Pengaruh Suplementasi Mineral Zn dan Vitamin E terhadap Performa ayam Kampung (Gallus domesticus)

1

PENGARUH SUPLEMENTASI MINERAL ZN DAN VITAMIN
E TERHADAP PERFORMA AYAM KAMPUNG (Gallus
domesticus)

BELLA JUNI ARTHA SARI SIRAIT

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

3

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Suplementasi
Mineral Zn dan Vitamin E terhadap Performa ayam Kampung (Gallus
domesticus) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2014

Bella Juni Artha sari Sirait
NIM D24090016

ABSTRAK
BELLA JUNI ARTHA SARI SIRAIT. Pengaruh Suplementasi mineral Zn dan
Vitamin E terhadap Performa Ayam Kampung (Gallus domesticus). Dibimbing
oleh RITA MUTIA dan SUMIATI.
Mineral Zn dan vitamin E berperan aktif dalam metabolisme dan
melindungi sel darah yang berfungsi untuk transportasi zat gizi. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji suplementasi mineral Zn dan vit E pada ransum
terhadap performa ayam kampung (Gallus domesticus) dan panjang shank.

Penelitian ini menggunakan ayam kampung 160 ekor yang dipelihara dari umur 8
sampai 13 minggu. Data dinalisis menggunakan ANOVA dengan Rancangan
Acak Lengkap, terdiri atas 4 perlakuan dan 4 ulangan. Ransum perlakuan yang
diberikan adalah: R1 (ransum kontrol, tanpa penambahan mineral Zn dan Vitamin
E), R2 (R1 + mineral Zn 200ppm ), R3 (R1 + vitamin E 200IU), dan R4 (R1 +
mineral Zn 200ppm dan vitamin E 200IU) . Peubah yang diamati pada penelitian
ini yaitu konsumsi ransum, bobot badan akhir, pertambahan bobot badan,
konversi ransum, mortalitas, dan panjang shank. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penambahan mineral Zn dan vitamin E tidak mempengaruhi performa
ayam kampung. Tidak ada mortalitas akibat perlakuan selama penelitian ini.
Kandungan mineral Zn dan Vitamin E dalam ransum kontrol sudah memenuhi
kebutuhan ayam kampung.
Kata Kunci: ayam kampung, mineral Zn, performa, vitamin E.

ABSTRACT
BELLA JUNI ARTHA SARI SIRAIT. The Effect of Mineral Zn and Vitamin E
Suplementation to the Performances of Kampong Chicken. Supervised by RITA
MUTIA and SUMIATI.
Zink and vitamin E plays an active role in the metabolism and protect blood
cells whose function is to transport nutrients. The objective of this study was to

evaluase the effect of Zn and vitamin E suplementation on performances of
kampong chicken (Gallus domesticus) and the length of the shank. One hundred
and sixty kampong chickens were used in this experiment and reared from 8 up to
10 weeks of age. The data analyzed with a Completely Randomized Design using
5 treatment diets and 4 replications, with 10 birds in each replicate. The
experimental diets were : R1 ( control diet, without mineral Zn and vitamin E), R2
( R1 + Zn 200ppm ), R3 ( R1+ vitamin E 200IU ), and R4 ( R1 + Zn 200ppm and
vitamin E 200IU ). Parameter observed were feed intake, the final body weight,
body weight gain, feed conversion, mortality, lenght of the shank.The results
showed that Zn and vitamin E suplementation did not affect the performances of
kampung chicken. There was no mortality due to treatments during the study.
Mineral Zn and Vitamin E in the diets were already meet the requirement of
kampong chicken
Keywords: kampong chicken, mineral Zn, performances, vitamin E.

3

PENGARUH SUPLEMENTASI MINERAL ZN DAN VITAMIN
E TERHADAP PERFORMA AYAM KAMPUNG (Gallus
domesticus)


BELLA JUNI ARTHA SARI SIRAIT

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

5

Judul Skripsi :Pengaruh Suplementasi Mineral Zn dan Vitamin E terhadap
Performa ayam Kampung (Gallus domesticus)
Nama

: Bella Juni Artha Sari Sirait
NIM
: D24090016

Disetujui oleh

Dr Ir Rita Mutia, MAgr
Pembimbing I

Dr Ir Sumiati, MSc
Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Panca Dewi MHKS, MSi
Ketua Departemen

Tanggal Lulus: (

)


PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Allah Maha Kuasa yang
bertahta di Surga atas segala berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh suplementasi Mineral
Zn dan Vitamin E terhadap Performa ayam Kampung (Gallus domesticus)”.
Suplementasi vitamin dan mineral sangat penting untuk kebutuhan nutrien ternak.
Suplementasi mineral Zn dan Vitamin E yang mampu membantu metabolisme
ternak dalam lingkungan yang ekstrim. Harapannya suplementasi mineral Zn dan
Vitamin E berpengaruh terhadap performa Ayam Kampung yang lebih baik.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Rita Mutia, M.Agr dan Dr. Ir.
Sumiati, M.Sc sebagai komisi pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan masukan sejak awal hingga selesainya skripsi ini. Disamping itu ungkapan
trimakasih juga disampaikan kepada bapak, ibu serta keluarga, atas doa dan kasih
sayangnya.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk kelulusan dan memperoleh
gelar Sarjana Peternakan di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan,
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.


Bogor, Maret 2014

Bella Juni Artha Sari Sirait

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
METODOLOGI PENELITIAN ...............................................................................2
Bahan

2

Ternak

2

Ransum

2


Alat
Kandang dan Peralatan

3
3

Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................................3
Prosedur Percobaan ..............................................................................................3
Pemeliharaan

3

Rancangan Analisis Data ......................................................................................3
Rancangan Percobaan .......................................................................................3
Peubah...............................................................................................................4
Perlakuan ..........................................................................................................4
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................4
Suhu Kandang


4

Performa Ayam Kampung ...................................................................................4
Panjang Shank ......................................................................................................7
SIMPULAN DAN SARAN .....................................................................................8
Simpulan...............................................................................................................8
Saran .................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

8

LAMPIRAN

10

RIWAYAT HIDUP

13

UCAPAN TERIMA KASIH


13

DAFTAR TABEL
1. Hasil analisis kandungan nutrien pakan komersial
2. Hasil Analisa Kandungan Vitamin E Pada Pakan
3. Rataan konsumsi ransum, bobot badan akhir, pertambahan bobot
badan,konversi ransum ayam kampung selama 5 minggu penelitian
4. Rataan panjang shank ayam kampung selama 5 minggu penelitian

2
2
5
7

DAFTAR GAMBAR
1. Grafik pola konsumsi ayam kampung
2. Grafik pola pertambahan bobot ayam kampung

5

6

DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

ANOVA konsumsi ransum ayam kampung (umur 7-12 minggu)
Uji lanjut Duncan konsumsi ransum ayam kampung
ANOVA bobot badan awal ayam kampung (umur7-12minggu)
Uji lanjut Duncan bobot badan awal ayam kampung
ANOVA bobot badan akhir ayam kampung (umur7-12minggu)
Uji lanjut Duncam bobot badan akhir ayam kampung
ANOVA pertambahan bobot badan ayam kampung
(umur 7-12 minggu)
8. Uji lanjut Duncan pertambahan bobot badan ayam kampung
9. ANOVA konversi ransum ayam kampung (umur 7-12 minggu)
10. Uji lanjut Duncan konversi ransum ayam kampung
11. ANOVA panjang shank ayam kampung (umur 7-12 minggu)
12. Uji lanjut Duncan panjang shank ayam kampung

10
10
10
10
10
11
11
11
11
11
12
12

PENDAHULUAN
Latar belakang
Ayam kampung (Gallus domesticus) merupakan unggas yang sangat
populer dikalangan masyarakat pedesaan di Indonesia. Ayam kampung di
Indonesia mempunyai jarak genetik yang sangat erat dengan ayam hutan merah
Sumatera (Gallus gallus gallus) dan ayam hutan hijau jawa (Gallus javanicus)
(Mansjoer 1985). Populasi ayam Kampung pada 3 tahun terakhir mengalami
peningkatan dari tahun 2010- 2012 yakni 257.54, 264.34, 285.2 juta ekor
(Ditjennak 2012). Ayam kampung merupakan ternak penghasil daging yang
cukup potensial, namun pengembangannya belum optimal seperti ayam broiler.
Sistem pemeliharaan ayam kampung biasanya menggunakan sistem ektensif
sehingga menyebabkan perkembangan dan kesehatan ayam sulit dikontrol.
Cekaman panas merupakan kondisi dimana kesehatan ternak terganggu yang
disebabkan oleh adanya lingkungan yang terjadi secara terus menerus pada hewan
dan mengganggu proses homeostasis (Leeson dan Summers 2001). Suhu rata-rata
didaerah tropis adalah 29.8-36.9oC pada siang hari dan 12.4-24.2 oC pada malam
hari (BPS 2001). Menurut Kusnadi (2006), cekaman panas pada ayam dapat
menurunkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, efisiensi penggunaan
ransum, dan meningkatkan angka kematian.
Mineral Zn adalah salah satu mineral mikro mineral (trace mineral) esensial
yang telah dikenal lebih dari 50 tahun. Sebagai mineral mikro, Zn hanya
diperlukan dalam jumlah mikrogram atau mikromiligram per hari dan ditemukan
dalam jaringan tubuh dalam konsentrasi yang rendah (Perry et al. 2004). Zn juga
merupakan mineral yang diperlukan pada seluruh fase perkembangan unggas.
Zink merupakan komponen penting dari sistem biologi antioksidan dan
dibutuhkan untuk memaksimalkan performa, pertumbuhan, dan modulasi dari
sistem imun, berdasarkan fungsi zink yang merupakan kofaktor dari beberapa
macam enzim (Powell 2000).
Vitamin E merupakan komponen antioksidan utama dalam sistem biologis
dan berperan penting dalam pengaturan metabolisme, melindungi struktur seluler
dan menjaga stabilitas membran biologi dari kerusakan dan juga merupakan
bagian penting dari reaksi reduksi oksidasi sel. Menurut Hughes (2003), vitamin E
sebagai antioksidan intraseluler yang kuat, berperan menjaga integritas membran
sel, dan melindungi limfosit dan monosit dari gangguan radikal bebas yang dapat
mengganggu proses metabolisme, termasuk penyerapan mineral Zn, yang sangat
dibutuhkan untuk berfungsinya banyak enzim yang berperan dalam metabolisme.
Sahin et al. (2006) menyatakan kombinasi mineral Zn dan Vit E mempunyai efek
sinergis dalam fungsinya sebagai antioksidan sehingga dapat lebih efektif dalam
mengurangi formasi radikal bebas dan kerusakan seluler.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji suplementasi mineral Zn dan vit E
pada ransum terhadap performa ayam kampung (Gallus domesticus) dan panjang
shank

2

METODE PENELITIAN
Bahan
Ternak
Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam kampung yang
berumur 7 minggu sebanyak 160 ekor dengan bobot badan rata-rata 585.58±10.62
-1
gr ekor yang dialokasikan ke dalam 4 perlakuan dengan 4 ulangan secara acak,
dan setiap ulangan terdiri atas 10 ekor ayam. Ayam kampung diperoleh dari hibah
Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) yang diberikan kepada Departemen Ilmu
Nutrisi dan Teknologi pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Ransum
Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan komersial ayam
broiler BR21E dari PT. Shinta Feed. Sumber vitamin E yang digunakan dalam
penelitian ini adalah vitamin E 50 (kandungan vitamin E 50%) dan sumber
mineral Zink organik dari Zn optimin 15 (kandungan zink 15%) produksi PT.
Trouw Nutrition Indonesia berbentuk bubuk. Kandungan nutrien ransum kontrol
disajikan pada Tabel 1 dan kandungan vitamin E dan Zn dalam ransum disajikan
pada Tabel 2.
Tabel 1 Kandungan nutrien ransum kontrol
Kandungan nutrien
Kandungan dalam pakan
Bahan Kering (%) 1)
87.85
Komposisi bahan kering 1)
Abu (%)
4.96
PK (%)
21.78
SK (%)
5.89
LK (%)
5.15
Beta-N (%)
50.07
Calcium (%) 1)
0.78
P hosphor (%) 1)
0.74
Gross Energy (%) 1)
4050
*Vit E (IU) 2)
624.90
*Zn (ppm) 3)
83.75
1)
Hasil Analisis Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan , Departemen ilmu Nutrisi dan Teknologi
pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (2013); 2) Hasil analisis Laboratorium
Pengujian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen pertanian (2013); 3)Lab Nutrisi
Ternak Perah Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (2013)

Tabel 2 Kandungan Vitamin E dan Zink dalam Ransum
Vitamin E (IU)
Zn (ppm)
Suplementasi
Total dalam
Suplementasi
Total dalam
ransum
ransum
R1
624.90
83.75
R2
624.90
200
283.75
R3
200
824.90
83.75
R4
200
824.90
200
283.75
R1 (ransum kontrol), R2 (R1 + 200ppm Zn), R3 (R1 + 200 IU Vitamin E), R4 (R1 + 200ppm
+ 200 IU Vitamin E)
Kandungan
nutrient

3

Alat
Kandang dan peralatan
Kandang yang digunakan pada penelitian ini berukuran 4 x 4 m sebanyak 2
kandang dan masing-masing dibagi menjadi 8 sekat dengan ukuran 1m x 1m.
Pada bagian pinggir kandang menggunakan bilah kayu dan bagian dalamnya
menggunakan kawat kecil. Kandang diisi sekam sebagai alas dan dilengkapi
dengan tempat air minum dan tempat pakan yang digantung sejajar dengan
menggunakan tali . Kandang juga dilengkapi lampu untuk menerangi kandang
saat malam hari dan tirai sebagai penutup kandang.
Alat yang digunakan adalah thermometer untuk mengukur suhu kandang,
timbangan digital 5kg untuk menimbang pakan dan ayam. Plastik bening untuk
membungkus pakan, alat tulis yang digunakan untuk menulis data.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium lapangan nutrisi unggas,
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut
Pertanian Bogor. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu yaitu pada tanggal 21
Januari 2013 sampai dengan 25 Februari 2013.
Prosedur Percobaan
Pemeliharaan
Sebelum mulai pemeliharaan, kandang yang sudah disekat diacak,
kemudian dimasukkan 10 ekor ayam dengan membedakan jenis kelaminnya yakni
5 ekor jantan dan 5 ekor betina. Pada saat penimbangan ayam diberi vitamin (Vita
Stress) yang dilarutkan ke dalam air minum dengan dosis 1 g dalam 2 l air untuk
mengurangi stress. Ransum dan air minum diberikan ad libitum. Pemeliharaan
ayam dilakukan dari umur 7 minggu sampai 12 minggu. Setiap minggu dilakukan
penimbangan ayam dan sisa pakan.

Rancangan Analisis Data
Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) menggunakan 4 perlakuan dengan empat kali ulangan. Masing-masing
ulangan terdiri atas 10 ekor ayam. Model matematik yang digunakan adalah:
Yij = µ + τi + ε ij
Keterangan :
Yij
: Respon percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ
: Rataan umum
τi
: Efek perlakuan ke-i
εij
: Error perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA), bila terdapat
perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji Duncan (Steel danTorrie 1993).

4

Perlakuan
Perlakuan yang digunakan dalam penelitian adalah:
R1 = ransum kontrol
R2 = R1 + mineral Zn 200ppm
R3 = R1 + Vit. E 200 IU
R4 = R1 + Vit. E 200 IU + mineral Zn 200 ppm
Peubah yang diamati
Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi ransum, bobot
badan akhir, pertambahan bobot badan, konversi ransum, mortalitas, panjang
shank. Konsumsi ransum (gram ekor-1) per minggu diperoleh dari jumlah ransum
yang diberikan selama satu minggu dikurangi sisa ransum selama satu minggu
penelitian. Bobot badan akhir (gram ekor-1) diperoleh dengan melakukan
penimbangan per ekor pada semua ayam yang digunakan dalam penelitian.
Pertambahan bobot badan (gram ekor-1) adalah bobot badan minggu terakhir
penelitian dikurangi dengan bobot badan awal penelitian. Konversi ransum
diperoleh dari konsumsi ransum selama penelitian dibagi dengan pertambahan
bobot badan selama penelitian. Mortalitas (%) adalah jumlah ayam yang mati
pada periode tertentu dibagi dengan jumlah ayam diawal penelitian dikali 100%.
Panjang tarsometatarsus (mm) dilakukan pengukuran sepanjang tulang
tarsometatarsus (shank).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Suhu Kandang
Hasil pengukuran suhu kandang selama penelitian, diperoleh rataan suhu
yakni pada pagi hari (pukul 05.00 WIB) 24 oC, siang hari (pukul 13.00 WIB) 30
o
C dan pada sore hari (pukul 16.00 WIB) 26oC. Suhu kandang selama
pemeliharan relatif lebih tinggi dbandingkan suhu nyaman unggas, namun ayam
buras masih toleran sehingga tidak berpengaruh negatif pada produktivitas ayam
kampung (Sumanto et al. 1990).
Performa Ayam Kampung
Rataan performa ayam kampung selama 5 minggu disajikan pada Tabel 3.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa suplementasi mineral Zn dan vit E tidak
berpengaruh nyata terhadap bobot badan akhir, pertambahan bobot badan (PBB) ,
dan konversi ransum. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan
mempengaruhi konsumsi ransum. Pemberian Zn 200ppm nyata (P