ASET ATAU KEWAJIBAN MONETER DALAM MONETARY ASSETS AND LIABILITIES MATA UANG ASING DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
23. ASET ATAU KEWAJIBAN MONETER DALAM 23. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES MATA UANG ASING DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
(dalam angka Ekuivalen
penuh)/
Rupiah/
(in full
Kewajiban: Liabilities: Hutang usaha
(3.970) Trade payables Hutang lain-lain dan beban masih
Other payables and accrued harus dibayar
Pinjaman jangka panjang (7.194.200) (73.561) Long term loans
(7.981.348) (81.609) Kewajiban bersih
(76.944) Net liabilities
24. KESINAMBUNGAN USAHA
24. GOING CONCERN
Perseroan telah berulang kali menderita kerugian The Company has suffered recurring losses from dari kegiatan operasinya dan arus kas negatif dari
operations and negative cash flows from operating aktivitas operasi.
activities.
Tindakan-tindakan telah diambil oleh manajemen Measures have been taken by management to untuk merestrukturisasi, merampingkan dan
restructure, streamline and reorganize its business mereorganisasi operasi bisnis, dan meningkatkan
operation, and continue improving overall efisiensi. Sebagai hasil dari tindakan-tindakan
efficiencies. As a result from these measures, the tersebut, Perseroan telah berhasil meningkatkan
Company’s performance has improved which impact kinerjanya yang berimbas pada penurunan rugi
on the decrease of the Company’s operating loss of usaha Perseroan menjadi Rp 3.202 per 30 Juni 2009,
Rp 3,202 as of 30 June 2009, compared to dibandingkan dengan Rp 24.407 di tahun lalu. Hasil
Rp 24,407 last year. This result showing the ini menunjukan komitmen Perseroan untuk
commitment of the Company to keep the continuity of mempertahankan kelangsungan hidup Perseroan.
the Company.
Untuk terus meningkatkan kinerja Perseroan, In order to keep improving the Company’s manajemen akan terus fokus pada produk yang
performance, management will continue to focus on memberikan keuntungan yang lebih baik dan terus
the products that give more benefit to the Company and continue improving overall efficiencies.
meningkatkan efisiensi.
25. STANDAR AKUNTANSI BARU
25. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan The Indonesian Institute of Accountants has issued revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin
revisions on accounting standards that may affect mempengaruhi laporan keuangan Perseroan sebagai
the Company’s financial statements as follows: berikut:
- PSAK 14 (Revisi 2008) - Persediaan. Berlaku - SFAS 14 (Revised 2008) - Inventories. Applicable untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai
for financial statements covering periods pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
beginning on or after 1 January 2009. - PSAK 50 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan:
- SFAS 50 (Revised 2006) - Financial Instruments: Penyajian dan Pengungkapan. Berlaku untuk
Presentation and Disclosures. Applicable for periode pelaporan keuangan yang dimulai pada
financial statements covering periods beginning atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
on or after 1 January 2009. - PSAK 55 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan:
- SFAS 55 (Revised 2006) - Financial Instruments: Pengakuan dan Pengukuran. Berlaku untuk
Recognition and Measurement. Applicable for periode pelaporan keuangan yang dimulai pada
financial statements covering periods beginning atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
on or after 1 January 2009.
Pada tanggal 30 Desember 2008, DSAK-IAI telah On 30 December 2008, DSAK-IAI announced the mengumumkan penundaan berlakunya PSAK 50
postponement of SFAS 50 (Revised 2006) and (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) selama
SFAS 55 (Revised 2006) for a year. Therefore, satu tahun, sehingga PSAK 50 (Revisi 2006) dan
SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised PSAK 55 (Revisi 2006) akan berlaku untuk periode
2006) will be applicable for financial statements laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah
covering periods beginning on or after 1 January
1 Januari 2010.
2010.
Perseroan belum dapat menentukan dampak dari The Company has not been able to determine the penerapan standar revisi ini terhadap laporan
impact of these revised standards on the financial keuangan.
statements. Pada tanggal 30 Desember 2008, DSAK-IAI telah On 30 December 2008, DSAK-IAI announced the
mengumumkan penundaan berlakunya PSAK 50 postponement of SFAS 50 (Revised 2006) and (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) selama
SFAS 55 (Revised 2006) for a year. Therefore, satu tahun, sehingga PSAK 50 (Revisi 2006) dan
SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised PSAK 55 (Revisi 2006) akan berlaku untuk periode
2006) will be applicable for financial statements laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah
covering periods beginning on or after 1 January
1 Januari 2010.
2010.
Perseroan belum dapat menentukan dampak dari The Company has not been able to determine the penerapan standar revisi ini terhadap laporan
impact of these revised standards on the financial keuangan.
statements.