Gangguan terhadap keseimbangan ekologi

Revisi : Tgl Berlaku : 2 Januari 2016 Lampiran I Fenomena Antroposfer

A. Pengertian Antroposfer

Antroposfer berasal dari kata latn Antropho yang berarti manusia dan Sphere yang berarti lapisan. Antrosposfer berarti lapisan manusia dan kehidupannya di permukaan bumi. Antroposfer terkait dengan sumber daya manusia yang ada di permukaan Bumi. Sumber daya manusia adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Pembahasan antroposfer menyangkut potensi atau kemampuan penduduk serta permasalahan-permasalahan yang terkait dengan penduduk seperti jumlah penduduk, kepadatan penduduk, persebaran penduduk, migrasi, dan kualitas penduduk. Untuk menjelaskan hal tersebut ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek kuantitas dan kualitas penduduk. Untuk menjelaskan kedua aspek tersebut diperlukan data-data yang terkait dengan kependudukan. Suatu negara dilihat dari 2 faktor yakni: 1. Faktor kualitas penduduk a. Pendapatan Semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka semakin tinggi pula tarif hidup suatu bangsa. Untuk mengetahui pendapatan masyarakat dalam suatu negara dapat ditunjukkan dengan tingkat pendapatan per kapita. b. Pendidikan Arti penting pendidikan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penduduk dalam rangka mendukung pembangunan bangsa. Kualitas pendidikan dapat di lihat dari seberapa besar angka melek huruf, angka putus sekolah, penduduk berpendidikan rendah, dan sebagainya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, yaitu mahalnya biaya pendidikan, pendapatan penduduk yang rendah, kurangnya kesadaran masyarakat dalam bidang pendidikan terutama di daerah perdesaan dan pedalaman serta terbatasnya jumlah fasiltas pendidikan. Untuk meningkatkan tingkat pendidikan, pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah sebagai berikut: 1 Membangun sekolah-sekolah baru terutama SD Inpres di daerah-daerah yang kurang jumlah sekolahnya.