commit to user
27
BAB III DISKRIPSI INSTANSI
A. Sejarah dan Perkembangan Pemerintahan Kota Surakarta
Tanggal 16 Juni merupakan hari jadi Pemerintahan Kota Surakarta. Secara de facto tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Kota
Surakarta yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran.
Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk berdasarkan penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 16 SD, yang diumumkan pada tanggal 15
Juli.Dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor histories sebelumya, tanggal 16 Juni 1946 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Kota Surakarta.
Perkembangan Pemerintahan Kota Surakarta adalah : 1. Periode Pemerintah Daerah Surakarta 16 Juni 1946 sampai
berlakunya undang- undang Nomor 16 Tahun 1947. 2. Periode Pemerintah Harminte Surakarta. Berlakunya undang-
undang Nomor 16 Tahun 1947 sampai berlakunya undang-undang Nomor 22 Tahun 1948.
commit to user
28
3. Periode Pemerintah Daerah Surakarta. Berlakunya undang-undang Nomor 22 Tahun 1948 sampai berlakunya undang-undang Nomor
1 Tahun 1957. 4. Periode Pemerintah Daerah Kotapraja Surakarta. Berlakunya
undang-undang Nomor 1 Tahun 1957 sampai berlakunya undang- undang Nomor 18 Tahun 1965.
5. Periode Pemerintah Kotamadya Surakarta. Berlakunya undang- undang Nomor 5 Tahun 1974 sampai dengan berlakunya undang-
undang Nomor 22 Tahun 1999. 6. Periode Pemerintah Kota Surakarta. Berlakunya undang-undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, UU Nomor 32 Tahun 2004, sampai sekarang.
Walikota Kepala Daerah yang pernah menjabat Di Surakarta:
1. Mr. ISKAQ TJOKROHADISOERJO 15 Juli 1946 sd 14 November 1946
2. SJAMSOERIDJAL 14 November 1946 sd 13 Januari 1949 3. SOEDJATMO SOEMOWERDOJO 24 Januari 1949 sd 1 Mei
1950 4. SOEHARJO SOERJO PRANOTO Juni 1949 sd 1 Mei 1950
5. K. Ng. SOEBEKTI POESPONOTO 1 Mei 1950 sd 1 Agustus 1951
commit to user
29
6. MUHAMMAD SALEH WERDISASTRO 1 Agustus 1951 sd 1 Oktober 1955 dan sd 17 Pebruari 1958
7. OETOMO RAMELAN 17 Pebruari 1958 sd 23 Oktober 1965 8. TH. J. SOEMANTHA 23 Oktober 1965 sd 11 Januari 1968
9. R.KOESNANDAR 1968 sd 1975 10. SOEMARI WONGSOPAWIRO 1975 sd 1980
11. SOEKATMO PRAWIROHADISEBROTO, SH 1980 sd 1985 12. H.R. HARTOMO 1985 sd 1995
13. IMAM SOETOPO 1995 sd 2000 14. SLAMET SURYANTO 2000 sd 2005
15. Ir. H. JOKO WIDODO 2005 sd sekarang
B. Visi, Misi, dan Lambang Daerah Pemerintahan Kota Surakarta
Visi dan Misi Kota Surakarta berdasarkan peraturan daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2001, Tanggal 13 Desember 2001 adalah :
Visi :
Terwujudnya Kota Sala sebagai Kota Budaya yang bertumpu pada potensi Perdagangan, Jasa , Pendidikan, Pariwisata dan Olah Raga.
Misi :
1. Revitalisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam semua bidang pembangunan , serta perekatan kehidupan
commit to user
30
bermasyarakat dengan komitmen cinta kota yang berlandaskan pada nilai- nilai “Sala Kota Budaya”.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam pengusahaan dan pendaya gunaan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni, guna mewujudkan inovasi dan integrasi masyarakat madani yang berlandas kan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
3. Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi Daerah, sebagai pemacu tumbuhan dan berkembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing tinggi,
serta mendaya gunakan potensi pariwisata dan teknologi terapan yang akrab lingkungan.
4. Membudayakan peran dan fungsi hukum, pelaksanaan Hak Asasi Manusia dan demokratisasi bagi seluruh elemen masyarakat, utamanya
para penyelenggara pemerintahan.
Lambang Daerah :
commit to user
31
Arti Lambang : Warna hijau berarti hidup, warna-warna putih, kuning, merah, dan hitam
melukiskan nafsu diantara beberapa nafsu manusia.Semuanya berarti hidup harus dapat menguasai nafsunya.
Makna Dari Lukisan : 1. Perisai mewujudkan lambang perjuangan dan perlindungan.
2. Tugu lilin menyala melukiskan kebangunan dan kesatuan kebangsaan. 3. Keris melambangkan kejayaan dan kebudayaan.
4. Panah berarti selalu waspada. 5. Jalur mendatar berombak berarti Bengawan Sala.
6. Bintang kanan kiri melukiskan bintang dilangit dan berarti kesejahteraan.
7. Bambu runcing menggambarkan perjuangan rakyat. 8. Kapas dan padi melukiskan pakaian dan makanan yang berarti : Doa
kearah kemakmuran 9. Jumlah 6 dari daun, bunga dan buah kapas berarti bulan 6, jumlah 16
dari buah padi berarti tanggal 16 10. Kain adalah hasil kerajinan terpenting dari Kota Besar Surakarta dan
Sidomukti mengandung arti doa keluhuran
Lukisan yang terdapat dalam lingkaran jorong merupakan surya sangkala memet:
commit to user
32
1. Anak panah diatas busur dengan bergerak, berarti rinaras dan berwatak enam.
2. Air berarti waudadi atau dadi dan berwatak empat 3. Mulai pangkal panah sampai ujung tugu merupakan bentuk lurus
berarti terus dan berwatak sembilan 4. Tugu lilin berarti manunggal dan berwatak satu
Secara lengkap berbunyi : RINARAS DADI TERUS MANUNGGAL
yang berarti tahun 1946.
C. Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta
Peran kehumasan sangat penting dan menjadi tuntutan yang mendesak saat ini, tetapi satu hal yang tidak menguntungkan apabila dalam tata
informasitidak memiliki lembaga yang kompeten untuk menjalankan tugas – tugas kehumasan.
Demikian pula dengan tugas – tugas di bidang keprotokolan sudah saatnya memperbaiki pola piker untuk tidak sekedar mengatur dan mendesain
acara – acara resmi keprotokolan, tetapi harus menyentuh kepentingan public dan promosi – promosi pengembangan potensi daerah. Pola piker
keprotokolan harus diubah dan harussiap sedia menampung aspirasi dan complain dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan partisipasi dalam
mengembangkan daerahnya. Peran humas dan keprotokolan sangat
commit to user
33
dibutuhkan dengan membentuk sebuah unit kerja yang tidak hanya sekedar meneruskan informasi dari pimpinan atau menanggapi berita – berita
sumirnamun lebih dikembangkan agar lebih proaktif untuk mampu mengemas informasi sesuai fakta yang benar dan berimbang sehingga dapat membentuk
opini public yang proposional. Penataan peranan kehumasan dan keprokolan serta para perangkatnya memerlukan strategi khusus sehingga memungkinkan
unit kehumasan dan keprotokolan dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan fungsinya dengan memperhatikan prinsip
pengorganisasian dengan membagi tugas yang ada, sehingga setiap pegawai ada tempatnya .
Melalui Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 6 tahun 2008 dibentuklah Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Surakarta
sebagai salah satu perangkat daerah dilingkungan Pemerintahan Kota Surakarta yang ikut serta dalam penyelenggaraan pemerintah daerah
berdasarkan prinsip otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab secara efektif dan efisien dalam mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan umum
maupun kesejahteraan masyarakat dibidang informasi dan komunikasi. Visi :
Optimalisasi pelayanan umum, pemberdayaan dan peran serta masyarakat di bidang informasi dan komunikasi melalui reformasi dan revitalisasi peran
kehumasan dan keprotokolan.
commit to user
34
Misi : 1. Mengkomunikasikan strategi kehumasan dan keprotokolan secara
efektif kepada internal maupun eksternal. 2. Menyelaraskan implementasi strategi kehumasan dan keprokolan.
3. Menciptakan citra kepemerintahan yang positif. 4. Menumbuhkan kepercayaan seluruh elemen masyarakat terhadap
Pemerintahan Daerah.
D. Struktur Organisasi Kepala Bagian Humas dan
Protokol
Kepala Sub Bagian Protokol
Kepala Sub bagian Pengumpulan dan
Distribusi Informasi Kepala Sub
Bagian Pemberitaan
Penyusunan Naskah
Sambutan Pengelolaan
Kepegawaian
Pengemudi Kantor
Petugas Dokumentas
i Pengelolaan
Barang Caraka
Administrasi Surat
Penyusunan Kliping
Bendahara Pengeluaran
Pembantu Gaji Pengelolaan
Keprotokolan Bendahara
Pembantu Pengeluaran
commit to user
35
E. Uraian Tugas masing - masing Bagian
Dasar : Peraturan Walikota Surakarta Nomor 9 Tahun 2008 tentang penjabaran tugas
pokok, fungsi dan Tata Kerja Sekretariat daerah Kota Surakarta. 1. Kepala Bagian Humas dan Protokol
Kepala Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas menyelenggarakan hubungan masyarakat dan keprotokolan, menyusun perumusan kebijakan
pemerintah daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas pernagkat daerah, pembinaan dan fasilitas serta pemantauan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang publikasi, pengelolaan informasi, analisis media, informasi acara protocol dan
pelayanan umum. 2. Kepala Sub Bagian Pemberitaan
Kepala Sub bagian Pemberitaan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan Pemerintah daerah, pengkoordinasi tugas perangkat
daerah, pembinaan dan pelaporan pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah dan melakukan pemberitaan diberbagai media yang meliputi
penyiapan naskah sambutan dan makalah, publikasi dan penerbitan serta peliputan.
commit to user
36
3. Kepala Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi Kepala Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi mempunyai
tugas penyiapan penyusunan perumusan kebijakan pemerintah daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pembinaan dan
fasilitas, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan sistem informasi, pengelolaan
data dan informasi dan distribusi informasi. 4. Kepala Sub Bagian Protokol
Kepala Sub Bagian Protokol mempunyai tugas menyusun rincian kerja Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi berdasarkan Program
Kerja Bagian Humas dan Protokol, memeriksa hasil kerja bawahan untuk mengetahui kesulitan dan hambatan serta memberi jalan keluarnya,
menghimpun dan mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan urusan keprotokolan dan perjalanan dinas pimpinan serta menyiapkan
acara penyelenggaraan upacara – upacara, pelantikan, rapat – rapat dinas dan pertemuan – pertemuan dinas lainnya.
F. Panduan Proses Pelayanan E-KTP
E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan pengendalian baik dari sisi redaksi 01istrasi
ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 satu KTP yang
commit to user
37
tercantum Nomor Induk Kependudukan NIK.NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup.
E-KTP yang memiliki spesifikasi dan format KTP nasional dengan sistem pengamanan khusus yg berlaku sebagai identitas resmi yang
diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil KabKota. Sesuai amanat UU Nomor 23 tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor
Nomor 26 Tahun 2009 Pasal 10 bahwa Penerapan KTP Elektronik paling lambat akhir tahun 2011.Kota Surakarta sesuai dengan Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri Nomor 471.13 4141 SJ tanggal 13 Oktober 2010, masuk dalam prioritas penerapan e-KTP pada tahun 2011.Sehubungan
dengan hal tersebut, maka perlu adanya panduan proses pelayanan e-KTP, yang dapat dijadikan pedoman khususnya bagi para Ketua RT.
1. Dasar Hukum a Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang
Administrasi Kependudukan.
b Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2007 tentang Pelaksanaan Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
c Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 yang telah di ubah
dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk
Kependudukan Secara Nasional.