1. Metode Pendekatan. 2. Spesifikasi Penelitian.

lii

BAB III METODE PENELITIAN

3. 1. Metode Pendekatan.

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan tesis ini adalah metode pendekatan juridis empiris, atau dengan kata lain disebut normatif empiris. Dalam sebuah buku karangan Profesor Abdul Kadir Muhammad, mengatakan bahwa : “Penelitian hukum normatif empiris applied law research adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan atau implementasi ketentuan hukum normatif kodifikasi, undang-undang, atau kontrak secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat. Implementasi secara in action tersebut merupakan fakta empiris dan berguna untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh negara atau oleh pihak-pihak dalam kontrak. Implementasi secara in action diharapkan akan berlangsung secara sempurna apabila rumusan ketentuan hukum normatifnya jelas dan tegas serta lengkap. 27 Sehubungan dengan metode penelitian yang digunakan tersebut, penulis melakukannya dengan cara meneliti peraturan-peraturan, perundang-undangan, teori-teori hukum dan pendapat-pendapat para pakar hukum yang merupakan data sekunder; kemudian dikaitkan dengan keadaan yang sebenarnya. Penelitian hukum normatif mempunyai beberapa cakupan, di antaranya penelitian terhadap peraturan yang dipakai dalam perbandingan 27 Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hal 134. liii hukum. 28 Metode ini memberi kemungkinan untuk mengadakan telaah atas perundang-undangan yang pernah terbit dalam pengaturan perkawinan di Indonesia. Di sini sekaligus digunakan metode perbandingan, yaitu membandingkan perjanjian perkawinan pada Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Hukum Islam. Dalam penelitian ini, bahan kepustakaan dijadikan sebagai tumpuan utama, sedangkan data lapangan yang diperoleh melalui wawancara hanya dijadikan sebagai pelengkap. 29

3. 2. Spesifikasi Penelitian.

Berdasarkan uraian-uraian latar belakang permasalahan, maka penulis dalam tesis ini menggunakan spesifikasi penelitian yang bersifat deskriptif analistis. Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan untuk mengukur yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu serta memberikan gambaran mengenai gejala yang menjadi pokok permasalahan yang dibahas, sedangkan penelitian yang bersifat analitis bertujuan menganalisis masalah yang timbul dalam penelitian. 30 3. 3. Populasi dan Sampling. 28 Soerdjono Soekanto dan Sri Mamudji a, Op.Cit, hal 14. 29 Data lapangan dijadikan sebagai pelengkap dapat dilihat dalam disertasi Aqib Surninto, 1985, Politik Islam Hindia Belanda. LP3ES, 1985, hal 4-11. Bandingkan dengan Moh. Mahfud MD. Perkembangan Politik Hukum, Studi Tentang Hukum di Indonesia, Ringkasan Disertasi, Yogyakarta UGM, 1993, hal 9. 30 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, 1995, hal 10. liv Populasi yaitu keseluruhan dari obyek pengamatan atau obyek penelitian. 31 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat yang membuat perjanjan perkawinan berdasarkan aturan yang ada baik menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Hukum Islam. Dalam penentuan sample karena tidak mungkin untuk meneliti seluruh populasi yang ada dan juga populasi dianggap mempunyai ciri-ciri yang sama homogen, yaitu akta yang dibuat oleh para pihak, penulis menentukan sample menggunakan metode random sampling. Untuk itu yang akan dijadikan respondennya adalah Notaris yang telah membuat akta perjanjian perkawinan di Semarang, hal ini dikarenakan penulis bertempat tinggal domisili di Semarang. Adapun responden dalam penelitian ini antara lain : 1. Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Banyumanik Semarang. 2. Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Semarang. 3. Staf Kantor Departemen Agama Kota Semarang. 4. Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kota Semarang. 5. Notaris Suyanto, SH. 6. Advokat dan Konsultan Hukum Totok Indratno, SH.

3. 4. Teknik Pengumpulan Data.