Latar Belakang Tujuan Khusus Penelitian

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu sumber daya hayati di Bali adalah kambing gembrong KG. Kambing ini merupakan spesies asli Pulau Bali, dan habitat aslinya adalah daerah Karangasem. Saat ini spesies KG semakin sulit ditemukan. Kambing ini merupakan aset daerah yang perlu dilestarikan untuk menambah keragaman hayati sehingga ekosistem Pulai Bali ini dapat dipertahankan sebagaimana mestinya. Keberadaan KG memiliki arti penting sebagai plasma nutfah keanekaragaman hayati yang dapat pula berfungsi sebagai sumber daya genetic. Perbaikan mutu genetic sangat diperlukan, untuk dapat beradaptasi terhadap lingkungan setempat. Hasil survai pendahuluan yang dilakukan oleh Yupardhi, dkk., 2009 melaporkan bahwa populasi kambing gembrong di tempat aslinya Karangasem berkurang terus dari waktu ke waktu. Untuk mengetahui secara faktual mengapa populasi KG terus berkurang perlu dilakukan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Saat ini sudah ada kelo mpok ternak “Wisnu Segara” di Desa Tumbu, Karangasem, yang mulai memeliharanya sejak tahun 2010 dalam jumlah terbatas, yaitu sekitar 16 ekor ex Desa Sawe, Jembrana milik BPTP Denpasar, Bali. Pada kesempatan yang baik ini akan dilakukan penelitian yang pelaksanaannya melalui survai ke desa-desa yang dahulu merupakan kantong-kantong kambing gembrong yang terkenal sebagai penghasil ternak kambing gembrong cukup banyak di daerah Karangasem Desa Bugbug, Culik, Bunutan. Targetnya adalah masyarakat dapat menyadari arti penting, makna, dan manfaat KG dalam melestarikan lingkungan dan menambah keragaman sumber hayati daerah Bali ini. Oleh karena itu, penelitiansurvai KG sangat penting dan perlu didanai dalam rangka memenuhi sasaran yang diinginkan seperti tersebut di atas untuk melindungi konservasi plasma nutfah yang dimiliki Bali dan mengembangkan populasinya karena peranannya yang cukup signifikan. 2

1.2 Tujuan Khusus Penelitian

Penelitiansurvai ini dilakukan untuk mengetahuimemastikan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan peternak kurang berhasil mengembangkan kambing gembrong.

1.3 Urgensi Penelitian