Prinsip Dasar Radiobiologi TINJAUAN PUSTAKA

523 respon radioadaptasi merupakan respon yang terjadi saat perubahan ekspresi gen dapat diinduksi oleh paparan radiasi dosis rendah sekitar 0,5 Gy. Perubahan ekspresi gen ini pada keadaan tertentu berfungsi untuk melindungi sel terhadap efek yang ditimbulkan oleh paparan radiasi berikutnya dengan dosis yang lebih tinggi, sehingga keadaan ini dikenal sebagai respon adaptasi yang diinduksi radiasi atau respon radioadaptasi 1. Efek radiasi dosis rendah terhadap mekanisme sel dan molekuler menyebabkan terjadinya pergeseran tiga fenomena. Fenomena tersebut merupakan suatu perubahan besar dalam pemikiran tentang terjadinya perubahan pada materi biologis akibat radiasi pengion. Ketiga fenomena yang dimaksud adalah efek bystander , ketidakstabilan genom, dan respon radioadaptasi, yang merupakan bagian penting dari respon molekul, sel dan jaringan tubuh terhadap radiasi pengion. Efek biologi yang terjadi pada sel yang tidak secara langsung terpapar radiasi tetapi berada berdekatan dengan sel yang teradiasi disebut sebagai efek bystander. Pada vareasi radiasi dosis rendah efek bystander dapat berupa mutasi, kerusakan kromosom, dan transformasi sel. Ketidakstabilan genom terjadi pada sel beberapa waktu kemudian setelah paparan radiasi dan berdampak terhadap turunan sel yang terpapar tersebut selama beberapa generasi. Berbagai kerusakan seluler meliputi aberasi kromosom, mikronuklei, mutasi dan amplifikasi gen, trasnformasi neoplastik dan kematian reproduktif yang tertunda akibat hilangnya kestabilan genom. Perubahan ini dalam kondisi tertentu, dapat memproteksi sel terhadap efek yang ditimbulkan oleh dosis radiasi yang lebih tinggi berikutnya dosis chellenges 2. Respon radioadaptasi adalah fenomena biologis yang resistensi terhadap radiasi. Resistensi diperoleh dari satu atau beberapa paparan radiasi awal dengan dosis yang sangat rendah. Respon radioadaptasi, dapat mengubah efektivitas paparan radiasi berikutnya dengan dosis yang lebih besar 3. Saat penyinaran berlangsung, akan menimbulkan adanya efek akibat paparan radiasi. Penyinaran eksternal cenderung lebih sering menyebabkan efek samping daripada internal. Sebagian besar efek radiasi akan timbul hingga 10-15 hari setelah penyinaran selesai dan kemudian secara bertahap keadaan akan mulai membaik atau normal kembali. Penurunan kuantitas leukosit pasca radiasi gamma Co-60 dapat dikurangi. Sehingga efek yang timbul pasca radiasi gamma Co-60 seperti kelelahan, perubahan sel darah tepi, demam apabila daerah otak yang mendapat radiasi, sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare hingga kebotakan dapat dikurangi 4.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Prinsip Dasar Radiobiologi

Prinsip radiobiologi merupakan dasar dalam pengobatan kanker dengan metode radioterapi. Metode ini menerapkan pengetahuan tentang efek yang ditimbulkan oleh radiasi baik terhadap sel maupun jaringan. Dengan berkembangnya teknik kultur sel dan teknik-teknik biologi molekuler, penelitian radiobiologi yang berorientasi pada radioterapi dikembangkan untuk mendapatkan strategi radioterapi yang tepat terhadap suatu jenis kanker. Pengobatan radioterapi masih menemukan kegagalan dalam mengontrol kanker, salah satunya disebabkan adanya se- sel kanker yang resisten terhadap radiasi. Masih dibutuhkan penelitian tentang mekanisme dan faktor-faktor yang dapat meningkatkan sensitivitas sel kanker terhadap radiasi. Radiosensitivitas kanker sangat penting untuk memperkirakan respon kanker setelah radiasi. Metode radioterapi yang cocok dan sesuai dalam meningkatkan kualitas radioterapi dapat dipilih setelah mengetahui sifat sel kanker dan karakteristik radiobiologinya 2. Berbagai tingkat kerusakan dapat ditimbulkan oleh radiasi dari yang teringan hingga yang terberat berupa double strand break DNA yang dapat dapat menyebabkan kematian sel. Bilamana proses ionisasi radiasi terjadi pada materi DNA dikenal sebagai direct effect, sedangkan kebanyakan yang akan terjadi adalah proses ionisasi radiasi pada molekul H2O yang merupakan 70 dari materi intra seluler dan dikenal dengan 524 indirect effect. Akibat indirect effect akan terbentuk free radicals. Free radicals ini bersifat sangat toksik melalui berbagai proses kimiawi berantai, juga pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel. Berbagai jenis kerusakan DNA tersebut akan diikuti dengan proses repair , yang dapat terjadi secara sempurna, maupun tidak sempurna tergantung berat dan jenis kerusakan yang terjadi. Bilamana kerusakan tidak dapat diperbaiki secara sempurna, maka sel akan diprogram untuk mengalami kematian yang dikenal dengan apoptosis 5. 2.2. Radiasi dan Efek Biologis Pemberian radiasi merupakan pemindahan energi dari radiasi pengion ke dalam sel-sel. Terjadi deposit fisik yang akan diikuti oleh berbagai peristiwa yang menimbulkan dampak pada sel. Untuk pemberian dosis 1 Gy oleh radiasi Co-60 akan terjadi kurang lebih 1000 ionisasi yang tersebar kemana-mana, seperti 20-100 kelompok ionisasi moderat sedang, 4-40 kelompok luas dan 0-4 kelompok sangat luas. Ionisasi yang tersebar tidak akan menimbulkan efek biologis yang bermakna. Efek baru tampak pada kelompok ionisasi yang luas. Terdapat mekanisme biokimiawi segera immediate yang mampu mengkonversi proses ionisasi menjadi cedar jaringan. Salah satu efek segera ionisasi adalah hilangnya atom hidrogen DNA. Namun keadaan ini dapat diatasi segera oleh molekul pemasok hidrogen, seperti molekul-molekul yang mengandung kelompok sulfhidril . Mekanisme biokimia segera yang lain akibat cedar DNA adalah metabolism enzimatik yang cepat dari produk radiolisis air. Hidrogen peroksida dihasilkan dari radikal hidroksil, akan dikonversi ke air dan oksigen oleh katalase, atau ke air dan dehidrogenesis ko- substrat oleh peroksida 1. Interaksi antara radiasi pengion dengan jaringan dapat mengakibatkan kematian sel secara langsung dan tidak langsung. Kematian langsung terjadi akibat perubahan struktur molekul pada DNA berupa single atau doble strandbrake SSB atau DSB, sedangkan yang tidak langsung karena terbentuknya radikal bebas OH akibat ionisasi air. Air selalu ada dan merupakan komponen terpenting dalam sel. Adanya radikal bebas bukan merupakan lingkungan yang kondusif bagi kehidupan sel. Kejadian berikutnya adalah pada tingkat seluler, berupa terjadinya kematian sel atau terjadinya abrasi kromosom pada saat menjalani mitosis. Beberapa sel yang mengalami cedera radiasi masih mampu untuk membelah diri satu kali atau lebih sampai akhirnya semua cikal bakal sel kehilangan kemampuan bereproduksi 6.

2.3. Respon Radioadaptasi