FORMULASI SEDIAAN TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK BENALU TEH (Scrulla Atropurpurea [BL] Dans.) DENGAN BAHAN PENGIKAT POLYVINYL PIROLIDON: STUDI TERHADAP SIFAT FISIK DAN RESPON RASA

Bab I
Pendahuluan

Sediaan bahan alam sebagai warisan budaya nasional Bangsa Indonesia semakin
berperan dalam kehidupan masyarakat baik dari sisi kesehatan maupun perekonomian.
Masyarakat semakin terbiasa menggunakan sediaan obat bahan alam dan semakin
percaya akan manfaatnya bagi kesehatan. Adanya dampak negatif penggunaan bahanbahan sintetik menyebabkan masyarakat cenderung kembali ke bahan alam (back to
nature) sebagai alternatif utama dalam pengobatan, pemeliharaan kesehatan, ataupun
kosmetik.
Selain murah dan mudah didapat, obat tradisional yang berasal dari tumbuhan pun
memiliki efek samping yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya dibandingkan obatobatan kimia (Muhlisah, 2001). Penggunaan sediaan obat bahan alam menunjukkan
beberapa kelemahan, yaitu selain kurang praktis (karena kuantitas bulk yang besar), juga
penggunaan dosis yang kurang tepat sehingga khasiat dan keamanannya kurang jelas.
Namun, kelemahan tersebut dapat diperbaiki dengan membuat sediaan obat dari sari atau
ekstrak (Fudholi, 2001).
Salah satu tanaman obat yang potensial dikembangkan adalah benalu teh dari
spesies (Scurulla atropurpurea [BL] Dans.) Benalu teh adalah tumbuhan yang hidupnya
menumpang pada tumbuhan teh (Thea sinensis L) dan menghisap makanan dari
tumbuhan inang untuk kelangsungan hidupnya. Tanaman ini mengandung senyawa
alkaloid, flavanoid, glikosida, triterpen, saponin, dan tanin. Golongan terpenoid, alkaloid
dan polifenol mempunyai sifat imunostimulator. Penelitian yang pernah dilakukan benalu

teh (Scurulla atropurpurea [BL] Dans.) bersifat imunostimulator, benalu teh dapat
meningkatkan sistem imun mencit melalui peningkatan kadar Imunoglobin G (Winarno
et al., 2000). Penelitian lain menyebutkan alkaloid yang berperan dalam efek
imunomodulator pada benalu teh adalah kuersetrin (Gusviani, et al., 2002)
Saat ini, terdapat kecenderungan konsumen untuk mengonsumsi produk yang
cepat dan mudah disiapkan, oleh karena itu perlu dikembangkan produk yang dapat
memudahkan konsumen dalam penggunaannya. Salah satu produk yang digemari
masyarakat adalah produk effervescent. Effervescent memiliki kelebihan antara lain

1

praktis, cepat larut dalam air, memberikan larutan yang jernih, dan memberikan efek
sparkle (air soda). Selain itu, effervescent juga bisa menutupi rasa obat atau zat dari
benalu teh (Scurulla atropurpurea [BL] Dans.) sebagai bahan utama (Pulungan et al.,
2004). Ion karbonat yang dihasilkan dapat menutupi rasa tidak enak dari benalu teh
(Scurrula atropurpurea [BL]. Dans.) dengan menghasillkan rasa yang menyegarkan
(Banker and Anderson, 1994).
Kualitas

sediaan


tablet

effervescent

sangat

dipengaruhi

oleh

formula

penyusunnya, baik komponen pembentuk effervescent yakni asam maupun basanya, juga
bahan-bahan tambahan lain seperti bahan pengikat, pengisi, perasa, dll. Fungsi dari bahan
pengikat dimaksudkan untuk memberikan kekompakan dan daya tahan tablet (Voigt,
1971). Pada penelitian ini digunakan bahan pengikat polivinil pirolidon (PVP), sifat PVP
adalah tidak memberikan rasa pada sediaan akhir, memiliki sifat alir yang baik, sudut
diam minimum, menghasilkan fines lebih sedikit, daya komprebilitas lebih baik (Banker
dan Anderson), dan mudah larut dalam air (Kibbe, 2006). PVP merupakan bahan

pengikat yang paling efektif untuk tablet effervescent (Mohrle,1989).
Konsentrasi bahan pengikat yang digunakan diharapkan dapat memperbaiki
kualitas sifat fisik tablet yang dibuat yakni kenaikan kadar bahan pengikat akan
meningkatkan kekerasan tablet dan menurunkan kerapuhannya, tapi pada saat yang sama
mungkin akan memperlama waktu hancur/larut tablet. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan untuk menjawab pertanyaan berikut:
1. Apakah ekstrak benalu teh (Scurulla atropurpurea) dapat dibuat tablet effervescent
yang dapat memenuhi syarat tablet yang baik?
2. Bagaimana pengaruh variasi kadar bahan pengikat PVP terhadap sifat fisik tablet
effervescent?

2

DAFTAR PUSTAKA
Allen, L. V., and Luner, P. E., 2006, Magnesium Stearate in Rowe, R. C., Sheskey, P. J.,
and Owen, S. C., Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth Edition, 430433, Pharmaceutical Press and American Association, USA
Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Ibahim,
Farid., Asmanizar., Aisyah, Iis., 214-216, 245-249,259-272 UI Press, Jakarta
Banker, G. S., and Anderson, N. R., 1994, Tablet in : Lachman, L., Lieberman, H. A.,
and Kanig, J. L., Teori dan Praktek Farmasi Industri II, diterjemahkan oleh

Suyatmi., Kawira., Aisyah, I., Edisi Ketiga, 673-677,684, 690, 715-716,
Universitas Indonesia Press, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 1979, Farmakope Indonesia,III, XXX, 6, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 1986, Sediaan Galenik, 9-25, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, 4-6, 7, 48, 53, 423,
488, 515, 601, 718, 771, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 1997, Inventaris Tanaman Obat Indonesia IV,167-168,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat,
Cetakan I, 10-13, Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Fassihi., A. R and Kanfer, L., 1986, Effect of Compressibility and Powder Flow
Properties on Tablet Weight Variation in: Drug Development and Industrial
Pharmacy, 12nd edition, 1984, 1947-1965, Marcell Dekker Africa in Africa
Fauziah, A., 2001, Tanaman Obat Keluarga,2, Penebar Wadaya, Jakarta
Gunawan H, 2003, Formulasi Tablet Efervescent Sari Buah Mengkudu, Vol IV, 42-46,
Fakultas Farmasi UGM dan Fakultas Farmasi UAD, Pharmaceutical Journal of
Indonesia
Gusviani, W.,2002, Kandungan Kuersitin pada Beberapa Jenis Benalu, Sekolah Farmasi

ITB, Bandung
Handoyo, I.,2007, Benalu Kedondong Pacu Imunitas Pengidap Kanker,
(http://menapaksehat.blogspot.com/2007/11/benalu-kedondong-pacu-imunitaspengidap.html, diakses 22 Juni 2009)

40

Kibbe, A. H., 2006, Povidone in : Rowe, R. C., Sheskey, P. J., and Owen, S. C.,
Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth Edition, 611-612, Pharmaceutical
Press and American Association, USA
Mohrle, R., 1989, Effervescent Tablets in : Lieberman, H. A and Lachman, Leon
(Editors), Pharmaceutical Dosage Forms: Tablet, Volume I, 228-230, Marcel
Dekker inc New York
Owen, S. C., 2006, Aspartame in : Rowe, R., Sheskey, P. J., Weller, P. J., Handbook of
Pharmaceutical Excipients, Fourth Edition, 37, Pharmaceutical Press and
American Association, USA
Parrott, E. L., 1971, Pharmeceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, 3rd
Edition, 64-66, 73, 83, Burgess Publishing Company, Minneapolis
Pulungan, M., Hindun., Suprayogi., Yudha., dan Beni , 2004, Membuat Efervescent
Tanaman Obat, 16-17,Trubus Agromedia, Surabaya
Rosanske, T. W., Gordon, E. R., Fonner, D. E., Anderson, N. R., dan Banker, G. S.,

1980, Granulation Technology and Tablet Characterization in : Lieberman, H. A
and Lachman, L (Editors), Pharmaceutical Dosage Forms: Tablet, Volume II,
298, 330, Marcel Dekker inc New York
Sulaiman.,T, N,S, 2007, Teknologi dan Formulasi Sediaan Tablet, 150-151, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta
Thomas, A. N. S, 1989, Tanaman Obat Tradisional 1 ,134-125,Kanisis, Yogyakarta
Voigt, R., 1984 , Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, 165, 202, ,206 ,360-361 ,561
,577,diterjemahkan oleh Noerono., Soedani., Soewandi., Widianto., Mathilda B.,
Edisi V, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Wadke, D. A., Jacobson, H., dan Serajuddin, A. T. M., 1980, Preformulasi Testing in:
Lieberman, H. A and Lachman, Leon (Editors), Pharmaceutical Dosage Forms:
Tablet, Volume I, 54-55, Marcel Dekker inc New York
Winarno,W., Sundari, D., Nuratmi., dan Budi., 2000, Penelitian Aktivitas Biologik Infus
Benalu Teh Terhadap Aktivitas Sistem Imun mencit, Cermin Dunia Kedokteran
No 127, 11-13

41

LAPORAN PENELITIAN
DOSEN MUDA


FORMULASI SEDIAAN TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK BENALU TEH
(Scrulla Atropurpurea [BL] Dans.) DENGAN BAHAN PENGIKAT POLYVINYL
PIROLIDON: STUDI TERHADAP SIFAT FISIK DAN RESPON RASA

OLEH:
Gunawan Setiyadi, S.Si, Apt.
Suprapto, S.Si, Apt.

DIBIAYAI OLEH KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA
WILAYAH VI SEMARANG SESUAI DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN
DOSEN MUDA DAN KAJIAN WANITA
NOMOR KONTRAK: 008/O06.2/PP/SP/2010, TERTANGGAL 1 MARET 2010

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SEPTEMBER 2010
i

INTISARI


Tanaman benalu teh (Scurula atropurpurea [Bl.] Dans) merupakan salah satu bahan obat
alam yang digunakan sebagai imunostimulator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kenaikan konsentrasi PVP sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet
effervescent ekstrak benalu teh. Konsentrasi PVP yang digunakan adalah F I 0% sebagai
kontrol, F II 1%, F III 3%, F IV 5% dan F V 7%. Uji sifat fisik granul meliputi waktu alir,
sudut diam, dan pengetapan granul. Uji sifat fisik tablet meliputi uji keseragaman bobot,
kekerasan tablet, kerapuhan tablet dan waktu larut. Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa ekstrak benalu teh dapat dibuat tablet effervescent yang baik. Semua formula
mempunyai sifat fisik granul dan sifat fisik tablet effervescent memenuhi syarat, kecuali
pada sifat kerapuhan tablet. Penambahan bahan pengikat dapat memperbaiki waktu alir,
pengetapan, keseragaman bobot, dan memperlama waktu larut tablet. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa formula V memiliki rasa yang paling disukai, sedangkan formula
terbaik ditunjukkan oleh formula III dengan waktu alir baik, pengetapan minimum, dan
waktu larut yang lebih singkat dibanding formula lain.
Kata kunci: Tablet effervescent, ekstrak benalu teh, PVP

ABSTRACT
Benalu teh (Scurula atropurpurea [Bl.] Dans) is one of natural medicine resources, which
is used as imunostimulator. This research aimed to know the influence of PVP

concentration as binder on the physical properties of effervescent tablet of benalu teh
extract. The PVP concentrations used were FI 0% as control, FII 1%, FIII 3%, FIV 5%
and FV 7%. The granule of each formula blend was examined on its physical properties,
which included flow time, angle of repose and tap density. The effervescent tablet physical
properties were also examined, including weight uniformity, hardness, friability and
dissolving time. The study revealed that all formula had granule and effervescent tablet
physical properties whiche comply the requirements for a good tablet formulation, except
the tablet friabilitiy, which were poor for all formula. PVP concentration improved
granule flow time, tap density, tablet weight uniformity, and prolonged tablet dissolving
time. FV had the most acceptable taste and F III was considered to be the best formula,
with the best granule flow time, tap density and the most readily dissolving tablet.
Key word : Efffervescent tablet, benalu teh ekstract, PVP

iii

KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT sehingga dengan berkat dan rahmat
dari-Nya laporan penelitian ini dapat diselesaikan.
Penelitian dosen muda dengan judul ” Formulasi Sediaan Tablet Effervescent
Ekstrak Benalu Teh (Scrulla Atropurpurea [Bl] Dans.) dengan Bahan Pengikat Polyvinyl

Pirolidon: Studi Terhadap Sifat Fisik Dan Respon Rasa” ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kenaikan konsentrasi Polyvinyl Pirolidon (PVP) sebagai bahan pengikat terhadap
sifat fisik tablet effervescent ekstrak benalu teh.
Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih kepada Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional yang telah mendanai penelitian ini
melalui program penelitian Dosen Muda. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
Bapak Dr. Muhammad Da’i, M.Si, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian ini,
Saudari Fitri Kurniasari yang telah membantu dalam penyiapan bahan dan penelitian ini.
Juga, disampaikan ucapan terima kasih kepada staf dan karyawan Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta atas bantuan dan kerjasamanya, serta semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya penelitian ini.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang teknologi farmasi khususnya dalam bidang formulasi sediaan ekstrak tablet
effervescent dari bahan alam.

Surakarta, September 2010

Penulis


iv

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................

ii

INSTISARI ..................................................................................................

iii

KATA PENGANTAR .................................................................................

v

DAFTAR ISI ...............................................................................................

vi

Bab I.

Pendahuluan .........................................................................

1

Bab II.

Tinjauan Pustaka

3

A. Benalu Teh ...................................................................

3

B. Simplisia .......................................................................

4

C. Ekstrak ..........................................................................

4

D. Metode Ektraksi Simplisia ............................................

5

E. Pelarut yang digunakan dalam Ekstraksi ......................

6

F. Tablet Effervescent .......................................................

7

G. Problem yang terjadi pada Penabletan ..........................

10

H. Metode Pembuatan Tablet Effervescent .......................

11

I. Sifat Fisik Granul ..........................................................

12

J. Sifat Fisik Tablet Effervescent ......................................

14

K. Pemerian Bahan ............................................................

15

Bab III.

Tujuan Penelitian .................................................................

18

Bab IV.

Metode Penelitian .................................................................

19

A. Kategori Penelitian ........................................................

19

B. Variabel Penelitian ........................................................

19

C. Bahan dan Alat ..............................................................

19

D. Jalannya Penelitian ........................................................

19

E. Cara Analisis .................................................................

25

F. Skema Jalannya Penelitian ............................................

26

Hasil dan Pembahasan ..........................................................

27

A. Determinasi Tanaman ...................................................

27

B. Hasil Pembuatan Ekstrak Kental ..................................

27

C. Hasil Pemeriksaan Ekstrak Kental ................................

28

Bab V.

v

D. Hasil Uji Sifat Fisik granul ...........................................

28

E. Hasil Uji Sifat Fisik Tablet ...........................................

32

Kesimpulan dan Saran ..........................................................

39

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

40

LAMPIRAN ................................................................................................

42

Bab VI.

vi

Ringkasan Penelitian
 

FORMULASI SEDIAAN TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK BENALU TEH
(Scrulla Atropurpurea [BL] Dans.) DENGAN BAHAN PENGIKAT POLYVINYL
PIROLIDON: STUDI TERHADAP SIFAT FISIK DAN RESPON RASA
Gunawan Setiyadi, Suprapto
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Benalu teh dari spesies (Scurulla atropurpurea [BL] Dans.) adalah tumbuhan yang
hidupnya menumpang pada tumbuhan teh (Thea sinensis L) dan menghisap makanan dari
tumbuhan inang untuk kelangsungan hidupnya. Tanaman ini mengandung senyawa alkaloid,
flavanoid, glikosida, triterpen, saponin, dan tanin. Golongan terpenoid, alkaloid dan polifenol
mempunyai sifat imunostimulator. Penelitian yang pernah dilakukan benalu teh (Scurulla
atropurpurea [BL] Dans.) bersifat imunostimulator, benalu teh dapat meningkatkan sistem
imun mencit melalui peningkatan kadar Imunoglobin G (Winarno et al., 2000). Penelitian
lain menyebutkan alkaloid yang berperan dalam efek imunomodulator pada benalu teh
adalah kuersetrin (Gusviani, et al., 2002)
Kualitas sediaan tablet effervescent sangat dipengaruhi oleh formula penyusunnya,
baik komponen pembentuk effervescent yakni asam maupun basanya, juga bahan-bahan
tambahan lain seperti bahan pengikat, pengisi, perasa, dll. Fungsi dari bahan pengikat
dimaksudkan untuk memberikan kekompakan dan daya tahan tablet (Voigt, 1971). Pada
penelitian ini digunakan bahan pengikat polivinil pirolidon (PVP), sifat PVP adalah tidak
memberikan rasa pada sediaan akhir, memiliki sifat alir yang baik, sudut diam minimum,
menghasilkan fines lebih sedikit, daya komprebilitas lebih baik (Banker dan Anderson), dan
mudah larut dalam air (Kibbe, 2006). PVP merupakan bahan pengikat yang paling efektif
untuk tablet effervescent (Mohrle,1989). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
ekstrak benalu teh (Scurrula atropurpurea [BL]. Dans.) dapat dibuat tablet effervescent yang
baik dan untuk kengetahui pengaruh variasi kadar bahan pengikat PVP terhadap sifat fisik
tablet effervescent benalu teh.
Penelitian ini meliputi determinasi, tanaman, pembuatan simplisia kering, pembuatan
ekstrak kental dan pembuatan formula sediaan tablet effervescent. Kualitas ektrak dievaluasi
meliputi organoleptis: bau, rasa dan warna; serta uji viskositasnya. Formula tablet

 

effervescent dibuat lima formula dengan konsentrasi PVP yang digunakan adalah F I 0%
sebagai kontrol, F II 1%, F III 3%, F IV 5% dan F V 7%. Formula tablet effervescent benalu
teh seperti tabel 1. Sifat fisik granul diuji meliputi waktu alir, sudut diam, dan pengetapan
granul. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Granul Effervescent Ekstrak Benalu Teh dengan Bahan
Pengikat PVP seperti dalam tabel 2. Sifat fisik tablet diuji meliputi: keseragaman bobot,
kekerasan tablet, kerapuhan tablet dan waktu larut. Hasil pemeriksaan sifat fisik tablet
effervescent ekstrak benalu teh dengan bahan pengikat seperti pada tabel 3.
Tabel 1. Tabel Formula Tablet Effervescent
Komposisi

FI

Ekstrak benalu teh
PVP
Asam sitrat
Asam tartrat
Na bikarbonat
Mg stearat
Aspartam
Laktosa
Bobot per tablet

80
235
469
797
15
150
1489
3000

FII
80
30
235
469
797
15
150
1254
3000

FIII
(mg)
80
90
235
469
797
15
150
1224
3000

FIV
80
150
235
469
797
15
150
1164

FV
80
210
235
469
797
15
150
1104

3000

30

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Granul Effervescent Ekstrak Benalu Teh
Parameter
Waktu alir
x ± SD
(detik)
Sudut diam x ± SD
(0 )
Indeks Tap
x ± SD
(%)

FI
5,39±0,56

FII
4,97±0,44

FIII
4,23±0,02

FIV
4,85±0,53

FV
4,51±0,09

33,01±2,02

32,05±2,22

29,69±1,75

30,21±2,14

29,70±1,68

12,79±1,19

7,53±0,94

6,91±0,47

6,76±0,54

6,39±0,92

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Effervescent Ekstrak Benalu Teh
FII
3,04±0,05
1,77
10,58±0,51

FORMULA
FIII
3,03±0,04
1,54
6,75±2,87

FIV
3,03±0,07
2,35
9,77±2,53

FV
3,04±0,05
1,75
9,23±0,85

4,4±0,49
10 C 1,90±0,11

5,2±0,75
1,91±0,38

5,4±1,02
1,50±0,59

5,6±0,49
3,24±0,58

5,8±1,12
4,88±0,28

250C 1,30±0,07

1,29±0,20

1,31±0,24

1,67±0,11

2,33±0,15

600C 0,82±0,07

0,88±0,09

0,60±0,10

1,25±0,16

1,35±0,15

Sifat fisik tablet

FI
3,01±0,10
3,34
11,14±1,99

Bobot tablet (g)
CV bobot tablet
Kerapuhan (%)
Kekerasan (Kg)
Waktu
Melarut
(menit)

0


 

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak benalu teh dapat dibuat tablet
effervescent yang baik. Semua formula mempunyai sifat fisik granul dan sifat fisik tablet
effervescent memenuhi syarat, kecuali pada sifat kerapuhan tablet. Penambahan bahan
pengikat dapat memperbaiki waktu alir, pengetapan, keseragaman bobot, dan memperlama
waktu larut tablet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula V memiliki rasa yang paling
disukai, sedangkan formula terbaik ditunjukkan oleh formula III dengan waktu alir baik,
pengetapan minimum, dan waktu larut yang lebih singkat dibanding formula lain.