135 Protokol Montreal sepakat mengurang konsumsi CFC dengan jadwal sebagai
berikut mulai 1 Juli 1993 mengurangi konsumsi 20 dari konsumsi tahun 1986, dan pengurangan 50 komsumsi tahun 1998. Sebagai tambahan, pada konferensi
lanjutan di Helsinki pada bulan Mei 1989 jumlah negara yang merataifikasi protokol Montreal bertambah menjadi 70 negara demikian juga ketika diadakan konferensi
lanjutan di London pada bulan Juni 1990 hampir seluruh negara menyetujui protokol Monteral.
Setelan Montreal Protocol, ada upaya yang luar biasa di industri refrigerasi dan tata udara untuk mencari pengganti CFC yang ramah lingkungan. Dalam hal ini,
khususnya aspek termodinamika dari refrijeran pengganti, konsekuensi bagi efisiensi sistem operasi dan suhu operasi yang diinginkan dan tekanan untuk peralatan
pendingin konvensional, sedang diselidiki. Baru-baru ini, telah terjadi peningkatan minat dalam penelitian dan pengembangan di banyak daerah, misalnya, fenomena
ekologi, toksikologi fluida, termodinamika dan sifat teknologi dari pendingin dan peralatan alternatif, dan penggunaan siklus dan sistem baru.
2. Pemanasan Global
Walaupun, istilah efek rumah kaca greenhouse effect telah digunakan secara umum bagi peranan udara atmosfir utamanya uap air dan awan dalam menjaga
suhu permukaan bumi, yang dikaitkan dengan kontribusi CO2 saat ini, telah didapat estimasi kontribusi CO2 sebesar 50 terhadap antropogenik efek rumah kaca.
Tetapi, beberapa senyawa gas lainnya seperti CH4, CFC, halon, N2O, ozone, dan peroxyacetylnitrate greenhouse gases yang diproduksi industri dan aktivitas rumah
tangga dapat juga berkontribuai terhadap efek rumah kaca, yang hasilnya terjadi peningkatan suhu bumi.
Pada fenomena efek rumah kaca, cahaya matahari mencapai bumi dan menjaga suhu bumi pada besaran rata-rata sekitar +15
◦C. Sebagian besar cahaya inframerah yang dipantulkan oleh bumi ditangkap oleh CO2, H2O, dan substansi lain termasuk
CFC yang berada di atmosfir sehingga menghalangi mereka kembali ke angkasa. Peningkatan efek rumah kaca akan menghasilkan kenaikan suhu secara mendadak
dan ini juga berkaitan dengan aktivitas manusia khususnya emisi bahan bakar dari fosil.
136 Peningkatan efek rumah kaca akan memberikan hasil akhir sebagai berikut:
Peningkatan suhu bumi estimasinya 3 sampai 5 ◦C pada tahun 2050,
Peningkatan permukaan air laut estimasinya 20 cm pada tahun 2050, dan Efek cuaca peningkatan terjadinya kekeringan, hujan, salju, pemanasan
suhu, dan pendinginan.
Peningkatan konsentrasi CFC di atmosfer telah menyumbang sekitar 24 dari peningkatan langsung dalam pemanasan radiasi dari gas rumah kaca selama dekade
terakhir. Namun, penurunan yang diamati dalam ozon stratosfir, dianggap terhubung meningkatkan klorin stratosfir dari CFC, menunjukkan pemanasan radiasi negatif
atau kecenderungan pendinginan selama dekade terakhir. Pelepasan CFC ke atmosfir mempengaruhi iklim dalam dua cara yang berbeda,
yaitu: • CFC adalah gas rumah kaca yang sangat berbahaya relatif terhadap CO2 karena
kuatnya fitur intensitas IR Band, dan mampu bertahan cukup lama di atmosfer. • CFC menguras lapisan ozon stratosfir yang mempengaruhi suhu permukaan bumi
dalam dua cara: lebih banyak radiasi matahari mencapai permukaan bumi di bawah sistem troposfer, sehingga iklim lebih hangat dan cenderung untuk menurunkan suhu
stratosfir dan, karenanya lebih sedikit radiasi IR dilewatkan ke permukaan bumi di bawah sistem troposfer, sehingga suhu permukaan tanah menjadi lebih rendah.
Oleh karena itu, efek akhir sangat tergantung pada ketinggian di mana perubahan ozon terjadi.
Gambar 3.3 Radiasi Sinar Matahari
137
3. Refrijeran