1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangunan merupakan bentuk karya dalam bidang arsitektur memiliki beberapa fungsi. Salah satu fungsi dari bangunan adalah sebagai wadah aktivitas atau kegiatan
berdasarkan aspek fungsionalnya. Kegiatan yang direncanakan dalam proses perancangan arsitektur umumnya berdasarkan manajemen pemilik serta dari arsitek
berdasarkan data yang tersedia. Sementara ketika bangunan digunakan terjadi hubungan antara bangunan yang merupakan karya arsitek dengan pengguna
bangunan. Hubungan ini umumnya mengakibatkan adanya perkembangan dalam kegiatan yang direncanakan pada proses perancangan. Hubungan yang
mengakibatkan perkembangan kegiatan harus dapat ditanggapi oleh bangunan dalam menjaga terlaksananya aspek fungsional mengakomodasi kegiaan.
Perkembangan kegiatan akibat hubungan pengguna dengan bangunan juga terjadi pada bangunan Amaliun Food Court yang berada di Jl. Amaliun Medan. Amaliun
Food Court sendiri direncanakan dalam upaya menanggapi keberadaan wilayah sekitar yang merupakan pemukiman padat dengan karakter bisniskomersial dan
wisata yang kental adanya hotel disepanjang Jl. Sisingamangaraja, mall, mesjid raya, taman Sri Deli, serta Istana Maimun. Kondisi ini menjadikan perencanaan bangunan
Amaliun Food Court diusahakan sebagai tempat bagi kegiatan hang out bagi
Universitas Sumatera Utara
2
pengguna yang ingin bersantai menikmati pemandangan dengan suasana area terbuka baik bagi pendatang maupun penduduk sekitar.
Amaliun Food Court beroperasi sejak tahun 2009 mengalami perkembangan kegiatan. Kegiatan awal yang direncanakan adalah sebagai area makan dengan sistem
foodcourt yang memiliki sejumlah retail tertentu dengan ruang serba guna berkapasitas sekitar seratus limapuluhan orang. Sementara perkembangan kegiatan
yang terjadi berupa bertambahnya jumlah retail penjual makanan pada area foodcourt. Bertambahnya jumlah retail juga menjadikan jumlah serta letak penataan area makan
food court melebar sampai ke area luar bangunan. Perkembangan kegiatan ini tidak diikuti bertambahnya jumlah luasan bangunan. Bahkan perkembangan kegiatan juga
hadir dalam diferensiasi kegiatan dalam bentuk hiburan live music pada saat tertentu. Keterbatasan akan penambahan luasan baru akibat lokasi yang sudah padat oleh
massa bangunan menjadikan studi mengenai bagaimana aspek fungsional kegunaan bangunan Amaliun Food Court dengan kondisi saat ini menjadi penting. Hal ini untuk
melihat apakah bangunan Amaliun Food Court yang telah direncanakan masih tetap dalam koridor disain atau harus mengadakan inovasi lain demi pelayanan yang tetap
terjaga dalam upaya menjaga hubungan antara kenyamanan pengguna dengan bangunan yang merupakan wadah bagi aktivitas pengguna. Pembahasan pada
penelitian ini selanjutnya akan mengkaji dan mengevaluasi kinerja bangunan Amaliun Food Court secara aspek fungsional khususnya dalam mengakomodasi
Universitas Sumatera Utara
3
aktivitas retail yang terjadi saat ini dimana telah terjadi perkembangan dari program awalnya.
1.2 Alasan Pemilihan Topik Permasalahan