2.       Bahan Paramagnetik
Bahan  paramagnetik  adalah  bahan  yang  resultan  medan  magnet  atomis  masing- masing  atom  molekulnya  tidak  nol,  tetapi  resultan  medan  magnet  atomis  total
seluruh atom molekul dalam bahan nol, hal ini disebabkan karena gerakan atom molekul  acak,  sehingga  resultan  medan  magnet  atomis  masing-masing  atom
saling meniadakan Halliday  Resnick, 1978. Setiap  elektron  berperilaku  seperti  magnet  kecil  dan  dalam  medan
magnetik  memiliki  salah  satu  dari  dua  orientasi,  yaitu  searah  atau  berlawanan dengan arah medan, tergantung pada arah spin elektron tersebut. Oleh karena itu,
energi  elektron  berkurang  atau  bertambah  dan  dapat  dipaparkan  secara  mudah dengan teori pita. Jadi, apabila kita menganggap bahwa pita level energi terbelah
menjadi  dua  bagian  pada  gambar  2.1a,  dan  masing –  masing  bagian  terdapat
elektron  dengan  spin  berlawanan,  maka  bila  terdapat  medan,  beberapa  elektron akan mengubah keterikatan dari pita yang satu ke pita yang lain sampai kedua pita
mempunyai level energi Fermi sama. Smallman,R.E. 2000. Di  bawah  pengaruh  medan  eksternal,  mereka  mensejajarkan  diri  karena
torsi yang dihasilkan. Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang  menjadi  terarah  oleh  medan  magnet  luar.  Sifat  paramagnetik  ditimbulkan
oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet luar. Dalam  bahan  ini  hanya  sedikit  spin  elektron  yang  tidak  berpasangan,
sehingga bahan ini sedikit  menarik garis-garis gaya. Dalam bahan paramagnetik, medan  B  yang  dihasilkan  akan  lebih  besar  dibanding  dengan  nilainya  dalam
hampa  udara.  Suseptibilitas  magnet  dari  bahan  paramagnetik  adalah  positif  dan berada dalam rentang 10
-5
sampai 10
-3
m
3
Kg, sedangkan permeabilitasnya adalah μ    μ
.  Contoh  bahan  paramagnetik  :  alumunium,  magnesium  dan  wolfram. Nicola,2003.
3.       Bahan Ferromagnetik
Bahan  ferromagnetik  mempunyai  resultan  medan  magnet  atomis  besar,  hal  ini disebabkan  oleh  momen  magnetik  spin  elektron.  Pada  bahan  ini  banyak  spin
elektron  yang  tidak  berpasangan,  masing-masing  spin  elektron  yang  tidak berpasangan  ini  akan  menimbulkan  medan  magnetik,  sehingga  medan  magnet
Universitas Sumatera Utara
total  yang  dihasilkan  oleh  satu  atom  menjadi  lebih  besar  Halliday    Resnick, 1989.
Ferromagnetisme,  seperti  paramagnetisme,  berasal  dari  spin  elektron. Namun,  pada  material  ferromagnetik,  dihasilkan  magnet  permanen  dan  ini
menunjukkan  bahwa  ada  kecenderungan  dari  spin  elektron  untuk  tidak  berubah arah  meskipun  medan  ditiadakan.  Mengenai  struktur  pita,  ini  berarti  bahwa
setengah  pita  terkait  dengan  satu  pin  secara  otomatis  berkurang  apabila  level kosong  di  puncak  diisi  oleh  elektron  dari  puncak  lainnya  Gambar  2.1b  dan
perubahan energi potensial berkaitan dengan transfer ini disebut energi pertukaran. Jadi,  meskipun  secera  energetik  memang  dimungkinkan  adanya  keadaan  dimana
semua  spin  berada  dalam  satu  arah,  terdapat  faktor  bertentangan  yaitu  prinsip pengecualian  Pauli,  karena  apabila  spin  berada  dalam  satu  arah  banyak  elektron
harus  memasuki  keadaan  kuantum  lebih  tinggi  yang  berarti  terjadi  peningkatan energi kinetik.
Gambar 2.1. Skema a nikel paramagnetik dan b nikel ferromagnetik Raynor,1958
Pada logam ferromagnetik terjadi pengarahan spin elektron secara spontan, karena interaksi yang kuat, meski tidak diterapkan suatu medan. Akan tetapi suatu
spesimen  besi  dapat  berada  dalam  kondisi  tanpa  magnetisasi  karena  pengarahan seperti  itu  terbatas  di  daerah  kecil,  atau  domain,  yang  secara  statistik  saling
bertentangan. Domain ini berbeda dengan butir logam polikristalin dan dalam satu butir  terdapat  beberapa  domain.  Dengan  penerapan  medan  magnetik,  domain
dengan  orientasi  yang  diutamakan  tumbuh  dengan  mendifusi  domain  lain  oleh
Universitas Sumatera Utara
migrasi  batas  domain  sehingga  seluruh  spesimen  mengalami  magnetisasi. Smallman,R.E. 2000.
4.       Bahan Anti Ferromagnetik