18
2.1.6 Nilai Intrinsik
Nilai intirnsik atau nilai sebenarnya adalah nilai yang sesungguhnya dari suatu saham yang di dasarkan pada kondisi keuangan perusahaan. Nilai intrinsik
intrinsic value
atau nilai wajar
fair value
menurut Handono 2009:181 adalah: ”nilai sekarang dari serangkaian arus kas yang masuk yang akan
dihasilkan pada masa mendatang”. Sedangkan menurut Tandelilin 2010:301 nilai intrinsik merupakan:
“nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi” Disisi lain Jogiyanto 2013:121 juga menyebutkan nilai intrinsik adalah:
“Nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari perusahaan”.
Nilai intrinsik nantinya akan dibandingkan dengan harga saham di pasar
market value
untuk mengetahui apakah harga saham perusahaan dalam kondisi
overvalued, undervalued, atau fairvalued
. Jika nilai intrinsik lebih besar dari harga saham di pasar, ini menunjukan
saham yang bersangkutan lebih kecil dari yang seharusnya dibayar
undervalued
. Sebaliknya, apabila nilai intrinsik lebih kecil dari harga saham di pasar, ini
menunjukan jika saham yang bersangkutan dijual dengan harga yang mahal
overvalued
. Apabila nilai intrinsik sama dengan harga saham di pasar berarti saham dalam kondisi
fairvalued
. Jika nilai intrinsik menunjukan posisi
undervalued
sebaiknya investor memutuskan untuk membeli saham tersebut atau ditahan bila saham tersebut telah
dimiliki karena akan ada potensi bahwa harga sahamnya akan naik. Sebaliknya, apabila nilai intrinsik menunjukkan kondisi
overvalued
maka tidak dianjurkan untuk membeli saham tersebut atau bila telah memiliki saham tersebut sebaiknya
dilepas karena mempunyai potensi untuk mengalami penurunan harga. Disisi lain, apabila nilai intrinsik menunjukan kondisi
fairvalued
maka mengindikasikan bahwa saham tersebut sudah diperdagangkan dengan wajar, sesuai dengan kondisi
perusahaan sebenarnya.
19
2.1.7 Metode Perhitungan Nilai Intrinsik
Dalam menghitung nilai intrinsik saham terdapat banyak metode yang dapat digunakan, tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan 2 metode yaitu
abnormal earning
dan
relative valuation
yang akan di jelaskan lebih lanjut.
2.1.7.1 Abnormal Earning