Analisis Data
4.2 Analisis Data
4.2.1 Perbandingan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN 02 Genengadal Purwodadi Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Setelah mendapat data hasil belajar kognitif siswa pada kondisi awal, siklus
I serta siklus II. Penulis akan membandingkan ketuntasan hasil belajar siswa untuk melihat peningkatan ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II. Perbandingan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.17 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN 02 Genengadal Purwodadi Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Siklus II Nilai
Kondisi Awal
Siklus I
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase ≥ 63
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa selalu mengalami peningkatan pada kondisi awal, siklus I dan siklus II. Dimulai dari kondisi awal, dimana hasil belajar siswa didapat pada saat guru belum menerapkan model pembelajaran picture and picture berbantuan stick keberuntungan. Dari 26 siswa, yang mampu mencapai KKM hanya 2 siswa dengan presentase 8%. Selanjutnya pada siklus I, guru mulai menerapkan model pembelajaran picture and picture berbantuan stick keberuntungan dan menunjukkan adanya peningkatan namun belum memenuhi indikator keberhasilan. Pada siklus I, siswa yang mampu memenuhi KKM meningkat menjadi 9 siswa dengan presentase 35%. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada siklus II. Pada siklus II, siswa yang mendapat nilai lebih dari KKM yakni sebanyak 25 orang dengan presentase sebesar 96%. Artinya, hasil belajar siswa pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 80% siswa mampu mendapat nilai lebih dari KKM yakni 63. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran picture and picture berbantuan stick keberuntungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5
SDN 02 Genengadal Purwodadi. Ketuntasan hasil belajar siswa juga dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Gambar 4.7 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN 02 Genengadal Purwodadi Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Batang warna biru pada diagram di atas adalah untuk kategori presentase siswa yang nilainya mampu memenuhi KKM atau tuntas. Selanjutnya batang warna merah pada diagram di atas adalah untuk presentase siswa yang nilainya belum mampu memenuhi KKM atau belum tuntas. Jika melihat batang warna biru pada diagram di atas, selalu mengalami peningkatan. Sebaliknya, batang warna merah selalu mengalami penurunan.
Pada kondisi awal, ketuntasan hasil belajar hanya mencapai presentase 8% dari 26 siswa. Data tersebut diperoleh pada saat guru belum menerapkan model pembelajaran picture and picture berbantuan stick keberuntungan. Setelah adanya tindakan, pada siklus I hasil belajar siswa lebih meningkat. Pada siklus I, sebanyak 35% dari 26 siswa mampu memenuhi KKM. Kemudian, pada siklus II, lebih meningkat menjadi 96%.
4.2.2 Perbandingan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran IPS dengan Menerapkan Model Picture And Picture Berbantuan Media Stick Keberuntungan Pada Siklus I dan Siklus II
Selain memperoleh data hasil belajar kognitif siswa, dalam penelitian ini juga diperoleh data berupa aktivitas guru yang didapat melalui kegiatan observasi. Berikut ini merupakan paparan data aktivitas guru dalam beberapa pertemuan yang disajikan dalam tabel.
Tabel 4.18 Perbandingan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus I dan Siklus II
Pertemuan/Siklus
Total Skor
Kategori
Pertemuan 1 Siklus I
60 Sangat Baik Pertemuan 2 Siklus I
70 Sangat Baik Pertemuan I Siklus II
71 Sangat Baik Pertemuan 2 Siklus II
72 Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran selalu mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hal tersebut dapat dilihat dari skor yang diperoleh dalam pertemuan setiap siklus. Guru, mendapat skor 60 pada pertemuan 1 siklus I dan masuk dalam kategori sangat baik. Kemudian pada pertemuan 2 siklus I, aktivitas guru mulai meningkat dengan total skor 70 dan masuk dalam kategori sangat baik. Pada pertemuan 1 siklus II, aktivitas guru mendapat skor 71 yang berarti aktivitas guru dalam pembelajaran sangat baik. Selanjutnya, pada pertemuan 2 siklus II, guru memperoleh skor 72 dengan kategori sangat baik.
4.2.3 Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPS dengan Menerapkan Model Picture And Picture Berbantuan Media Stick Keberuntungan Pada Siklus I dan Siklus II
Selain memperoleh data hasil belajar kognitif siswa dan data aktivitas guru, dalam penelitian ini juga diperoleh data berupa aktivitas siswa yang didapat melalui kegiatan observasi. Berikut ini merupakan paparan data aktivitas siswa dalam beberapa pertemuan yang disajikan dalam tabel.
Tabel 4.19 Perbandingan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I dan Siklus II
Pertemuan/Siklus
Total Skor
Kategori
Pertemuan 1 Siklus I
55 Baik Pertemuan 2 Siklus I
68 Sangat Baik Pertemuan I Siklus II
69 Sangat Baik Pertemuan 2 Siklus II
72 Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran selalu mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hal tersebut dapat dilihat dari skor yang diperoleh siswa dalam pertemuan setiap siklus. Siswa, mendapat skor 55 pada pertemuan 1 siklus I dan masuk dalam kategori baik. Kemudian pada pertemuan 2 siklus I, aktivitas siswa mulai meningkat dengan total skor 68 dan masuk dalam kategori sangat baik. Pada pertemuan 1 siklus II, aktivitas siswa mendapat skor 69 yang berarti aktivitas siswa dalam pembelajaran sangat baik. Selanjutnya, pada pertemuan 2 siklus II, siswa memperoleh skor 72 dengan kategori sangat baik.