65 siklus belajar 5E dan kreativitas tinggi akan
lebih baik pada inkuiri bebas dimodifikasi karena diberi kebebasan mengeksplorasi
kreativitas yang dimiliki. 6. Hipotesis Keenam
Kesimpulan penelitian menunjukkan ada interaksi antara kemampuan berpikir analisis
siswa dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa. Rata-rata kelompok siswa dengan
kemampuan berpikir analisis tinggi kreativitas tinggi, kemampuan berpikir analisis tinggi
kreativitas rendah, kemampuan berpikir analisis rendah kreativitas tinggi, dan kemampuan
berpikir analisis rendah kreativitas rendah berturut-turut adalah 83,0; 78,4; 79,8; dan 66,8.
Berdasarkan rerata diatas siswa dengan kemampuan berpikir analisis tinggi kreativitas
tinggi, tentu akan memiliki pretasi yang tinggi, siswa dengan kemampuan berpikir analisis
tinggi kreativitas rendah juga memiliki nilai rata- rata yang baik karena kreativitas rendah yang
dimiliki masih dapat diimbangi dengan kemampuan berpikir analisisnya yang tinggi.
Untuk siswa dengan kemampuan berpikir analisis rendah tinggi masih memiliki rata-rata
yang baik atau tidak berbeda secara signifikan dari rerata kedua kelompok, hal ini karena
kreativitas dapat menutupi kekurangan kemampuan analisisnya, sedangkan siswa
dengan kemampuan berpikir analisis rendah dan kreativitas yang rendah tentu akan memiliki
prestasi yang rendah, tetapi kedua kemampuan internal tersebut dapat diperbaiki dengan cara
melatih mereka untuk aktif berpikir yaitu melalui metode-metode pembelajaran yang
mengaktifkan kemampuan tersebut maupun dari lingkungan.
7. Hipotesis Ketujuh
Berdasarkan hasil analisis diperoleh sig. 0,432 0,05 ini menunjukkan tidak ada interaksi
antara pembelajaran siklus belajar 5E dan inkuiri bebas dimodifikasi, kemampuan berpikir analisis
siswa dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar siswa. Siswa-siswa dengan kemampuan
berpikir analisis rendah kreativitas tinggi akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik pada
pembelajaran inkuiri bebas dimodifikasi, begitu juga yang memiliki kemampuan berpikir analisis
tinggi kreativitas tinggi.
Nilai rata-rata siswa dengan pembelajaran siklus belajar 5E yang
memiliki kreativitas tinggi kemampuan berpikir analisis tinggi 82,4 dan rendah 79,3 dan
kreativitas rendah kemampuan berpikir analisis tinggi 79,9 dan rendah 71,4 sedangkan pada
pembelajaran inkuiri bebas dimodifikasi siswa dengan kreativitas tinggi kemampuan berpikir
analisis tinggi 83,5 dan rendah 80,3 dan kreativitas rendah kemampuan berpikir analisis
tinggi 76,9 dan rendah 62,2, hal ini menunjukkan kreativitas memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap prestasi belajar aspek kognitif, meskipun kemampuan berpikir analisis
seorang siswa rendah asalkan siswa tersebut memiliki kreativitas tinggi dengan model
pembelajaran apapun maka prestasi belajarnya tetap baik.
Kesimpulan dan Rekondasi
A. Kesimpulan Dari analisis data dan pembahasan maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1.
Pembelajaran siklus belajar atau learning cycle 5E
LC 5E dan inkuiri bebas dimodifikasi, keduanya dapat diterapkan
pada materi elektrolisis. Hal ini didukung oleh prestasi belajar pada ranah afektif
dengan dan psikomotor.
2. Kemampuan berpikir analisis memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar aspek kognitif. Siswa dengan
kemampuan analisis tinggi akan memiliki kemampuan untuk menguraikan dan
menghubungkan antara bagian dengan cermat sehingga kesimpulan yang diambil
semakin tepat, dengan demikian akan membantu siswa mencapai prestasi belajar
kognitif yang maksimal.
3. Pada pembelajaran kimia materi elektrolisis
kreativitas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar aspek
kognitif. Siswa dengan kreativitas tinggi akan memiliki kemampuan kelancaran
dalam berpikir, kelenturan, berpikir orisinal, dan dapat berpikir rinci elaborasi dalam
mengemukakan gagasan-gagasan atau ide- idenya untuk menyelesaikan masalah.
Dengan kemampuan tersebut akan membantu siswa mencapai prestasi belajar
kognitif yang maksimal.
4. Nilai rata-rata prestasi belajar aspek kognitif
siswa dengan kemampuan berpikir analisis tinggi dan rendah yang dikenai pembelajaran
siklus belajar 5E dan inkuiri bebas dimodifikasi tidak menunjukkan perbedaan
yang signifikan.
PASCASARJANA UNS
66 5.
Nilai rata-rata prestasi belajar aspek kognitif siswa dengan kreativitas tinggi dan rendah
yang dikenai siklus belajar 5E dan inkuiri bebas dimodifikasi menunjukkan perbedaan
yang signifikan. Dengan demikian menunjukkan ada interaksi antara model
pembelajaran dan kreativitas terhadap prestasi belajar aspek kognitif siswa.
6. Siswa dengan kemampuan berpikir analisis
tinggi kreativitas tinggi memiliki perbedaan rerata yang signifikan dengan kemampuan
berpikir analisis rendah kreativitas rendah. Siswa dengan kemampuan berpikir analisis
rendah kreativitas tinggi memiliki rerata prestasi kognitif lebih baik daripada siswa
dengan kemampuan berpikir analisis tinggi kreativitas rendah. Dengan demikian
disimpulkan terdapat interaksi antara kemampuan berpikir analisis dan kreativitas
siswa terhadap prestasi belajar aspek kognitif.
7. Prestasi kognitif siswa dengan kemampuan
berpikir analisis tinggi dan rendah serta kreativitas tinggi dan rendah yang diberi
pembelajaran LC 5E tidak berbeda secara signifikan dengan siswa yang diberi
pembelajaran inkuiri bebas dimodifikasi.
B. Rekomendasi Rekomendasi dari hasil penelitian yang telah