam mendapatkan informasi. Karena itu, peneliti melakukan
wawancara bebas terpimpin (semi structured interview), yaitu wawancara
dengan menggunakan interview guide atau pedoman wawancara yang
dibuat berupa daftar pertanyaan.20 Wawancara dilakukan secara bebas,
tetapi menggunakan pedoman wawancara yang baik dan benar agar
pertanyaan terstruktur dan terarah.
Peneliti telah melakukan wawancara dengan Gita Amanda selaku
reporter berita internasional, Didi Purwadi selaku asisten redaktur pelaksana,
Ani Nursalikah selaku redaktur berita internasional di Republika Online, dan
Sabam Leo Batubara selaku anggota kelompok kerja pengaduan masyarakat
dan penegakan etika pers, Dewan Pers.
b. Dokumentasi

20

Denzin, Norman K, Lincoln, Yonna S, Handbook of Qualitative Research, Dariyanto dkk
(edisi terjemahan Indonesia), (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009).

14

Dokumentasi merupakan salah satu metode penelitian kualitatif dengan
melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek atau
orang lain tentang subjek. Pengamatan berperan serta dan wawancara
mendalam dapat pula dilengkapi dengan analisis dokumen seperti
otobiografi, memoar, catatan harian, surat-surat pribadi, catatan pengadilan,
berita koran, artikel majalah, brosur, buletin, dan foto-foto.21 Dalam
penelitian ini data dokumen diperoleh dari mengkaji dokumen yang dimiliki
media Republika Online baik tertulis, gambar atau foto, grafik dan lain
sebagainya. Ada juga data yang bersumber dari buku, majalah, dan internet
berupa artikel-artikel media massa yang ada keterkaitannya dengan materi
penelitian untuk selanjutnya dijadikan bahan sebagai data untuk peneliti.

6. Teknik Analisis Data
Langkah selanjutnya, peneliti menyusun data yang ada agar sistematis.
Komponen analisis data secara interaktif saling berhubungan selama dan
sesudah pengumpulan data. Karakter yang demikian menjadikan analisis
data kualitatif disebut model interaktif.
Gambar 1.2
Komponen Analisis Data Model Interaktif22

21

Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif; Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya, (Bandung: Rosdakarya, 2007),h. 195.
22
Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana,
2006), h.22.

15

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan dan
Verifikasi

Proses-proses analisis kualitatif dapat dijelaskan ke dalam langkah berikut:
a) Tahap pertama adalah reduksi data, peneliti mencoba memilah data yang
relevan dengan hirarki pengaruh pada pemberitaan mengenai pernyataan
Donald Trump kepada Islam di Republika Online pada bulan Desember
2015.
b) Tahap kedua adalah penyajian data setelah data mengenai hirarki pengaruh
pada pemberitaan mengenai pernyataan Donald Trump kepada Islam di
Republika Online pada bulan Desember 2015 diperoleh, maka data tersebut
disusun dalam bentuk narasi, gambar, tabel, diagram, dan sebagainya.
c) Tahap ketiga adalah penyimpulan atas data yang disajikan.
E. Pedoman Penulisan
Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang
diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

16

F. Tinjauan Pustaka
Peneliti telah melakukan tinjauan pada beberapa hasil penelitian
terdahulu di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
maupun di Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan
ini. Peneliti tidak menemukan penelitian yang berkaitan dengan hirarki
pengaruh pemberitaan Donald Trump terhadap Islam di media Republika
Online. Namun ada penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang peneliti
lakukan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Halimatus Syadiah, mahasiswa
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tahun 2012 Dengan judul “Hirarki Pengaruh
Dalam Proses Penyeleksian Berita : Studi Pada Kebijakan Redaksi Liputan 6
SCTV ”. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode fenomenologi, sementara jenis penelitian yang akan peneliti gunakan
adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian yang
dilakukan oleh Halimatus Sa’diyah lebih kepada faktor apa yang memengaruhi
proses penyeleksian berita yang terjadi di media elektronik yaitu pada program
Liputan6, sedangkan peneliti lebih kepada faktor-faktor apa saja yang memberi
pengaruh pada pemberitaan Donald Trump terhadap Islam di media online
yaitu pada pemberitaan media Republika Online edisi Desember 2015.
Peneliti lain juga dilakukan oleh Fahdi Fahlevi, mahasiswa Komunikasi
dan Penyiaran Islam tahun 2013. Dengan judul “Hirarki Pengaruh Pemberitaan
Ahmadiyah di Majalah Tempo”. Penelitian tersebut bertujuan untuk

17

mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemberitaan
Ahmadiyah di Majalah Tempo selama sebulan. Bedanya dengan peneliti yaitu
teknik pengumpulan data, metode penelitian, penelitian partisipatoris, dan
objek yang dipilihnya.
Serta penelitian yang disusun oleh Destri Lantika Asti, mahasiswa
Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2014. Dengan judul “Hirarki Pengaruh
Dalam Talkshow Sarah Sechan”. Penelitian tersebut bertujuan untuk
mengetahui hirarki pengaruh dan faktor-faktor apa yang memengaruhi konten
dalam talkshow Sarah Sechan. Perbedaan dengan peneliti adalah objek yang
diteliti yaitu media televisi, sedangkan peneliti menggunakan media online.
Dan kontennya itu berupa talkshow, sedangkan peneliti pemberitaan sebagai
objek penelitian.
G. Sistematika Penulisan
Agar lebih mudah dalam memahami pembahasan dalam penelitian ini, peneliti
membagi dalam lima bab, yaitu:
BAB I

PENDAHULUAN membahas tentang Latar Belakang Masalah.
Pembatasan

Masalah,

Tujuan

dan

Manfaat

Penelitian,

Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka serta Sitematika
Penulisan.
BAB II

KAJIAN TEORI mengurai tentang kajian teori Hirarki
Pengaruh yang dikenalkan oleh Pamela J. Shoemaker dan
Stephen D. Reese, dan Konseptualisasi media massa dan

Konseptualisasi berita.
BAB III

GAMBARAN UMUM menjelaskan tentang sistem dan iklim
pers di Indonesia, profil sejarah berdirinya Republika Online,
struktur organisasi Republika Online, visi dan misi Republika
Online, profil Donald Trump.

BAB IV

TEMUAN DAN HASIL ANALISIS mengulas analisis dan
intepretasi data yang diperoleh dari Republika Online terkait
faktor-faktor hirarki pengaruh yang memengaruhi pemberitaan
mengenai pernyataan tentang Donald Trump kepada Islam.

BAB V

PENUTUP menyajikan kesimpulan dan saran.

BAB II
KAJIAN TEORI

1. Teori Hirarki Pengaruh
Teori Hirarki Pengaruh isi media diperkenalkan oleh Pamela J
Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori ini menjelaskan tentang pengaruh
terhadap isi dari dari suatu pemberitaan media oleh pengaruh internal dan
eksternal. Shoemaker dan Reese membagi kepada beberapa level pengaruh isi
media. Yaitu pengaruh dari individu pekerja media (individual level), pengaruh
dari rutinitas media (media routines level), pengaruh dari organisasi media
(organizational level), pengaruh dari luar media (outside media level), dan yang
terakhir adalah pengaruh ideologi (ideology level).23
Gambar 2.1
Model Teori Hirarki Pengaruh Isi Media

Individual Level
Media Routine Level
Organization Level
Extra Media Level
Ideological Level
23

Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message, Theories of Influence
on Mass Media Content , h. 60.

19

20

Sumber: Shoemaker, 1996:60

Asumsi dari teori ini adalah bagaimana pesan media yang disampaikan
kepada khalayak adalah hasil pengaruh dari kebijakan internal organisasi media
dan pengaruh dari eksternal media itu sendiri. Pengaruh dari internal media
berhubungan dengan kepentingan dari pemilik media, individu wartawan
sebagai pencari berita, dan rutinitas organisasi media sehari-sehari. Pengaruh
faktor eksternal media yang ikut mempengaruhi konten media adalah para
pengiklan, pangsa pasar, kontrol pemerintah, dan faktor eksternal lainnya.
Shoemaker dan Reese mengemukakan bahwa isi pesan media atau
agenda media merupakan hasil tekanan yang berasal dari dalam dan luar
organisasi media.24 Dengan kata lain, isi atau konten media merupakan
perpaduan dari program internal, keputusan manajerial dan editorial, serta
pengaruh eksternal yang berasal dari sumber-sumber nonmedia, seperti
individu-individu berpengaruh secara sosial, kontrol pemerintah, pemasang
iklan dan sebagainya.25
Dalam teori ini akan terlihat seberapa besar hirarki pengaruh dalam sebuah
berita pada tiap-tiap level yang diperkenalkan oleh Pamela J. Shoemaker dan
Stephen D. Reese. Lebih lanjutnya peneliti akan membahas setiap level dalam
teori hirarki pengaruh media, yaitu:

24

Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message, Theories of Influence
on Mass Media Content ,h. 64.
25
Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, Communication Theory: Theories of Human
Communication, (Jakarta: Salemba Humanika, Edisi 9, 2009), h.281.

21

a. Level Pengaruh Individu Pekerja Media
Pengaruh individu merupakan pengaruh pertama pada sebuah pemberitaan
di sebuah media. Pengaruh ini biasa digambarkan kepada seorang wartawan
atau reporter. Arah pemberitaan suatu media dan unsur-unsur yang diberitakan
tidak dapat dilepaskan dari faktor-faktor seorang wartawan atau reporter,
karena dalam hal ini mereka terjun langsung mencari, mengumpulkan, dan
membuat berita. Pada pembahasan ini mendiskusikan tentang potensi yang
mempengaruhi isi dari sebuah media massa dilihat dari faktor intra seorang
jurnalis. Faktor-faktor seperti faktor latar belakang dan karakteristik dari
seorang pekerja media atau jurnalis, perilaku, nilai dan kepercayaan dari
seorang jurnalis dan yang terakhir adalah profesionalitas dan kode etik yang
diikuti oleh seorang wartawan atau reporter.26
Faktor pertama adalah faktor latar belakang dan karakteristik dari seorang
pekerja media menurut Shoemaker dan Reese dibentuk oleh beberapa faktor
yaitu masalah gender atau jenis kelamin dari jurnalis, etnis, orientasi seksual,
faktor pendidikan dari jurnalis.27 Faktor-faktor latar belakang dan karakteristik
dari seorang pekerja media tersebut sedikit banyak dapat mempengaruhi
individu seorang jurnalis.

26

Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message, Theories of Influence
on Mass Media Content ,h. 66.
27
Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message, Theories of Influence
on Mass Media Content ,h. 64.

22

Faktor pertama yang membentuk individu adalah latar belakang dan
karakteristik seorang jurnalis dilihat dari segi pendidikan seorang jurnalis.
Banyak perdebatan mengenai kompetensi seorang jurnalis dilihat dari segi
pendidikan. Ini dikarenakan jurusan pendidikan yang diambil seorang jurnalis
ketika di bangku kuliah dapat mempengaruhi pemberitaan sebuah media.
Faktor pendidikan dan karakteristik ini sangat memengaruhi individu seorang
pekerja media kepada penulisan berita yang akan disajikan. Ilmu yang
didapatkan oleh seorang jurnalis sangat memengaruhi hasil penulisan sebuah
berita yang disajikan olehnya, karena ilmu yang didapat sebelumnya dapat
menentukan kualitas sebuah pemberitaan. Dalam atau tidaknya sebuah
pemberitaan juga ditentukan oleh latar belakang pendidikan dan karakteristik
jurnalis.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan antara seorang pekerja media yang
mendapatkan ilmu jurnalistik dan disiplin ilmu lainnya. Kelebihan seorang
pekerja media yang mendapat ilmu jurnalistik di bangku perkuliahannya yaitu
lebih unggul dalam teknik penulisan berita, baik dalam penulisan straight news,
feature atau jenis berita lainnya. Sedangkan seorang pekerja media yang
mendapat disiplin ilmu lain di luar dari ilmu jurnalistik, lebih unggul dalam
materi atau bidang berita yang ditekuninya.
Faktor kedua yang dapat membentuk faktor individual level adalah faktor
kepercayaan, nilai-nilai dan perilaku pada seorang jurnalis. Faktor-faktor ini
sangat mempengaruhi sebuah pemberitaan yang dibentuk oleh seorang

23

juranalis. Karena segala pengalaman dan nilai-nilai yang didapatkan secara
tidak langsung dapat berefek pada pemberitaan yang dikonstruk oleh seorang
jurnalis. Sebagai contoh, pendidikan terakhir, lingkungan tempat jurnalis
dibesarkan, dan karakteristik pribadi jurnalis akan mempengaruhi sikap, nilai,
dan keyakinan yang dipegangnya selama menjadi seorang jurnalis dan juga
akan mempengaruhi pengalaman sebagai seorang jurnalis. Pengalaman selama
menjadi jurnalis kemudian membentuk bagaimana peranan dan etika jurnalis
yang secara langsung mempengaruhi isi media.
Faktor ketiga yang membentuk individu adalah profesionalitas dan kode
etik yang diikuti oleh seorang wartawan atau reporter.28 Wartawan dituntut
untuk bekerja secara professional dan sesuai dengan kode etik yang berlaku
dalam mencari sebuah berita. Sehingga berita yang dikemas oleh wartawan
akan berimbang, akurat, dan faktual.
Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Shoemaker dan Reese di atas
bahwa nilai, perilaku dan kepercayaan yang dianut oleh sang jurnalis sebagai
pencari berita tidak terlalu memberikan efek yang terlalu besar kepada sebuah
pemberitaan, dikarenakan kekuatan yang lebih besar dari level organisasi media
dan rutinitas media. Tetapi sedikit banyak faktor nilai, kepercayaan dan
perilaku dari sang jurnalis dapat mempengaruhi sebuah pemberitaan.29

28

Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message, Theories of Influence
on Mass Media Content ,h. 81.
29
Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message, Theories of Influence
on Mass Media Content ,h. 82.

24

b. Level Rutinitas Media
Pada level ini mempelajari tentang efek pada pemberitaan dilihat dari sisi
rutinitas media. Rutinitas media merupakan kebiasaan sebuah media dalam
pengemasan sebuah berita menjadi terpola, sudah dipraktekan oleh pekerja
media, dan terjadi secara berulang-ulang. Rutinitas dari sebuah media memiliki
pengaruh yang penting pada produksi isi simbolik karena menentukan
bagaimana bentuk produk yang dihasilkan oleh media.30 Pengaruh rutinitas ini
membuat seorang pekerja media menjalankan tugas-tugasnya dengan
menggunakan aturan baku di mana ia bekerja. Sebagai bagian dari kelompok,
seorang jurnalis akan bertindak sesuai dengan bagian atau norma yang berlaku
di kelompoknya. Norma dan aturan tersebut mengatur bagaimana mereka harus
bertindak. Karena itu isi media juga dipengaruhi oleh rutinitas secara
berkelanjutan dilakukan oleh media tersebut.31
Sebagai contoh, media menerapkan aturan penulisan dengan gaya
bahasa baku dalam membuat naskah berita, namun seorang jurnalis dalam
menjalankan tugasnya sebaliknya menggunakan bahasa yang frontal. Saat
berada di redaktur maka naskah berita tersebut tidak akan lolos karena tidak
sesuai standarisasi di media tersebut. Jurnalis harus mengikuti prosedur dan

30

Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message: Theories of influences
on Mass Media Content, h. 137.
31
Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message: Theories of influences
on Mass Media Content, h. 138.

25

aturan yang berlaku di media tersebut. Hal inilah yang disebut dengan media
rutin yang memengaruhi konten media.
Media rutin terbentuk oleh tiga unsur yang saling berkaitan yaitu sumber
berita (suppliers), organisasi media (processor), dan audiens (consumers).
Ketiga unsur ini saling berhubungan dan berkaitan dan pada akhirnya
membentuk rutinitas media yang membentuk pemberitaan pada sebuah
media.32 Tiga unsur ini saling berhubungan, berkaitan dan membentuk
kerutinan media yang membentuk pemberitaan pada sebuah media, seperti
skema gambar dibawah ini:
Gambar 2.2
Hubungan Tiga Sumber yang Mempengaruhi Rutinitas Media

Process of Production of Symbolic Content
Media Organization
Processing

Routines
Sources
Suppliers

Audience
Consumers

Sumber: Shoemaker, 1996:109.

Pertama, unsur audiens berpengaruh dalam level media rutin, dikarenakan
pemilihan sebuah berita pada akhirnya akan disampaikan kepada audiens.
Keuntungan yang akan diperoleh media bergantung kepada minat audiens. Oleh

32

Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese, Mediating The Message, Theories of Influence
on Mass Media Content, h.109.

26

karena itu media harus memperhatikan salah satunya adalah nilai berita yang akan
diberitakan sebuah media.33 Media mempunyai tugas dalam mengemas suatu
pemberitaan menjadi sebuah struktur cerita. Pada media online contohnya sebuah
cerita pada media online harus mudah dibaca dan harus memiliki kaitan dengan
sebuah cerita yang dapat menarik perhatian langsung audiens terhadap sebuah
pemberitaan. Sebuah cerita pada pemberitaan merepresentasikan proses rutinitas
dan

membimbing

reporter

untuk

menentukan

mana

fakta

yang

bisa

ditransformasikan menjadi sebuah komoditas pemberitaan.34
Di satu sisi, media mempunyai kewajiban untuk selalu memberikan
pemberitaan yang objektif, faktual, dan terpecaya dalam mengemas sebuah berita.
Di sisi lain, media mempunyai fungsi untuk menghibur audiens dengan mensajikan
konten yang menarik. Jadi pemberitaan sebuah media juga tidak selalu mengikuti
apa kemauan dari audiens tapi juga mengikuti fakta-fakta apa saja yang berkembang
di lapangan, dan inilah yang membentuk pemberitaan di sebuah media pada unsur
audiens di level media rutin.
Kedua, unsur organisasi media (proccessing). Unsur ini paling berpengaruh
pada organisasi media adalah editor media atau yang biasa disebut sebagai
“gatekeeper”.35 Seorang editor pada setiap media adalah orang yang menentukan
mana berita y