6
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah pengetahuan kewirausahaan dan ketersediaan informasi berpengaruh terhadap keinginan untuk berwirausaha?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan ketersediaan informasi terhadap minat
berwirausaha pada mahasiswa S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Universitas Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu referensi hubungan pengetahuan
kewirausahaan dan ketersediaan informasi terhadap keinginan mahasiswa untuk berwirausaha pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Bagi Mahasiswa
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi mahasiswa untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan
ketersediaan informasi terhadap keinginan mahasiswa untuk berwirausaha.
Universitas Sumatera Utara
7 3. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam bidang kewirausahaan mengenai pengaruh pengetahuan kewirausahaan
dan ketersediaan informasi terhadap keinginan mahasiswa untuk berwirausaha. 4. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi yang dapat menjadi perbandingan dalam melakukan penelitian terhadap masalah yang sama di
masa yang akan datang. 5. Bagi Masyarakat Luas
Penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana dan menambah pengetahuan mengenai pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan ketersediaan informasi
terhadap keinginan mahasiswa untuk berwirausaha.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengetahuan Kewirausahaan
Definisi pengetahuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dalam jaringan adalah “1 segala sesuatu yang diketahui;
kepandaian, 2 segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal mata pelajaran”. Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil
tahu seorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra
pendengaran, dan indra penglihatan Notoatmodjo, 2010 : 27. Notoatmodjo
2010 :
27 –28 menyatakan pengetahuan
mencangkup enam tingkatan, yaitu : 1. Mengetahui Know
Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk diantara mengingat kembali recall terhadap
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami Comprehension Kemampuan ini menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut dengan benar.
Universitas Sumatera Utara
9 3. Aplikasi Application
Kemampuan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi, atau kondisi real, yaitu dengan
menggunakan hukum, rumus, metode, prinsip dan situasi yang lain. 4. Analisis Analysis
Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan
masih ada kaitan satu sama lain. 5. Tesis Syntesis
Kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesa adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang telah ada. 6. Evaluasi Evaluation
Kemampuan untuk melakukan penilaian suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian tersebut berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada. Kewirausahaan menurut Hendro 2011 : 30 adalah “suatu
kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal baik sehingga bisa
meningkatkan taraf hidup Anda di masa mendatang”. Sedangkan menurut Robbins dan Coulter 2010 : 237 “kewirausahaan entrepreneurship
adalah proses memulai suatu bisnis baru, biasanya dalam menjawab peluang yang muncul”.
Universitas Sumatera Utara
10 Seseorang wirausaha tidak akan berhasil jika tidak memiliki
kemampuan, kemauan, dan pengetahuan Suryana 2008 : 4. Menurut Hisrich dalam Nursito dan Nugroho, 2013, pengetahuan kewirausahaan
adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.
Premaratne dalam
Widding, 2005
menyatakan bahwa
“pengetahuan kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai pengetahuan multifungsi yang terdiri dari produk, pasar, organisasi dan pendanaan.
Dapat diasumsikan bahwa pengusaha tidak secara pribadi memegang semua
“pengetahuan bisnis yang diperlukan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif”. Sedangkan Kuntowicaksono 2012 menyatakan
bahwa pengetahuan wirausaha adalah pemahaman seseorang terhadap wirausaha dengan berbagai karakter positif, kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntungkan dirinya dan konsumennya”. Nursito dan Nugroho 2013
menyatakan bahwa “pengetahuan kewirausahaan didefinisikan sebagai tingkat pengetahuan sebagai hasil belajar setelah mengikut proses
pendidikan kewirausahaan yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan usaha”.
Suryana dan Bayu 2010 : 66-67 menyatakan bahwa seorang wirausaha perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat
mengarahkan dirinya guna memperoleh peluang usaha, menyusun konsep usaha,
membuat perencanaan,
masuk pasar,
beroperasi
Universitas Sumatera Utara
11 organisasisendiri, dan dengan demikian menikmati nilai tambah dan
mengembangkan diri. Menurut Suryana 2008: 4 wirausaha harus memiliki beberapa
pengetahuan, yakni : 1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasukidirintis dan
lingkungan usaha yang ada. 2. Pengetahuan tentang peran dari tanggung jawab.
3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Hadipranata dalam Rusdarti dan Kusmuriyanto, 2008 : 181
menyatakan bahwa wirausaha adalah sosok pengambil resiko yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta menerima
keuntungan finansial ataupun non-uang. Widding 2005 menyatakan bahwa penelitian saat ini memberikan
perhatian terhadap pengetahuan kewirausahaan, karena didasarkan pada keyakinan
bahwa pengetahuan
dan akses
untuk pengetahuan
kewirausahaan adalah sumber daya yang paling penting dalam kewirausahaan.
Pengetahuan kewirausahaan merupakan hal utama dari sumber daya manusia yang diperlukan untuk meraih kesuksesan usaha yang
berkelanjutanWu et al, 2008.
Universitas Sumatera Utara
12
2.1.2 Ketersediaan Informasi
Definisi Ketersediaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dalam jaringan adalah “1 kesiapan suatu sarana tenaga, barang,
modal, anggaran untuk dapat digunakan atau dioperasikan dalam waktu yang telah ditentukan; 2 keadaan tersedia; hal tersedia.
Definisi informasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dalam jaringan adalah
“1 penerangan; 2 pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu; 3 keseluruhan makna yg menunjang amanat
yg terlihat dl bagian- bagian amanat itu”.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008, Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-
tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan
dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun
nonelektronik dalam www.kumham-jogja.info. Informasi menurut Gaol 2008 : 7 “adalah segala sesuatu
keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusanmanajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan
sebelumnya”. Sedangkan menurut Laudon dalam Gaol 2008 : 8
“informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk informasi yang berarti dan berguna bagi manusia
”.
Universitas Sumatera Utara
13 Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk
yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai nyata bagi pengambilan keputusan saat ini atau waktu yang akan datang. Informasi memberikan
sesuatu yang berguna jika: sesuai dengan kebutuhan end user, mempunyai ketelitian dalam pengolahan data, tidak kadaluwarsa up to date dan dapat
dipergunakan secara efektif Marimin dkk, 2006 : 19. Maina dalam Hattab, 2014
menyatakan “wirausaha menemukan peluang kewirausahaan tergantung pada informasi yang telah mereka
miliki ”. Ketersediaan informasi membantu seseorang agar dapat
mengambil keputusan yang terbaik dari semua keputusan yang ada. Menurut Yuliawan dan Ginting 2012 pengertian ketersediaan
informasi kewirausahaan adalah “tersedianya informasi yang
dibutuhkan dan mendukung kegiatan kewirausahaan secara memadai ”.
Dari pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa ketersediaan informasi adalah tersedianya informasi usaha yang dibutuhkan dan
mendukung untuk memulai suatu usaha.Singh dan Krishna di India1994menyatakan
bahwapencarian informasi mengacu pada frekuensi kontak yang dibuat oleh seseorang dengan berbagai sumber
informasi. Menurut Oetomo 2002 : 16-17, kualitas informasi ditentukan
oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut : 1. Keakuratan dan teruji kebenarannya.
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.
Universitas Sumatera Utara
14 2. Kesempurnaan informasi
Informasi disajikan dengan lengkap tanpa pengurangan, penambahan, dan pengubahan.
3. Tepat waktu Infomasi harus disajikan secara tepat waktu, karena menjadi dasar
dalam pengambilan keputusan. 4. Relevansi
Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika Informasi tersebut dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.
5. Mudah dan murah Apabila cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal,
maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau akan mencari alternatif substitusinya.
Menurut Kristiansen dalam Kristiansendan Indarti, 2004 “informasi
Bisnis berhubungan dengan persepsi kemampuan untuk berhasil, dan keinginan berwirausaha terkait dengan pasar, sumber bahan baku,
teknologi, desain, dan peraturan pemerintah.Ketersediaan informasi baru tergantung pada karakteristik seseorang seperti tingkat pendidikan,
kualitas infrastruktur seperti media dan sistem telekomunikasi, dan modal sosial seperti jaringan
”.menyatakan bahwa ketersediaan informasi usaha merupakan faktor penting yang mendorong keinginan seseorang untuk
membuka usaha baru dan faktor kritikal bagi pertumbuhan dan keberlangsungan usahaIndartidan Rostiani, 2008.
Universitas Sumatera Utara
15 Jenssen dan Koenig 2002 menyatakan bahwa akses informasi
merupakan hal penting bagi pengusaha. Cooper et al 1995 berpendapat bahwa proses pembentukan usaha merupakan proses untuk mempelajari
suatu pembaharuan yang didapatkan melalui informasi.
2.1.3 Keinginan Berwirausaha
Keinginan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dalam jaringan adalah “barang apa yang diingini diinginkan; perihal ingin;
hasrat; kehendak; harapan”. Pengertian wirausaha menurut Steinhoff dan Burgess dalam Soetadi, 2010
: 18, “wirausahawan adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung risiko untuk
menciptakan usaha baru dan peluang berusaha”. Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan berani
dan usaha berarti melakukan kegiatan usaha bisnis. Dengan demikian wirausaha dapat didefenisikan sebagai seseorang yang dengan gigih
berusaha untuk menjalankan sesuatu kegiatan bisnis dengan tujuan untuk mencapai hasil yang dapat dibanggakan Sukirno, 2004 : 367. Menurut
Hutagalung dkk 2010 : 2 wirausahawan adalah “orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses”.
Universitas Sumatera Utara
16 Mudjiarto dan Wahid 2005: 42 menyatakan bahwa bahwa
umumnya orang berminat membuka usaha sendiri karena beberapa alasan berikut ini:
1. Mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan. 2. Memenuhi minat dan keinginan pribadi.
3. Membuka diri untuk berkesempatan menjadi bos bagi diri sendiri. 4. Adanya kebebasan dalam manajemen.
Menurut Hendro dan Widhianto 2006 : 26, ada lima tahapan penting jika ingin menjadi seorang entrepreneur yaitu:
1. Memutuskan decision, 2. Memulai start,
3. Membangun build sebuah bisnis, 4. Memasarkan promote,
5. Mewujudkan operate and realizedapa yang akan dijual atau tawarkan kepada konsumen.
Menurut Rusdarti dan Kusmuriyanto 2008 : 185 seorang wirausaha haruslah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Keberanian mengambil resiko 2. Memiliki daya kreasi, imajinasi, dan kemampuan untuk menyesuaikan
dengan keadaan 3. Memiliki semangat dan kemajuan untuk mengatasi kesulitan,
mengutamakan efisiensi, serta memiliki analisis yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
17 Nursito
dan Nugroho
2013 mendefinisikan
keinginan berwirausaha sebagai kesungguhan niatseseorang untuk melakukan
perbuatanatau memunculkan suatu perilaku tertentu, yaitu berwirausaha. Yuliyaningsih dkk 2013 menyatakan bahwa “keinginan berwirausaha
merupakan keinginan, ketertarikan, serta kesediaan individu untuk bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnyatanpa takut dengan
resiko yang akan terjadi”.
Keinginan berwirausaha menurut Katz and Gartner dalam Choo dan Wong, 2006 adalah “keinginan berwirausaha dapat diartikan sebagai
proses pencarian informasi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha”.
Maka dapat dikatakan keinginan berwirausaha adalah keinginan seseorang untuk memulai suatu bisnis dengan mengumpulkan semua
sumber daya yang dimiliki.Seseorang yang ingin memulai suatu usaha haruslah memiliki keinginan berwirausaha, agar usaha yang dimulai dapat
bertahan dan semakin berkembang.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Penelitian Judul Penelitian
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Eka Aprilianty 2012
Pengaruh Kepribadian
Wirausaha, Pengetahuan
Kewirausahaan, dan
Lingkungan Terhadap
Minat Variabel independen:
Potensi Kepribadian
Wirausaha X
1
, Pengetahuan
Kewirausahaan X
2
, Lingkungan
Keluarga X
3
. Variabel
kepribadian wirausaha, pengetahuan
kewirausahaan, dan
lingkungan keluarga
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat berwirausaha.
Universitas Sumatera Utara
18 Berwirausaha
Siswa SMK Variabel dependen:
Minat Berwirausaha Y
Lanjutan Tabel 2.1 Peneliti
Tahun
Penelitian Judul
Penelitian Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Eko Yuliawan
dan Mbayak
Ginting 2012
Analisis Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Berwirausaha
Mahasiswa Studi
Kasus Pada STMIK Mikroskil Medan
Variabel Independen: Kepribadian
X
1
, Lingkungan
X
2
, Demografis
X
3
, Ketersediaan
Infomasi Kewirausahaan X
4
, Kepemilikan Jaringan
Sosial X
5
, Akses Kepada Modal X
6
Variabel Dependen: Minat Berwirausaha
Y
Variabel kepribadian, ketersediaan informasi
kewirausahaan, dan
kepemilikan jaringan sosial
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap minat
berwirausaha mahasiswa.
Sedangkan untuk
variabel lingkungan,
demografis, dan akses terhadap modal tidak
berpengaruh terhadap minat
berwirausaha
mahasiswa.
Kuntowicaksono 2012
Pengaruh Pengetahuan
Wirausaha dan
Kemampuan Memecahkan
Masalah Wirausaha Terhadap Minat
Berwirausaha Siswa Sekolah Menengah
Kejuruan
Variabel Independen: Pengetahuan
Wirausaha X
1
, Kemampuan
Memecahkan Masalah X
2
Variabel Dependen: Minat
Berwirausaha Y
Variabel pengetahuan kewirausahaan
dan kemampuan untuk me-
mecahkan masalah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat kewirausahaan
siswa.
Sarwono Nursito, Arif Julianto Sri
Nugroho 2013
Analisis Pengaruh
Interaksi Pengetahuan
Kewirausahaan dan Efikasi
Diri Variabel independen:
Pengetahuan Kewirausahaan X
1
, Efikasi Diri X
2
. Pengetahuan
kewirausahaan dan
efikasi diri berpengaruh secara
positif dan
signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
19 terhadap
Intensi Kewirausahaan
Variabel dependen: Intensi
Kewirausahaan Y. intensi kewirausahaan.
Lanjutan Tabel 2.1 Peneliti
Tahun Penelitian Judul
Penelitian Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Mumuh Mulyana, Ratih Puspitasari
2014 Model Struktural
Minat Berwirausaha Siswa SMK Di Kota
Bogor Variabel
Independen: Kebutuhan
Akan Prestasi X1, Efikasi Diri X2,
Kepribadian X3, Demografi
X4, Ketersediaan
Informasi Kewirausahaan
X5, Kepemilikan Jaringan
Sosial X6, Akses kepada
Modal X7,
Lingkungan X8 Variabel Dependen:
Minat Berwirausaha Y
Faktor Kepribadian dan
Lingkungan berpengaruh
secara nyata
terhadap Minat
Berwirausaha. Faktor Kebutuhan
akan Prestasi
Efikasi Diri,
Kepemilikan Jaringan
Sosial berpengaruh nyata
secara tidak
langsung melalui
variabel Kepribadian
terhadap Minat
Berwirausaha Siswa SMK di Kota
Bogor. Faktor Demografis,
akses kepada modal, dan
ketersediaan informasi
kewirausahaan tidak berpengaruh secara
nyata
terhadap Minat
Berwirausaha Siswa SMK
di Kota
Bogor.
Sumber: data diolah peneliti 2015
Universitas Sumatera Utara
20
2.3 Kerangka Konseptual