EVALUASI PELATIHAN & PENGEMBANGAN

2.5. EVALUASI PELATIHAN & PENGEMBANGAN

Dalam proses manajemen terdapat perencanaan, pengperusahaanan, pelaksanaan dan pengontrolan, dimana terdapat evaluasi didalam proses pengontrolan tersebut. Begitu juga dalam program pelatihan dan pengembangan, terdapat perencanaan, proses dan juga evaluasi program pelatihan dan pengembangan. Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai evaluasi program pelatihan dan pengembangan, terlebih dahulu kita akan membahas pengertian evaluasi. Evaluasi dalam bahasa sehari-hari dapat diartikan sebagai penilaian atau penafsiran. Dalam Carapedia, Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Anasti (1968) mengartikan evaluasi sebagai “a systematic procces of determining the extent to which instructional objectives are achieved by pupils.” Maksudnya adalah bahwa evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas. Jadi dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu kegiatan penilaian suatu hal secara sistematis dan terencana untuk mendukung tercapainya tujuan atau agar mendapatkan hasil yang diharapkan. Evaluasi pelatihan (Training Evolution) menurut Noe (2002), “Training Evaluation refers to process of collecting the outcomes needed to determine if training is effective” yaitu bahwa evaluasi pelatihan mengacu pada proses mengumpulkan hasil-hasil yang ingin didapatkan untuk mengetahui apakah pelatihan tersebut efektif atau tidak. Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi pelatihan merupakan suatu alat untuk mengukur kefektifan suatu program pelatihan dengan cara menilai hasil dari program pelatihan tersebut. Selanjutnya akan dijelaskan tujuan dan metode beserta proses evaluasi program pelatihan dan pengembangan.

2.5.1. TUJUAN EVALUASI PELATIHAN & PENGEMBANGAN

Pengadaan evaluasi untuk suatu program pelatihan dan pengembangan tentu saja mempunyai tujuan, berikut beberapa tujuan diadakannya evaluasi program pelatihan dan pengembangan :

1. Untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan program tersebut. Termasuk menentukan apakah objek pembelajaran pada program tersebut sudah tepat atau belum, menentukan kualitas tempat atau lingkungan pelatihan, dan untuk menentukan apakah proses transfer terhadap pekerjaan mereka telah terjadi atau tidak.

2. Untuk menilai apakah isi, pengaturan, dan urusan administrasi program tersebut termasuk jadwal, akomodasi, pelatih, dan hal-hal yang diperlukan lainnya membantu untuk melatih peserta serta kegunaan dari isi program tersebut pada pekerjaan mereka.

3. Untuk mengidentifikasi pelatih mana yang lebih berkualitas dan mana yang kurang berkualitas dari program tersebut.

4. Untuk membantu memasarkan program melalui pengumpulan informasi dari para partisipan tentang apakah mereka mau merekomendasikan program tersebut kepada yang lain, mengapa mereka menghadiri program tersebut, dan tingkat kepuasan mereka terhadap program tersebut.

5. Untuk menentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk program tersebut dan keuntungan apakah yang nantinya akan didapatkan

6. Untuk membandingkan antara biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang akan didapat antara karyawan yang mendapat pelatihan dan pengembangan dan karyawan berkualitas yang tidak mendapat pelatihan dan pengembangan (misalnya karyawan hasil perancangan ulang pekerjaan atau karyawan hasil seleksi yang sangat bagus).

7. Untuk membandingkan biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang akan didapatkan antara program yang satu dengan yang lainnya agar dapat memilih program yang terbaik.

2.5.2. METODE EVALUASI PELATIHAN & PENGEMBANGAN

Menurut Kirkpatrick (1998) terdapat model evaluasi yang berupa empat tingkatan evaluasi dari suatu program pelatihan dan pengembangan sebagai metode dari evaluasi, yaitu Reaksi (Reaction), Pembelajaran (Learning), Perilaku (Behaviour), dan Hasil (Result). Tiap tingkatan sangat penting karena akan berdampak pada tingkatan selanjutnya. Proses dari tingkatan yang satu ke tingkatan yang lainnya akan menjadi lebih sulit dan memakan banyak waktu, tetapi semakin memperkaya informasi tentang program tersebut. Berikut adalah empat tingkatan evaluasi :

1. Reaksi (reaction) Evaluasi pada level ini mengukur tentang bagaimana reaksi orang-orang yang berpatisipasi dalam program tersebut. Hal ini juga bisa menjadi ukuran kepuasan pelanggan atau kostumer. Jika kita ingin program tersebut menjadi efektif, sangat penting untuk mendapatkan reaksi yang baik dari para peserta pelatihan. Disini mereka akan dapat memberitahukan kepada yang lain, tergantung dari apa yang mereka katakan tentang reaksi mereka, dan keputusan untuk menghilangkan program tersebut ataukah mempertahankannya. Formulir yang biasa digunakan untuk mengevalusi reaksi sering disebut happiness sheets atau lembar kebahagiaan. Formulir ini dapat membantu untuk menentukan seberapa efektif suatu program tersebut dan bagaimana program tersebut dapat diperbaiki. Mengukur reaksi sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, hal tersebut akan memberikan nilai timbal balik kepada kita yang dapat membantu kita untuk mengevaluasi program sebagaimana komentar dan saran-saran yang diberikan untuk menjadikan program selanjutnya lebih baik lagi. Kedua, memberitahu peserta bahwa trainer 1. Reaksi (reaction) Evaluasi pada level ini mengukur tentang bagaimana reaksi orang-orang yang berpatisipasi dalam program tersebut. Hal ini juga bisa menjadi ukuran kepuasan pelanggan atau kostumer. Jika kita ingin program tersebut menjadi efektif, sangat penting untuk mendapatkan reaksi yang baik dari para peserta pelatihan. Disini mereka akan dapat memberitahukan kepada yang lain, tergantung dari apa yang mereka katakan tentang reaksi mereka, dan keputusan untuk menghilangkan program tersebut ataukah mempertahankannya. Formulir yang biasa digunakan untuk mengevalusi reaksi sering disebut happiness sheets atau lembar kebahagiaan. Formulir ini dapat membantu untuk menentukan seberapa efektif suatu program tersebut dan bagaimana program tersebut dapat diperbaiki. Mengukur reaksi sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, hal tersebut akan memberikan nilai timbal balik kepada kita yang dapat membantu kita untuk mengevaluasi program sebagaimana komentar dan saran-saran yang diberikan untuk menjadikan program selanjutnya lebih baik lagi. Kedua, memberitahu peserta bahwa trainer

2. Pembelajaran (learning) Terdapat tiga hal yang dapat diajarkan oleh instruktur dalam sebuah program pelatihan dan pengembangan, yaitu : pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan mengukur pembelajaran berarti dapat menentukan pengetahuan apa yang telah dipelajari, keterampilan apa yang dapat atau telah dikembangkan, serta sikap apa saja yang telah dirubah. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena tidak akan ada perubahan perilaku yang diharapkan dalam proses selanjutnya tanpa pembelajaran ini terpenuhi. Mengukur pembelajaran ini lebih susah dan memakan waktu lebih lama daripada mengukur reaksi.

3. Perilaku (Behaviour) Pada tingkat ini kita dapat menilai perubahan apa saja yang didapat dari mengikuti suatu program pelatihan dan pengembangan dalam hal perilaku saat bekerja. Dalam tingkat ini kita harus membuat beberapa keputusan yang penting, yaitu : kapan, seberapa sering, dan bagaimana kita mengevaluasi. Hal ini menyebabkan tingkat ini lebih memakan waktu lama dan lebih sulit untuk dilaksanakan daripada tingkat 1 dan 2.

4. Hasil (Result) Hal yang terpenting adalah mengenai hasil, yaitu mengukur hasil yang dapat dicapai setelah menjalani program. Apakah hasil akhir menunjukkan ada perbaikan atau tidak dalam pekerjaan mereka. Misalnya terdapat peningkatan produktivitas pekerja setelah pelatihan dan pengembangan keterampilan diberikan, yang berarti menunjukkan program pelatihan dan pengembangan keterampilan pekerja tersebut berhasil atau dapat dikatakan efektif. Namun apabila hasil akhir adalah tidak tercapainya tujuan, bisa dikarenakan programnya kurang efektif, namun hasil akhir yang tidak sesuai dengan tujuan tidak semata-mata karena program, bisa juga disebabkan oleh faktor lain yang tidak terduga sehingga dapat menyebabkan hasil akhir tidak terlalu bagus.