LKP : Aplikasi Recording Satwa Sub Kematian dan Kehilangan Pada Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya.

(1)

APLIKASI RECORDING SATWA SUB KEMATIAN DAN

KEHILANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH TAMAN

SATWA KEBUN BINATANG SURABAYA

KERJA PRAKTIK

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

Abdullah Addaba 11410100046

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

x DAFTAR ISI

ABSTRAKSI………..vii

KATA PENGANTAR ..………viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ……… xii

DAFTAR GAMBAR ……… xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BABI……… 1

PENDAHULUAN ……….. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ………...……….….. 2

1.3 Batasan Masalah .…………...……… 2

1.4 Tujuan .………... 3

1.5 Manfaat ………... 3

BAB II .………4

GAMBARAN UMUM INSTANSI ………... 4

2.1 Sejarah PD Kebun Binatang Surabaya ………4

2.2 Visi PD Kebun Binatang Surabaya ……….7

2.3 Misi PD Kebun Binatang Surabaya ………7

2.4 Keunggulan PD Kebun Binatang Surabaya ………... 7

2.5 Struktur Organisasi ………. 8

BAB III ………. 10

TINJAUAN PUSTAKA ………... 10

3.1. Sistem ………... 10

3.2. Data ………... 10


(3)

xi

3.6 Kehilangan ………. 14

3.7 Dokumen ……… 14

3.8 Sistem Informasi ……… 15

3.9 Aplikasi ……….. 15

3.10 Analisis Sistem ……….. 16

3.11 Desain Sistem ……… 16

3.12 Teori Yang Terkait Dengan Penyelesaian Masalah ………….. 17

3.12.1 Microsoft Visual Basic. Net ……….. 17

3.12.2 Database Mangement System ………17

3.12.3 SQL Server 2008 ……….. 18

3.12.4 Crystal Report ……….. 18

3.12.5 Document Flow ………18

3.12.6 Data Flow Diagram ( DFD ) ………. 20

3.12.7 Entity Relational Diagram ( ERD ) ………... 22

BAB IV ………. 31

DESKRIPSI KERJA PRAKTIK ………... 31

4.1 Identifikasi Masalah ……….. 31

4.2 Analisa Sistem ………... 25

4.3 Perancangan Sistem ………...……….25

4.3.1 Document Flow ………..………... 26

4.3.2 System Flow ……….. 31

4.3.3 Context Diagram ………34

4.3.4 DFD level 1 ………... 37

4.3.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ………. 42


(4)

xii

4.3.7 Struktur Tabel ……… 45

4.3.8 Desain Input / Output (I/O) ……… 49

4.4 Kebutuhan Sistem ……….. 54

BAB V ………..……… 64

PENUTUP ………. 64

5.1 Kesimpulan ……… 64

5.2 Saran ……….. 64

DAFTAR PUSTAKA ……… 66

LAMPIRAN ………... 67


(5)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Informasi adalah hal penting yang dapat digunakan untuk berbagai hal sesuai keperluan, dimana informasi dapat sebagai acuan seseorang atau bahkan sebuah instansi perusahaan baik swasta maupun negeri.

Teknologi pada era ini adalah hal yang sangat diperlukan untuk menunjang efektifitas dan efisiensi kinerja pribadi seseorang atau bahkan sebuah usaha yang ingin berkembang. Teknologi juga saat ini dapat disesuaikan dengan

kebutuhan tiap – tiap orang yang memerlukan

Teknologi informasi adalah gabungan dari suatu informasi yang dibutuhkan dengan teknologi yang sanggup menangani suatu masalah. Teknologi informasi saat ini sangat dibuthkan karena keakurasi dan kecepatan serta dapat membantu mengerjakan suatu hal dengan efektif dan efisien.

Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya adalah perusahaan yang bergerak dibidang konservasi dan pendidikan sehingga orang lain dapat mempelajari satwa secara langsung dan menyenangkan. Dimana banyak satwa yang dapat dilihat dan beberapa info tentang satwa yang ada di Kebun Binatang Surabaya yang terletak di Jl. Setail No.1 tersebut dapat menambah wawasan orang awam tentang satwa.

Proses pencatatan inventori satwa yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya hingga saat ini masih menggunakan


(6)

2

proses manual yang ditaruh dalam dokumen serta membuat rekapan sendiri melalui Ms.Excel. sehingga membuat proses ini berlangsung sangat lama dikarenakan juga data satwa yang begitu banyak, sehingga terkadang ada kesalahan pencatatan dan rekapan membuat proses pencarian juga lebih sulit. dari permasalahan yang telaah disebutkan sebelumnya, maka Perusahaan Daerah Taman Satwa tersebut membutuhkan aplikasi untuk membantu proses pencatatan yang baik dan terstruktur.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan adalah bagaimana membuat aplikasi Recording Satwa Sub Kematian dan Kehilangan pada Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut di atas, maka batasan masalah

dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi yang dihasilkan meliputi:

a. Proses pendataan kelas

b. Proses pendataan ordo

c. Proses pendataan famili

d. Proses pendataan nama satwa

e. Laporan Inventaris dan Laporan Studbook


(7)

1.4 Tujuan

Tujuan penilitian ini adalah menghasilkan rancang bangun aplikasi

Recording Satwa Sub Kematian dan Kehilangan pada Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya.

1.5 Manfaat

Manfaat yang didapat oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya dari aplikasi Recording Satwa Sub Kematian dan Kehilangan ini adalah Proses pendataan satwa yang cepat dan menghasilkan data yang akurat dan efesien, dan dapat meminimalisasikan kesalahan terhadap pendataan.


(8)

4

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah PD Kebun Binatang Surabaya

Kebun Binatang Surabaya (KBS) berlokasi di Surabaya Selatan adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia, terletak di Jalan Setail No. 1 Surabaya. KBS memiliki berbagai jenis binatang tropis. Selain itu terdapat pula aquarium, karantina, toxidemi dan ruang nokturama (binatang malam). KBS merupakan kebun binatang yang terbesar di Asia Tenggara. Didalamnya terdapat lebih dari 300 spesies satwa yang berbeda dan terdiri lebih dari 4300-an binatang. Termasuk didalamnya satwa langka Indonesia maupun dunia yang terdiri dari Mamalia, Aves, Reptilia, Pisces.

KBS merupakan tempat wisata yang menarik karena faktor letaknya yang berada di tengah-tengah kota Surabaya, diantara kesibukan kota metropolis ternyata masih dapat kita temukan tempat berbagai macam satwa yang sebagian besar biasanya hidup di alam bebas, hal ini dapat menjadi semacam tolak ukur bagi manusia untuk tetap menjaga keseimbangan alam dalam melestarikan satwa dan juga bagi anak-anak kecil.

Mengunjungi KBS merupakan bagian pendidikan yang secara tidak langsung berguna untuk mengenal berbagai macam satwa yang ada supaya tertanam sejak dini perasaan mencintai seluruh alam dan isinya. Selain itu, KBS merupakan taman satwa yang artinya tempat atau wadah dengan fungsi utama konservasi ex-situ yang melakukan usaha perawatan dan penangkaran berbagai jenis satwa dalam rangka membentuk dan mengembangkan habitat baru sebagai


(9)

sarana perlindungan dan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pengembangan IPTEK serta untuk sarana rekreasi alam yang sehat.

Sasaran akhir taman satwa ini adalah : memperluas pemahaman dan apresiasi masyarakat tentang fungsi taman satwa, meningkatkan upaya kesejahteraan satwa, menciptakan kaitan antara konservasi ex-situ dengan in-situ, membentuk jaringan global antar taman satwa. Program pendidikan dan penelitian di Kebun Binatang Surabaya melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan wahana keilmuan bagi masyarakat dan merupakan laboratorium hidup untuk lebih mencintai dan menghargai flora dan fauna sebagai kekayaan alam milik kita bersama.

Selama ini pada hari minggu atau hari-hari libur lainnya, KBS selalu dipenuhi pengunjung yang datang dari berbagai daerah, kota, bahkan turis mancanegara. Kalau dilihat sepintas perkembangan Kebun Binatang Surabaya sangat baik dan pantas untuk dibanggakan sebagai obyek wisata di Jawa Timur dan di Surabaya pada khususnya.

Kebun Binatang Surabaya (KBS) pertama kali didirikan berdasar SK Gubernur Jenderal Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40, dengan nama Soerabaiasche Planten-en Dierentuin (Kebun Botani dan Binatang Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K. Kommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang. Dari segi finansial H.F.K Kommer mendapat bantuan dari beberapa orang yang mempunyai modal cukup.

Susunan pengurus pertama Kebun Binatang Surabaya :

- Ketua: J.P Mooyman


(10)

6

- Bendahara: P Egos, dibantu 6 orang anggotanya yaitu:

1.F.C. Frumau

2.A. Lenshoek

3.H.C. Liem

4.J. Th. Lohmann

5.Edw. H. Soesman

6.M.C. Valk

Lokasi KBS yang pertama di Kaliondo, pada tahun 1916, kemudian pada tanggal 28 September 1917 pindah di jalan Groedo. Dan pada tahun 1920 pindah ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru atas jasa Oost-Java Stoomtram Maatschapij atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas 30.500 m2.

Untuk pertama kali pada bulan April 1918, KBS dibuka namun dengan membayar tanda masuk (karcis). Kemudian akibat biaya operasional yang tinggi, maka pada tanggal 21 Juli 1922 kebun botani/KBS mengalami krisis dan akan dibubarkan, tetapi beberapa dari anggotanya tidak setuju. Pada tahun ini pula, dalam rapat pengurus diputuskan untuk membubarkan KBS, tetapi dicegah oleh pihak Kotamadya Surabaya pada waktu itu.

Pada tanggal 11 Mei 1923, rapat anggota di Simpang Restaurant memutuskan untuk mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru, dan ditunjuk W.A. Hompes untuk menggantikan J.P. Mooyman, salah seorang pendiri KBS dan mengurus segala aktivitas kebun sebagai pimpinan. Bantuan yang besar untuk kelangsungan hidup pada waktu tahun 1927 adalah dari Walikota Dijkerman dan anggota dewan A. van Gennep dapat membujuk DPR Kota


(11)

Surabaya untuk meraih perhatian terhadap KBS, dengan SK DPR tanggal 3 Juli 1927 dibelilah tanah yang seluas 32.000 m3 sumbangan dari Maskapai Kereta Api (OJS). Tahun 1939 sampai sekarang luas KBS meningkat menjadi 15 hektare dan pada tahun 1940 selesailah pembuatan taman yang luasnya 85.000 m2.

Dalam perkembangannya KBS telah berubah fungsinya dari tahun ke tahun. Kebun Binatang Surabaya yang dahulu hanya sekedar untuk tempat penampungan satwa eksotis koleksi pribadi telah dikembangkan fungsinya menjadi sarana perlindungan dan pelestarian, pendidikan, penelitian, dan rekreasi. Binatang-binatang yang menjadi koleksi KBS dari tahun ke tahun jumlah dan jenisnya terus bertambah, baik berasal dari luar negeri maupun yang berasal dari dalam negeri.

2.2 VisiPD Kebun Binatang Surabaya

1. Memperluas pemahaman dan apresiasi masyarakat tentang fungsi

taman satwa.

2. Meningkatkan upaya kesejahteraan satwa.

3. Menciptakan kaitan antara konservasi ex-situ dengan in-situ.

4. Membentuk jaringan global antar taman satwa.

2.3 Misi PD Kebun Binatang Surabaya

Melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian bagi masyarakat melalui wahana yang ada di dalam KBS.

2.4 Keunggulan PD Kebun Binatang Surabaya


(12)

8

1. Letaknya yang strategis, mudah dijangkau

2. Koleksi satwa KBS yang pernah terlengkap se-Asia Tenggara

3. Selain satwa yang diperagakan didalam sangkar juga ada satwa yang dibiarkan bebas menghuni di kawasan flora KBS

2.5 Struktur Organisasi

PD. Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya memiliki struktur organisasi seperti Gambar 2.1 :

PD. KBS

Direktur Utama

Kesekretariatan

Direktur Operasional

Direktur keu. & SDM

Dept. Konservasi Dept. Keu. & Akuntansi

Dept. Kesehatan Perpus & Litbang Dept. SDM

(Sumber : PD. Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya)

Gambar 2.1 Struktur organisasi PD. Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya Dept. Konservasi adalah lembaga yang bergerak di bidang tumbuh-tumbuhan dan atau satwa liar di luar habitatnya (ex-situ) yang berfungsi untuk pengembangbiakan dan atau penyelamatan tumbuhan dan atau satwa dengan tetap menjaga kemurnian jenis guna menjamin kelestarian keberadaan dan pemanfatannya. Selain itu Dept. konservasi juga memiliki tugas penting untuk mengarsipkan data satwa seperti dijelaskan pada gambar 2.2 :


(13)

Data Satwa

Kematian

Penitipan Kelahiran

Kehilangan

Pertukaran Masuk Pertukaran Keluar

Gambar 2.2 Proses pengarsipan yang ada pada Dept. Konservasi

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengarsipan meliputi kelahiran satwa, penitipan satwa, kematian satwa, kehilangan satwa, dan pertukaran satwa keluar masuk.


(14)

10 BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Sistem

Menurut Hartono (1999 : 23 ) pada bukunya yang berjudul Analisis

dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem mempunyai peran yang sangat besar dalam menentukan berjalan tidaknya suatu lembaga atau perusahaan. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan akan selalu berdasarkan pada suatu sistem dalam menjalankan aktifitas sehari-harinya.

Suatu sistem dapat dirumuskan sebagai suatu totalitas himpunan

yang terdiri dari bagian-bagian yang mana antara satu dengan yang lainnya saling berinteraksi dan bersama-sama beroperasi guna mencapai suatu tujuan tertentu didalam suatu lingkungan. Bagian-bagian atau subsistem tersebut merupakan suatu kompeleksitas, tapi dalam kebersamaan mencapai suatu tujuan berlangsung secara harmonis dalam keteraturan yang pasti.

3.2. Data

Data adalah kumpulan dari angka - angka maupun karakter - karakter yang tidak memiliki arti namun merupakan keterangan yang benar dan nyata. Data dapat diolah sehingga menghasilkan informasi.


(15)

Data adalah bentuk material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna hingga perlu diolah untuk menghasilkan suatu yang lebih bermakna. (Mulyanto, 2009:15)

3.3Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. (Jogiyanto, 2005:8).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. (Jogiyanto, 1998:8).

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih

berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan msa kini maupun yang akan datang. (Ladjamudin, 2005:8).

3.4Arsip

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 43 Tahun 2009 mengenai Kearsipan, beberapa pengertian mengenai arsip dan kearsipan telah terangkum di dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1.15 Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan.


(16)

12

Menurut berbagai sumber Arsip memiliki beberapa pengertian, diantaranya:

1. Arsip dapat diartikan sebagai segala jenis kertas naskah, buku,

foto, film, microfilm, rekaman suara, gambar peta, bagan, atau dokumen-dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya, aslinya, atau salinannya, serta dengan segala cara penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima suatu badan sebagai bukti atas tujuan organisasi fungsi kerjaan-pekerjaan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, keputusan-keputusan, prosedur-prosedur atau keputusan-keputusan suatu organisasi atau karena pentingnya informasi yang terkandung didalamnya. (Suparjati, 2000) 2. Arsip ialah setiap catatan (record/warkat) yang tertulis, tercetak, atau ketkan dalam bentuk huruf, angka, atau gambar yang mempunyai arti dan tujuan tertentu sebagai bahan komunikasi dan informasi yang terekam pada kertas (kartu, formulir), kertas film (slide, film-strip, mikro-film), media computer (pita tape, rekaman, piringan, disket), kertas fotocopy dll. (Amsyah, 1998)

3. Arsip didefinisikan oleh Deserno dan Kynaston ialah sebagai

dokumen dalam semua media yang memiliki historis atau hukum sehingga disimpan secara permanen. (Sukoco, 2007)

4. Arsip ialah simpanan atau kumpulan surat-surat penting.


(17)

3.5Kematian

Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Setelah kematian, tubuh makhluk hidup mengalami pembusukan.

Penyebab-penyebab kematian:

1. Seiring penuaan usia makhluk hidup, tubuh mereka akan

perlahan-lahan mulai berhenti bekerja.

2. Jika tubuh tidak mampu melawan penyakit, atau tidak diobati.

3. Kecelakaan seperti tenggelam, tertabrak, terjatuh dari ketinggian, dll.

4. Lingkungan dengan suhu yang sangat dingin atau yang terlalu

panas.

5. Pendarahan yang diakibatkan luka yang parah.

6. Kekurangan makanan, air, udara, dan perlindungan.

7. Diserang dan dimakan (pembunuhan).

8. Infeksi dari gigitan hewan berbisa maupun hewan yang terinfeksi virus berbahaya.

9. Kematian pada saat tidak terbangun dari tidur.

10.Kematian sebelum lahir, karena perawatan janin yang tidak benar.

11.Melakukan perbuatan buruk sehingga mendapat hukuman atau

vonis yang dijatuhkan oleh pengadilan atau tanpa pengadilan (Hukuman Mati)


(18)

14

3.6Kehilangan

Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Potter & Perry, 2005).

Kehilangan Objek Eksternal ini mencakup segala kepemilikan yang telah menjadi usang, berpindah tempat, dicuri, atau rusak karena bencana alam. Kedalaman berduka yang dirasakan seseorang terhadap benda yang hilang bergantung pada nilai yang dimiliki orang tersebut terhadap benda yang dimilikinya, dan kegunaan dari benda tersebut. Contoh : kehilangan sepeda motor, kehilangan uang, kehilangan rumah.

3.7Dokumen

Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu Docere, yang artinya mengajar. Terdapat banyak pengertian dokumen antara lain:

1. Dokumen ialah suatu benda yang dijadikan suatu tanda bukti,

dokumen berfungsi sebagai petunjuk atau keterangan. (Widiantor, 2006)

2. Dokumen (pustaka) ialah tiap-tiap benda yang berwujud tulisan,

tercetak, difotocopykan, atau yang direkamkan dan yang dapat memberikan keterangan tentang pengetahuan dalam arti yang luas sebagai hasil kegiatan manusia. (Wursanto, 1996)

3. Dokumen adalah informasi yang dikumpulkan dan bisa diakses serta


(19)

3.8Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah sekelompok elemen yang terintegrasi

dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan (McLeod, 2001:11), Informasi sendiri merupakan data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti (McLeod, 2001:15).

Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Definisi lain dari sistem informasi adalah sekumpulan hardware,

software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengola data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.

3.9Aplikasi

Aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu

perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel (Dhanta (2009:32)). Aplikasi adalah penerapan, penggunaan atau penambahan Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30).


(20)

16

3.10 Analisis Sistem

Menurut (Jogiyanto, 2006) analisis sistem dapat didefinisikan

sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan dan pengembangannya. Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem.

3.11 DesainSistem

Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem

telah mendapatkan gambaran yang jelas apa yang harus dikerjakan. (Jogiyanto, 2006) Kemudian memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

2. Pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional.

3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

4. Menggambarkan bagaiman suatu sistem dibentuk.

5. Berupa gambaran, perencnaan dan pembuatn sketsa atau pengaturan

dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

6. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak


(21)

3.12 Teori Yang Terkait Dengan Penyelesaian Masalah

3.12.1 Microsoft Visual Basic. Net

Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak diatas sistem .NET Fremawork, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para pembuat program dapat membangun aplikasi Windows Forms. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau visual j#) atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft visual Studion .NET (Yuwanto, 2005).

Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigm bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsot Visual Basic versi sebelumnya yang dimplementasikan diatas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontrovensi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.

3.12.2 Database Mangement System

Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data. (Marlinda, 2004:6).


(22)

18

3.12.3 SQL Server 2008

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional (Yuswanto, 2007).

Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar. Penulis menggunakan SQL Server 2010 untuk merancang database yang digunakan pada sistem.

3.12.4 Crystal Report

Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage). Mencatat dengan Crystal Report hasilnya lebih baik dan mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan.(Pramono,2003:16).

3.12.5 Document Flow

Documennt Flow adalah bagan yang menunjukkan alur dalama

program ataupun prosedur sistem secara fisik. Bagian alur digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. . (Jogiyanto, 2005

: 701) Bagan alur sistem digambar dengan menggunakan simbol – simbol


(23)

Tabel 3.1 Simbol Data Flow Diagram

No. Simbol Nama Simbol Flowchart Fungsi

1. Dokumen

Untuk menujukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

2. Proses Komputerisasi

Menunjukkan kegiatan dari operasi program komputer.

3. Database

Untuk menyimpan data.

4. Penghubung

Menunjukkan hubungan di halaman yang sama.

5. Penghubung Halaman Lain

Menunjukkan hubungan di halaman lain.

6. Terminator

Menandakan awal/akhir dari suatu sistem.

7. Decision

Menggambarkan logika keputusan dengan nilai


(24)

20

No. Simbol Nama Simbol Flowchart Fungsi

true atau false.

8. Kegiatan Manual

Untuk menunjukkan pekerjaan yang

dilakukan secara manual.

9. Simpanan Offline

Untuk menujukkan file non-komputer yang diarsip urut angka.

3.12.6 Data Flow Diagram ( DFD )

Menurut (Kendall 2003: 241), Data Flow Diagram menggambarkan

pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut (Kendall 2003: 265), dalam memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:


(25)

Flow_1 Flow_1

1. External entity

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.

Gambar 3.1 Simbol External Entity

2. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses.

Gambar 3.2 Simbol Data Flow

3. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.


(26)

22

Gambar 3.3 Simbol Process 4. Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data.

1 Stor_2

Gambar 3.4 Simbol Data Store

3.12.7 Entity Relational Diagram ( ERD )

Entity relationship diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri entity tersebut. Attribute yaitu uraian dari entitas dimana mereka dihubungkan atau dapat dikatakan sebagai identifier atau descriptors dari entitas.

Entitas digolongkan menjadi independent atau dependent entity. Independent entity adalah apa yang tidak bersandar pada yang lain sebagai identifikasi. Suatu dependent entity adalah apa yang bersandar pada yang lain sebagai identifikasi. Selain digolongkan menjadi independent atau dependent entity.

Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat


(27)

menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perandang database. Untuk itu, entity relationship diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

1. Conceptual Data model

Conceptual Data model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.

2. Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.


(28)

66

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, D. Z. (1998). Manajemen Kearsipan (Vol. I). jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Poerwadarminta, W. (2003). kamus umum bahasa indonesia. jakarta: Balai Pustaka.

Sukoco, B. M. (2007). manajemen Administrasi Perkantoran Modern. surabaya: Erlangga.

Suparjati, D. (2000). tata usaha dan kearsipan (Vol. I). Yogyakarta: Kanisius.

Widiantor, e. S. (2006). wahana ilmu pengetahuan sosial 2 sd (Vol. II).Jakarta: Yudhistira.

Wursanto, D. I. (1996). Himpunan Peraturan-peraturan tentang kearsipan (Vol. I). Yogyakarta: Kanisius.

Anisyah, Nur Suci.2000. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Hartono , Jogiyanto. 1999. Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto, Hartono. 2006. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto. 1998. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan. Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto. 2005. Analisa & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis Dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta : Prenhallindo. Ladjamudin, Al bahra. 2005.Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya. Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi Ofset.


(29)

Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar . Pramono, Djoko. 2003. Mudah Menguasai Visual Basic 6.0. Jakarta : Elex.

Yuswanto, Subari. 2005. Pemrograman Dasar Visual Basic.Net. Surabaya : Prestasi Pustaka Publisher.

Yuswanto, Subari. 2007. Pemrograman Database Visual Basic.Net. Surabaya : Prestasi Pustaka Publisher.

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.

Ritonga, Rahman. 1997. Statistika untuk Penelitian Psikologi dan Penelitian. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.


(1)

No. Simbol Nama Simbol Flowchart Fungsi

true atau false.

8. Kegiatan Manual

Untuk menunjukkan pekerjaan yang

dilakukan secara manual.

9. Simpanan Offline

Untuk menujukkan file non-komputer yang diarsip urut angka.

3.12.6 Data Flow Diagram ( DFD )

Menurut (Kendall 2003: 241), Data Flow Diagram menggambarkan

pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut (Kendall 2003: 265), dalam memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:


(2)

21

Flow_1 Flow_1 1. External entity

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.

Gambar 3.1 Simbol External Entity

2. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah.

Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses.

Gambar 3.2 Simbol Data Flow

3. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.


(3)

Gambar 3.3 Simbol Process

4. Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses

penyimpanan data.

1 Stor_2

Gambar 3.4 Simbol Data Store

3.12.7 Entity Relational Diagram ( ERD )

Entity relationship diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem

dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya.

Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu

organisasi, dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri entity tersebut. Attribute yaitu uraian dari entitas dimana mereka dihubungkan atau dapat dikatakan sebagai identifier atau descriptors dari entitas.

Entitas digolongkan menjadi independent atau dependent entity.

Independent entity adalah apa yang tidak bersandar pada yang lain sebagai

identifikasi. Suatu dependent entity adalah apa yang bersandar pada yang lain sebagai identifikasi. Selain digolongkan menjadi independent atau

dependent entity.

Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat


(4)

23

menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perandang database. Untuk itu, entity relationship diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

1. Conceptual Data model

Conceptual Data model (CDM) adalah jenis model data yang

menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.

2. Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang


(5)

66

Amsyah, D. Z. (1998). Manajemen Kearsipan (Vol. I). jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Poerwadarminta, W. (2003). kamus umum bahasa indonesia. jakarta: Balai Pustaka.

Sukoco, B. M. (2007). manajemen Administrasi Perkantoran Modern. surabaya: Erlangga.

Suparjati, D. (2000). tata usaha dan kearsipan (Vol. I). Yogyakarta: Kanisius.

Widiantor, e. S. (2006). wahana ilmu pengetahuan sosial 2 sd (Vol. II).Jakarta: Yudhistira.

Wursanto, D. I. (1996). Himpunan Peraturan-peraturan tentang kearsipan (Vol. I). Yogyakarta: Kanisius.

Anisyah, Nur Suci.2000. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Hartono , Jogiyanto. 1999. Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto, Hartono. 2006. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto. 1998. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan. Terstruktur Teori dan

Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto. 2005. Analisa & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis Dan Perancangan Sistem Jilid 1. Jakarta : Prenhallindo. Ladjamudin, Al bahra. 2005.Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya. Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi Ofset.


(6)

67

Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar . Pramono, Djoko. 2003. Mudah Menguasai Visual Basic 6.0. Jakarta : Elex.

Yuswanto, Subari. 2005. Pemrograman Dasar Visual Basic.Net. Surabaya : Prestasi Pustaka Publisher.

Yuswanto, Subari. 2007. Pemrograman Database Visual Basic.Net. Surabaya : Prestasi Pustaka Publisher.

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.

Ritonga, Rahman. 1997. Statistika untuk Penelitian Psikologi dan Penelitian. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.


Dokumen yang terkait

Analisis Kepuasan Pengunjung Atas Kesejahteraan Satwa Di Kebun Binatang (Studi Kasus: Taman Margasatwa Dan Budaya Kinantan Bukittinggi, Sumatera Barat)

2 60 74

LKP : Aplikasi Recording Satwa Sub Pertukaran Pada Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya.

1 6 58

LKP : Perancangan Desain Company Profil Sebagai Media Promosi Lembaga Konservasi Pada Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya.

10 70 82

Stigmatisasi Citra Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya di Media Massa Cetak Analisis Wacana Stigmatisasi Citra Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya.

0 1 2

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS KEMATIAN SATWA DI KEBUN BINATANG SURABAYA PADA SITUS DETIK.COM DAN VIVANEWS.COM (Studi Analisis Framing berita kasus kematian satwa di Kebun Binatang Surabaya Pada Media online Detik Dot Com dan Vivanews Dot Com edisi Tanggal 27

0 2 107

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KEMATIAN SATWA KEBUN BINATANG SURABAYA (Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kematian Satwa Kebun Binatang Surabaya di Surat Kabar Jawa Pos Edisi 13 Agustus 2010 – 17 Agustus 2010).

0 0 98

pengumuman ketua bawas kbs

0 0 1

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KEMATIAN SATWA KEBUN BINATANG SURABAYA (Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kematian Satwa Kebun Binatang Surabaya di Surat Kabar Jawa Pos Edisi 13 Agustus 2010 – 17 Agustus 2010)

0 0 19

PEMBINGKAIAN BERITA KASUS KEMATIAN SATWA DI KEBUN BINATANG SURABAYA PADA SITUS DETIK.COM DAN VIVANEWS.COM (Studi Analisis Framing berita kasus kematian satwa di Kebun Binatang Surabaya Pada Media online Detik Dot Com dan Vivanews Dot Com edisi Tanggal 27

0 0 25

Iklim komunikasi organisasi perusahaan daerah taman satwa Kebun Binatang Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 20