Profil Keluarga Dampingan Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Baturiti - Kecamatan Baturiti - Kabupaten Taturiti.

1 BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga PPK bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari serta mengawasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2015. Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin RTM atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera Pra-KS atau keluarga yang mengalami ketertingalan dan memiliki permasalahan khusus sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi keluarga tersebut. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2015. Pada kegiatan keluarga dampingan, mahasiswa diwajibkan untuk memiliki keluarga dampingan dimana mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah dan membantu memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang telah dihadapi oleh keluarga dampingan, sehingga dengan adanya mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Keluarga yang ditunjuk untuk menjadi keluarga dampingan saya adalah Keluarga I Gusti Made Alit Arnawa. Berikut merupakan profil dari keluarga Bapak tersebut. No Nama Keluarga Status Umur Pendidikan Pekerjaan 1. I Gusti Made Alit Arnawa Kepala Keluarga 45 SMA Petani 2 2. Sang Ayu Putu Suryasih Istri 36 SD Petani 3. I Gusti Ayu Putu Citrawati Anak I 17 SD Kerja 4. I Gusti Ayu Agung Intan Sari Anak II 12 SMP - 5. I Gusti Lanang Oka Arta Yasa Anak III 9 SD - 6. I Gusti Lanang Rai Darmawan Anak IV 8 SD - Keluarga I Gusti Made Alit Arnawa merupakan salah satu warga Banjar Dinas Pekarangan, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan yang tergolong dalam katagori Rumah Tangga Miskin. Alit Arnawa memiliki seorang istri, dan dikaruniai 2 orang anak perempuan dan 2 orang anak laki-laki. Anak Pertama Alit Arnawa adalah bernama I Gusti Ayu Putu Citrawati yang saat ini berumumr 17 tahun dan merupakan tamatan SD yang kini bekerja sebagai pegawai di salah satu restaurant di Baturiti dan belum menikah. Anak kedua Alit Arnawa bernama I Gusti Ayu Agung Intan Sari yang saat ini masih menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama di Desa Baturiti yaitu SMPN 1 Baturiti. Lalu Anak Ketiga dari Bapak Alit Arnawa bernama I Gusti Lanang Oka Arta Yasa saat ini masih menempuh pendidikan di tingkat Sekolah Dasar di kelas 4 SD di SD 4 Baturiti. Dan anak terakhir dari Alit Arnawa bernama Gusti Lanang Rai Darmawan yang masih berumur 8 tahun dan masih menempuh pendidikan di tingkat Sekolah Dasar kelas 2 di SD 4 Baturiti. Alit Arnawa bersama istri dan keempat anaknya hanya tinggal di sebuah rumah yang hanya memiliki satu kamar dan satu dapur. Itupun ruangan tersebut termasuk berukuran sangat kecil dan sangat sederhana. Di kamar yang hanya berukuran 2m x 3m tersebut hanya terdapat kasur yang sudah agak lapuk dan tipis dan hiburan yang dimiliki oleh keluarga ini hanya sebuah tv tua yang tidak terlalu jelas gambarnya. Keluarga Gusti Alit Arnawa tidak memiliki kamar mandi pribadi. Mereka harus menggunakan kamar mandi bersama dengan keluarga lain yang 3 tinggal satu tanah dengan rumah mereka. Sayangnya selain rumah Alit Arnawa sangat kecil dan sederhana, dilihat dari segi kerapian dan kebersihan masih sangat kurang. Ruangan tidak tertata dengan baik dan masih terlihat lumayan kotor sehingga sangat mengurangi kenyamanan untuk tempat tinggal mereka. 1.2 Keadaan Ekonomi Keluarga Dampingan Kondisi ekonomi I Gusti Made Alit Arnawa dapat dikatakan tidak stabil dan termasuk dalam keluarga yang kurang mampu, melihat pekerjaan yang ia miliki mendatangkan hasil yang tidak menentu apabila tidak mendapat borongan sebagai buruh tani setiap harinya. Istrinyapun tidak jauh berbeda keadaannya dengan suaminya. Ia harus menunggu mendapatkan upah yang didaptkan 3 bulan sekali oleh orang yang menggunakan jasa buruh taninya. I Gusti Made Alit Arnawa juga berusaha mengerahkan segala kemampuan untuk bertahan hidup.

1.3 Sumber Penghasilan