28
Gambar 4. Langkah-langkah penelitian
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : a.Metode dokumentasi
Metode ini untuk memperoleh data siswa subjek penelitian, yaitu jumlah siswa kelas V SD Negeri Suru II, Kecamatan Geyer kabupaten Grobogan yang akan
menjadi responden dalam penelitian ini.
PRE PENELITIAN : •
Menentukan permasalahan •
Mengumpulkan data awal tentang hasil belajar siswa sebagai studi awal
Indikator belum tercapai Di lanjutkan ke siklus berikutnya
dengan memperbaiki skenario pembelajaran
Indikator tercapai
SELESAI SIKLUS II
PERENCANAAN TINDAKAN
PELAKSANAAN
PENGAMATAN REFLEKSI
PERENCANAAN TINDAKAN
PELAKSANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI SIKLUS I
29
b.Test Instrumen dengan test dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa pada
ranah kognitif. Bentuk test yang digunakan berupa test pilihan ganda sebanyak 30 butir soal. Soal akan diuji cobakan sebelum digunakan untuk mendapatkan
data hasil belajar kognitif siswa.
3.6 Metode Analisis Uji coba Instrumen
a.Uji Validitas Butir Soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan suatu kevalidan dan kesahihan
suatu instrument. Untuk menentukan validitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
R
XY
=
{ }
{ }
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
∑ −
∑ ∑
− ∑
∑ ∑
− ∑
dengan : R
XY
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = jumlah siswa
X = skor item Y = skor total
Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5 . Jika harga r
hitung
r
tabel product moment
maka item soal yang diuji bersifat valid Arikunto, 2006 : 72.
b.Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukan bahwa instrument dapat dipercaya untuk
mengumpulkan data karena instrument sudah cukup baik. Untuk menentukan reliabilitas digunakan rumus K-R 21, sebagai berikut:
30
R
11
= ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
− ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
2
1 1
nS M
n M
n n
dengan : R
11
= reliabilitas tes
M = mean skor total n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes Reliabilitas r
11
yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r
tabel product moment
, bila r
11
r
tabel product moment
maka tes bersifat reliabel Arikunto, 2006 : 103. c.Taraf Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya soal disebut indeks kesukaran Arikunto, 2006. Untuk melihat besarnya indeks kesukaran
digunakan rumus: P =
JS B
dengan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul.
JS = jumlah seluruh siswa peserta Setelah dimodifikasi dari Arikunto, secara umum indek kesukaran
diklasifikasikan sebagai berikut: Soal dengan 0,10
≤ P ≤ 0,30 adalah soal sukar Soal dengan 0,30 P
≤ 0,70 adalah soal sedang Soal dengan 0,70 P
≤ 1,00 adalah soal mudah
31
d.Daya Pembeda Soal Daya pembeda sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal itu membedakan
antara testi siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda
disebut indek diskriminasi, disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi yaitu:
D =
B A
B A
J J
B B
− −
dengan : B
A
= banyaknya peserta yang menjawab soal dengan benar B
B
= banyaknya peserta yang menjawab soal dengan benar J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah Setelah dimodifikasi dari Arikunto, kriteria daya pembedanya menjadi
seperti berikut : D negatif atau 0 , tidak baik
0,1 ≤ D ≤ 0,2 kurang baik
0,2 D ≤ 0,4 sedang
0,4 D ≤ 0,7 baik
D 0,7 Amat baik
3.7 Metode Analisis Data