Praktikum Ekologi Umum Parameter Fisika

(1)

BAB III

HASIL DAN ANALISIS DATA 3.1 Data Hasil Pengamatan

Data Hasil Pengamatan Pada Praktikum Eksperimen Hubungan Suhu dan DO sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Pengamatan pada Suhu Pagi

Hari Ke- Suhu (0C) DO

1. 26 3.46

2. 26 2.43

3. 25 4.71

4. 27 4.47

5. 27 4.06

6. 28 3.66

7. 28 6.25

8. 28 4.47

9. 26 8.13

10. 26 4.47

11. 26 3.66

12. 26 6.09

13. 25 5.69

14. 26 4.38

15. 26 5.10

16. 27 2.44

17. 26 2.44

18. 27 2.11

19, 28 2.84

20. 26 2.03

21. 27 2.03

22. 27 2.44

23. 27 8.13

24. 27 3.36

25. 26 3.66

26. 28 3.63

27. 27 5.04

28. 28 2.84

29. 30 3.36


(2)

Tabel 2. Hasil Pengamaan pada Suhu Siang

Hari Ke- Suhu DO

1. 27 6.4

2. 33 4.50

3. 32 5.2

4. 28 9.75

5. 33 4.96

6. 29 7.32

7. 26 8.13

8. 28 6.09

9. 28 10.65

10. 28 4.95

11. 28 6.73

12. 27 6.6

13. 27 7.3

14. 28 9.75

15. 30 6.91

16. 27 6.52

17. 28 5.45

18. 27 2.68

19. 27 3.25

20. 27 1.62

21. 28 2.68

22. 25 4.92

23. 26 6.91

24. 26 5.96

25. 27 5.44

26. 27 10.81

27. 26 5.85

28. 27 7.6

29. 26 7.3


(3)

Tabel 3. Hasil Pengamatan pada Suhu Sore

Hari Ke- Suhu DO

1. 26 6.5

2, 25 6

3. 29 5.4

4. 26 5.28

5. 26 3.25

6. 31 4.07

7. 26 6.09

8. 26 4.55

9. 25 5.46

10. 26 6.17

11. 26 7.25

12. 26 7.45

13. 25 5.30

14. 28 6

15. 27 6.31

16. 25 5.69

17. 26 4.3

18. 28 2.63

19. 30 2.84

20. 30 2.43

21. 27 2.84

22. 27 2,43

23. 26 4.88

24. 29 7.25

25. 30 8.09

26. 28 6.31

27. 29 5.22

28. 29 4.05

29. 28 5.4


(4)

3.2 Analisis Data

Analisis data Eksperimen Hubungan DO dengan Suhu Pagi adalah sebagai berikut : Tabel 4. Analisis Hubungan DO dengan Suhu Pagi

DO Suhu

N 30 30

Max 8.13 30

Min 2.03 25

Rata-rata 4.03 28.67

Jumlah 121.04 806

Varian 18.79 72.27

SS 545.02 2096

Analisis data Eksperimen Hubungan DO dengan Suhu Siang adalah sebagai berikut : Tabel 5. Analisis Hubungan DO dengan Suhu Siang

DO Suhu

N 30 30

Max 8.13 33

Min 1.62 26

Rata-rata 6.261 27.9

Jumlah 187.83 837

Varian 43.92 782.34


(5)

3.2 Analisis Data

Analisis data Eksperimen Hubungan DO dengan Suhu Sore adalah sebagai berikut : Tabel 6. Analisis Hubungan DO dengan Suhu Sore

DO Suhu

N 30 30

Max 8.09 30

Min 2.43 25

Rata-rata 6.261 27.267

Jumlah 187.83 818

Varian 29.0908 746.4

SS 843.6332 21645.6

Untuk perhitungan DO (Dissolved Oxygen) menggunakan rumus:

DO = a . N.8000 V−4

= 11.8x2500.025x8000

−4 = 9.59 (mg O2/l)

DO = Oksigen terlarut (mg.O2/l)

a = volume titran Natrium thiosulfate (ml) N = normalitas larutan Natrium thiosulfate (ek/l) V = volume botol winkler (ml)

Untuk mengetahui nilai dari regresi dan korelasi nilai DO dan suhu maka harus ditentukan terlebih dahulu besaran apa yang termasuk variabel bebas (X) dan varibel terikat (Y). Adapun perhitungan regresi dan korelasinya adalah sebagai berikut.


(6)

3.2.1 Tabel Hasil Perhitungan Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu

Hari Ke- x y xy

1. 26 3.46 89,96

2. 26 2.43 63,18

3. 25 4.71 117,75

4. 27 4.47 120,69

5. 27 4.06 109,62

6. 28 3.66 102,48

7. 28 6.25 175

8. 28 4.47 125,16

9. 26 8.13 211,38

10. 26 4.47 116,22

11. 26 3.66 95,16

12. 26 6.09 158,34

13. 25 5.69 142,25

14. 26 4.38 113,88

15. 26 5.10 132,6

16. 27 2.44 65,88

17. 26 2.44 63,44

18. 27 2.11 56,97

19, 28 2.84 79,52

20. 26 2.03 52,78

21. 27 2.03 54,81

22. 27 2.44 65,88

23. 27 8.13 219,51

24. 27 3.36 90,72

25. 26 3.66 95,16

26. 28 3.63 101,64

27. 27 5.04 136,08

28. 28 2.84 79,52

29. 30 3.36 100,8

30. 29 3.66 106,14

Jumlah 806 121.04 3242.52

SS 2096 545.02

SP -9.42

A -0,251

B 10.79

ssxssy 1068.81

R 0.176

R2 0.031

Tabel 7. Hasil Perhitungan Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu Pagi


(7)

1. 27 6.4 172,8

2. 33 4.50 148,5

3. 32 5.2 166,4

4. 28 9.75 273

5. 33 4.96 163,68

6. 29 7.32 212,28

7. 26 8.13 211,38

8. 28 6.09 170,52

9. 28 10.65 298,2

10. 28 4.95 138,6

11. 28 6.73 188,44

12. 27 6.6 178,2

13. 27 7.3 197,1

14. 28 9.75 273

15. 30 6.91 207,3

16. 27 6.52 176,04

17. 28 5.45 152,6

18. 27 2.68 72,36

19, 27 3.25 87,75

20. 27 1.62 43,74

21. 28 2.68 75,04

22. 25 4.92 123

23. 26 6.91 179,66

24. 26 5.96 154,96

25. 27 5.44 146,88

26. 27 10.81 291,87

27. 26 5.85 152,1

28. 27 7.6 205,2

29. 26 7.3 189,8

30. 31 5.6 173,6

Jumlah 837 187.83 5224

SS 22.688 1273,96

SP -16.457

a -0,138

B 10.12

ssxssy 5376.207

R 0.126

R2 0.016

Tabel 8. Hasil Perhitungan Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu Siang Keterangan:

variabel x (variabel bebas) merupakan suhu

variabel y (variabel terikat) merupakan Oksigen Terlarut (DO)


(8)

(9)

1. 26 6.5 169

2. 25 6 150

3. 29 5.4 156,6

4. 26 5.28 137,28

5. 26 3.25 84,5

6. 31 4.07 126,17

7. 26 6.09 158,34

8. 26 4.55 118,3

9. 25 5.46 136,5

10. 26 6.17 160,42

11. 26 7.25 188,5

12. 26 7.45 193,7

13. 25 5.30 132,5

14. 28 6 168

15. 27 6.31 170,37

16. 25 5.69 142,25

17. 26 4.3 111,8

18. 28 2.63 73,64

19, 30 2.84 85,2

20. 30 2.43 72,9

21. 27 2.84 76,68

22. 27 2,43 65,61

23. 26 4.88 126,88

24. 29 7.25 210,25

25. 30 8.09 242,7

26. 28 6.31 176,68

27. 29 5.22 151,38

28. 29 4.05 117,45

29. 28 5.4 151,2

30. 28 5.7 159,6

Jumlah 818 187.83 4214,4

SS 21645.6 843.6332

SP -907.09

A -0,179

b 10.05

ssxssy 4273.28

R 0.2

R2 0.04

Keterangan:

variabel x (variabel bebas) merupakan suhu

variabel y (variabel terikat) merupakan Oksigen Terlarut (DO)


(10)

Tabel 10. Nilai Statistik untuk uji t Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu Pagi

Paramete

r DOxSuhu

N 30

SSx 2096

Ssy 545.02

SP -9.42

S2 19.46

Sb 0.096

T 112.3

DF = n-1 29 t tabel 0,05 39.087

Tabel 11. Nilai Statistik untuk uji t Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu Siang

Paramete

r DOxSuhu

N 30

SSx 22.688

Ssy 1273.96

SP -16.457

S2 45.49

Sb 0.0447

T 226.39

DF = n-1 29 t tabel 0,05 39.087


(11)

Tabel 12. Nilai Statistik untuk uji t Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu Sore

Paramete

r DoxSuhu

N 30

SSx 21645.6

Ssy 843.6332

SP -907.09

S2 28.77

Sb 0.036

T 279.1

DF = n-1 29 t tabel 0,05 39.087

3.2.1.2 Hubungan DO dengan Suhu

24 25 26 27 28 29 30 31

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

f(x) = - 0.25x + 10.79 R² = 0.03

Grafik Hubungan Kadar DO dengan Suhu Pagi

Suhu

K

ad

ar

D

O


(12)

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 0

2 4 6 8 10 12

f(x) = - 0.14x + 10.13 R² = 0.02

Grafik Hubungan Kadar DO dengan Suhu Siang

Suhu

K

ad

ar

D

O

Gambar 3. Grafik Hubungan Kadar DO dengan Suhu Siang

24 25 26 27 28 29 30 31 32 0

1 2 3 4 5 6 7 8 9

f(x) = - 0.18x + 10.06 R² = 0.04

Grafik Hubungan Kadar DO dengan Suhu Sore

Suhu

K

ad

ar

D

O


(13)

a. Hasil Perhitungan Regresi untuk Suhu Pagi Persamaan regresi : y = -0.251x + 10.79

Korelasi (r) : 0.176

Determinasi (r2) : 0.031 = 3.1%

Dari data ini dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 0.176 menunjukkan adanya hubungan linier yang cukup baik antara oksigen terlarut (DO) dengan suhu. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0.031 menunjukkan bahwa suhu mempengaruhi oksigen terlarut sebesar 3.1%. Untuk menguji hipotesis perlu dilakukan uji t.

Hipotesis:

H0 : Suhu air tidak mempengaruhi kadar DO H1 : Suhu air mempengaruhi kadar DO T hitung : 112.3

T tabel 0.05 : 39.087

Karena t table 0.05 lebih besar dari t hitung maka H0 ditolak, artinya ada perubahan kadar oksigen terlarut (DO) bila suhu air berubah.

b. Hasil Perhitungan Regresi untuk Suhu Siang Persamaan regresi : y = -0.138x + 10.12

Korelasi (r) : 0.126

Determinasi (r2) : 0.016 = 1.6%

Dari data ini dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 0.126 menunjukkan adanya hubungan linier yang cukup baik antara oksigen terlarut (DO) dengan suhu. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0.016 menunjukkan bahwa suhu mempengaruhi oksigen terlarut sebesar 1.6%. Untuk menguji hipotesis perlu dilakukan uji t.

Hipotesis:

H0 : Suhu air tidak mempengaruhi kadar DO H1 : Suhu air mempengaruhi kadar DO T hitung : 226.39

T tabel 0.05 : 39.087

Karena t table 0.05 lebih besar dari t hitung maka H0 ditolak, artinya ada perubahan kadar oksigen terlarut (DO) bila suhu air berubah.


(14)

c. Hasil Perhitungan Regresi untuk Suhu Sore Persamaan regresi : y = -0.179x + 10.05

Korelasi (r) : 0.2

Determinasi (r2) : 0.04 = 4%

Dari data ini dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 0.2 menunjukkan adanya hubungan linier yang cukup baik antara oksigen terlarut (DO) dengan suhu. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0.04 menunjukkan bahwa suhu mempengaruhi oksigen terlarut sebesar 4%. Untuk menguji hipotesis perlu dilakukan uji t.

Hipotesis:

H0 : Suhu air tidak mempengaruhi kadar DO H1 : Suhu air mempengaruhi kadar DO T hitung : 279.1

T tabel 0.05 : 39.087

Karena t table 0.05 lebih besar dari t hitung maka H0 ditolak, artinya ada perubahan kadar oksigen terlarut (DO) bila suhu air berubah.


(1)

1. 26 6.5 169

2. 25 6 150

3. 29 5.4 156,6

4. 26 5.28 137,28

5. 26 3.25 84,5

6. 31 4.07 126,17

7. 26 6.09 158,34

8. 26 4.55 118,3

9. 25 5.46 136,5

10. 26 6.17 160,42

11. 26 7.25 188,5

12. 26 7.45 193,7

13. 25 5.30 132,5

14. 28 6 168

15. 27 6.31 170,37

16. 25 5.69 142,25

17. 26 4.3 111,8

18. 28 2.63 73,64

19, 30 2.84 85,2

20. 30 2.43 72,9

21. 27 2.84 76,68

22. 27 2,43 65,61

23. 26 4.88 126,88

24. 29 7.25 210,25

25. 30 8.09 242,7

26. 28 6.31 176,68

27. 29 5.22 151,38

28. 29 4.05 117,45

29. 28 5.4 151,2

30. 28 5.7 159,6

Jumlah 818 187.83 4214,4

SS 21645.6 843.6332

SP -907.09

A -0,179

b 10.05

ssxssy 4273.28

R 0.2

R2 0.04

Keterangan:

variabel x (variabel bebas) merupakan suhu

variabel y (variabel terikat) merupakan Oksigen Terlarut (DO)


(2)

Tabel 10. Nilai Statistik untuk uji t Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu Pagi

Paramete

r DOxSuhu

N 30

SSx 2096

Ssy 545.02

SP -9.42

S2 19.46

Sb 0.096

T 112.3

DF = n-1 29 t tabel 0,05 39.087

Tabel 11. Nilai Statistik untuk uji t Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu Siang

Paramete

r DOxSuhu

N 30

SSx 22.688

Ssy 1273.96

SP -16.457

S2 45.49

Sb 0.0447

T 226.39

DF = n-1 29 t tabel 0,05 39.087


(3)

Tabel 12. Nilai Statistik untuk uji t Regresi Hubungan antara DO dengan Suhu Sore

Paramete

r DoxSuhu

N 30

SSx 21645.6

Ssy 843.6332

SP -907.09

S2 28.77

Sb 0.036

T 279.1

DF = n-1 29 t tabel 0,05 39.087

3.2.1.2 Hubungan DO dengan Suhu

24 25 26 27 28 29 30 31

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

f(x) = - 0.25x + 10.79 R² = 0.03

Grafik Hubungan Kadar DO dengan Suhu Pagi

Suhu

K

ad

ar

D

O


(4)

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 0

2 4 6 8 10 12

f(x) = - 0.14x + 10.13 R² = 0.02

Grafik Hubungan Kadar DO dengan Suhu Siang

Suhu

K

ad

ar

D

O

Gambar 3. Grafik Hubungan Kadar DO dengan Suhu Siang

24 25 26 27 28 29 30 31 32

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

f(x) = - 0.18x + 10.06 R² = 0.04

Grafik Hubungan Kadar DO dengan Suhu Sore

Suhu

K

ad

ar

D

O


(5)

a. Hasil Perhitungan Regresi untuk Suhu Pagi Persamaan regresi : y = -0.251x + 10.79

Korelasi (r) : 0.176

Determinasi (r2) : 0.031 = 3.1%

Dari data ini dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 0.176 menunjukkan adanya hubungan linier yang cukup baik antara oksigen terlarut (DO) dengan suhu. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0.031 menunjukkan bahwa suhu mempengaruhi oksigen terlarut sebesar 3.1%. Untuk menguji hipotesis perlu dilakukan uji t.

Hipotesis:

H0 : Suhu air tidak mempengaruhi kadar DO H1 : Suhu air mempengaruhi kadar DO T hitung : 112.3

T tabel 0.05 : 39.087

Karena t table 0.05 lebih besar dari t hitung maka H0 ditolak, artinya ada perubahan kadar oksigen terlarut (DO) bila suhu air berubah.

b. Hasil Perhitungan Regresi untuk Suhu Siang Persamaan regresi : y = -0.138x + 10.12

Korelasi (r) : 0.126

Determinasi (r2) : 0.016 = 1.6%

Dari data ini dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 0.126 menunjukkan adanya hubungan linier yang cukup baik antara oksigen terlarut (DO) dengan suhu. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0.016 menunjukkan bahwa suhu mempengaruhi oksigen terlarut sebesar 1.6%. Untuk menguji hipotesis perlu dilakukan

uji t. Hipotesis:

H0 : Suhu air tidak mempengaruhi kadar DO H1 : Suhu air mempengaruhi kadar DO T hitung : 226.39

T tabel 0.05 : 39.087

Karena t table 0.05 lebih besar dari t hitung maka H0 ditolak, artinya ada perubahan kadar oksigen terlarut (DO) bila suhu air berubah.


(6)

c. Hasil Perhitungan Regresi untuk Suhu Sore

Persamaan regresi : y = -0.179x + 10.05 Korelasi (r) : 0.2

Determinasi (r2) : 0.04 = 4%

Dari data ini dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 0.2 menunjukkan adanya hubungan linier yang cukup baik antara oksigen terlarut (DO) dengan suhu. Sedangkan koefisien determinasi (r2) sebesar 0.04 menunjukkan bahwa suhu mempengaruhi oksigen terlarut sebesar 4%. Untuk menguji hipotesis perlu dilakukan uji t.

Hipotesis:

H0 : Suhu air tidak mempengaruhi kadar DO H1 : Suhu air mempengaruhi kadar DO T hitung : 279.1

T tabel 0.05 : 39.087

Karena t table 0.05 lebih besar dari t hitung maka H0 ditolak, artinya ada perubahan kadar oksigen terlarut (DO) bila suhu air berubah.