Harmonisa Triplen Analisis Arus Konduktor Netral

Tabel 2.1 Urutan Fasa Komponen Arus Harmonisa No Orde harmonisa ke-h Frekuensi Hz Urutan fasa 1 1 fundamental 50 Positif 2 2 dua 100 Negatif 3 3 tiga 150 Nol 4 4 empat 200 Positif 5 5 lima 250 Negatif 6 6 enam 300 Nol 7 7 tujuh 350 Positif 8 8 delapan 400 Negatif 9 9 sembilan 450 Nol 10 10 sepuluh 500 Positif 11 11 sebelas 550 Negatif 12 12 duabelas 600 Nol 13 13 tigabelas 650 Positif 14 dan seterusnya

2.3. Harmonisa Triplen

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa harmonisa triplen merupakan perkalian bilangan ganjil dengan harmonisa ketiga h = 3, 9, 15, 21, …. Harmonisa triplen patut mendapat perhatian khusus sebab responnya sering sangat berbeda dari harmonisa lainnya. Harmonisa triplen menjadi persoalan penting untuk sistem hubungan wye yang dibumikan ketika arus mengalir pada netral. Dua masalah khusus yang dapat ditimbulkan adalah pembebanan berlebih pada netral dan Universitas Sumatera Utara interferensi telepon. Sering terjadi peralatan mengalami gangguan sebab tegangan fasa ke netral terdistorsi oleh harmonisa triplen yang menimbulkan jatuh tegangan pada konduktor netral. Gambar 2.1 mengilustrasikan suatu sistem dengan beban-beban nonlinear satu fasa yang benar-benar seimbang dimana terdapat komponen arus fundamental dan harmonisa ketiga. Penjumlahan arus pada titik N menghasilkan komponen arus fundamental pada netral adalah nol, tetapi komponen harmonisa ketiga adalah tiga kali dari yang terdapat pada arus fasa karena mereka sefasa. Gambar 2.1 Arus Netral yang Besar Pada Sistem yang Melayani Beban Nonlinear Satu Fasa [3] Hubungan kumparan transformator mempunyai pengaruh yang sangat berarti terhadap aliran arus harmonisa triplen yang berasal dari beban nonlinear satu fasa. Dua kasus ditunjukkan dalam Gambar 2.2. Pada transformator hubungan wye-delta atas, ditunjukkan bahwa arus harmonisa ketiga menuju ke sisi wye. Karena sefasa, maka ketiga arus tersebut dijumlahkan pada netral. Pada sisi delta arus tersebut hanya Universitas Sumatera Utara bersirkulasi dan tidak keluar. Pada transformator hubungan wye-wye dibumikan bawah arus harmonisa ketiga mengalir dari sistem tegangan rendah ke sistem tegangan tinggi. Gambar 2.2 Aliran Arus Harmonisa Ketiga Pada Tranformator Tiga Fasa [3]

2.4. Analisis Arus Konduktor Netral

Dalam analisis arus konduktor netral berikut ditinjau suatu sistem tiga fasa empat kawat mensuplai beban-beban satu fasa yang dihubungkan antara fasa dan netral. Arus beban diasumsikan pada kondisi mantap steady-state dan hanya mengandung harmonisa ganjil saja. Universitas Sumatera Utara 2.4.1. Sistem simetris dan seimbang Dengan menggunakan deret Fourier dapat diturunkan persamaan untuk arus fasa yang simetris dan seimbang pada suatu sistem distribusi tiga fasa empat kawat [16]. � � � = � 1 sin �� + � 1 + � 3 sin3 �� + � 3 + � 5 sin5 �� + � 5 + … .. 2.1 � � � = � 1 sin �� − 2 � 3 + � 1 + � 3 sin �3 ��� − 2 � 3 � + � 3 � + � 5 sin �5 ��� − 2 � 3 � +� 5 � +…….. 2.2 � � � = � 1 sin ��� − 4 � 3 + � 1 � + � 3 sin �3 ��� − 4 � 3 � + � 3 � + � 5 sin �5 ��� − 4 � 3 � + � 5 � + … .. 2.3 Dengan menjumlahkan ketiga arus pada masing-masing fasa maka diperloeh persamaan arus pada konduktor netral, � � � = � � � + � � � + � � � = 3. � 3 sin3 �� + � 3 2.4 Dapat dilihat bahwa harmonisa pertama h = 6k + 1, dengan h adalah orde harmonisa dan k = 0,1,2.... pada arus fasa merupakan komponen urutan positif, harmonisa ketiga h = 6k + 3 merupakan komponen urutan nol dan harmonisa kelima h = 6k + 5 adalah komponen urutan negatif. Dari Persamaan 2.4 dapat dilihat bahwa arus pada konduktor netral hanya terdiri dari harmonisa ketiga saja. Jika arus fasa tidak mengandung harmonisa, misalnya pada beban-beban linear yang Universitas Sumatera Utara seimbang, maka berdasarkan Persamaan 2.4 arus konduktor netral sama dengan nol dan hal ini ditunjukkan pada Gambar 2.3. Gambar 2.3 Beban Tiga Fasa Seimbang Arus Netral Nol [17] Beban non linier satu fasa umumnya dipasang pada fasa dan netral. Walaupun kondisi seimbang pada setiap fasanya, maka akan ada arus mengalir pada konduktor netralnya. Dengan bentuk gelombang arus tidak sinusoidal, penjumlahan dari tiga arus pada fasanya, meskipun dengan nilai rms yang sama, bisa berbeda dari nol. Sebagai contoh arus-arus dengan nilai rms yang sama namun mempunyai bentuk gelombang persegi seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4 [17] akan menghasilkan suatu arus netral yang signifikan. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Beban Tiga Fasa Nonlinear Arus Netral Lebih Besar Dari Arus Fasa [17] 2.4.2. Sistem tidak simetris dan tidak seimbang Dengan menggunakan transformasi Fortescue [16] suatu sistem yang tidak simetris dan tak seimbang dapat ditulis sebagai penjumlahan komponen-komponen urutan positif, negatif dan nol. Pada Persamaan 2.5 transformasi Fortescue diterapkan untuk harmonisa ke-h pada arus fasa. � �̅ �,ℎ �̅ �,ℎ �̅ �,ℎ � = � 1 1 1 1 � 2 � 1 � � 2 � � �̅ 0, ℎ �̅ 1, ℎ �̅ 2, ℎ � 2.5 � �̅ 0, ℎ �̅ 1, ℎ �̅ 2, ℎ � = 1 3 � 1 1 1 1 � � 2 1 � 2 � � � �̅ �,ℎ �̅ �,ℎ �̅ �,ℎ � 2.6 dengan � = ��� �� 2 � 3 � Universitas Sumatera Utara Arus pada konduktor netral merupakan penjumlahan arus ketiga fasa dan diberikan oleh �̅ �,ℎ = �̅ �,ℎ + �̅ �,ℎ + �̅ �,ℎ = 1 + � + � 2 �̅ 1, ℎ + 1 + � + � 2 �̅ 2, ℎ + 3 �̅ 0, ℎ = 3 �̅ 0, ℎ 2.7 Karena 1 + � + � 2 = 0 maka jumlah komponen urutan positif dan juga jumlah komponen urutan negatif adalah sama dengan nol, jadi hanya jumlah komponen urutan nol saja yang menghasilkan arus pada konduktor netral. Dari Persamaan 2.7 dapat dilihat bahwa arus pada konduktor netral hanya terdiri dari komponen urutan nol dari arus fasa. Pada jaringan yang simetris dan seimbang komponen urutan nol ini bersesuaian dengan harmonisa orde ketiga. Dengan mensubstitusikan arus urutan nol orde h dari Persamaan 2.6 ke dalam Persamaan 2.7 memberikan: �̅ �,ℎ = 3 �̅ 0, ℎ = 3 ∗ 1 3 ��̅ �,ℎ + �̅ �,ℎ + �̅ �,ℎ � = �̅ �,ℎ + �̅ �,ℎ + �̅ �,ℎ 2.8 dengan : � �,ℎ , � �,ℎ , � �,ℎ adalah amplitudo harmonisa arus ke h berturut-turut pada fasa A, B dan C Dengan mengasumsikan �̅ �,ℎ = � �,ℎ � ��� ℎ , �̅ �,ℎ = � �,ℎ � ��� ,ℎ , �̅ �,ℎ = � �,ℎ � ��� ,ℎ , dengan : � �,ℎ , � �,ℎ , � �,ℎ adalah sudut fasa harmonisa arus ke h berturut-turut pada fasa A, B dan C maka �̅ �,ℎ diberikan oleh: Universitas Sumatera Utara �̅ �,ℎ = �� �,ℎ cos � �,ℎ + � �,ℎ cos � �,ℎ + � �,� cos � �,ℎ � + �� �,ℎ sin � �,ℎ + � �,ℎ sin � �,ℎ + � �,ℎ sin � �,ℎ 2.9 Dari persamaan di atas, amplitudo I N,h dan sudut fasa φ N,h dari harmonisa ke-h dari arus pada konduktor netral dapat dihitung. Amplitudo I N,h dari harmonisa ke-h dari arus pada konduktor netral adalah: � �,ℎ = ��� �,ℎ cos � �,ℎ + � �,ℎ cos � �,ℎ + � �,ℎ cos � �,ℎ � 2 + �� �,ℎ sin � �,ℎ + � �,ℎ sin � �,ℎ + � �,ℎ sin � �,ℎ � 2 2.10 Sudut fasa φ N,h harmonisa ke-h dari arus pada konduktor netral: � �,ℎ = ����� � Im �̅ �,ℎ Re �̅ �,ℎ � 2.11 Jika harmonisa amplitudo dan sudut fasa dari arus-arus fasa diketahui, kandungan harmonisa dari arus pada konduktor netral dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.10 and 2.11. 2.4.3. Perbandingan RMS dari arus konduktor netral dan arus fasa pada sistem simetris dan seimbang Untuk sistem yang simetris dan seimbang, perbandingan rms antara arus konduktor netral terhadap arus fasa naik dengan meningkatnya harmonisa ketiga dan dengan menurunnya harmonisa pertama dan kelima pada arus fasa. Arus pada konduktor netral tidak mungkin melebihi tiga kali dari arus fasa. Perbandingan antara arus pada konduktor netral dan fasa diberikan oleh [16] Universitas Sumatera Utara � � � ���� = �∑3� 6 �+3 2 �∑� 6 �+1 2 + ∑� 6 �+3 2 + ∑� 6 �+5 2 2.12 di mana : I N : nilai rms dari total arus pada konduktor netral I fasa : nilai rms dari total arus pada konduktor fasa I 6k+1 , I 6k+3 , I 6k+5 : nilai rms dari harmonisa pertama, ketiga, dan kelima Jika kita tinjau pada suatu kasus ini dimana arus fasa mengandung harmonisa ganjil I 2n+1 dimana I 2n+1 = q n x I 1 ≤q ≤1, n = 1,2,... atau I 3 = q x I 1 , I 5 = q² x I 1 , I 7 = q 3 x I 1 , I 9 = q 4 x I 1,… … ., maka nilai rms dari arus fasa adalah: I fasa = �1 + � 2 + � 4 + � 6 + … � 1 = 1 �1−� 2 � 1 2.13 dan nilai rms dari arus pada konduktor netral adalah : � � = 3 �� 2 + � 8 + � 14 + … � 1 = 3 ∗� �1−� 6 � 1 2.14 Perbandingan rms dari arus pada konduktor netral dan arus fasa adalah: � � � ���� = 3 � � 1 −� 2 1 −� 6 = 3 � � 1 −� 2 1 −� 2 1+ � 2 + � 4 = 3 � �1+� 2 + � 4 2.15 Nilai maksimum dari perbandingan rms dari arus pada konduktor netral dan arus fasa dapat dicari saat q = 1 seluruh harmonisa pada arus fasa memiliki besar yang sama dan sebanding dengan √3. Universitas Sumatera Utara

2.5. Metode Pengurangan Arus Harmonisa Urutan Nol