Strategi Peningkatan Volume Penjualan Produk dan Pengurangan Biaya Operasional dalam Meningkatkan Laba UKM Mamanaia

STRATEGI PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN
PRODUK DAN PENGURANGAN BIAYA OPERASIONAL
DALAM MENINGKATKAN LABA UKM MAMANAIA

ELITA FEBRIANI SIPAYUNG

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Peningkatan
Volume Penjualan Produk dan Pengurangan Biaya Operasional dalam
Meningkatkan Laba UKM Mamanaia adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2015

Elita Febriani Sipayung
NIM H24110093

ABSTRAK
ELITA FEBRIANI SIPAYUNG. Strategi Peningkatan Volume Penjualan Produk
dan Pengurangan Biaya Operasional dalam Meningkatkan Laba UKM Mamanaia.
Dibimbing oleh BUDI PURWANTO.
UKM Mamanaia cenderung memiliki biaya operasional dan volume
penjualan produk yang fluktuatif, sehingga laba yang diperoleh tidak stabil. Tujuan
utama penelitian ini adalah memberikan strategi analisis cost volume profit (CVP)
yang cocok diterapkan dalam meningkatkan laba. Analisis tren, break even point,
contribution margin, margin of safety, operating leverage, dan CVP digunakan
dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah: (1) Struktur biaya operasional
periode September 2014-Februari 2015 terdiri dari biaya tetap dengan komponen
utama biaya tenaga kerja langsung dan biaya variabel dengan komponen utama
biaya bahan baku; (2) Volume penjualan produk yang dicapai rata-rata meningkat

0.36% per hari dan biaya operasional harian yang dikeluarkan rata-rata meningkat
0.23% per hari; (3) UKM Mamanaia telah mencapai keadaan break even point
dalam menjalankan bisnisnya pada periode September 2014-Februari 2015; (4)
Nilai operating leverage usaha ini adalah 1.79, artinya jika terjadi peningkatan
penjualan produk sebesar 10% maka laba bersih akan meningkat sebesar 17.9%;
(5) Alternatif penerapan CVP yang dirumuskan adalah (a) mengurangi biaya
variabel harian terpilih sebesar 0.25%, volume penjualan produk dan harga jual
tetap; (b) meningkatkan volume penjualan produk harian sebesar 0.4%, biaya
variabel harian terpilih dan harga jual tetap; dan (c) meningkatkan volume
penjualan produk harian sebesar 0.4%, mengurangi biaya variabel harian terpilih
0.25%, dan harga jual tetap.
Kata kunci: analisis CVP, peningkatan laba, UKM
ELITA FEBRIANI SIPAYUNG. Strategies of Increasing Sales Volume Product
and Decreasing Operational Cost to Increase SMEs Mamanaia’s Profits. Supervised
by BUDI PURWANTO.
SMEs Mamanaia tends to have fluctuation on operational cost and sales
volume product, so that achievement profits of this business is unstable. The main
goal of this research is giving suitable strategy CVP analysis to be applied for
increasing profit. Trend, break even point, contribution margin, margin of safety,
operating leverage, and CVP analysis are applied on this research. The results of

this research are: (1) Operational cost structure on period September 2014-Februari
2015 consist of fixed cost with direct labour cost as the main component and
variable cost with direct material cost as the main component; (2) The sales volume
product is increasing 0.359% per day and the operational cost is increasing 0.23%
per day; (3) SMEs Mamanaia have reached break even point condition on period
September 2014-Februari 2015; (4) The value of operating leverage in this business
is 1.79, that means if sales volume product increases 10%, the net income will
increase 17.9%; (5) Alternative application of CVP are (a) decrease 0.25% chosen
variable cost, sales volume product and selling price are fixed; (b)increase 0.4%
sales volume product, chosen variable cost and selling price are fixed; (c)increase
0.4% sales volume product, decrease 0.25% chosen variable cost, and selling price
is fixed.
Key words: CVP analysis, increasing profits, SMEs

STRATEGI PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PRODUK DAN
PENGURANGAN BIAYA OPERASIONAL DALAM
MENINGKATKAN LABA UKM MAMANAIA

ELITA FEBRIANI SIPAYUNG


Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala karunia-Nya,
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian
yang dilaksanakan sejak bulan September 2014 sampai Maret 2015 ini ialah
akuntansi manajemen, dengan judul Strategi Peningkatan Volume Penjualan
Produk dan Pengurangan Biaya Operasional dalam Meningkatkan Laba UKM
Mamanaia.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr.Ir Budi Purwanto,ME selaku

dosen pembimbing atas bimbingan, arahan dan inspirasinya selama proses
penelitian ini. Penulis juga berterimakasih kepada Bapak Umar Sahab dan Ibu
Usiah selaku pemilik UKM Mamanaia yang telah bersedia untuk memberikan
informasi dan data terkait pengelolaan usahanya. Ungkapan terimakasih juga
penulis sampaikan kepada Mama, Papa, keluarga, dan sahabat atas doa, semangat
dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2015
Elita Febriani Sipayung

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

ix

DAFTAR GAMBAR

ix


PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

3

Manfaat Penelitian

3


Ruang Lingkup Penelitian

3

TINJAUAN PUSTAKA

3

Biaya

3

Perilaku biaya

4

Cost Volume Profit Analysis

4


Trend Analysis

4

Contribution Margin

5

Break Even Point

5

Margin of Safety

5

Operating Leverage

5


Penelitian Terdahulu

6

METODE

6

Kerangka Penelitian

6

Lokasi dan Waktu Penelitian

8

Jenis dan Sumber Data

8


Pengolahan dan Analisis Data

8

HASIL DAN PEMBAHASAN

9

Gambaran Umum UKM Mamanaia

9

Volume Penjualan UKM Mamanaia

10

Biaya Operasional UKM Mamanaia

15


Laba UKM Mamanaia

15

Analisis Margin Kontribusi

20

Analisis Break Even Point

21

Analisis Margin of Safety

22

Analisis Operating Leverage

23

Analisis Cost Volume Profit

23

SIMPULAN DAN SARAN

26

Simpulan

26

Saran

27

DAFTAR PUSTAKA

28

LAMPIRAN

28

RIWAYAT HIDUP

29

DAFTAR TABEL
1 Pertumbuhan industri kecil menengah besar kota Bekasi
2 Data nilai MAPE, MAD, dan MSD pada volume penjualan produk
3 Data penjualan UKM Mamanaia bulan September 2014
4 Data penjualan UKM Mamanaia bulan Oktober 2014
5 Data penjualan UKM Mamanaia bulan November 2014
6 Data penjualan UKM Mamanaia bulan November 2014
7 Data penjualan UKM Mamanaia bulan Januari 2015
8 Data penjualan UKM Mamanaia bulan Februari 2015
9 Data nilai MAPE, MAD, dan MSD pada biaya operasional produk
10 Data biaya bahan baku periode September 2014-Februari 2015
11 Biaya penyusutan peralatan UKM Mamanaia
12 Biaya Kualitas
13 Biaya operasional
14 Data nilai MAPE, MAD, dan MSD pada laba
15 Analisis margin kontribusi UKM Mamanaia
16 Analisis break even point UKM Mamanaia
17 Analisis margin of safety UKM Mamanaia
18 Analisis operating leverage UKM Mamanaia

1
11
12
13
13
13
14
14
15
16
16
17
18
19
20
21
22
23

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8

Laba UKM Mamanaia periode September 2014 – Februari 2015
Kerangka pemikiran penelitian
Struktur organisasi UKM Mamanaia
Analisis tren volume penjualan produk UKM Mamanaia
Pola pembelian produk harian UKM Mamanaia
Analisis tren biaya operasional UKM Mamanaia
Analisis tren laba UKM Mamanaia
Analisis tren break even point UKM Mamanaia

2
7
10
11
12
15
19
22

DAFTAR LAMPIRAN
1 Volume penjualan produk harian UKM Mamanaia
2 Biaya operasional harian UKM Mamanaia
3 Biaya kualitas harian UKM Mamanaia
4 Laba UKM Mamanaia

30
31
32
33

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pelaku
bisnis penting baik pada negara berkembang maupun negara maju. Menurut Tulus
(2009), UMKM dapat menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan produk domestik bruto lebih banyak dibandingkan usaha besar. Hal
tersebut dapat di lihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013
mencapai angka 5.78% dengan pendapatan nasional bruto (PDB) mencapai Rp2
770,3 triliun berdasarkan harga konstan (tahun 2000). Data pada Kementerian
Koperasi dan UKM pada tahun 2012 mengungkapkan bahwa pertumbuhan
ekonomi Indonesia dapat dicapai dengan kontribusi sebesar 59.08% dari usaha
mikro kecil dan menengah. Perkembangan UMKM Indonesia pun semakin
menunjukkan peningkatan yang berarti, khususnya pada salah satu kota besar di
provinsi Jawa Barat yaitu Bekasi. Hal tersebut dapat terlihat pada Tabel 1 yang
menunjukkan peningkatan jumlah usaha mikro kecil dan menengah di kota Bekasi
pada periode tahun 2008-2013.
Tabel 1. Pertumbuhan industri kecil menengah besar kota Bekasi
Tahun
Industri
Industri
Industri
Kecil
Menengah
Besar
2008
2210
371
360
2009
2255
385
369
2010
2313
405
387
2011
2346
427
407
2012
2418
470
450
2013
2420
470
450
Sumber: Disperindagkop Kota Bekasi, 2014
Pertumbuhan jumlah UMKM di kota Bekasi pada Tabel 1, mengindikasikan
adanya persaingan ketat antar entitas usaha. Strategi pengelolaan usaha yang tidak
memadai dapat menurunkan daya saing UMKM dalam menjalankan bisnisnya.
Maka, proses membantu UMKM dalam memecahkan masalah pada bisnisnya,
dapat memberikan dampak positif pada usaha secara langsung. Terlebih lagi, hal
tersebut dapat memberikan kontribusi yang lebih baik pada pertumbuhan ekonomi
nasional Indonesia.
UKM Mamanaia adalah salah satu usaha mikro di kota Bekasi, yang masih
memiliki masalah dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Usaha yang bergerak
pada industri makanan siap saji ini, menggunakan peluang perubahan pola gaya
hidup masyarakat dalam mengonsumsi makanan. Masyarakat membutuhkan
alternatif pemenuh kebutuhan makanan di tengah padatnya aktivitas, salah satunya
adalah makanan siap saji. Namun, perubahan pola konsumsi tersebut dapat menjadi
peluang sekaligus tantangan bagi UKM Mamanaia. Semakin berkembangnya
industri makanan siap saji di kota Bekasi, akan menuntut pihak UKM dalam
menerapkan strategi pengelolaan usaha yang lebih baik agar tetap memiliki daya
saing yang tinggi.

2
Dalam menjaga keunggulan kompetitif dari pesaing industri sejenis, UKM
Mamanaia dapat memperhatikan dua kebutuhan utama yang cenderung
kontradiktif, yaitu kebutuhan bisnis dan kebutuhan konsumennya. Konsumen
membutuhkan produk yang memiliki kualitas tinggi dengan harga yang terjangkau,
sedangkan kebutuhan bisnis UKM adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal
dengan biaya minimal. Ketika pihak UKM melakukan perhitungan yang kurang
tepat dalam biaya operasional maupun harga jual produk, maka akan memberikan
dampak negatif pada keuntungan yang didapatkan oleh pihak UKM. Akibatnya,
perolehan keuntungan yang maksimal sebagai kebutuhan bisnis suatu UKM dan
indikator keberhasilan suatu usaha tidak dapat terpenuhi.
Pihak UKM Mamanaia belum mengendalikan faktor-faktor yang
menghambat terpenuhinya dua kebutuhan utama tersebut. Usaha ini belum
menerapkan analisis perhitungan biaya yang dikeluarkan, harga jual produk, dan
volume penjualan produk dalam memperoleh keuntungan yang maksimal. UKM
Mamanaia cenderung memiliki biaya operasional dan volume penjualan produk
yang fluktuatif., yang ditunjukkan pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Maka, laba
yang diperoleh oleh pihak UKM (Gambar 1) pun cenderung tidak stabil.

Gambar 1. Laba UKM Mamanaia periode September 2014 – Februari 2015
Oleh karena itu, peneliti ingin membahas strategi cost-volume-profit (CVP)
yang tepat dalam mencapai rencana peningkatan laba UKM Mamanaia pada
periode selanjutnya secara stabil. Hal ini dilakukan agar UKM Mamanaia memiliki
daya saing yang lebih baik daripada industri makanan siap saji sejenis di Bekasi.
Ketika kebutuhan bisnis UKM dalam mencapai keuntungan maksimal terpenuhi,
maka pihak UKM pun dapat mempertahankan keunggulan kompetitif serta
mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Perumusan Masalah
Dalam rencana peningkatan laba pada UKM Mamanaia dan uraian latar
belakang yang telah disampaikan maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan
diteliti sebagai berikut: (1) bagaimana pertumbuhan volume penjualan produk dan
biaya operasional pada UKM Mamanaia pada periode bulan September 2014Februari 2015? (2) bagaimana struktur biaya operasional UKM Mamanaia pada
periode bulan September 2014-Februari 2015? (3) apakah UKM Mamanaia telah

3
mencapai keadaaan break even point?, (4) Bagaimana kondisi operating leverage
pada UKM Mamanaia? dan (5) strategi analisis CVP manakah yang cocok
diterapkan pada UKM Mamanaia untuk meningkatkan laba ?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui strategi analisis yang cocok terkait
dengan biaya operasional, volume penjualan, dan laba sehingga dapat
meningkatkan pendapatan pihak UKM Mamanaia pada periode selanjutnya.
Adapun dalam mencapai tujuan tersebut terdapat beberapa tujuan khusus yaitu (1)
menganalisis pertumbuhan volume penjualan produk dan biaya operasional pada
UKM Mamanaia pada periode bulan September 2014- Februari 2015, (2)
menganalisis struktur biaya operasional UKM Mamanaia pada periode bulan
September 2014-Februari 2015, (3) mengetahui keadaaan break even point pada
UKM Mamanaia, (4) mengetahui kondisi operating leverage pada UKM
Mamanaia, dan (5) memberikan strategi analisis CVP yang cocok diterapkan pada
UKM Mamanaia untuk meningkatkan laba.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam
menetapkan kebijakan manajerial yang optimal terkait hubungan antara biayavolume-laba. Implikasi manajerial tersebut terkait dalam mencapai pertumbuhan
penjualan produk yang lebih baik, menghindari kerugian, menghindari keputusan
manajerial yang kurang tepat, serta mengambil strategi yang tepat dalam mencapai
target laba yang diinginkan. Penelitian ini pun diharapkan dapat memberikan
informasi dan menjadi bahan referensi terkait strategi implementasi cost volume
profit analysis dan rencana peningkatan laba pada usaha mikro kecil dan menengah.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berfokus pada data cost volume profit pada UKM Mamanaia
selama periode bulan September 2014–Februari 2015. Dalam penelitian ini, akan
diteliti produk yang ditawarkan oleh UKM Mamanaia yaitu ayam goreng tepung
pada empat gerai yang dimiliki oleh pihak UKM.

TINJAUAN PUSTAKA
Biaya
Menurut Hansen (2004), biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang
dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi
manfaat saat ini atau di masa datang bagi organisasi.

4
Perilaku biaya
Menurut Samryn (2001), berdasarkan pola perilakunya, biaya dapat
dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
1. Fixed cost
Fixed cost adalah suatu biaya yang konstan dalam total tanpa
mempertimbangkan perubahan tingkat aktivitas dalam suatu relevant range
tertentu. Fixed cost selanjutnya dapat dikelompokkan sebagai committed fixed
cost dan discretionary fixed cost. Committed fixed cost meliputi biaya tetap yang
berhubungan dengan investasi dalam fasilitas, peralatan dan struktur dasar
organisasi perusahaan. Discretionary fixed cost meliputi biaya tetap yang timbul
dari keputusan tahunan manajemen dalam membelanjai bidang biaya tetap
tertentu seperti iklan dan penelitian.
2. Variable cost
Variable cost adalah biaya yang secara total berubah secara proporsional dengan
perubahan dalam tingkat aktivitas. Variable cost selanjutnya dapat
dikelompokkan sebagai engineered variable cost dan discretionary variable
cost. Engineered variable cost meliputi biaya yang memiliki spesifikasi
hubungan fisik yang eksplisit dengan pelaksanaan suatu aktivitas seperti biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langung. Discretionary variable cost meliputi
biaya yang memiliki pola grafis variabilitas yang berhubungan dengan otoritas
manajemen dalam membelanjainya.
3. Mixed cost atau semivariable cost
Mixed cost atau semivariable cost adalah biaya yang di dalamnya terdiri dari
elemen –elemen biaya tetap dan biaya variabel.
Cost Volume Profit Analysis
Cost Volume Profit Analysis merupakan alat yang berguna untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan, dengan penekanan pada keterkaitan
antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga (Hansen dan Mowen 2005). Analisis
biaya-volume-laba memiliki beberapa manfaat yaitu :
1. Mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu
divisi dan membantu pemecahan masalahnya
2. Mengetahui jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas
3. Mengetahui dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas
4. Mengetahui dampak kenaikan harga terhadap laba
5. Memungkinkan manajer dalam melakukan analisis sensivitas dengan menguji
dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba
Trend Analysis
Trend Analysis adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui
kecenderungan keadaaan keuangan suatu perusahaan di masa yang akan datang
baik kecenderungan naik, turun maupun tetap (Harahap 2008). Dalam melakukan

5
analisis tren digunakan alat bantu analisis yang tersedia pada software (perangkat
lunak) Minitab versi 16.
Perangkat lunak Minitab ini memiliki beberapa model umum digunakan
untuk analisis tren, yaitu : model tren linier, model tren kuadratik, dan model tren
eksponensial. Model Tren Linier menganalis kecenderungan data yang
perubahannya berdasarkan waktu adalah tetap (konstan), model tren kuadratik
menganalisis kecenderungan data yang kurvanya berupa lengkungan (curvature),
sedangkan model tren eksponensial menganalisis kecenderungan perubahan data
yang semakin lama semakin bertambah secara eksponensial
Setelah hasil peramalan diperoleh dengan menggunakan model yang telah
dipilih, ketepatan hasil peramalan perlu diuji terlebih dahulu. Semakin kecil nilai
yang diperoleh ketiga alat ukur dibawah ini , maka semakin baik peramalan yang
digunakan. Alat ukur akurasi untuk menilai ketepatan model tersebut, yaitu :
a) Mean absolute percentage erorr (MAPE) merupakan rata-rata dari
keseluruhan persentase kesalahan (selisih) antara data aktual dengan data hasil
peramalan. Ukuran akurasi dicocokkan dengan data time series, dan
ditunjukkan dalam persentase.
b) Mean absolute deviation (MAD) merupakan rata-rata dari nilai absolut
simpangan.
c) Mean squared deviation (MSD) merupakan rata-rata dari nilai kuadrat
simpangan data.
Contribution Margin
Menurut Rayburn (1999), contribution margin adalah hasil penjualan
dikurangi semua beban variabel untuk produksi, pemasaran, dan administrasi.
Marjin kontribusi merupakan hasil penjualan yang tersedia untuk menutup biaya
tetap dan menghasilkan laba, yang dapat dinyatakan dalam total, jumlah per unit,
atau sebagai persentase.
Break Even Point
Menurut Hansen dan Mowen (2005), titik impas atau break even point
adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya dan titik di mana laba
sama dengan nol.
Margin of Safety
Menurut Warindrani (2006), margin of safety adalah penjualan
sesungguhnya di atas penjualan break even point yang memberikan petunjuk terkait
seberapa banyak penjualan boleh turun sebelum perusahaan mengalami kerugian
serta risiko usaha suatu perusahaan.
Operating Leverage
Menurut Hansen dan Mowen (2005), operating leverage merupakan
penggunaan biaya tetap untuk menciptakan perubahan persentase laba yang lebih

6
tinggi ketika aktivitas penjualan bertambah. Semakin besar tingkat operating
leverage, semakin banyak pula perubahan dalam aktivitas penjualan yang akan
mempengaruhi laba.
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Wulansari (2011) membahas penerapan cost
volume profit analysis dalam menunjang rencana pencapaian laba Ka Nung Bakery.
Metode dan pengolahan analisis data yang digunakan adalah cost volume profit.
Dengan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa titik impas tercapai saat
penjualan produk roti konde sebesar 1 579 unit, roti konde kacang hijau 316 unit,
kulit pastry 16 unit, martabak 20 unit dan asyidah 18 unit. Produk yang memberikan
keuntungan terbesar adalah Roti Konde dengan margin kontribusi sebesar Rp43
402 162,30, sedangkan produk yang memberikan keuntungan paling kecil terhadap
adalah Asyidah atau dodol arab dengan margin kontribusi Rp377 559.18.
Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2013) membahas penerapan cost
voulume profit analysis sebagai perencanaan pencapaian laba dan penjualan pada
PAPAPIA. Metode dan pengolahan analisis data yang digunakan adalah cost
volume profit. Dengan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa titik impas bulan
Januari 2013 tercapai saat penjualan 3 229 buah, bulan Februari 2013 tercapai saat
penjualan sebesar 2 842 buah. Bulan Maret sebesar 2 681 buah, bulan April sebesar
2 668 buah, dan bulan Mei sebanyak Jumlah 2 797 buah. Margin kontribusi terbesar
selama bulan Januari 2013 yaitu pia isi keju dan margin terkecil yaitu pia isi durian,
bulan Februari 2013-Mei 2013 margin terbesar yaitu pia isi kacang hijau dan margin
terkecil yaitu pia isi durian. Alternatif penerapan CVP ialah menaikkan harga jual
5 persen, volume penjualan tetap dan biaya tetap akan tetap, kedua menaikkan
volume penjualan 10 persen, harga jual tetap.

METODE
Kerangka Pemikiran
UKM Mamanaia memproduksi makanan siap saji yaitu ayam goreng tepung.
Analisis produk tersebut terkait faktor pengendali pencapaian laba yang
dipengaruhi oleh biaya operasional, volume penjualan, dan harga jual. Tiap produk
yang disajikan oleh UKM Mamanaia terlebih dahulu di analisis biaya operasional
produksinya. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh UKM Mamanaia merupakan
titik awal penentu komponen harga jual pada tiap produknya. Total biaya produksi
pada UKM Mamanaia dikelompokkan berdasarkan komponen biaya tetap dan
biaya variabel. Harga jual yang telah ditentukan oleh pihak UKM tersebut pun akan
berpengaruh terhadap volume penjualan yang akan dicapainya. Pertumbuhan
volume penjualan per produk pada usaha ini dapat menunjukkan potensi
penjualannya selama periode tertentu. Berdasarkan volume penjualan yang telah
dicapai dan harga jual tiap produknya, dihasilkan total pendapatan yang didapatkan
oleh UKM Mamanaia pada tiap produk yang terjual. Dengan demikian, dapat
ditentukan pertumbuhan penjualan, biaya operasional, dan pendapatan pada UKM

7
Mamanaia untuk dilakukan analisis tren untuk mengetahui keadaan tersebut dalam
periode penjualan selanjutnya.
Hubungan antara biaya, volume penjualan, dan harga jual dapat dihitung
dengan menggunakan metode break even point dimana total pendapatan sama
dengan total biaya dan titik dimana laba sama dengan nol. Perhitungan titik impas
dapat menunjukkan bahwa UKM Mamanaia telah memperoleh keuntungan atau
kerugian. Produk UKM Mamanaia pun dianalisis seberapa banyak penjualannya
dapat diturunkan, namun tetap memperhatikan kondisi break even point melalui
analisis margin of safety. Pihak UKM Mamanaia pun dapat mengetahui sensitivitas
perubahan penggunaan biaya tetap untuk mengetahui jumlah laba yang didapatkan
ketika aktivitas penjualan ditingkatkan melalui analisis operating leverage. Dengan
demikian dapat dilakukan cost volume profit analysis untuk mengambil keputusan
yang terbaik demi pencapaian target laba yang telah ditentukan yaitu mengenai
kebijakan harga jual dan volume penjualan yang harus dicapai oleh UKM
Mamanaia.
UKM
Jenis Produk
Target Laba

Tetap

Harga Jual

Volume Penjualan

Biaya Operasional

Variabel

Total Pendapatan

Struktur Total Biaya

Analisis Tren

Cost Volume Profit Analysis

Break Even
Point

Contribution
Margin

Margin of
Safety

Strategi CVP

Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian

Operating
Leverage

8
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di UKM Mamanaia yang terletak pada Grand
Bekasi, Jalan Apel Merah VI Blok A3 No.2, Bekasi Timur. Penelitian dilakukan
selama dua bulan yaitu Februari-Maret 2015. Pemilihan tempat penelitian
didasarkan oleh pertimbangan bahwa bisnis ini termasuk salah satu UKM yang
bergerak pada bidang makanan siap saji daerah Bekasi, masih memiliki masalah
dalam menjalankan bisnisnya, serta ketersediaan pihak UKM memberikan data dan
informasi yang diperlukan sesuai dengan penelitian.
Jenis dan Sumber Data
Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara
langsung dengan pemilik dan karyawan UKM Mamanaia. Data sekunder
didapatkan melalui buku teks, makalah ilmiah, jurnal penelitian, internet, laporan
keuangan dan arus kas UKM Mamanaia.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif yaitu data-data dan laporan yaitu data volume penjualan,
biaya operasional, dan pendapatan yang dihasilkan. Data kualitatif yaitu data yang
berupa penjelasan dan keterangan-keterangan terkait UKM Mamanaia.
Pengolahan dan Analisis Data
Langkah-langkah yang harus diambil dalam mengolah data dan informasi
yang telah dikumpulkan adalah :
1. Menganalisa laporan volume penjualan produk dan biaya operasional UKM
Mamanaia selama bulan September 2014 – Februari 2015.
2. Memisahkan semua biaya yang telah dikeluarkan menjadi biaya tetap dan
biaya variabel.
3. Membuat peramalan atas besarnya biaya operasional, volume penjualan
produk dan perolehan laba pada periode selanjutnya.
4. Membuat analisis break even point berdasarkan data penjualan dan biaya
yang telah dikeluarkan sehingga dapat menghasilkan gambaran titik dimana
perusahaan tidak mendapat laba maupun mengalami kerugian.
5. Membuat analisis operating leverage untuk mengetahui perubahan pada
laba ketika aktivitas penjualan ditingkatkan atau diturunkan.
6. Membuat analisis CVP sehingga dapat diketahui langkah yang harus
diambil UKM demi mencapai laba yang maksimum.
Analisis Cost Volume Profit
Cost Volume Profit Analysis menguji perilaku pendapatan total, biaya total,
dan laba operasi ketika terjadi perubahan dalam tingkat output, harga jual, biaya
variabel per unit, atau biaya tetap produk. Dengan demikian:
Pendapatan = Harga jual x Kuantitas yang terjual
Atau,
P = HJ Q .................................................................................................. (1)
Jumlah biaya mempunyai hubungan yang linear dengan biaya dan kuantitas
unit yang dibeli atau diproduksi. Persamaan jumlah biaya adalah:

9
Jumlah biaya = (Biaya variabel per unit x kuantitas unit yang dihasilkan )
+ Biaya tetap
Atau,
JB = BV Q) + BT ........................................................................................ (2)
Dalam analisis biaya-volume-laba, laba usaha adalah kelebihan pendapatan
di atas biaya.
Laba usaha = Pendapatan – Jumlah biaya
Atau,
LU = HJ − BV Q − BT ....................................................................... (3)

keterangan,
P = Pendapatan
JB = Jumlah Biaya
LU = Laba usaha

HJ = Harga Jual
BV= Biaya Variabel

Q = Kuantitas
BT= Biaya Tetap

Analisis Contribution Margin
Margin kontribusi = Penjualan – Biaya Variabel ............................................ (4)
Analisis Break Even Point Multiple Product
Terdapat dua perhitungan titik BEP:
1. Metode Persamaan
Penjualan = Biaya variabel + Biaya tetap + Laba bersih .......................... (5)
2. Metode Contribution Unit
Bi y Te
Titik BEP dalam unit =
....................... (6)
H rg J l−Bi y V ri el er i
Bi y Te

Titik BEP dalam rupiah =

��� �

��



r i

................................ (7)

Analisis Margin of Safety
�� �
� � = Total Penjualan – Penjualan BEP ............................... (8)
Analisis Operating Leverage
Tingkat �
�� � � �

=



��

� �





���

......................................... (9)

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum UKM Mamanaia
Sejarah UKM Mamanaia
UKM Mamanaia didirikan oleh Bapak Umar Sahab pada tahun 2010
sebagai salah satu wujud perpindahan minat pemilik usaha dalam menjalankan
suatu bisnis. Usaha elektronik yang ditekuni oleh pemilik dengan modal yang
cukup besar, dianggap memiliki keuntungan yang tidak seimbang dengan usaha
keras yang dilakukan. Pemilik UKM pun mulai melirik bidang usaha lain yang kian
hari semakin populer, yaitu makanan siap saji. Berbekal pengetahuan dan keahlian
pemilik ketika bekerja pada salah satu restoran makanan siap saji, Bapak Umar pun

10
memilih untuk menekuni bidang usaha serupa. Beliau memutuskan untuk membeli
resep produk ayam goreng tepung pada restoran tersebut dan menjalankan usaha
mandiri dengan brand Ayam Goreng Tepung Mamanaia.
UKM Mamanaia memiliki pusat produksi pada rumah pribadi pemilik yaitu
Perumahan Grand Bekasi. Pemilik UKM pun memilih meletakkan gerai usahanya
pada tempat yang ramai pengunjung yaitu di depan usaha indomaret. Pemilihan
lokasi didasarkan pada besarnya omset indomaret pada wilayah tersebut Sejauh ini
UKM Mamanaia telah memiliki empat gerai, yang teletak di depan lokasi
indomaret Grand Bekasi, Benda, Grand Regensi, dan Rawalumbu. Banyaknya
peminat pada usaha ini pun mendatangkan peluang bagi pemilik UKM untuk
melakukan franchise terhadap produknya.
Struktur Organisasi UKM Mamanaia
UKM Mamanaia masih memiliki struktur organisasi yang sederhana dalam
menjalankan bisnisnya. Bapak Umar bertanggung jawab penuh pada kegiatan
produksi dalam pemilihan bahan baku hingga pembuatan modul produk. Namun,
kegiatan produksi tersebut masih dibantu oleh istri pemilik yaitu Ibu Usiah,
terutama dalam proses pencucian bahan baku. Namun, proses penggorengan produk,
penjagaan gerai dan pelayanan pengunjung dibantu oleh satu orang karyawan pada
masing-masing gerainya. Struktur organisasi UKM Mamanaia dapat dilihat pada
Gambar 3.
Pemilik
Umar Sahab
Produksi
Usiah
Karyawan
Asep

Karyawan
Fitri

Karyawan
Holik

Karyawan
Yanto

Gambar 3. Struktur organisasi UKM Mamanaia
Deskripsi Produk
Produk ayam goreng tepung yang dijual oleh UKM Mamanaia terdiri atas
bagian sayap, paha atas, paha bawah dan dada. Produk UKM Mamanaia memiliki
bahan baku utama ayam dan tepung, namun bahan lain yang termasuk di dalamnya
merupakan rahasia dari pihak UKM. Proses produksi pun masih dilakukan secara
mandiri oleh pemilik UKM dengan istrinya. Maka, pemilik UKM pun masih ikut
dalam proses pemilihan bahan baku hingga pembuatan modul produk yang akan
didistribusikan pada masing-masing gerai.
Volume Penjualan Produk UKM Mamanaia
Pertumbuhan Volume Penjualan Periode September 2014-Februari 2015
Produksi ayam goreng tepung UKM Mamanaia periode bulan September
2014-Februari 2015 masih terdiri atas bagian dada, paha atas, paha bawah dan sayap.

11
Pertumbuhan volume penjualan produk UKM Mamanaia dan peramalan kondisi
usaha di masa depan dapat dilihat melalui analisis tren. Gambar 4 menunjukkan
peramalan volume penjualan UKM Mamanaia akan meningkat pada Maret 2015
dan menurun pada April 2015.

Gambar 4. Analisis tren volume penjualan produk UKM Mamanaia
Analisis tren volume penjualan produk UKM Mamanaia menggunakan
model tren kuadratik karena memiliki ukuran akurasi terendah dari semua model.
Ukuran akurasi semua model yang terdiri dari MAPE, MAD, dan MSD dapat
dilihat pada Tabel 2. Semakin kecil hasil ukuran akurasi pada tiap model maka
semakin akurat pula peramalan volume penjualan produk di masa depan.
Tabel 2. Data nilai MAPE, MAD, dan MSD pada volume penjualan produk
MAPE
MAD
MSD

Linier
4.800
16.343
462.733

Kuadratik
4.776
16.249
460.836

Eksponensial
4.791
16.347
463.444

S-curve
4.831
16.497
467.722

Analisis tren model kuadratik meramalkan volume penjualan UKM
Mamanaia pada Maret 2015 akan meningkat sebesar 10.72% dibandingkan
Februari 2015 yaitu sebesar 10 906 unit produk , dan menurun sebesar 3.34% pada
April 2015 yaitu sebesar 10 542 unit. Hal ini mengindikasikan perlunya perhatian
terhadap biaya operasional produk yang akan dikeluarkan akibat meningkatnya
aktivitas penjualan agar tetap mencapai peningkatan laba.
Volume penjualan harian UKM Mamanaia yang ditunjukkan pada
Lampiran 1 memiliki pola yang fluktuatif. Rata-rata volume penjualan produk
harian usaha ini sebesar 342.85 unit. Volume penjualan harian produk tertinggi
adalah 400 unit produk, sedangkan volume penjualan harian produk terendah

12
dicapai pada 300 unit produk. Hal yang mempengaruhi volume penjualan produk
pada UKM Mamanaia adalah kondisi cuaca. Ketika cuaca baik, pengunjung akan
ramai mendatangi gerai. Namun, pengunjung akan jarang mendatangi gerai ketika
cuaca buruk. Pola pembelian volume penjualan produk usaha harian dapat dilihat
pada Gambar 5. Hal ini menunjukkan pembelian tertinggi dicapai pada hari Kamis
sedangkan pembelian terendah dicapai pada hari Minggu.

Gambar 5. Pola pembelian produk harian UKM Mamanaia
1. Data penjualan UKM Mamanaia bulan September 2014
Data penjualan meliputi volume penjualan dan harga jual empat produk
UKM Mamanaia pada periode bulan September 2014. Data penjualan UKM
Mamanaia pada bulan September 2014 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Data penjualan UKM Mamanaia bulan September 2014
Produk
Volume penjualan (unit) Harga (Rp)
Dada
3 884
7 500
Paha atas
1 942
7 500
Paha bawah
1 942
6 000
Sayap
1 942
5 000
Total
9 710
Sumber : Data UKM Mamanaia (diolah), 2014

Total pendapatan (Rp)
29 130 000
14 565 000
11 652 000
9 710 000
65 057 000

Tabel 3 menunjukkan total volume penjualan yang dicapai pada bulan
September 2014 adalah sebesar 9 710 unit. Total volume penjualan dicapai melalui
penjumlahan produk ayam goreng tepung Mamanaia bagian dada, paha atas, paha
bawah, dan sayap. Total pendapatan yang diperoleh pada bulan September 2014
adalah sebesar Rp65 057 000. Total pendapatan dicapai melalui penjumlahan pada
hasil perkalian antara volume penjualan produk dan harga jual masing-masing
produk.
2. Data penjualan UKM Mamanaia bulan Oktober 2014
Volume penjualan yang dicapai usaha ini pada bulan Oktober adalah sebesar
10 230 unit. Data penjualan UKM Mamanaia pada bulan Oktober 2014 dapat dilihat
pada Tabel 4.

13
Tabel 4. Data penjualan UKM Mamanaia bulan Oktober 2014
Produk
Volume penjualan (unit) Harga (Rp)
Dada
4 092
7 500
Paha atas
2 046
7 500
Paha bawah
2 046
6 000
Sayap
2 046
5 000
Total
10 230
Sumber : Data UKM Mamanaia (diolah), 2014

Total pendapatan (Rp)
30 690 000
15 345 000
12 276 000
10 230 000
68 541 000

Tabel 4 menunjukkan total volume penjualan yang dicapai pada bulan
Oktober 2014 mengalami kenaikan sebesar 5.35% dibandingkan bulan lalu.
Peningkatan ini berpengaruh langsung dengan total pendapatan yang diperoleh
usaha sehingga mengalami kenaikan yang serupa. Kenaikan volume penjualan dan
total pendapatan mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas UKM pada bulan
Oktober 2014.
3. Data penjualan UKM Mamanaia bulan November 2014
Produk yang terjual pada bulan November 2014 adalah sebanyak 10 280
unit. Data penjualan UKM Mamanaia pada bulan Oktober 2014 dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5. Data penjualan UKM Mamanaia bulan November 2014
Produk
Volume penjualan (unit) Harga (Rp)
Dada
4 112
7 500
Paha atas
2 056
7 500
Paha bawah
2 056
6 000
Sayap
2 056
5 000
Total
10 280
Sumber : Data UKM Mamanaia (diolah), 2014

Total pendapatan (Rp)
30 840 000
15 420 000
12 336 000
10 280 000
68 876 000

Tabel 5 menunjukkan total volume penjualan yang dicapai pada bulan
November 2014 mengalami kenaikan sebesar 0.49% dibandingkan bulan lalu. Total
pendapatan usaha ini pun mengalami peningkatan yang serupa. Namun,
peningkatan volume penjualan produk dan total pendapatan bulan November 2014
mengalami penurunan sebesar 4.86% dibandingkan peningkatan bulan lalu. Hal ini
mengindikasikan peningkatan aktivitas UKM tidak sebanyak pada bulan September
2014.
4. Data penjualan UKM Mamanaia bulan Desember 2014
Pada akhir tahun 2014, UKM Mamanaia mencapai volume penjualan produk
tertinggi pada periode bulan September 2014-Desember 2014, yaitu sebanyak 10
800 unit. Data penjualan UKM Mamanaia pada bulan Oktober 2014 dapat dilihat
pada Tabel 6.
Tabel 6. Data penjualan UKM Mamanaia bulan November 2014
Produk
Dada

Volume penjualan (unit)
4 320

Harga (Rp)
7 500

Total pendapatan (Rp)
32 400 000

14
Produk
Volume penjualan (unit) Harga (Rp)
Paha atas
2 160
7 500
Paha bawah
2 160
6 000
Sayap
2 160
5 000
Total
10 800
Sumber : Data UKM Mamanaia (diolah), 2014

Total pendapatan (Rp)
16 200 000
12 960 000
10 800 000
72 360 000

Tabel 6 menunjukkan UKM Mamanaia mengalami peningkatan volume
penjualan produk dan total pendapatan sebesar 5.06% dibandingkan bulan lalu.
Bahkan, peningkatan volume penjualan produk dan total pendapatan tersebut
mengalami kenaikan sebesar 4.57% dibandingkan peningkatan pada bulan
November 2014. Hal ini mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas UKM
kembali pada akhir tahun 2014.
5.

Data penjualan UKM Mamanaia bulan Januari 2015
Volume penjualan produk yang dicapai usaha ini pada awal tahun 2015
mencapai 10.770 unit. Data penjualan UKM Mamanaia pada bulan Januari 2015
dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Data penjualan UKM Mamanaia bulan Januari 2015
Produk
Volume penjualan (unit) Harga (Rp)
Dada
4 308
7 500
Paha atas
2 154
7 500
Paha bawah
2 154
6 000
Sayap
2 154
5 000
Total
10 700
Sumber : Data UKM Mamanaia (diolah), 2015

Total pendapatan (Rp)
32 310 000
16 155 000
12 924 000
10 770 000
72 159 000

Tabel 7 menunjukkan volume penjualan produk dan total pendapatan yang
diperoleh oleh usaha ini mengalami penurunan sebesar 0.28% dibandingkan bulan
lalu. Dengan demikian, penurunan volume penjualan produk dan total pendapatan
mencapai 4.78% dibandingkan peningkatan pada akhir tahun 2014.
6. Data penjualan UKM Mamanaia bulan Februari 2015
Volume penjualan produk terendah dicapai pada bulan Februari 2015 yaitu
sebesar 9 850 unit. Data penjualan UKM Mamanaia pada bulan Januari 2015
dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Data penjualan UKM Mamanaia bulan Februari 2015
Produk
Volume penjualan (unit) Harga (Rp)
Dada
3 940
7 500
Paha atas
1 970
7 500
Paha bawah
1 970
6 000
Sayap
1 970
5 000
Total
9 850
Sumber : Data UKM Mamanaia (diolah), 2015

Total pendapatan (Rp)
29 550 000
14 775 000
11 820 000
9 850 000
65 995 000

15
Tabel 8, volume penjualan produk dan total pendapatan yang diperoleh oleh
usaha ini mengalami penurunan hingga 7.94% dibandingkan bulan lalu. Maka,
peningkatan terhadap penurunan volume penjualan produk dan total pendapatan
terjadi pada usaha ini hingga 7.66% dibandingkan penurunan pada bulan Januari
2015.
Struktur Biaya Operasional UKM Mamanaia
Pertumbuhan Biaya Operasional Periode September 2014-Februari 2015
Biaya operasional UKM Mamanaia adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
entitas usaha dalam menjalankan bisnisnya. Pertumbuhan dan peramalan biaya
operasional produk UKM Mamanaia dapat dilihat melalui analisis tren. Gambar 6
menunjukkan peramalan biaya operasional harian UKM Mamanaia akan cenderung
menurun. Namun, peramalan biaya operasional usaha dalam periode bulan akan
meningkat pada Maret 2015 dan kembali menurun pada April 2015.

Gambar 6. Analisis tren biaya operasional UKM Mamanaia
Analisis tren biaya operasional pada UKM Mamanaia menggunakan model
kuadratik. Ukuran akurasi yang terdiri dari MAPE, MAD, dan MSD pada model
kuadratik memiliki nilai terkecil dibandingkan model linier dan eksponensial. Nilai
alat ukur akurasi pada ketiga model tersebut dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Data nilai MAPE, MAD, dan MSD pada biaya operasional produk
Linier
MAPE
MAD
MSD

4
71 846
7 847 687 148

Kuadratik
4
69 206
7 448 064 727

Eksponensial
4
71 943
7 882 336 023

S-curve
4
74 410
9 025 599 369

16
Analisis tren meramalkan adanya peningkatan biaya operasional UKM
Mamanaia pada Maret 2015 sebesar 9.47% dibandingkan bulan Februari 2015 yaitu
Rp57 515 798.. Namun, biaya operasional produk pada bulan April 2015
diramalkan akan kembali menurun 0.05% pada April 2015 dengan jumlah Rp54
772 240 dibandingkan Maret 2015. Hal ini indikasi biaya operasional mengikuti
tren pertumbuhan volume penjualan produk.
Biaya operasional UKM Mamanaia yang ditunjukkan pada Lampiran 2
memiliki pola yang fluktuatif. Biaya operasional harian tertinggi pada UKM
Mamanaia mencapai Rp2 070 108, sedangkan biaya operasional harian terendah
sebesar Rp1 597 878. Rata-rata biaya operasional harian pada usaha ini sebesar Rp1
818 232. Besarnya biaya operasional berbanding lurus dengan banyaknya volume
penjualan produk. Ketika volume penjualan produk meningkat, maka biaya
operasional pada UKM Mamanaia akan meningkat pula, demikian pula sebaliknya.
Biaya Bahan Baku Periode September 2014-Februari 2015
Biaya pemakaian bahan baku dalam memproduksi ayam goreng tepung
pada UKM Mamanaia dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Data biaya bahan baku periode September 2014-Februari 2015
Bahan
Baku
Ayam
Minyak
Tepung
Total biaya

Sept’14
26 136 000
2 332 000
4 596 000
33 064 000

Okt’14
27 621 000
2 540 000
4 924 000
35 085 000

Biaya (Rp)
Nov’14
Des’14
29 161 000 32 400 000
2 475 000
2 635 000
4 749 000
5 045 000
36 385 000 40 080 000

Jan’14
32 310 000
2 626 000
4 604 000
39 540 000

Feb’14
29 340 000
2 280 000
3 956 000
35 576 000

Sumber : Data UKM Perusahaan (diolah), 2015
Biaya bahan baku pada UKM Mamanaia paling dipengaruhi oleh biaya
pembelian ayam. Biaya pembelian ayam tertinggi dicapai pada bulan Desember
2014, yang dipengaruhi oleh pencapaian harga rata-rata ayam tertinggi yaitu Rp30
000. Bulan September 2014 mencapai biaya pembelian bahan baku ayam yang
terendah karena harga ayam rata-rata pada bulan tersebut sebesar Rp26 921.
Biaya Penyusutan Periode September 2014-Februari 2015
Peralatan yang dimiliki UKM Mamanaia mengalami penyusutan yang dapat
dikonversikan ke dalam suatu biaya. Biaya penyusutan pada usaha ini dapat dilihat
pada tabel 11.
Tabel 11. Biaya penyusutan peralatan UKM Mamanaia
Peralatan

Jumlah

Harga
beli (Rp)

Total biaya
(Rp)

Nilai sisa
(Rp)

Gerobak
Kompor
Kuali
Marina
color box
Stainless
Codet
Saringan
minyak
Baskom

Biaya
penyusutan
(Rp)
15 000
3 750
4 167
4 167

Total biaya
penyusutan

1 920 000
230 000
0
100 000

Umur
ekonomis
(tahun)
15
10
1
8

4
4
4
4

3 000 000
500 000
50 000
400 000

12 000 000
2 000 000
200 000
1 600 000

4
4
4

30 000
30 000
50 000

120 000
120 000
200 000

9 750
0
12 500

8
1
2

281,25
2 500
521

1 125
10 000
2 083

4

30 000

120 000

7 500

8

312,5

1 250

60 000
15 000
16 667
16 667

17
Peralatan

Jumlah

Harga
beli (Rp)

Total biaya
(Rp)

Nilai sisa
(Rp)

Biaya
penyusutan
(Rp)
104

Total biaya
penyusutan

2 500

Umur
ekonomis
(tahun)
8

Nampan
plastik
Nampan
stainless
Ember
besar
Ember
kecil
Tempat
sampah

4

10 000

40 000

4

35 000

140 000

8 750

6

365

1 458

4

30 000

120 000

0

1

2 500

10 000

4

10 000

40 000

0

1

833

3 333

4

25 000

100 000

0

1

2 083

8 333

Total biaya

146 333

417

Sumber : Data UKM Mamanaia (diolah), 2015
Tabel 11 menunjukkan biaya penyusutan peralatan UKM Mamanaia setiap
bulannya sebesar Rp146 333. Biaya penyusutan yang terbesar dialami oleh gerobak
yang besarnya Rp60 000 per bulan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan gerobak
tiap hari dalam penggorengan modul ayam goreng tepung dan tempat display
produk.
Biaya Kualitas Periode September 2014-Februari 2015
Biaya kualitas yang ditanggung oleh usaha ini hanya terdiri dari biaya
kegagalan eksternal. Hal ini diakibatkan oleh biaya kualitas lain yang terdiri dari
biaya pencegahan, biaya penilaian dan biaya kegagalan internal tidak ditemukan
pada usaha ini. Biaya kegagalan eksternal pada UKM Mamanaia adalah besarnya
biaya yang ditanggung akibat adanya produk cacat maupun pengembalian produk
masing-masing gerai. Biaya kualitas tersebut dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12. Biaya kualitas
Bulan

Biaya
kualitas (Rp)

Penjualan
aktual (Rp)

September
1 109 000
65 057 000
Oktober
1 307 000
68 541 000
November
1 421 000
68 876 000
Desember
819 000
72 360 000
Januari
796 000
72 159 000
Februari
519 000
65 995 000
Sumber : Data UKM Mamanaia (diolah), 2015

Presentasi biaya
kualitas terhadap
penjualan(%)
1,70
1,91
2,06
1,13
1,10
0,79

Tabel 12 menunjukkan besar presentase biaya kualitas produk terhadap
penjualan pada usaha ini cenderung fluktuatif. Fluktuasi biaya kualitas harian pada
usaha ini dapat ditunjukkan pada Lampiran 3. Biaya kualitas terbesar yang
ditanggung oleh UKM Mamanaia terjadi pada bulan November, sedangkan biaya
kualitas terkecil dicapai pada bulan Februari. Hal ini mengindikasikan masih
adanya produk cacat yang diproduksi oleh entitas usaha sehingga masih
menimbulkan kerugian pada bisnisnya.

18
Klasifikasi biaya operasional UKM Mamanaia
Biaya operasional pada UKM Mamanaia diklasifikasikan berdasarkan
perilaku biaya tetap dan biaya variabel. Biaya operasional yang dikeluarkan oleh
UKM Mamanaia pada periode bulan September 2014-Februari 2015 dapat dilihat
pada tabel 13.
Tabel 13. Biaya operasional
Jenis biaya
Bahan baku
langsung
Saos
Kemasan
Plastik
Gas
Bonus
karyawan
Biaya
pemasaran
Biaya
kualitas
Biaya
transportasi
Total biaya
variabel
Tenaga
Kerja
langung
Sewa
tempat
Biaya
penyusutan
Total biaya
tetap
Total biaya
operasional

Biaya variabel (Rp)
Nov’14
Des’14

Jan’14

Feb’14

40 080 000
3 042 000
459 000
528 000
1 380 000

39 540 000
3 078 000
330 000
804 000
1 368 000

35 576 000
2 718 000
363 000
869 000
1 514 000

500 000

0

0

0

622 000

472 000

467 000

303 000

253 000

1 109 000
300 000

1 307 000
310 000

1 421 000
300 000

819 000
310 000

796 000
310 000

519 000
280 000

40 410 000

43 424 000

44 382 000

47 085 000

46 529 000

42 092 000

9 000 000

9 000 000

9 000 000

9 000 000

9 000 000

8 500 000

1 800 000

1 800 000

1 800 000

1 800 000

1 800 000

1 800 000

146 333

146 333

146 333

146 333

146 333

146.333

10 946 333

10 946 333

10 946 333

10 946 333

10 946 333

10 946 333

51 356 333

54 370 333

55 328 333

58 031 333

57 475 333

52 538 333

Sept'14

Okt'14

33 064 000
2 874 000
495 000
616 000
1 411 000

35 085 000
3 065 000
501 000
572 000
1 462 000

36 385 000
3 089 000
450 000
320 000
1 445 000

0

500 000

541 000

Sumber : Data UKM Mamanaia, 2015 (diolah)
Tabel 13 menunjukkan bahwa biaya operasional UKM Mamanaia
cenderung fluktuatif, yang diiringi dengan naik turunnya biaya variabel pada
periode bulan September 2014 - Februari 2015. Struktur biaya operasional usaha
ini pada periode tersebut rata-rata disusun oleh 79.65% komponen biaya variabel
dan 20,35% komponen biaya tetap. Biaya operasional UKM Mamanaia meningkat
sejak bulan September 2014 hingga Desember 2014, namun di awal tahun 2015
mulai mengalami penurunan biaya.

Laba UKM Mamanaia
Pertumbuhan Laba Periode September 2014-Februari 2015
Pertumbuhan laba yang dihasilkan produk UKM Mamanaia dan peramalan
kondisi laba di masa depan dapat dilihat melalui analisis tren. Gambar 6
menunjukkan peramalan laba harian UKM Mamanaia pada bulan Maret 2015 akan
cenderung meningkat. Laba yang dihasilkan oleh UKM Mamanaia pun cenderung

19
fluktuatif seperti pada Lampiran 4. Laba harian tertinggi yang diperoleh usaha ini
adalah Rp705 456, sedangkan laba harian terendah yang diperoleh sebesar
Rp241.456. Rata-rata laba harian yang diperoleh usaha ini adalah Rp463 470. Laba
yang diperoleh usaha ini berbanding terbalik dengan besarnya volume penjualan
dan biaya operasional produknya. Semakin tinggi biaya operasional dan volume
penjualan produk maka semakin rendahlah laba yang dihasilkan, demikian pula
sebaliknya.

Gambar 7. Analisis tren laba UKM Mamanaia
Alasan pemilihan model kuadratik masih berdasarkan rendahnya nilai ukur
akurasi pada MAPE, MAD, dan MSD pada ketiga model lainnya. Besar nilai alat
ukur akurasi pada analisis tren laba UKM Mamanaia dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14. Data nilai MAPE, MAD, dan MSD pada laba
MAPE
MAD
MSD

Linier
14
61 704
6 382 503 572

Kuadratik
14
60 678
6 317 962 230

Eksponensial
14
62 263
6 434 559 216

Analisis tren meramalkan laba yang diperoleh UKM Mamanaia pada bulan
Maret 2015 sebesar Rp15 569 325. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan
perolehan laba sebesar 13.57% dibandingkan bulan Februari 2015. Sedangkan pada
April 2015, laba yang diperoleh pada April 2015 akan kembali meningkat 0.02%
yaitu sebesar Rp15 887 435 dibandingkan bulan Maret 2015. Meningkatnya laba
yang diperoleh oleh usaha ini pada April 2015 karena peramalan volume penjualan
produk yang meningkat, namun diiiringi besarnya biaya operasional yang menurun.
Maka, dalam rencana peningkatan laba, maka pihak UKM harus tetap
memperhatikan pengendalian biaya operasional produk dan aktivitas penjualannya.

20
Laba UKM Mamanaia Periode Bulan September 2014-Februari 2015
Laba UKM Mamanaia merupakan perolehan dari selisih total penjualan
produk dengan biaya operasional produknya. Besarrnya laba usaha tersebut dapat
dilihat pada tabel 15.
Tabel 15. Laba periode bulan September 2014-Februari 2015
Bulan

Total penjualan
Biaya operasional
(Rp)
(Rp)
September
65 057 000
51 356 333
Oktober
68 541 000
54 370 333
November
68 876 000
55 328 333
Desember
72 360 000
58 031 333
Januari
72 159 000
57 475 333
Februari
65 995 000
52 538 333
Sumber : Data UKM Mamanaia, 2015 (diolah)

Laba (Rp)
13 700 667
14 170 667
13 547 667
14 328 667
14 638 667
13 456 667

Tabel 15 menunjukkan laba tertinggi yang diperoleh usaha ini terjadi pada
bulan Januari, sedangkan laba terendah diperoleh pada bulan Februari. Besarnya
laba pada usaha ini pun dipengaruhi oleh faktor fluktuatifnya biaya variabel pada
produk. Oleh karena itu, untuk tetap fokus dalam meningkatkan laba yang diperoleh,
UKM Mamanaia harus mempersiapkan strategi khusus terkait dengan biaya
operasional dan penjualan produknya.
Analisis Margin Kontribusi
Analisis Margin Kontribusi Periode Bulan September 2014-Februari 2015
Margin kontribusi adalah besarnya hasil penjualan dikurangi biaya variabel
untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Analisis margin kontribusi pada
UKM Mamanaia dapat dilihat pada tabel 16.
Tabel 16. Analisis margin kontribusi UKM Mamanaia
Keterangan
Penjualan
Biaya variabel
Bahan baku
langsung
Saos
Kemasan
Plastik
Gas
Bonus
karyawan
Biaya
pemasaran
Biaya
kualitas
Biaya
transportasi

Sept’14
65 057 000

Okt’14
68 541 000

Bulan
Nov’14
Des’14
68 876 000
72 360 000

Jan’15
72 159 000