AKUNTABILITAS KINERJA
C. Sumber Daya Anggaran
Tabel III.7 Alokasi dan Realisasi Anggaran per Kegiatan Sekretariat Badan Litbang Kesehatan Tahun 2016
Pagu Pasca
No Sasaran
Indikator
Pagu awal
105.063.549.000 101.722.330.453 manajemen dan
pelaksanaan tugas
penelitian dan
teknis lainnya pada pengembanga program penelitian
n kesehatan
dan pengembangan
2 kesehatan
Jumlah laporan
dukungan manajemen teknis penelitian dan pengembanga n kesehatan
(Sumber: SAI Sekretariat Badan Litbang Kesehatan tahun 2016)
Detail alokasi dan realisasi Sekretariat Badan Litbang Kesehatan tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel III.8 Alokasi dan Realisasi Anggaran per Output Sekretariat Badan Litbang Kesehatan Tahun 2016
Pagu pasca
Pagu awal
Pagu akhir
Meningkat Jumlah
dukungan dukungan Riskesnas manajeme manajeme
513.257.249 n dan
dukungan penelitian
Hasil Investigasi
pelaksana dan
dan
an tugas
Solusi atas
yang Mendesak
dan pengemb
Riset Bidang Iptek Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat
Pagu pasca
Sasaran Indikator
Output
Pagu awal
Pagu akhir
dukungan manajeme Layanan
5.541.276.685 n teknis
Monitoring dan
pengemba Evaluasi, Data ngan
dan Informasi
Keuangan dan Barang Milik Negara
Layanan Umum, 14.727.389.000
Dokumentasi dan Jejaring
Layanan Manajemen
Perkantoran Total
136.263.770.000 131.248.188.166 (Sumber: SAI Sekretariat Badan Litbang Kesehatan tahun 2015 )
Sandingan persentase capaian kinerja dan realisasi anggaran Sekretariat Badan Litbang Kesehatan disajikan berikut
Tabel III.8 Persentase Capaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016
Pagu % Capaian Pagu Pagu No
awal akhir efisiensi
95.72 dukungan
1 Meningkatnya
Jumlah laporan
dan dukungan penelitian dan pelaksanaan
pengembangan
tugas teknis
kesehatan
lainnya pada
2 Jumlah laporan
program
dukungan
penelitian dan
manajemen
pengembangan
teknis penelitian
kesehatan
dan pengembangan kesehatan
Alokasi, realisasi dan persentase capaian Sekretariat Badan Litbang Kesehatan pada tahun 2015dan tahun 2016 disajikan pada tabel dan grafik berikut ini:
Tabel III.9 Alokasi dan Realisasi Anggaran Sekretariat Badan Litbang Kesehatan Tahun 2015-2016
Tahun
Alokasi (Rp.)
Realisasi (Rp.) %
(Sumber:SAI Sekretariat Badan Litbang Kesehatan tahun 2016)
Gambar III.5
Sandingan Persentase Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 dan 2016
Untuk mendukung capaian kinerja Sekretariat Badan Litbang Kesehatan tahun 2016, telah direalisasikan anggaran sebesar Rp. 131.248.188.166 atau 68,81% dari pagu awal sebesar Rp 190.726.554.000. Hal tersebut menunjukkan adanya efisiensi/penghematan penggunaan anggaran apabila dibandingkan dengan capaian kinerja sebesar 100%. Efisiensi yang dilaksanakan Badan Litbang Kesehatan
berasal dari penghematan perjalanan dinas, paket meeting, biaya rapat, dan rehab gedung.
Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No.8 Tahun 2016 Tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2016, Sekretariat Badan Litbang Kesehatan menindaklanjuti dengan melaksanakan efisiensi sebagai pelaksana kegiatan dengan pertimbangan
kemampuan dalam pelaksanaannya.Dampak
langsung adanya pengurangan anggaran dari pagu awal sebesar Rp 190.726.554.000 menjadi pagu akhir pasca efisiensi sebesar Rp. 136.263.770.000, namun penghematan anggaran berupa blokir mandiri ini tidak dapat dimanfaatkan karena aplikasi RKAKL dibintang.
penghematan
secara
D. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Wujud transparansi dan akuntabilitas sarana dan prasarana Sekretariat Badan Litbang Kesehatan dituangkan dalam Laporan Barang Milik Negara, yang juga merupakan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara. Laporan Barang Milik Negara disusun menggunakan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). Nilai BMN pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan Per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp127,696.857.258 (seratus dua puluh tujuh milyar enam ratus sembilan puluh enam juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus lima puluh delapan rupiah), nilai BMN tersebut disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca yaitu Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Aset Lainnya.
Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai berikut:
Tabel III.10
Nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tahun 2016
Gabungan No
Intrakomptabel
Ekstrakompabel
Uraian Neraca
Aset Lancar
168.591.848 100 Aset Tetap
61.125.495.303 50,4 Peralatan dan Mesin
329.139.375 0,3 Gedung dan
2.746.176.079 2,3 Bangunan Jalan,
1.928.704.710 1,6 Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya
KDP Jumlah
121.209.164.164 100 Aset Lainnya
18 1.166.949.546 18 Kemitraan dengan
82 5.152.151.700 82 pihak ketiga
AsetTak Berwujud Aset yang dihentikan
dan penggunaan operasional Pemerintah
6.319.101.246 100 Total
Jumlah
Sumber: Laporan SIMAK BMN Sekretariat Badan Litbang Kesehatan Tahun 2016)
Permasalahan yang terjadi dalam penatausahaan BMN di Sekretariat Badan Litbang Kesehatan tahun 2016 yaitu:
1. Pelaksanaan inventarisasi BMN TA 2016 di Satker Puslitbangkes Humaniora Kebijakan Kesehatan, Puslitbang Sumber Daya dan Manajamen Kesehatan dan B2P2TOOT Tawangmangu belum menghasilkan data yang lengkap untuk semua jenis BMN.
2. Karena keterbatasan waktu dan biaya, data yang dihasilkan berupa data tanah, gedung/ bangunan dan kendaraan kecuali peralatan dan mesin.
3. Petugas BMN satker tidak bisa sepenuhnya mendampingi, sehingga menghambat pelaksanaan inventarisasi.
Langkah strategis penyelesaian masalah yang dilaksanakan adalah
1. Memberikan pengertian akan pentingnya Inventarisasi BMN di satker sebagai dasar pengelolaan BMN baik perencanaan, penetapan status penggunaan, pemanfatan, labelisasi dan penghapusan BMN)
2. Pelaksanaan Inventarisasi BMN berupa tanah, gedung/ bangunan dan kendaraan yang menghasilkan data sesuai lapangan beserta gambar dari BMN dilanjutkan upload ke SIMAN dimulai satker B2P2TOOT Tawangmangu dan akan dilanjutkan satker lain untuk tahun 2017.
3. Perlunya kerja sama dengan pemerintah daerah secara mendalam dan pelimpahan wewenang pengguna barang diperbesar.
4. Pelaksanaan inventariasi bisa dilaksanakan diluar jam kerja sehingga petugas inventarisasi dengan leluasa melaksanakan perhitungan barang dan pelabelan BMN.