Sosialisasi e-ktp melalui media massa oleh humas pemerintahan Kota Surakarta tri

(1)

commit to user

SOSIALISASI E-KTP MELALUI MEDIA MASSA OLEH HUMAS PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA

Oleh :

NAMA : TRI HANDOKO P

NIM : D1609084

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) dalam Bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

(3)

(4)

commit to user

PERNYATAAN

NAMA : TRI HANDOKO PRASETYO

NIM : D1609084

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul “SOSIALISASI E-KTP MELALUI MEDIA MASSA OLEH HUMAS PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA” adalah betul – betul karya sendiri. Hal – hal yang bukan karya saya,dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan di tunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan sya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang saya peroleh dari tugas akhir tersebut.

Surakarta, 20 Juni 2012 Yang membuat Pernyataan


(5)

commit to user

MOTTO

 Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.

(Martin Vanbee)

 Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.


(6)

commit to user

PERSEMBAHAAN

Saya Persembahkan Karya ini untuk :

1. Ayahanda dan Ibunda tersayang akan segala doa, asa, pengorbanan, dukungan serta curahan kasih sayang yang tiada pernah henti.

2. Kakak – kakakku tersayang yang telah memberikan doa dan motivasinya. 3. Semua keluargaku yang telah memberi doa dan dukungannya.


(7)

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang telah diberikan kepada penulis berupa kesehatan, kesabaran dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir Kuliah Kerja Media ini. Adapun penyusunan Laporan Tugas Akhir merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Diploma III pada konsentrasi program studi Public Relations di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagi pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan serta dukungan tersebut, penyusunan Laporan Tugas Akhir ini akan mengalami banyak hambatan. Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Drs.H.Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Aryanto Budhi S.,M.Si selaku Ketua Program D III Komunikasi Terapan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(8)

commit to user

3. Tanti Hermawati, S. Sos, M.Si selaku dosen pembimbing, terima kasih atas waktu dan bimbingan yang diberikan kepada penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

4. Bapak Drs. Sutardja MM selaku pembimbing di Pemkot Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan KKM (Kuliah Kerja Media).

5. Seluruh pegawai dan staf Pemkot Surkarta terima kasih atas bimbingannya selama ini “ Pengalaman adalah Guru yang paling Berharga”.

6. Ibuku, Bapakku dan Kakakku terima kasih untuk cinta dan dukungannya 7. Teman-temanku Public Relations ’09, terima kasih atas dukungan kalian. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari, bahwa Laporan Tugas Akhir ini sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, 20 Juni 2012


(9)

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I: PENDAHULUAN ... . 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA... 6

A. Komunikasi ... 6

B. Media Massa ... 10

C. Public Relations... 12

D. Humas Pemerintahan... 21

E. Sosialisasi... 25

BAB III : DISKRIPSI INSTANSI ... 27

A. Sejarah dan Perkembangan Pemerintah Kota Surakarta... 27


(10)

commit to user

C. Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta... 32

D. Struktur Organisasi... 34

E. Uraian Tugas Pokok Masing – Masing Bagian... 35

F. Panduan Proses Pelayanan E-KTP... 36

BAB IV : PELAKSANAAN MAGANG... 43

A. Tempat Pelaksaan Magang ... 43

B. Pelaksanaan Magang ... 43

C. Waktu Pelaksanaan Magang ... 44

D. Penanggung Jawab Magang ... 44

E. Kegiatan KKM di Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta... 45

F. Sosialisasi E-KTP melalui Media Massa ... 47

G. Kendala Magang ... 51

H. Kemajuan Magang ... 52

BAB V : PENUTUP ... 53

A. Kesimpulan... 53

B. Saran dan Penutup... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57 LAMPIRAN


(11)

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.

Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.

Public relations atau hubungan masyarakat masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Lahirnyapublic relationsseperti yang dipraktekan sekarang ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai macam bidang itu. Kemajuan yang sekaligus merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam masyarakat, memisahkan manusia kedalam berbagai kelompok atau


(12)

commit to user

2

golongan, yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka untuk menciptakan kerja sama,

public relations merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini, dimana orang-orangnya bergerak diberbagai bidang, misalnya dalam bidang industri, perusahaan, pendidikan, pemerintahan, kerokhanian, social ekonomi, politik perburuan dan sebagainya.

Banyak orang tidak percaya dan sulit mempercayai bahwa humas bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya, anggapan itu dikarenakan kesalahan penerapan humas itu sendiri, penerapan humas terkadang cenderung tidak terintegrasi dengan bagian yang lain, dan tidak terencana dengan baik, padahal humas tidak beda dengan fungsi manajemen yang lainnya, yang memerlukan perencanaan, pengorganisasian, aksi dan evaluasi, dalam arti kerja humas haruslah terencana dengan baik, dan dirumuskan tujuannya serta ditentukan tingkat keberhasilannya.

Pendekatan public relations memang tidak harus dilihat semata-mata sebagai aparat kelembagaan, seperti dalam wujud Bagian Humas atau Biro Humas. Yang utama, memang, penerapannya sebagai metode komunikasi oleh tiap karyawannya. Mengingat diperlukan waktu panjang untuk mengusahakan tiap karyawan mampu menerapkan public relations sebagai metode komunikasi dalam kehidupan dan kegiatan sehari-harinya, hadirnya


(13)

commit to user

public relations sebagai lembaga di lingkungan pemerintah kabupaten dan kota masih diperlukan.

Seperti dalam Pemerintah Kota Surakarta ini, mengingat lingkup tugas Walikota yang cukup luas, maka tidak mungkin seorangWalikota akan menangani semua kegiatan humas secara langsung. Dengandemikian, sesuatu yang harus dilakukan oleh pemimpin organisasi dan yang ingin dilakukan oleh Walikotadalam hubungannya dengan publik, harus dilakukan olehbagian Humas. Oleh karena itu, humas berfungsi untuk memberikan informasikepada masyarakat melalui kegiatan – kegiatan sosial dan sekaligus menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah. Untuk memperlancar kegiatan tersebut, maka Pemerintah Kota Suarakarta melalui peraturan daerah yang baru telah menetapkan Bagian Humas, dan Protokol sebagai bagian yang menangani masalah Kehumasan di Kota Surakarta. Bagian Humas dan Protokol tersebut dibagi menjadi tiga sub bagian yaitu, Sub Bagian Pemberitaan, Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi dan Sub Bagian Protokol. Masing - masing bagian ini mempunyai tugas danfungsi yang berbeda, namun merupakan satu rangkaian yang saling melengkapi. Dalam pelaksanaan magang di Bagian Humas dan Protokol,penulis tidak dapat mengikuti seluruh kegiatan humas yang ada, untuk itu penulisharus memilih salah satu dari sub bagian tersebut, yakni Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi.


(14)

commit to user

4

Di era globalisasi yang telah memengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia untuk meciptakan sesuatu yang baru. Hal ini terutama di dorong

dengan diluncurkannya teori good governance menjadi tujuan utama

pelaksanaan pemerintahan di dunia, termasuk Indonesia.Pemerintahan di berbagai Negara berbondong-bondong untuk mewujudkan good governance atau pemerintahan yang baik). Salah satu cara yang kini ditempuh oleh pemerintah pusat Indonesia adalah inovasi pelayanan publik dengan metode e-government yaitu penerapan e- KTP atau KTP berbasis sistem informasi.

Program e-KTP telah diterapkan diberbagai wilayah di Indonesia, salah satunya di Kota Surakarta.Penerapan e-KTP telah dilaksanakan hampir di seluruh kecamatan yang ada di Kota Surakarta. Tentunya harapan pemerintah kotaSurakarta dan pemerintah Pusat adalah pelayanan publik di bidang pencatatan sipil dapat lebih baik dan masyarakat lebih antusias lagi untuk mendaftarkan mereka ke dinas kependudukan dan catatan sipil.Dari masalah tersebut diatas penulis mengambil judul :”SOSIALISASI E-KTP MELALUI MEDIA MASSA OLEH HUMAS PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA”.


(15)

commit to user

II. TUJUAN

Adapun tujuan penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media ( KKM ) ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum :

a. Untuk memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

b. Untuk menerapkan dan mempraktekkan ilmu kehumasan yang sudahdidapatkan di bangku perkuliahan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

c. Meningkatkan keterampilan, kreativitas dan profesionalisme agar mampubersaing di era globalisasi yang akan datang.

d. Untuk memperoleh wawasan dan gambaran mengenai peranan humas dalam membentuk, citra yang baik di Pemerintah Kota Surakarta e. Untuk membina hubungan yang baik antara pihak fakultas /

universitasdengan instansi terkait yang digunakan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media.

2. Tujuan Khusus :

Untuk mengetahui peran Humas dalam mensosialisasikan program E-KTP kepada seluruh masyarakat khususnya kota Surakarta melalui media massa.


(16)

commit to user 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi

Istilah kata komunikasi atau communicationdalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata – kata Latin lainnya yang mirip. Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas(community) yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. (Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D , 2007 : 46)

Menurut Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi (2007 : 68-69) menerangkan tentang beberapa definisi komunikasi menurut para ahli antara lain :

1. Bernard Berelson dan Gary A. Steiner

Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol – simbol, kata – kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.


(17)

commit to user

2. Theodore M. Newcomb

Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif dari sumber kepada penerima.

3. Carl I. Hovland

Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang – lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).

4. Gerald R. Miller

Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.

5. Harold Lasswell

(Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut).Who says what in which channel to whom with what effect ?atau siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?

Tindakan komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai cara, baik secaraverbal (dalam bentuk kata-kata, lisan atau tulisan) ataupun


(18)

commit to user

8

nonverbal (tidak dalam bentuk kata – kata seperti tingkah laku, gambar, dan bentuk lainnya yang mengandung arti). Komunikasi juga dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.Komunikasi tidak langsung yaitu tindkan komunikasi yang dilakukan tidak secara perorangan melainkan melalui medium atau alat perantara tertentu. Misalnya menyampaikan informasi melalui surat kabar, majalah, radio, televisi daan lainnya.

Beberapa tingkat komunikasi yang diesepakati banyak pakar komunikasi yaitu:

1. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication)

adalah komunikasi dengan diri sendiri. Contohnya berfikir. (Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D , 2007 : 80)

2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)

adalah komunikasi diantara orang – orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal.(Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D , 2007 : 81) 3. Komunikasi Kelompok adalah sekumpulan orang mempunyai

tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama(adanya saling ketergantungan), mengenal satu sama lainnyadan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.(Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D , 2007 : 82)


(19)

commit to user

4. Komunikasi Publik (Public Communication) adalah

komunikasi antara seseorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak) yang tidak bisa dikenali satu persatu. (Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D , 2007 : 82)

5. Komunikasi Organisasi (Organizational Communication) terjadi dalam organisasi yang bersifat formal dan juga informa, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. (Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D , 2007 : 83)

6. Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik(radio, televisi) berbiaya relatif mahal yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat. (Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D , 2007 : 83)

Dari berbagai pendapat atau definisi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli jelas bahwa komunikasi mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia.Dengan komunikasi, manusia dapat menyampaikan informasi, pikiran, pendapat, perasaan, pengalaman, pengetahuan maupun harapannya. Komunikasi dilakukan tidak hanya untuk memberikan informasi


(20)

commit to user

10

agar orang lain menjadi tahu, tetapi komunikasi juga bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama, pengertian bersama dan untuk mengubah sikap, pendapat dan tingkah laku orang lain.

B. Media massa

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV. (Cangara, 1998:134).

Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001: 207).

Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang berorentasi pada aspek :

(1) Penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak.

(2) Pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal. (3) Pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat verbal, visual vokal.


(21)

commit to user

Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi.

Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas.

Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan


(22)

commit to user

12

pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi.

C. Public Relations

Pada hakekatnya Public Relations ini merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi.Dimana didalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan / perusahaan dengan publiknya.Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Public Relations merupakan suatu fungsi management. Disini diciptakan suatu aktifitas untuk membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi suatu lembaga / perusahaan disuatu pihak dengan public dipihak lain.

Public Relations(PR), yang kadang-kadang disebut humas (Hubungan Masyarakat) adalah sebuah alat manajemen yang sering dipahami dan disepelekan. Bagi kebanyakan orang, PR hanya dipandang sebagai bentuk lainiklan, sementara yang lain meremehkan PR dengan hanya menganggapnya sebagai orang yang berhubungan dengan wartawan dan mengirimkan siaran pers(press release). Pada kenyataannya, PR bisa memainkan peranan pokok dalamusaha mencapai tujuan spesifik pada semua tingkat pekerjaan organisasi, denganmemfokuskan memperkuat dan mengkomunikasikan pesan secara efektif.Jikadigunakan secara mestinya, PR merupakan metode yang bagus sekali dan efektif di segi pengeluaran untuk meningkatkan citra seorang


(23)

commit to user

individu, sebuah organisasiatau suatu produk. Dalam suatu perusahaan,Public Relationsadalah mediator antara top managemen dengan publiknya. Sehingga diharapkan akan terjadi two ways commmunication yang sehat dan seimbang antara lembaga dan khalayak. Disini proses menerima, mengorganisir dan mengkoordinasi, serta mendistribusikan informasi dilakukan karena hal tersebut dapat mengakibatkan suatu kegiatan komunikasi yang terarah bagi

Public Relations.

Kebutuhan komunikasi yang dibangun oleh Public Relations untuk komunikasi vertical, horizontal maupun diagonal akan memberi kekuatan pada proses koordinasi, evaluasi dan sosialisasi tentang berbagai permasalahan serta kebijakan perusahaan. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan dapat terbentuk sebuah iklim harmonis yang saling mendukung.

Keberadaan Public Relations dalam suatu organisasi atau perusahaan memang sangat diperlukan karena sebagai jembatan antara perusahaan dengan konsumen, yaitu misalnya seorang Public Relations harus bisa menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan konsumennya dengan cepat dan hasil yang baik, selain itu Public Relations juga bagian yang penting dalam kegiatan promosi yang dapat mempertahankan image yang baik tentang organisasi atau perusahaannya dihadapan publik atau khalayak. (Rosady Ruslan, 2005: 38)


(24)

commit to user

14

Public Relations dapat menjadi suatu alat atau saluran untuk memperlancar jalannya interaksi dan penyebaran informasi mengenai informasi yang dibuat oleh instansi lewat kerjasama melalui pihak pers, media cetak maupun media elektronik.

International Public Relations Association (IPRA) memberi definisi PR karena pada tahun 1960 sudah muncul ribuan definisi.Jumlahnya tidak kurang dari 2000 buah definisi yang tercatat. Justru karena begitu banyak definisi akan dapat mengaburkan pengertian PR itu sendiri. Pada bulan Mei 1960 anggota IPRA berkumpul di Den Haag Belanda. Mereka bersepakat untuk menerima rumusan definisi PR sebagai berikut :

“Public Relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or may be concerned by evaluating public opinion abaout themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to archive by planned and widespread informationmore productive corporation and more efficient fulfillment of their common interest.”

Definisi tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut : “Public Relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi – organisasi, lembaga – lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga akan ada kaitannya, dengan cara menilai opini publik mereka dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan


(25)

commit to user

yang terencana dan tersebar luas.” (Maria Assumpta Rumanti, 2005 : 10-11)

Dari definisi diatas dapat dilihat tujuan dari Public Relations adalah menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan public diluar lembaga, sehingga akan menciptakan opinipublicyang baik.

Tujuan Public Relation menurut beberapa pendapat para ahli : 1. Charles S. Steinberg

Menciptakan opini publik yang favourable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan.

2. Frank Jeffkins

Meningkatkan image yang baik dan mengurangi/mengikis habis sama sekaliunfovarable imageyang buruk terhadap organisasi. 3. Dimock Marshall CS

Secara posisitif :

Berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian dan goodwill suatu organisasi.

Secara defensif :

Berusaha untuk membela diri terhadap pendapat masyarakat yang bernada negatif, bila diserang dan serangan itu kurang wajar padahal organisasi kita salah (hal ini bisa terjadi akibat kesalahpahaman).Dengan demikian tindakan ini adalah salah satu aspek penjagaan/pertahanan.


(26)

commit to user

16

Selain tujuanPublic Relationsdiatas yang diungkapkan oleh para ahli, ada juga tujuan Public Relations berdasarkan kegiatannya. Diketahui secara teoritis, adapun pembagian kegiatanPublic Relationstersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tujuan berdasarkan kegiatan Internal

a. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku dan opini publik terhadap perusahaan.

b. Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan.

c. Memberikan perbaikan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan. d. Merencanakan bagi penyusunan suatu staf yang efektif bagi

penugasan kegiatan yang bersifat internal Public Relations dalam perusahaan tersebut.

2. Tujuan berdasarkan kegiatan Eksternal a. Memperluas langganan/pemasaran.

b. Memperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi/gagasan yang berguna bagi publik dalam arti luas.


(27)

commit to user

d. Memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas, guna mendapatkan opini publik yang positif.

Fungsi merupakan harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh seorangPublic Relationssesuai dengan kedudukannya. Secara garis besar fungsi dariPublic Relationsadalah :

a. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik Intern maupun ekstern.

b. Melayani kepentinganpublicdengan baik.

c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik. Mengenai fungsional Humas atau Public Relations menurut Scott M Cutlip dan Allen Center (1999) adalah sebagai berikut :

1. Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili publik-publik suatu organisasi sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi organisasi diperoleh dengan ragam kebutuhan dan pandangan publik-publik tersebut.

2. Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyususn kebijaksanaan dan operasionalisasi untuk organisasi adar dapat diterima secara maksimal oleh publik.


(28)

commit to user

18

3. Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi.

Untuk mencapai tujuan itu, diantaranya ialah mengembangkan good willdan memperoleh opini publik yangfavorableatau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik, kegiatan public relations harus dikerahkan kedalam dan keluar.

Kegiatan-kegiatan yang ditujukan kedalam disebut Internal

PublicRelations dan kegiatan-kegiatan yang ditunjukan keluar disebut

Eksternal PublicRelations.

a. Internal Public Relations

“Mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah tujuan Internal Public Relations”, kata Grisworld.Ini dapat diciptakan bila pimpinan memperhatikan kepentingan-kepentingan para pegawai baik ditinjau dari segi ekonomi, sosial maupun psycologis.

Didalam usaha-usaha untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dalam badan itu dan bagi keuntungan badan itu, komunikasi yang bersifat “two-way communicationpenting sekali dan mutlak harus ada, yaitu komunikasi antara pimpinan dengan bawahan dan antara bawahan dengan pimpinan, yang merupakan


(29)

commit to user

feed back”, yang berdasarkan pada “good human relations” sesuai dengan prinsip semua public relations.

Dengan demikian maka seorang Public Relations harus mengetahui dan memahami tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan atau kebutuhan para karyawan sebagai individu dan sebagai anggota kelompok, dan kepentingan inisiatif/lembaga itu.

Internal Public Relations yang baik adalah memperlakukan tiap karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan tingkat, pendidikan, dan lain-lain. Tapi bertindak adil, tidak memihak sesuatu golongan, jujur dan bijaksana; sebab tiap anggota mulai dari pemimpin sampai dengan pesuruh merupakan bagian dari keseluruhan badan itu.

b. External Public Relations

Salah satu tujuan External Public Relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang diluar badan/instansi hingga terbentuklah opini publik yang favorable terhadap badan itu.

Bagi suatu perusahaan hubungan-hubungan dengan publik diluar perusahaan itu merupakan suatu keharusan di dalam usaha-usaha untuk:


(30)

commit to user

20

a. memperluas langganan b. memperkenalkan produksi c. mencari modal dan hubungan

d. memperbaiki hubungan dengan serikat-serikat buruh, mencegah pemogokan-pemogokan dan mempertahankan karyawan-karyawan yang cakap, efektif dan produktif dalam kerjanya

e. memecahkan persoalan-persoalan atau kesulitan-kesulitan yang sedag dihadapi, dan lain-lain

Berdasarkan itu, tugas penting External Public Relations adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya informatif

danpersuasif, yang ditujukan kepada publik diluar badan itu. Tugas yang harus dilaksanakan dalam External Public Relations

atas dasar untuk memperoleh dukungan, pengertian dan kepercayaan dari publik luar (external publik), menciptakan kesediaan kerja sama dari publik, adalah:

a. Menilai sikap dan opini publik terhadap para pegawai dan metode yang digunakan:

b. Memberi advices dancounselpada pimpinan tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan Public Relations mengenai perbaikan-perbaikan, kegiatan-kegiatan,dll.


(31)

commit to user

c. Memberikan penerangan-penerangan yang objektif, agar publik tetap informed tentang segala aktivitas dan perkembangna badan itu

d. Menyusun staf yang efektif untuk bagian itu.

Komunikasi dengan external publik dapat diselenggarakan diantaranya dengan :

a. Personal contact b. Press release c. Press Relations

d. Press Conference and pres breafing e. Publicity

f. Radio dan televisi g. Film

h. Media komunikasi informasi dan lainnya

D. Humas Pemerintahan

Humas di dalam lembaga pemerintahan, Humas merupakan suatu keharusanfungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan lembaga kepada masyarakat.Humas pemerintah merupakan tangan kanan, mata, dan telinga pemerintah, dimana mempunyai kewajiaan untuk turut serta memantapkan program-program dari


(32)

commit to user

22

pemerintah sehingga menunjang terwujudnya tujuan yang diharapkan dan mengusahakan agar masyarakat mau menerima dan mengikuti pertanggung jawaban yang diberikan.

Saat ini peran humas di institusi-institusi pemerintahan tidak bisa dipandang sebelah mata.Seiring dengan tuntutan reformasi termasuk reformasi dibidang birokrasi, pemerintah wajib menyelenggarakan aktifitasnya dengan memenuhi kriteria asas-asas pemerintahan yang baik.“Transparancy” menjadi salah satu ukuran dari suatu penyelenggaraan pemerintahan.Masyarakat berhak mengetahui informasi apapun dari pembuat dan pelaku kebijakan.

Mengutip definisi humas oleh Joice J Gordon yang diintisarikan dalam buku Effective Public Relationhumas seharusnya memiliki fungsi dan peran mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik. Gordon merangkum tugas-tugas seorang humas pemerintah sebagai berikut:

1. Memberi informasi konstituen tentang aktivitas agen pemerintah. 2. Memastikan kerjasama aktif dalam program pemerintah; voting,

curbside recycling, dan juga kepatuhan kepada program aturan-kewajiban menggunakan sabuk pengaman, aturan dilarang merokok.


(33)

commit to user

3. Mendorong warga mendukung kebijakan dan program yang ditetapkan; sensus, program pengawasan keamanan lingkungan, kampanye penyadaran akan kesehatan personal, bantuan untuk upaya pertolongan bencana.

4. Melayani sebagai advokat publik untuk administrator pemerintah; menyampaikan opini publik kepada pembuat keputusan, mengelola isu publik didalam organisasi serta meningkatkan aksesibilitas publik ke pejabat administrasi.

5. Mengelola informasi internal, menyiapkan newsletter organisasi, pengumuman elektronik, dan isi dari dari situs internet organisasi untuk karyawan.

6. Memfasilitasi hubungan media-menjaga hubungan dengan pers lokal, bertugas sebagai saluran untuk semua pertanyaan media; memberitahu pers tentang organisasi dan praktiknya serta kebijakannya.

7. Membangun komunitas dan bangsa menggunakan kampanye kesehatan publik dengan dukungan pemerintah dan program keamanan publik lainnya serta mempromosikan berbagai program sosial dan pembangunan.

Humas dipemerintahan dengan demikian dapat disimpulkan menjadi pemberi informan kepada masyarakat sekaligus penghubung antara


(34)

commit to user

24

pemerintah dan masyarakat.Hal ini bisa dipahami karena pemerintah adalah agen dari masyarakat itu sendiri.Masyarakat memberikan haknya untuk diwakilkan kepada orang-orang pemerintahan agar bisa diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.Maka suatu kewajaran apabila pemerintah harus tetap terhubung dengan masyarakat dan setiap aspeknya menyentuh langsung kehidupan masyarakat.Humas menjadi palang pintu bagi hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan publik atau masyarakat.

Rosady Ruslan mengemukakan empat macam tugas pokok humas pemerintah adalah sebagai berikut :

a. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat.

b. Kegiatan memberikan nasihat/sumbang saran untuk menanggapi apa yang sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang dikehendaki oleh pihak publiknya.

c. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang diperoleh antara hubungan publik dengan para aparat pemerintahan.

d. Memberikan penerangan/informasi tentang apa yang telah diupayakan oleh suatu lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan.


(35)

commit to user

E. Sosialisasi

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli :

1. Charlotte Buhler

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.

2. Peter Berger

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

3. Paul B. Horton

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

4. Soerjono Soekanto

Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.


(36)

commit to user

26

Maka dapat disimpulkan tentang pengertian sosialisasi adalah proses yang memungkinkan seseorang belajar tentang sikap-sikap, nilai-nilai, tindakan-tindakan yang di anggap tepat oleh suatu masyarakat atau oleh satu kebudayaan tertentu.

Proses sosialisasi memungkinkan orang berpikiran sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku bagi masyarakat sehingga terhindar dari prilaku asosial. Prilaku asosial adalah prilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat.


(37)

commit to user

BAB III

DISKRIPSI INSTANSI

A. Sejarah dan Perkembangan Pemerintahan Kota Surakarta

Tanggal 16 Juni merupakan hari jadi Pemerintahan Kota Surakarta. Secara de facto tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Kota Surakarta yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran.

Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk berdasarkan penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 16 /SD, yang diumumkan pada tanggal 15 Juli.Dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor histories sebelumya, tanggal 16 Juni 1946 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Kota Surakarta.

Perkembangan Pemerintahan Kota Surakarta adalah :

1. Periode Pemerintah Daerah Surakarta 16 Juni 1946 sampai berlakunya undang- undang Nomor 16 Tahun 1947.

2. Periode Pemerintah Harminte Surakarta. Berlakunya undang-undang Nomor 16 Tahun 1947 sampai berlakunya undang-undang-undang-undang Nomor 22 Tahun 1948.


(38)

commit to user

28

3. Periode Pemerintah Daerah Surakarta. Berlakunya undang-undang Nomor 22 Tahun 1948 sampai berlakunya undang-undang Nomor 1 Tahun 1957.

4. Periode Pemerintah Daerah Kotapraja Surakarta. Berlakunya undang Nomor 1 Tahun 1957 sampai berlakunya undang-undang Nomor 18 Tahun 1965.

5. Periode Pemerintah Kotamadya Surakarta. Berlakunya undang Nomor 5 Tahun 1974 sampai dengan berlakunya undang-undang Nomor 22 Tahun 1999.

6. Periode Pemerintah Kota Surakarta. Berlakunya undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, UU Nomor 32 Tahun 2004, sampai sekarang.

Walikota Kepala Daerah yang pernah menjabat Di Surakarta: 1. Mr. ISKAQ TJOKROHADISOERJO (15 Juli 1946 s/d 14

November 1946)

2. SJAMSOERIDJAL (14 November 1946 s/d 13 Januari 1949) 3. SOEDJATMO SOEMOWERDOJO (24 Januari 1949 s/d 1 Mei

1950)

4. SOEHARJO SOERJO PRANOTO (Juni 1949 s/d 1 Mei 1950) 5. K. Ng. SOEBEKTI POESPONOTO (1 Mei 1950 s/d 1 Agustus


(39)

commit to user

6. MUHAMMAD SALEH WERDISASTRO (1 Agustus 1951 s/d 1 Oktober 1955 dan s/d 17 Pebruari 1958)

7. OETOMO RAMELAN (17 Pebruari 1958 s/d 23 Oktober 1965) 8. TH. J. SOEMANTHA (23 Oktober 1965 s/d 11 Januari 1968) 9. R.KOESNANDAR (1968 s/d 1975)

10. SOEMARI WONGSOPAWIRO (1975 s/d 1980)

11. SOEKATMO PRAWIROHADISEBROTO, SH (1980 s/d 1985) 12. H.R. HARTOMO ( 1985 s/d 1995)

13. IMAM SOETOPO (1995 s/d 2000) 14. SLAMET SURYANTO (2000 s/d 2005) 15. Ir. H. JOKO WIDODO (2005 s/d sekarang

B. Visi, Misi, dan Lambang Daerah Pemerintahan Kota Surakarta

Visi dan Misi Kota Surakarta berdasarkan peraturan daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2001, Tanggal 13 Desember 2001 adalah :

Visi :

Terwujudnya Kota Sala sebagai Kota Budaya yang bertumpu pada potensi Perdagangan, Jasa , Pendidikan, Pariwisata dan Olah Raga.

Misi :

1. Revitalisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam semua bidang pembangunan , serta perekatan kehidupan


(40)

commit to user

30

bermasyarakat dengan komitmen cinta kota yang berlandaskan pada nilai-nilai “Sala Kota Budaya”.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam pengusahaan dan pendaya gunaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, guna mewujudkan inovasi dan integrasi masyarakat madani yang berlandas kan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

3. Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi Daerah, sebagai pemacu tumbuhan dan berkembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing tinggi, serta mendaya gunakan potensi pariwisata dan teknologi terapan yang akrab lingkungan.

4. Membudayakan peran dan fungsi hukum, pelaksanaan Hak Asasi Manusia dan demokratisasi bagi seluruh elemen masyarakat, utamanya para penyelenggara pemerintahan.


(41)

commit to user

Arti Lambang :

Warna hijau berarti hidup, warna-warna putih, kuning, merah, dan hitam melukiskan nafsu diantara beberapa nafsu manusia.Semuanya berarti hidup harus dapat menguasai nafsunya.

Makna Dari Lukisan :

1. Perisai mewujudkan lambang perjuangan dan perlindungan.

2. Tugu lilin menyala melukiskan kebangunan dan kesatuan kebangsaan. 3. Keris melambangkan kejayaan dan kebudayaan.

4. Panah berarti selalu waspada.

5. Jalur mendatar berombak berarti Bengawan Sala.

6. Bintang kanan kiri melukiskan bintang dilangit dan berarti kesejahteraan.

7. Bambu runcing menggambarkan perjuangan rakyat.

8. Kapas dan padi melukiskan pakaian dan makanan yang berarti : Do'a kearah kemakmuran

9. Jumlah 6 dari daun, bunga dan buah kapas berarti bulan 6, jumlah 16 dari buah padi berarti tanggal 16

10. Kain adalah hasil kerajinan terpenting dari Kota Besar Surakarta dan Sidomukti mengandung arti do'a keluhuran

Lukisan yang terdapat dalam lingkaran jorong merupakan surya sangkala memet:


(42)

commit to user

32

1. Anak panah diatas busur dengan bergerak, berarti " rinaras" dan berwatak enam.

2. Air berarti "waudadi" atau "dadi" dan berwatak empat

3. Mulai pangkal panah sampai ujung tugu merupakan bentuk lurus berarti " terus " dan berwatak sembilan

4. Tugu lilin berarti "manunggal" dan berwatak satu

Secara lengkap berbunyi : "RINARAS DADI TERUS MANUNGGAL" yang berarti tahun 1946.

C. Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta

Peran kehumasan sangat penting dan menjadi tuntutan yang mendesak saat ini, tetapi satu hal yang tidak menguntungkan apabila dalam tata informasitidak memiliki lembaga yang kompeten untuk menjalankan tugas – tugas kehumasan.

Demikian pula dengan tugas – tugas di bidang keprotokolan sudah saatnya memperbaiki pola piker untuk tidak sekedar mengatur dan mendesain acara – acara resmi keprotokolan, tetapi harus menyentuh kepentingan public dan promosi – promosi pengembangan potensi daerah. Pola piker keprotokolan harus diubah dan harussiap sedia menampung aspirasi dan complain dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan partisipasi dalam mengembangkan daerahnya. Peran humas dan keprotokolan sangat


(43)

commit to user

dibutuhkan dengan membentuk sebuah unit kerja yang tidak hanya sekedar meneruskan informasi dari pimpinan atau menanggapi berita – berita sumirnamun lebih dikembangkan agar lebih proaktif untuk mampu mengemas informasi sesuai fakta yang benar dan berimbang sehingga dapat membentuk opini public yang proposional. Penataan peranan kehumasan dan keprokolan serta para perangkatnya memerlukan strategi khusus sehingga memungkinkan unit kehumasan dan keprotokolan dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien dalam melaksanakan fungsinya dengan memperhatikan prinsip pengorganisasian dengan membagi tugas yang ada, sehingga setiap pegawai ada tempatnya .

Melalui Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 6 tahun 2008 dibentuklah Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Surakarta sebagai salah satu perangkat daerah dilingkungan Pemerintahan Kota Surakarta yang ikut serta dalam penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan prinsip otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab secara efektif dan efisien dalam mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan umum maupun kesejahteraan masyarakat dibidang informasi dan komunikasi.

Visi :

Optimalisasi pelayanan umum, pemberdayaan dan peran serta masyarakat di bidang informasi dan komunikasi melalui reformasi dan revitalisasi peran kehumasan dan keprotokolan.


(44)

commit to user

34

Misi :

1. Mengkomunikasikan strategi kehumasan dan keprotokolan secara efektif kepada internal maupun eksternal.

2. Menyelaraskan implementasi strategi kehumasan dan keprokolan. 3. Menciptakan citra kepemerintahan yang positif.

4. Menumbuhkan kepercayaan seluruh elemen masyarakat terhadap Pemerintahan Daerah.

D. Struktur Organisasi

Kepala Bagian Humas dan Protokol

Kepala Sub Bagian Protokol Kepala Sub bagian

Pengumpulan dan Distribusi Informasi Kepala Sub Bagian Pemberitaan Penyusunan Naskah Sambutan Pengelolaan Kepegawaian Pengemudi Kantor Petugas Dokumentas i Pengelolaan Barang Caraka Administrasi Surat Penyusunan Kliping Bendahara Pengeluaran Pembantu Gaji Pengelolaan Keprotokolan Bendahara Pembantu Pengeluaran


(45)

commit to user

E. Uraian Tugas masing - masing Bagian Dasar :

Peraturan Walikota Surakarta Nomor 9 Tahun 2008 tentang penjabaran tugas pokok, fungsi dan Tata Kerja Sekretariat daerah Kota Surakarta.

1. Kepala Bagian Humas dan Protokol

Kepala Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas menyelenggarakan hubungan masyarakat dan keprotokolan, menyusun perumusan kebijakan pemerintah daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas pernagkat daerah, pembinaan dan fasilitas serta pemantauan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang publikasi, pengelolaan informasi, analisis media, informasi acara protocol dan pelayanan umum.

2. Kepala Sub Bagian Pemberitaan

Kepala Sub bagian Pemberitaan mempunyai tugas melakukan penyiapan perumusan kebijakan Pemerintah daerah, pengkoordinasi tugas perangkat daerah, pembinaan dan pelaporan pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah dan melakukan pemberitaan diberbagai media yang meliputi penyiapan naskah sambutan dan makalah, publikasi dan penerbitan serta peliputan.


(46)

commit to user

36

3. Kepala Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi

Kepala Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi mempunyai tugas penyiapan penyusunan perumusan kebijakan pemerintah daerah, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pembinaan dan fasilitas, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan sistem informasi, pengelolaan data dan informasi dan distribusi informasi.

4. Kepala Sub Bagian Protokol

Kepala Sub Bagian Protokol mempunyai tugas menyusun rincian kerja Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi berdasarkan Program Kerja Bagian Humas dan Protokol, memeriksa hasil kerja bawahan untuk mengetahui kesulitan dan hambatan serta memberi jalan keluarnya, menghimpun dan mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan urusan keprotokolan dan perjalanan dinas pimpinan serta menyiapkan acara penyelenggaraan upacara – upacara, pelantikan, rapat – rapat dinas dan pertemuan – pertemuan dinas lainnya.

F. Panduan Proses Pelayanan E-KTP

E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan / pengendalian baik dari sisi redaksi 01istrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional. Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP yang


(47)

commit to user

tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK).NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup.

E-KTP yang memiliki spesifikasi dan format KTP nasional dengan sistem pengamanan khusus yg berlaku sebagai identitas resmi yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab/Kota. Sesuai amanat UU Nomor 23 tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor Nomor 26 Tahun 2009 Pasal 10 bahwa Penerapan KTP Elektronik paling lambat akhir tahun 2011.Kota Surakarta sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 471.13 / 4141 / SJ tanggal 13 Oktober 2010, masuk dalam prioritas penerapan e-KTP pada tahun 2011.Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu adanya panduan proses pelayanan e-KTP, yang dapat dijadikan pedoman khususnya bagi para Ketua RT.

1. Dasar Hukum

a) Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang

Administrasi Kependudukan.

b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.

c) Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 yang telah di ubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional.


(48)

commit to user

38

d) Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

2. Fungsi dan Kegunaan E-KTP

Fungsi dan kegunaan e-KTP adalah : a. Sebagai identitas jati diri

b. Berlaku Nasional, sehingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal untuk pengurusan izin, pembukaan rekening Bank, dan sebagainya.

c. Mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP, Terciptanya keakuratan data penduduk untuk mendukung program pembangunan.

3. Manfaat E-KTP Negara :

Untuk perencanaan pembangunan, akses pelayanan publik, data dan statistik kependudukan, keamanan negara, demokrasi (pemilu dan pilkada), dan mencegah penyalah gunaan dokumen kependudukan, tindak terorisme dan pekerja ilegal.


(49)

commit to user

Penduduk :

Sebagai dasar penerbitan dokumen lain seperti; Paspor, SIM, NPWP, Polis Asuransi, Sertifikat Hak Atas Tanah, Dokumen Identitas lainnya (sesuai dengan Pasal 101 UU 23 Tahun 2006). 4. Tanggung Jawab Pemerintah dan Penduduk

Pemerintah :

Melakukan sosialisasi, mobilisasi penduduk, mengalokasikan anggaran dan menyiapkan sarana prasarana (mesin sidik jari, rekam foto, blangko e-KTP) dan memberikan pelayanan e-KTP.

Penduduk :

Memenuhi undangan rekam sidik jari, rekam foto dan pengambilan e-KTP sesuai dengan hari, tanggal dan jam pelayanan yang ditetapkan oleh pemerintah.

5. Mekanisme Pelayanan E-KTP

a) Setiap Wajib KTP yang ada di database hasil kegiatan pemutakhiran data kependudukan Tahun 2010, akan menerima undangan untuk rekam sidik jari dan foto dari Camat setempat.

b) Wajib KTP dengan membawa undangan dan KTP, hadir secara pribadi (tidak boleh mewakilkan) sesuai hari, tanggal dan jam pelayanan di temapat pelayanan (kantor


(50)

commit to user

40

kecamatan) untuk melakukan proses rekam sidik jari dan foto.

c) Bagi Wajib KTP yang tidak terdapat dalam database / belum mendapatkan undangan, akan diberikan pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta dengan membawa Surat Keterangan Lurah setempat.

d) Setelah e-KTP selesai di cetak dan dikirim oleh Pemerintah Pusat, maka Wajib KTP akan mendapatkan undangan pengambilan e-KTP (dengan terlebih dahulu dilakukan proses pemadanan sidik jari bagi wajib KTP).

e) Penyerahan e-KTP oleh Petugas Pelayanan e-KTP kepada Wajib KTP dengan cara menukarkan KTP lama.

6. Hal – Hal Penting Yang harus Dilakukan Penduduk

a) Undangan hanya diberikan kepada Wajib KTP yang sudah masuk dalam database Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta.

b) Wajib KTP harus hadir sendiri (tidak boleh mewakilkan) sesuai dengan hari, tanggal dan jam pelayanan untuk proses perekaman sidik jari dan rekam foto.

c) Wajib KTP harus membawa undangan dan KTP saat hadir saat melakukan proses perekaman sidik jari dan rekam foto.


(51)

commit to user

d) Pelayanan KTP dilakukan secara online dan pencetakan e-KTP dilakukan di Jakarta, maka distribusi e-e-KTP diberikan kepada wajib KTP menunggu pengiriman e-KTP dari Jakarta.

e) KTP lama masih tetap berlaku sampai dengan digantinya dengan e-KTP yang diterima oleh penduduk / wajib KTP. f) Pelayanan e-KTP Tahun 2011 tidak dipungut biaya

(GRATIS).

g) Semua wajib KTP termasuk KTP yang berlaku seumur hidup di Kota Surakarta pada tahun 2011 harus mengganti dengan e-KTP.

h) Proses pengurusan e-KTP setelah tahun 2011, semua akibat biaya yang timbul menjadi tanggung jawab pribadi wajib KTP yang bersangkutan.

i) Bagai Wajib KTP yang belum mendapatkan undangan rekam sidik jari dan foto agar segera menghubungi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta dengan membawa Surat Pengantar Lurah setempat.

j) Pemerintah Kota Surakarta sangat mengharapkan berpartisipasi aktif dari Wajib KTP untuk datang ke tempat pelayanan e-KTP (di kantor kecamatan) untuk menghindari permasalahan kepemilikan e-KTP di kemudian hari.


(52)

commit to user

42

7. Mekanisme Penerbitan E-KTP

Ditempat Pelayan Petugas Operator melakukan penyimpanan rekaman data WK di server tempat pelayanan & mengirim data secara online ke Pusat Hasil identifikasi dihasilkan data Identitas Tunggal Selanjutnya dilakukan proses identifikasi ketunggalan jati diri seseorang melalui Mesin dan/atau Manual (ajudikasi) Data yang dikirm dari

tempat pelayanan, diterima dan disimpan dalam database AFIS

Berdasarkan data Identitas Tunggal,

dilakukan personalisasi e-KTP

e-KTP yg sdh diperson, disampaikan ke dinas Kab/Kota, utk disortir per Kec e-KTP disortir, di terima oleh

Kec (tempat pelayanan), utk diverifikasi sebelum diserahkan kepada penduduk Penduduk datang

ke tempat pelayanan berdasarkan srt panggilan II utk mendptkan e-KTP

Verifikasi jati diri melalui pemadanan sidik

jari 1 : 1

e-KTP diserahkan kepada penduduk (jika datanya sama) Hasil identifikasi dihasilkan data Identitas Ganda a b 1 2 3 4 5 6 6a 6b 7 Blangko e-KTP dicetak dipabrik


(53)

commit to user

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Tempat Pelaksanaan Magang

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media di Pemerintahan Kota SurakartaBagian Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta yang beralamat di Jalan Jemdral Sudirman No. 2 Surakarta selama 2 Bulan mulai tanggal 1 Februari 2012 – 30 Maret 2012.

B. Pelaksanaan Magang

Selama mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis ditempatkan pada Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi Pemerintahan Kota Surakarta.Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi terdiri dari 5 Bagian yaitu Bagian Penyusunan Kliping, Pengelolaan Kepegawaian, Administrasi Surat, Pengelolaan Barang, dan Caraka. Di sini, penulis tidak dapat mengikuti seluruh kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing sub bagian, untuk itu penulis memilih bagian penyusunan kliping.Penulis menganggap bahwa di dalam kehumasan banyak sekali hal-hal untuk dipelajari dan menambah pengalaman di bidang kehumasan.Namun demikian, penulis tidak dihalangi untuk mengetahui dan mempelajari kegiatan yang ada pada sub bagian yang lain, dalam hal ini adalah Pengelolaan Kepegawaian, Administrasi Surat, Pengelolaan Barang, dan Caraka.Selama masa KKM,


(54)

commit to user

44

penulis diberi kesempatan untuk belajar menggali ilmu yang berhubungan dengan PR dan kegiatan-kegiatan lain yang dilaksanakan di bagian Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi.Mengenai pembagian atau pemberian tugas, penulis tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengerjakan karena senatiasa mendapat bimbingan dan pengarahan dari staf maupun pimpinan Bagian Humas dan Protokol.

C. Waktu Pelaksanaan Magang

Aktivitas kegiatan kuliah kerja media dilakukan sesuai dengan jam kerja yang berlaku di Sekretariat Daerah PemerintahanKota Surakarta, yakni 5 hari kerja selama dua bulan pada jam kerja yakni :

- Hari senin sampai kamis dari pukul 07.15 WIB – 15.30 WIB. - Hari jum’at pukul 07.15 WIB – 11.00 WIB.

D. Penanggung Jawab Kuliah Kerja Media ( KKM )

Penanggung jawab kegiatan Kuliah Kerja Media ( KKM ) di bagian Humasdan Protokol adalah Kepala Bagian Humas dan Protokol itu sendiri, yakni Drs. Sutardja MM. Berkat bantuan yang cukup besar dari beliau dan staf kantor yang lain, maka penulis dapat melaksanakan semua tugas yang diberikan serta mendapatkan banyak pengalaman di bidang kehumasan dan protokol.


(55)

commit to user

E. Kegiatan Kuliah Kerja Media di Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta.

Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media, penyusun banyak mempelajari tentang seluk beluk Humas dan Protokol Setda Kota Surakarta. Adapun bidang yang dipelajari antara lain Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi, adapun kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh penyusun selama Kuliah Kerja Media tersebut adalah :

1. Apel Pagi

Penulis wajib mengikuti kegiatan apel pagi yang dilaksanakan setiap hari yang dimulai pukul 07.15 sampai dengan pukul 07.30 di Pemerintahan Kota Surakarta.Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Pemerintah Kota Surakarta.

2. Kliping Berita

Mengkliping berita merupakan penjabaran tugas dari tugas pokok sub bagian humas dimana dari kliping tersebut dijadikan bahan dan data untuk melakukan analisa dan kajian terkiat opini maupun peristiwa yang terjadi di kota Surakarta baik terkait kebijakan, pembangunan atau masalah yang ada di masyarakat kemudian di sajikan untuk kepentingan pengambilan kebijakan selanjutnya. Saat ini ada enam media masa yang di jadikan sumber kliping 2 media nasional 2 media regional dan 2 media lokal.


(56)

commit to user

46

No Media Keterangan

1 Kompas Nasional

2 Jawa pos Nasional

3 Suara merdeka Regional

4 Solo pos Lokal

5 Joglosemar Lokal

Kliping tersebut di kelompokan dalam dua katagori sosial dan politik setelah proses pembuatan kliping selesai kemudian kliping tersebut di serahkan kepada Sekretaris Daerah Kota Surakarta.

3. Press Release

Dalam hal ini, penulis dibimbing dan dilatih bagiamana menulis sebuahpress release yang benar. Penulis juga diberi kesempatan untuk membuatpress relese tentang pemberitaan sekitar daerah Kota Surakarta. Media release yang di keluarkan oleh sub bagian humas adalah mengikuti agenda yang di laksanakan oleh pemerintah daerah baik yang di lakukan oleh Walikota, Wakil Walikota, satker maupun unit teknis lainnya yang di pandang perlu dan penting untuk diketahui masyarakat sehingga menunjang pembentukan citra positif Pemerintah Kota Surakarta.


(57)

commit to user

4. Menganalisis berita, data dari pendapat umum mengenai hal-hal yng barumengenai Kota Surakarta untuk dilaporkan kepada Walikota Surakarta

5. Melakasanakan kegiatan dokumentasi kegiatan di lingkungan Kota Surakarta.

Disini penulis membantu melakukan pendokumentasian yaitu dengan mengambil gambar tentang kegiatan di Pemkot Surakarta dengan menggunakan fasilitas kamera yang ada di kantor Humas Pemkot Surakarta

F. Sosialisasi E-KTP melalui Media Massa

Media massa merupakan bentuk komunikasi dan rekreasi yangmenjangkau masyarakat secara luas sehingga pesan informasi yang samadapat diterima secara serentak dan sesaat. Media massa terdiri dari mediacetak (surat kabar, brosur, baleho, buku, majalah, tabloid) dan mediaelektronik (radio, televisi, video, film, piringan hitam, kaset, CD/DVD).Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang berpengaruhpula terhadap perilaku masyarakat. Pesan-pesan yang ditayangkan melalui media elektronik dapatmengarahkan masyarakat ke arah perilaku prososial.Penayangan berkesinambungan mengenai berita mengenai sosialisasi E-KTP yang ada di wilayah kota Surakarta.Media massa diyakini dapat menggambarkan realitas sosial dalamberbagai aspek kehidupan.


(58)

commit to user

48

Meskipun untuk itu, informasi atau pesan(message) yang ditampilkannya sebagaimana dapat dibaca di surat kabaratau majalah, didengarkan di radio, dilihat di televisi atau internet telahmelalui suatu saringan (filter)dan seleksi dari pengelola media itu untukberbagai kepentingannya.

Terlepas dari berbagai kepentingan yang melatarbelakangi pemunculansuatu informasi atau pesan yang disajikan oleh media massa, kiranya tidakdapat dipungkiri lagi bahwa pada masa kini pertemuan orang dengan mediamassa sudah tidak dapat dielakkan lagi. Tidaklah berlebihan kiranya apabilaabad ke-21 disebut sebagai abad komunikasi massa. Pesatnyaperkembangan media informasi dan komunikasi, akan membawa perubahanperanan sebagai penyampai pesan/informasi.

Dalam sosialisasi E-KTP yang dilakukan oleh Humas Pemerintahan Kota Surakarta menggunakan media massa seperti surat kabar, radio dan televisi khususnya televisi lokal (TATV).Surat kabar yang bekerja sama dengan Pemkot Surakarta dalam mensosialisasikan E-KTP kepada masyarakat kota Surakarta adalah Joglo Semar, Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Solo. Dan Radio yang bekerjasama dalam proses sosialisasi E-KTP adalah Radio Metta FM yang ditayangkan pada season berita Metta FM dan radi RRI Solo.


(59)

commit to user

Dalam sosialisasi E-KTP melalui media massa surat kabar dapat diliput dengan berbagai artikel antara lain :

1. Surat kabar “Joglo Semar” meliput artikel dalam proses sosialisasi tentang E-KTP sebagai berikut :

 Tanggal 2 Februari 2012 artikel tentang “E-KTP Rampung 93%”.

 Tanggal 25 Februri 2012 artikel tentang “Mei, Bikin E-KTP bayar” dan “Pekan Depan, sisir wajib E-E-KTP”

 Tanggal 26 Februari 2012 artikel tentang “Warga Binaan Rutan Solo membuat E-KTP”.

2. Surat kabar “Suara Merdeka” meliput artikel dalam proses sosialisasi tentang E-KTP sebagai berikut :

 Tanggal 28 Februari 2012 artikel tentang “Denda KTP dikeluhkan Warga” dan “Warga Binaan Rutan jadi Sasaran Pendataan E-KTP Solo”

3. Surat kabar “Solopos” meliput artikel dalam proses sosialisasi tentang E-KTP sebagai berikut :

 Tanggal 8 Februari 2012 artikel tentang “Denda Berlaku, Sosialisasi nanti dulu”. Dan “Denda E-KTP dan KK ditargetkan Rp. 400 Juta”.


(60)

commit to user

50

 Tanggal 24 Februari 2012 artikel tentang “Rekam Data E-KTP Sasar Rutan”

4. Surat kabar “Radar Solo” meliput artikel dalam proses sosialisasi tentang E-KTP sebagai berikut :

 Tanggal 2 Februari 2012 artikel tentang “Capaian E-KTP Solo Peringkat Tertinggi”.

Dalam sosialisasi yang dilakukan oleh Humas Pemkot Surakarta melalui media massa Radio, Pemkot Surakarta bekerja sama dengan radio Metta FM dan Radio RRI Solo. Dalam proses sosialisasi tersebut diliput dalam season Berita yang disiarkan tiap pagi pukul 06.00 WIB dan sore pukul 15.00 WIB pada Radio Metta FM, dan pada Radio RRI Solo disiarkan tiap saat pada berita karena radio RRI lebih banyak menyiarkan tentang berita, dalam berita tersebut diadakan season tanya jawab yag nanti para pendengar rado dapat bertanya tentang apa saja yang meliputi E-KTP.

Serta dalam proses sosialisasi E-KTP yang ditayangkan oleh televisi lokal Solo yaitu TATV. Sosialisasi tentang E-KTP di tayangkan dalam berita TATV yang ditayangkan tiap pukul 21.00 – 21.30 WIB.Dalam berita tersebut meliput mengenai E-KTP di Surakarta.karena di Solo hanya ada satu stasion TV lokal yaitu TATV.


(61)

commit to user

Dengan media massa sebagai sumber sosialisasi E-KTP maka dapat dengan mudah masyarakat dapat memperoleh informasi secara luas sehingga pesaninformasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat dariberbagai sumberterutama dari media media massa.Sehingga akan terjalin komunikasi yang efektif antara Pemerintah Kota Surakarta dengan masyarakat Surakarta.

Humas Pemkot Surakarta mensosialisasikan E-KTP dengan membuat press release tentang E-KTP yang mencakup apa manfaat dari E-KTP, dan mekanisme pembuatan E-KTP akan disajikan lengkap dalan surat kabar, radio maupun Televisi (TATV) dengan begitu warga Surakarta akan mengetahui tentang sosialisasi E-KTP dengan membaca surat kabar, mendengarkan radio dan melihat televisi.

Selain itu Humas Pemkot Surakarta juga memberi fasilitas Dispendukcapil dalam menyelenggarakan program E-KTP, dengan begitu proses pembuatan E-KTP akan berjalan dengan lancar dan akan cepat terselesaikan.

G. Kendala – Kendala Magang

Didalam Pelaksanaan KKM, penulis hanya mengalami kendala magang pada awal – awal proses magang berlangsung seperti pada minggu pertama kesulitan dalam menjalankan tugas,karena penulis tidak tahu kinerja dan tugas-tugas seluruh jajaran staff di bagian Humas dan Protokol dan


(62)

commit to user

52

kesulitan yang lain adalah dalam membuat press release.Pada minggu ke tiga kesulitan yang penulis alamiadalah pada saat menganalisis berita.

H. Kemajuan yang dicapai selama Magang

Didalam pelaksanaan KKM, penulis banyak mengalami kemajuan dan mendapat banyak manfaat yaitu penulis sudah lebih mengetahui peran/tugas dari Humas dan Protokoler di pemerintah Surakarta dan penulis sudah bisa membuat press release dengan benar, bisa memahami dan mengetahui maksud inti berita dengan baik.


(63)

commit to user

BAB V

PENUTUP

B. Kesimpulan

Dari pelaksanaan Kuliah Kerja Media di Pemerintah Kota Surakarta, maka dapat diambil kesimpulan bahwa peran Humas dalammensosialisasikan program E-KTP dilakukan dengan cara :

1. Mensosialisasikan program E-KTP melalui media massa yang meliputi :

- Surat Kabar

Surat kabar yang digunakan dalam sosialisasi E-KTP antara lain Joglo Semar, Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Solo, karena surat kabar tersebut paling banyak peminat pembacanya khusunya di wilayah Surakarta. - Radio

Radio yang digunakan untuk menyiarkan berita tentang sosialisasi E-KTP adalaha radio Metta FM dan Radio RRI Solo yang disiarkan pada saat acara berita di radio dan diadakan season tanya jawab antara masyarakat dengan pihak radio, yang pihak radio tersebut juga


(64)

commit to user

54

menampung saran – saran dari masyarakat yang nantinya disampaikan kepada pihak Pemkot Surakarta. - Televisi

Mediamassa televisi yang menyiarkan tentang sosialisasi program E-KTP khususnya di wilayah Surakarta adalah station TV Lokal yaitu TATV yang pada jam penayangan berita selalu membahas tentang E-KTP di Surakarta.

2. Humas Pemkot Surakarta mensosialisasikan E-KTP dengan membuat press release tentang E-KTP yang mencakup apa manfaat dari E-KTP, dan mekanisme pembuatan E-KTP akan disajikan lengkap dalan surat kabar, radio maupun Televisi (TATV) dengan begitu warga Surakarta akan mengetahui tentang sosialisasi E-KTP dengan membaca surat kabar, mendengarkan radio dan melihat televisi.

3. Media massa sebagai sumber sosialisasi E-KTP maka dapat dengan mudah masyarakat dapat memperoleh informasi secara luas sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat dari berbagai sumber terutama dari media media massa. Sehingga akan terjalin komunikasi yang efektif antara Pemerintah Kota Surakarta dengan masyarakat Surakarta.


(65)

commit to user

C. Saran – Saran

Berdasarkan Pengamatan yang penulis lakukan selama mengikuti kuliah kerja media, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta

a) Perlu adanya penambahan fasilitas, sarana maupun prasarana yang dapat mendukung pelaksanaan fungsi humas dan kegiatan protokol di Pemerintah Kota Surakarta.

b) Pemerintah Kota Surakarta perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menunjang pelaksanaan tugas humas, yakni dengan mengikuti diklat maupun pelatihan yang berkaitan dengan humas dan protokol.

c) Bagian Humas dan Protokol diharapkan lebih memperbanyak media komunikasi untuk disampaikan kepada masyarakat, dalam hal ini adalah Bulletin maupun Majalah.

d) Lebih meningkatkan sosialisasi dan komunikasi dialogis kepada masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat bisa menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada Pemerintah Kota Surakarta.


(66)

commit to user

56

2. Bagi Pihak Kampus

a) Pihak kampus hendaknya lebih menambah fasilitas maupun jam praktek bagi mahasiswa , sehingga ketika lulus nanti dapat bersaing dalam dunia kerja.

b) Pihak Universitas diharapkan lebih memberikan perhatian yang lebih kepada mahasiswa yang melakukan KKM dengan memantau perkembangan KKM, dengan harapan agar mahasiswa memperoleh hasil yang maksimal dari pelaksanaan KKM.

c) Hendaknya, pihak kampus senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan mitra atau instansi magang agar kelak memudahkan mahasiswa yang lain dalam mendapatkan tempat untuk melaksanakan KKM.

d) Pihak Kampus hendaknya menambah referensi buku-buku tentang kehumasan di perpustakaan, karena jumlah buku yang ada di perpustakaan dirasa masih kurang.

Demikian laporan Kuliah Kerja Media yang dapat penulis susun.Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi penulis maupun pembaca yang lain.


(1)

Dengan media massa sebagai sumber sosialisasi E-KTP maka dapat dengan mudah masyarakat dapat memperoleh informasi secara luas sehingga pesaninformasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat dariberbagai sumberterutama dari media media massa.Sehingga akan terjalin komunikasi yang efektif antara Pemerintah Kota Surakarta dengan masyarakat Surakarta.

Humas Pemkot Surakarta mensosialisasikan E-KTP dengan membuat press release tentang E-KTP yang mencakup apa manfaat dari E-KTP, dan mekanisme pembuatan E-KTP akan disajikan lengkap dalan surat kabar, radio maupun Televisi (TATV) dengan begitu warga Surakarta akan mengetahui tentang sosialisasi E-KTP dengan membaca surat kabar, mendengarkan radio dan melihat televisi.

Selain itu Humas Pemkot Surakarta juga memberi fasilitas Dispendukcapil dalam menyelenggarakan program E-KTP, dengan begitu proses pembuatan E-KTP akan berjalan dengan lancar dan akan cepat terselesaikan.

G. Kendala – Kendala Magang

Didalam Pelaksanaan KKM, penulis hanya mengalami kendala magang pada awal – awal proses magang berlangsung seperti pada minggu pertama kesulitan dalam menjalankan tugas,karena penulis tidak tahu kinerja dan tugas-tugas seluruh jajaran staff di bagian Humas dan Protokol dan


(2)

commit to user

52

kesulitan yang lain adalah dalam membuat press release.Pada minggu ke tiga kesulitan yang penulis alamiadalah pada saat menganalisis berita.

H. Kemajuan yang dicapai selama Magang

Didalam pelaksanaan KKM, penulis banyak mengalami kemajuan dan mendapat banyak manfaat yaitu penulis sudah lebih mengetahui peran/tugas dari Humas dan Protokoler di pemerintah Surakarta dan penulis sudah bisa membuat press release dengan benar, bisa memahami dan mengetahui maksud inti berita dengan baik.


(3)

BAB V

PENUTUP

B. Kesimpulan

Dari pelaksanaan Kuliah Kerja Media di Pemerintah Kota Surakarta, maka dapat diambil kesimpulan bahwa peran Humas dalammensosialisasikan program E-KTP dilakukan dengan cara :

1. Mensosialisasikan program E-KTP melalui media massa yang meliputi :

- Surat Kabar

Surat kabar yang digunakan dalam sosialisasi E-KTP antara lain Joglo Semar, Solopos, Suara Merdeka, dan Radar Solo, karena surat kabar tersebut paling banyak peminat pembacanya khusunya di wilayah Surakarta. - Radio

Radio yang digunakan untuk menyiarkan berita tentang sosialisasi E-KTP adalaha radio Metta FM dan Radio RRI Solo yang disiarkan pada saat acara berita di radio dan diadakan season tanya jawab antara masyarakat dengan pihak radio, yang pihak radio tersebut juga


(4)

commit to user

54

menampung saran – saran dari masyarakat yang nantinya disampaikan kepada pihak Pemkot Surakarta. - Televisi

Mediamassa televisi yang menyiarkan tentang sosialisasi program E-KTP khususnya di wilayah Surakarta adalah station TV Lokal yaitu TATV yang pada jam penayangan berita selalu membahas tentang E-KTP di Surakarta.

2. Humas Pemkot Surakarta mensosialisasikan E-KTP dengan membuat press release tentang E-KTP yang mencakup apa manfaat dari E-KTP, dan mekanisme pembuatan E-KTP akan disajikan lengkap dalan surat kabar, radio maupun Televisi (TATV) dengan begitu warga Surakarta akan mengetahui tentang sosialisasi E-KTP dengan membaca surat kabar, mendengarkan radio dan melihat televisi.

3. Media massa sebagai sumber sosialisasi E-KTP maka dapat dengan mudah masyarakat dapat memperoleh informasi secara luas sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat dari berbagai sumber terutama dari media media massa. Sehingga akan terjalin komunikasi yang efektif antara Pemerintah Kota Surakarta dengan masyarakat Surakarta.


(5)

C. Saran – Saran

Berdasarkan Pengamatan yang penulis lakukan selama mengikuti kuliah kerja media, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagian Humas dan Protokol Pemkot Surakarta

a) Perlu adanya penambahan fasilitas, sarana maupun prasarana yang dapat mendukung pelaksanaan fungsi humas dan kegiatan protokol di Pemerintah Kota Surakarta.

b) Pemerintah Kota Surakarta perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menunjang pelaksanaan tugas humas, yakni dengan mengikuti diklat maupun pelatihan yang berkaitan dengan humas dan protokol.

c) Bagian Humas dan Protokol diharapkan lebih memperbanyak media komunikasi untuk disampaikan kepada masyarakat, dalam hal ini adalah Bulletin maupun Majalah.

d) Lebih meningkatkan sosialisasi dan komunikasi dialogis kepada masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat bisa menyampaikan aspirasi mereka secara langsung kepada Pemerintah Kota Surakarta.


(6)

commit to user

56

2. Bagi Pihak Kampus

a) Pihak kampus hendaknya lebih menambah fasilitas maupun jam praktek bagi mahasiswa , sehingga ketika lulus nanti dapat bersaing dalam dunia kerja.

b) Pihak Universitas diharapkan lebih memberikan perhatian yang lebih kepada mahasiswa yang melakukan KKM dengan memantau perkembangan KKM, dengan harapan agar mahasiswa memperoleh hasil yang maksimal dari pelaksanaan KKM.

c) Hendaknya, pihak kampus senantiasa menjaga hubungan yang baik dengan mitra atau instansi magang agar kelak memudahkan mahasiswa yang lain dalam mendapatkan tempat untuk melaksanakan KKM.

d) Pihak Kampus hendaknya menambah referensi buku-buku tentang kehumasan di perpustakaan, karena jumlah buku yang ada di perpustakaan dirasa masih kurang.

Demikian laporan Kuliah Kerja Media yang dapat penulis susun.Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi penulis maupun pembaca yang lain.