PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi pada BUMN Tahun 2012 - 2014)

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

(Studi pada BUMN Tahun 2012 - 2014)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, LEVERAGE, AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO FINANCIAL

PERFORMANCE

(Study on State-Owned Enterprises Year 2012 – 2014)

Oleh

JIMMY PRIYO PAMUNGKAS 20130420187

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(2)

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

(Studi pada BUMN Tahun 2012 - 2014)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, LEVERAGE, AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TO FINANCIAL

PERFORMANCE

(Study on State-Owned Enterprises Year 2012 – 2014) SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

JIMMY PRIYO PAMUNGKAS 201304200187

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Jimmy Priyo Pamungkas Nomor Mahasiswa : 220130420187

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN TANGGUNG JAWAS SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi pada BUMN Tahun 2012 – 2014)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, Januari 2017


(4)

MOTTO

“Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keiklasan,

istiqomah dalam menhadapi cobaan, jadilah seperti karang dilautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanya sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di mana kita berda kepada Dia-lah tempat meminta dan

memohon. ” (Unknown)

“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen

bersama untuk menyelesaikannya, berangkat dengan penuh keyakinan,

berjalan dengan penuh keiklasan, istiqomah dalam menghadapi cobaan“

(Unknown)

“Kesuksesan dapat diraih degan segala upaya usaha disertai dengan doa,

karena sesungguhnya tidak ada nasib seseorang yang akan berubah tanpa

kita tak merubahnya” (Unknown)

“"Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh." (Confusius).

“Bermimpilah setinggi langit jika engkau terjatuh maka engkau akan

terjatuh di antara bintang-bintang. “ (Ir Soekarno)

“Mereka berkata bahwa setiap orang membutuhkan tiga hal yang akan membuat mereka berbahagia di dunia ini, yaitu; seseorang untuk dicintai, sesuatu untuk dilakukan, dan sesuatu untuk diharapkan." (Tom Bodett)


(5)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah Ya Robby . . .

Dengan penuh rasa syukur dan suka cita, saya persembahakan penulisan sederhana ini untuk orang orang yang tak ada hentinya mendoakan dan mendukung saya dalam penulisan ini.

❖ Sujud syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, Tuhan yang

Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang ini dapat saya selesaikan.

❖ Shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan nabi

Muhammad SAW yang selalu memberikan suri tauladan yang baik kepada para kaumNya.

❖ Kepada bapak Sugiyono dan ibu Widia wati selaku kedua orang tua

saya, yang selalu mendoakan, memotivasi dan mensuport saya ketika tahap pengerjaan skripsi ini, yang sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan maksimal, terimakasih juga sudah memaklumi saya selama dirumah, ketika saya sedang capek mengerjakan skripsi tidak disuruh-suruh kerja membersihkan rumah, tidak membangunkan saya tidur siang ketika saya lembur malam mengerjakan skripsi, terimakasih pak, buk telah memaklumi keadaan saya ini, saya sayang bapak, ibuk...

❖ Untuk alm. Danny Hidayat, selaku abang saya, bang.. ini adek sudah

selesai kuliahnya, yang dulunya adek selalu buat abang susah, kalau ada tugas sekolah selalu minta kerjain abang, kalau ada masalah selalu ngeluh ke abang, ne adeknya abang akhirnya bisa selesai kuliah untuk nerusi cita-cita abang bahagiakan keluarga, adek selalu ngerasa deket sama abang, walau abang udah bahagia di alam sana, abang selalu jadi hero untuk adek kok, tetep doakan


(6)

adek ya bang biar lekas dari kampus UMY ini, adek langsung dapet kerja, dan bisa bahagiakan keluarga kita.

❖ Untuk Alfie Nurhidayatullah, selaku adik kecilku yang memotivasi

saya agar tidak malas-malasan kuliah, yang selalu ngehibur sewaktu jenuh, trimakasih ya dik, jadi anak yang sholeh ya.. sekolah yang rajin biar bisa jadi orang yang berguna dan bisa bahagiakan keluarga.

❖ Untuk kakek Syamsul, nenek Alm. Maidar wati, yang sudah

ngerawat saya dari kecil, ini keberhasilan untuk kakek nenek juga, yang selalu ngerawat saya melebihi apapun, saya sayang kalian.

❖ Untuk keluarga besar saya, Tante, Om, paman, bibik, dan seluruh

keponakan saya, terimakasih telah mendoakan saya, yang sampai saat ini saya belum bisa membahagiakan kalian semua, ini sebagian kecil yang bisa saya persembahkan untuk kalian, mohon doanya untuk kedepan saya bisa langsung mendapatkan pekerjaan.

❖ Ibu Dra. Arum Indrasari, M.Buss.,Akt terima kasih atas

bimbingan, nasehat, kesabaran, ilmu yang Ibu berikan kepada saya hingga saat ini saya dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa ada halangan yang berarti. Terimakasih atas pengetahuan yang telah Ibu berikan yang sangat bermanfaat bagi saya. Terimakasih sudah menjadi ibu kedua saya yang selalu membimbing saya

❖ Terimakasih Kiki Mahgita Sari yang sudah banyak membantu

dalam proses pengerjaan dari proposal hingga skripsi, memberikan dorongan hingga memotivasi untuk giat mengerjakan skripsi ini.

❖ Terimakasih pula untuk dosen-dosen akuntansi UMY, selama

pembuatan skripsi saya banyak membantu, mau menerima konsultasi kilat, mau memberikan motivasi-motivasi, serta ilmu-ilmu yang bermanfaat.

❖ Terimakasih untuk sahabat se geng, Imam baskoro, Iqbal,

Chandra, Andi nur cahaya, olan, boneh sudah mau berjuang bersama selama perkuliahan.


(7)

❖ Terimakasih Putri dwi aprilia S.E, temen se DPS yang ngebantu saya dalam pengerjaan proposal, meski sudah Wisuda duluan, smoga kamu tidak lupa temen mu ini ya

❖ Terimakasih pula untuk seluruh keluarga besar klub motor

R15Timewa Yogyakarta, yang banyak mensuport saya, menjadi keluarga dalam satu hobi yang sama dengan kalian semua, menjadikan kebahagiaan tersendiri untuk saya

❖ Terimakasih juga untuk mpus saya dirumah, yang menghibur saya

ketika penat mengerjakan Skripsi.

❖ Terimakasih pula kelompok 12 kkn Ceria, yang jarang kumpul tapi

tetap rame di grub line, banyak suport dari kalian, canda tawa kalian slama ini banyak menghilangkan penat selama proses pembuatan skripsi

❖ Terimakasih untuk guru bimbingan BTA saya, Bu hana, berkat

beliau saya bisa mendapatkan sertifikat BTA, hingga bisa mendaftarkan diri mengikuti ujian pendadaran.

❖ Terimakasih untuk boboy selaku motor r15 ku, yang kemana-mana

ga pernah ngeluh (mogok/macet dijalan) terimakasih sudah mau

jadi bagian dari hobiku ☺

❖ Terimakasih sahabat-sahabat di aceh, yang sampai saat ini kalian

ga pernah ilang, meski jarak kita skarang sangat jauh, terimakasih doa kalian yang sampai saat ini masih kalian panjatkan untuk saya.


(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... ix

INTISARI ... xi

ABSTRAK ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah Penelitian ... 8

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 10

E. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Landasan Teori ... 11

1. Stakeholder Theory (Teori Stakeholder) ... 11

2. Resources Based Theory (RBT) ... 12

3. Teori Agensi (Agency Theory)... 13

4. Intellectual Capital ... 14

5. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) ... 16

6. Return on Assets (ROA) ... 18

7. Market to Book Value (M/B) ... 18

8. Struktur Kepemilikan Institusional ... 19

B. Penelitian Ter dahulu dan Penurunan Hipotesis ... 20

C. Model Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26


(9)

B. Jenis dan Sumber Data ... 26

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 27

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 31

G. Pengujian Hipotesis ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 37

B. Uji Kualitas Instrumen ... 38

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 45

D. Pembahasan (Interpretasi) ... 51

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Manfaat ... 56

C. Saran ... 56

D. Keterbatasan Penelitian ... 57 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

A. TABEL 4.1 PROSEDUR PEMILIHAN SAMPEL ... 37

B. TABEL 4.2 HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF ... 38

C. TABEL 4.3 HASIL UJI NORMALITAS (KIN) ... 40

D. TABEL 4.4 HASIL UJI NORMALITAS (NP) ... 40

E. TABEL 4.5 HASIL UJI AUTOKORELASI (KIN) ... 41

F. TABEL 4.6 HASIL UJI AUTOKORELASI (NP) ... 42

G. TABEL 4.7 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS (KIN) ... 43

H. TABEL 4.8 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS (NP) ... 43

I. TABEL 4.9 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS (KIN) ... 44

J. TABEL 4.10 HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS (NP) ... 45

K. TABEL 4.11 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (KIN) ... 46

L. TABEL 4.12 HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI (NP) ... 46

M. TABEL 4.13 HASIL UJI NILAI F (KIN) ... 47

N. TABEL 4.14 HASIL UJI NILAI F (NP) ... 47

O. TABEL 4.15 HASIL UJI NILAI t SEBELUM MODERASI (KIN) .. 48

P. TABEL 4.16 HASIL UJI NILAI t SEBELUM MODERASI (NP) .... 48

Q. TABEL 4.17 HASIL UJI NILAI t SETELAH MODERASI (KIN) ... 49

R. TABEL 4.18 HASIL UJI NILAI t SETELAH MODERASI (NP) ... 50


(11)

DAFTAR GAMBAR


(12)

(13)

(14)

INTISARI

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menganalis Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap Kinerja keuangan pada BUMN tahun 2012 – 2014. Objek dalam penelitian ini adalah BUMN yang terdaftar di BEI, dan menggunakan kurs rupiah. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 39 BUMN yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.

Berdasarkan diperoleh hasil menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, leverage tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, dan tanggung jawab sosial perusahan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Kata kunci: profitabilitas, leverage, tanggung jawab sosial perusahaan, kinerja keuangan

ABSTRACT

This research aimed to examine the influence of profitability, leverage and corporate social responsibility to financial performance on BUMN year 2012 – 2014. The object in this


(15)

research were BUMN listed in Indonesia Stock Exchange the period 2012 to 2014. Sample in this study were taken by using purposive sampling technique so that obtained a sample of 39 BUMN. Data analysis used in this research was multiple regression.

The results showed that profitability had negative effect on financial performance. The results showed that leverage had negative effect on financial performance. In other side, these results proved that there was negative effect of corporate social responsibility on financial perfomance.


(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Laporan keuangan kadang menjadi permasalahan utama dalam beberapa perusahaan yang menjadikannya perhatian khusus dan perlu untuk ditangani secara serius, hal tersebut dikarenakan baik buruknya sebuah laporan keuangan merupakan gambaran akan kinerja keuanngan perusahaan tersebut (Samitra, 2014). Profitabilitas adalah salah satu kesanggupan yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk mendapatkan laba perusahaan atau suatu keuntungan dalam konteks hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal yang dimiliki sendiri (Sartono, 2010). Profitabilitas itu sendiri sangatlah berartiuntuk perusahaan. Contohnya saja dapat dilihat pada direktur, profitabilitas ini digunakan untuk tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu perusahaan yang dipimpin, sedangkan untuk karyawan perusahaan itu sendiri dapat diukur dari meningkatnya gaji karyawan, bilamana tinggi profitabilitas yang di dapat oleh perusahaan, namun apabila profitabilitasnya rendah, rendah pula gaji karyawan yang diperolehnya (Bramasto, 2007).

Beberapa alat ukur yang mungkin dipergunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas ini diantaranya seperti, Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE). Perlu untuk diketahui bila mana profitabilitas itu tinggi akan mendukungnya kegiatan operasional secara maksimal. Dapat diukur pula akan tinggi rendahnya suatu profitabilitas dipengaruhi dengan banyaknya faktor, contohnya saja seperti modal kerja. Dijelaskan pula oleh (Bramasto, 2007) jika


(17)

melakukan aktiva operasional tiap perusahaan membutuhkan potensi sumber daya, salah satunya seperti modal, baik seperti modal kerja layaknya kas, piutang, persediaan dan modal tetap layaknya aktiva tetap. Suatu Kinerja perusahaan dapat dicerminkan pada profitabilitas yang di ukur pada ROA (Return Of Asset). Dengan dilihat melaui ROA dapat menjelaskan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk dapat menghasilkan suatu keuntungan bagi perusahaanyang secara efesien.

Leverage adalah suatu rasio yang dapat menunjukan besarnya suatu utang perusahaan yang ada. Biasanya Perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan utang yang ditujukan pada pihak ke tiga untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaannya. Perusahaan-perusahaan yang berkembang biasanya cenderung untuk memanfaatkan sumber pendanaan yang di dapat dari modal perusahaannya sendiri. Hal tersebut diyakini jugapada suatu perusahaan yang berkembang menggunakan system pembiayaan yang diperoleh dari utang, mengakibatkan seorang manajer tidak melakukan kewajiban pekerjaannya dalam pengoptimalan investasi, hal tersebut dikarnakan para kreditur dapat memperoleh klaim pertamanya dari sumber aliran kas yang di dapat dari proyek investasi-investasinnya (Myers 1977).

Pada belakangan ini tanggung jawab sosia dapat diartikan sebagai suatu media informasi yang dijadikan tolak ukur oleh investor. Informasi tanggung jawab sosial perusahan itu sendiri diartikannya sebagai kematangansuatu informasi keuangan atau non keuangan yang bersumber antara interaksi perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan ini diartikannya sebagai wujud


(18)

tanggung jawab perusahaan kepada stakeholder sebagai bentuk kegiatan perusahaan yang di jalani. Aktivitas perusahaan itu sendiri terbagi atas 3 faktor diantaranya kemanusiaan, isu ekonomi, serta lingkungan yang menjadi tolak ukurnya. Pada periode bisnis global saat ini, banyak perusahaan yang dituntut untuk dapat mengimbangi antara target kinerja ekonomi, kinerja sosial, dan kinerja lingkungan (Lako, 2010).

Penerapan yang dilakukan pada praktek bisnis di periode saat ini berfokus pada tingginya laba yang perlu diatur kembali. Dalam penerapan manajemen laba yang dilakukan secara optimal dan dalam jangka waktu yang singkat dapat memperlihatkan suatu hasil yang dapat dikatakan cukup baik, namun tidak untuk jangka waktu yang panjang, penerapan manajemen laba ini menghasilkan suatu hasil yang tidak baik, faktor penyebabnya adalah muncul masalah pada suatu perusahaan yang dikarnakan adanya resistensi ditunjukkan oleh masyarakat serta stakeholder lainnya (Lako, 2010). Dari 3 faktor yang dibahas pada bagian atas dapat memperlihatkan selain memaparkan akan kinerja keuangan suatu perusahaan juga memaparkan suatu tanggung jawab sosial. Kesimpulannya, lingkungan dan masyarakat adalah pilar utama dalam perlakuan yang khusus, yang ditujukan oleh perusahaan dalam pelaksana pelaporan akuntansi. Banyaknya bermunculan akan halangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam penerimaan tanggung jawab yang diberikan oleh masyarakat akan dampak aktfitas bisnis. Dengan kata lain, suatu tanggung jawab tidak hanya berfokus pada pemegang saham saja atau kreditur saja (Pradipta dan Anna, 2012).


(19)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengambil penelitian dengan judul Pengaruh Profitabilitas, Leverage serta Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris pada BUMN Periode 2013-2015. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yaitu Feb Tri Wijayanti, Sutaryo, Muhammad Agung Prabowo tahun 2011 yang berasal dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta yang berjudul Pengaruh Tanggung Jawab Sosial terhadap Kinerja Keuangan.

Pada penelitian terdahulu yaitu Feb Tri Wijayanti, et al pada tahun 2011 yang berkaitan dengan penelitian ini memiliki beberapa perbedaan diantaranya pada penelitian sebelumnya menggunakan periode satu tahun sedangkan penelitian ini periode penelitiannya adalah tiga tahun. Variabel pada penelitian terdahulu hanya menggunakan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan, sedangkan pada penelitian ini menambahkan variabel profitabilitas dan leverage, pada penelitian terdahulu menggunakan studi kasusnya manufaktur, sedangkan studi kasus ini menggunakan studi kasusnya pada BUMN.

B. Batasan Masalah Penelitian

Terdapat batasan penelitian yang ditujukan pada penelitian ini yaitu disini saya sebagai peneliti akan meneliti mengenai kinerja keuangan, namun dalam penelitian saya, saya hanya membahas mengenai pengaruh profitabilitas, Leverage serta tanggung jawab sosial perusahaan. Pada penelitian sebelumnya meneliti tentang perusahaan manufaktur hanya 1 periode saja, yaitu 2008


(20)

sedangkan pada penelitian saya, studi penelitiannya meneiti tentang BUMN pada periode 2013-2015.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah profitabillitas berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan? 2. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap kinerja keungan?

3. Apakah tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan?

D. Tujuan Penelitian

Untuk mencari bukti empiris mengenai:

1. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan 2. Leverage berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

3. Tanggung jawab social perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

E. Manfaat Penelitian

1. Untuk Perusahaan yaitu untuk mengukur profitabilitas, leverage, dan tanggung jawab sosial terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan.

2. Untuk Investor yaitu sebagai media tolak ukur pemberi suatu informasi tentang baik buruknya perusahaan yang di ukur melalui tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk pengembangan ilmu mengenai profitabilitas yang di ukur menggunakan ROA dan ROE, Leverage diukur melalui total hutang dibagi dengan total aset, serta tanggung jawab sosial yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Teori Pensinyalan (Signaling Theory)

Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan Inforrmasi itu sendiri merupakan suatu unsur yang sangat penting untuk investor dan pelaku bisnis yang dikarnakan suatu informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan ataupun gambaran baik untuk keadaan masa lalu sekalipun, atau keadaan masa yang akan datang untuk kelangsungannya hidup suatu perusahaan serta bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang sifatnya relevan, akurat, lengkap dan tepat waktu sangat dibutuhkan oleh investor di pasar modal yang digunakan sebagai alat analisis untuk dapat mengambil suatu keputusan investasi.

Jogiyanto (2000) mengatakan bahwa informasi-informasi yang dipublikasikan sebagai wadah pengumuman yang diharapkan dapat diterima oleh investor dalam pengambilan suatu keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut bersifat nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada saat pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Pada saat suatu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar telahmendapatkan informasi tersebut, maka untuk pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi-informasi yang didapat sebagai signal baik (good news) ataupun infromasi tersebut berisakan


(22)

tentang signal buruk (bad news). Apabila pengumuman informasi yang didapat tersebut sebagai signal baik untukinvestor, maka terjadilah perubahan yang ada dalam volume perdagangan saham.

Menurut Sharpe (1997) dan Ivana (2005), hasil dari pengumuman informasi akuntansi memberikan respon bahwa perusahaan yang terlibat tersebut mempunyai kesempatan yang baik di masa mendatang (good news) sehingga para investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam volume perdagangan saham.

Dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa antara hubungan informasi baik itu kondisi keungan, laporan keungan, ataupun social politik terhadap fluktuasi volume perdaganngan saham dapat dicerminkan terhadap efesiensi pasar.Diantaranya jenis dari informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang terkait dapat menjadi signal untuk pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor ialah laporan tahunan. Menurut Sharpe (1997) dan Ivana (2005) bahwa pengungkapan yang dapat memberikan suatu informasi tentang laporan tahunan berupa informasi akuntansi, baik itu berupa informasi yang masih ada kaitannya dengan laporan keuangan ataupun informasi non akuntansi yang tidak berkaitan dengan laporan keuangan.

Laporan tahunan di buat berdasarkan informasi yang sifatnya relevan serta pengungkapan informasi yang dianggap penting untuk di ketahui oleh pemakai laporan, baik itu dari pihak internal maupun pihak eksternal sekalipun. Sehingga perusahaan dapat melakukan diversifikasi portofolio


(23)

dan kombinasi investasi dengan preferensi skala risiko yang diinginkan. Menurut Sharpe (1997) dan Ivana (2005) hal yang harus dilakukan oleh perusahaan jika ingin sahamnya dibeli oleh investor, maka perusahaan tersebut harus melakukan pengunngkapan laporan keuangan yang sifatnya secara terbuka dan transparansi.

2. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, atau model sediri (Sartono, 2010). Untuk perusahaan itu sendiri profitabilitas merupakan masalah yang sangat penting. Bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas digunakan sebagai tolak ukur berhasil atau tidak perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi karyawan perusahaan semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan, maka ada peluang untuk meningkatkan gaji karyawan. Ada beberapa alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas, antara lain Return On Assets (ROA) dan return on equity (ROE).

Di dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan Return On Assets (ROA). ROA merupakan penilaian profitabilitas atas total aset dengan cara membandingkan laba setelah pajak dengan rata-rata total aktiva. ROA menunjukan efektivitas perusahaan dalam mengelola aktva baik modal sendiri maupun modal pinjaman. Profitabilitas yang tinggi dapat mendukung kegiatan operasional secara maksimal. Tinggi rendahnya profitabilitas sesungguhnya dipengaruhi banyak faktor, contohnya saja


(24)

seperti modal kerja. Dalam melakukan aktivitas operasional setiap perusahaan membutuhkan yang namanya potensi sumber daya, salah satunya adalah modal, baik modal kerja seperti kas, piutang, persediaan dan modal tetap seperti aktiva tetap. Modal merupakan masalah utama yang akan menunjang kegiatan operasional perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Semakin tinggi tingkat ROA maka akan memberikan efek terhadap volume penjualan saham. Tinggi rendahnya ROA akan memengaruhi tingkat investor dalam melakukan investasi sehinga akan memengaruhi volume penjualan saham perusahaan begitu pula sebaliknya (Bramasto, 2008).

3. Leverage

Penggambaran dari struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan dapat dilihat dari leverage. Leverage itu sendiri dihitung dari total hutang dibagi dengan total aset. Jika tingkat leverage pada perusahaan menunjukan angka yang cukup tinggi, maka perusahaan tersebut lebih bergantung pada utang dalam pembiayaan aset perusahaannya.

Utang yang dimiliki oleh perusahaan merupakan beban tetap, yaitu berupa beban bunga. Semakin besarnya akan utang yang dimiliki oleh perusahaan, maka beban bunga yang harus dibayarkan juga relatif semakin tinggi. Perusahaan yang cenderung memiliki utang yang tinggi akan mendapatkan insentif pajak yang berupa potongan atas bunga pinjaman, oleh sebab itu perusahaan yang memiliki beban pajak yang tinggi melakukan penghematan pajak dengan cara perusahaan tersebut


(25)

menambahkan utang perusahaan yang dimilikinya (Suyanto dan Suparmono, 2012).

Leverage adalah suatu rasio yang menunjukan seberapa besar bisnis tersebut yang bergantung dengan pembiayaan utang. Leverage pada perusahaan dapat dihitung pula dengan menggunakan rasio perbandingan total hutang terhadap modal sendiri atau sering disebut dengan Debt to

Equity Rasio (DER). Perusahaan dengan tingkat DER yang tinggi

menjelaskan bahwa perusahaan tersebut memiliki total hutang yang semakin besar dibandingkaan dengan total modal sendiri, sehinggga berdampak semakin besar pula akan beban perusahaan terhadap pihak luar (reditur). Untuk para Investor perusahaan perlu memperhatikan besar kecilnya akan tingkatan leverage perusahaan, hal tersebut karena dapat mempengaruhi gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan. Sehingga investor dapat mengukur akan tingkat resiko tak terbayarkan suatu utang. Oleh karena itu, perusahaan dengan tingkat leverage tinggi mempunyai kewajiban lebih untuk memenuhi kebutuhan informasi pasar (Marpaung, 2010).

Ludijanto et al (1981) mengungkapkan bahwa setiap perusahaan dengan memiliki rasio leverage yang tinggi memiliki sejumlah kewajiban untuk dapat melakukan pengungkapan informasi lebih luas daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah. Oleh karena itu perusahaan yang high leverage mampu untuk merespon laba yang rendah dibandingkan dengan perusahaan low leverage. Sejumlah informasi yang diungkapkan


(26)

oleh perusahaan dapat memenuhi akan kebutuhan pasar untuk keputusan dari investasi diluar informasi laba yang ada.

4. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Secara normatif, pada saat disahkannya undang-undang No.40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas (UUPT), maka dari itu CSR (Corporate Social Responsibility) yang pada awalnya bersifat suka rela (Vountary) telah berubah menjadi kewajiban (Mandatory) bagi setiap perusahaan yang bergerak dan atau berkaitan dengan sumber daya alam. Bahkan secara konstitusional, setiap perusahaan yang melakukan aktivitas yang berkaitan dengan sumber daya alam ttersebut diharapkan mampu untuk memberikan dampak positif terhadap masyarakat, terutama berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan, penurunan angka pengangguran, dan pengurangan akan angka kemiskinan. Kewajiban sosial itu sendiri merupakan keterlibatan perusahaan yang terkait dalam aksi sosial yang dikarenakan kewajibannya untuk memenuhi tanggung jawab dibidang ekonomi dan hukum. Organisasi melakukan apa yang memang menjadi sebuah kewajibannya dan tidak lebih. Hal ini menjadikan pandangan klasik dari Tanggung Jawab Sosial, yang dulunya tanggung jawab social perusahaan menyatakan bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah sebatas maksimalisasi keuntungan semata (P. Robbins dan Coulter, 2010).

Tanggung jawab sosial terhadap perusahaan umumnya merupakan inti dari etika bisnis, dimana suatu perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal kepada pemegang saham


(27)

(Shareholder), namun suatu perusahaan harus mampu untuk mempunyai kewajiban terhadap pihak lain yang berkepentingan (Stakeholder). Tanggung jawab sosial terhadap perusahaan (CSR) itu sendiri mengarahkan pada seluruh hubungan yang terjadi antara perusahaan dengan pelanggan (Costumers), karyawan (Employers), komunitas masyarakat, investor, pemerintah dan pemasok (Supplier), serta kompetitor dirinya, (Azheri, 2011). Teori tanggung jawab lebih menjelaskan pada arti tanggung jawab itu sendiri, yang berasal dari ketentuan peraturan undang-undang yang telah dirancang, sehingga teori tanggung jawab dapat disimpulkan dalam arti liability. Sedangkan untuk teori tanggung jawab sosial (Social Responsibility Theory) berasal dari kebebasan positif yang menekankan pada rasa tanggung jawab dalam arti ruang lingkup responsibility yaitu pada keadaan yang dapat di pertanggung jawabkan.

Azheri berpendapat bahwa Corporate Social Responsibility ditinjau dari aspek sosial yaitu seperti pendidikan, pelatihan, kesehatan, perumahan, penguatan, kelembagaan, secara internal termasuk kesejahteraan karyawan, kesejahteraan sosial, olah raga, pemuda, wanita, agama, kebudayaan dan sebagainya, dari aspek ekonomi seperti (Kewirausahaan, kelompok usaha bersama/unit mikro kecil dan menengah (KUB/UMKM), agrobisnis, pembukaan lapangan kerja, infrastuktur ekonomi dan usaha produktif lain) dan aspek lingkungan diantaranya, Penghijauan, reklame lahan, pengelolaan air, pelestarian alam, pengendalian polusi, serta penggunaan produksi dan energi secara efisien (Azheri, 2011).


(28)

5. Kinerja Keuangan

Kinerja keungan sendiri merupakan suatu kegiatan parameter kondisi keuangan serta prestasi perusahaan. Didalam pengukurannya ada beberapa analisis yang dibutuhkan sebagai tolak ukur yang dapat digunakan dalam pengukuran, yaitu menggunakan rasio dan indeks yang dapat menghubungkan antara kedua data keuangan tersebut (Fahmi, 2013) diantaranya sebagai berikut:

a. Melakukan review pada data laporan keuangan. Review disini diartikan sebagai tujuan agar laporan keungan yang disajikan telah sesuai dngan ketentuan kaidah yang berlaku secara umum pada dunia akuntansi. b. Melakukan perhitungan penerapan metode perhitungan, Yang

dimaksudkan adalah penyesuaian dengan kondisi serta permasalahan yang sedang berlangsung, sehinggga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan kesimpulan yang sesuai dengan analisis yang diharapkan.

c. Melakukan suatu perbandingan terhadap hasil hitunganan yang telah diperoleh dari metode yang paling umum yang sering dipergunakan untuk melakukan perbandingan ini, diantaranya yaitu:

1) Time series analysis, yaitu membandingkan antara waktu atau antar periode, dengan tujuan itu yang nantinya akan terlihat sebuah grafik.

2) Cross sectional approach, yaitu melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan dari rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu


(29)

perusahaan ataupun dengan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis dilakukan secara bersama-sama.

Dari hasil penggunaan kedua metode tersebut dapat dibuat satu kesimpulan yang menyatakan posisi perusahaan tersebut berada dalam kondisi sangat baik, baik, sedang/normal, tidak baik, dan sangat tidak baik. Dalam penelitian ini kinerja keuangan diukur menggunkan Return On Equity (ROE). ROE digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham, rasio ini adalah perbandingan keuntungan bagi pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan. ROE merupakan rasio menunjukan berapa persen berapa persen perolehan laba bersih yang bila diukur dari modal pemilik, semakin besar semakin bagus.

B. Penurunan Hipotesis dan Modal Penelitian 1. Profitabilitas dan Kinerja Keuangan

Pengukuran terhadap profitabilitas adalah proses untuk menentukan baik buruknya aktivitas-aktivitas bisnis yang dilaksanakan guna untuk tecapainya suatu tujuan yang dianggap strategis, menghilangkan hal-hal yang dianggap tidak perlu dan menyajikan informasi yang tepat pada waktunya untuk melaksanakan penyempurnaan secara berkesinambungan (Supriyono 1999). Dari beberapa pengukuran kinerja terhadap profitabilitas ada beberapa pengukuran yang diterapkan di perusahaan, dimana pada masing-masing pengukuran tersebut disangkut pautan pada volume penjualan, total aktiva serta modal sendiri yang secara keseluruhan ketiga


(30)

pengukuran tersebut yang dapat memungkinkan seseorang menganalisis untuk evaluasi tingkat earning dalam suatu hubungan terhadap volume penjualan aktiva serta investasi tertentu yang didapat dari pemilik perusahaan.

Pada dasarnya profitabilitas merupakan kinerja perusahaan yang sudah tentu ditinjau dari kondisi keuangan perusahaan. Cerminan yang dapat dilihat disni adalah suatu profitabilitas keungan perushaan terhadap laporan keungannya, oleh karena itu untuk dapat mengukur profitabilitas keungan perusahaan diperlukannya analisis terhadap laporan keungannya. Menurut pendapat Mirnawati, et al (2015) yang membuktikan bahwa suatu profitabilitas terlihat serasi untuk dapat mengukur efektivitas manajemen serta pengevaluasian kinerja manajemen dalam pengoprasian bisnis dan produktivitasnya untuk penngelolaan aset-aset perusahaan secara keseluruhan seperti halnya yang ditunukan pada pengembilan yang diperoleh dari penjualan serta investasi, dan guna untuk mengevaluasi kinerja ekonomi dari bisnis yang ada. Secara umum profitabilitas merupakan pengukuran dari keseluruhan produktivitas serta kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan memperlihatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Mirnawati et al (2015) mengidentifikasi adanya hubungan positif antara profitabilitas dengan kinerja keuangan Maka dari penjelasan di atas dapat ditarik sebuah hipotesis:


(31)

2. Leverage dan Kinerja Keuangan

Menurut Sartono (2010), “Dalam pengukuran rasio yang berhubungan

dengan perusahaan dari berbagai rasio finansial dapat dipergunakannya leverage dalam struktur modal. Contohnya saja dapat diihat pada total debt to total asset, debt to total asset ratio, debt to equity ratio, time interest earned ratio dan fixed charged converage ratio”. Debt Ratio mengukur seberapa besar aktiva-aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur, yang mana semakin rendahnya rasio hutang maka semakin bagus pula pada perusahaan itu. Sebab artinya sebagian kecil aset perusahaan yang dibiayai dengan hutang. Begitu juga sebaliknya, semakin besar rasio ini berarti makin besar pula leverage perusahaan (Sartono, 2011).

Dalam kondisi terdapat adanya pajak penghasilan, perusahaan yang memiliki leverage mampu untuk memiliki nilai cukup tinggi jika dengan perusahaan dengan posisi tanpa memiliki leverage. Kenaikan nilai perusahaan ini terjadi apabila dalam pembayaran bunga atas utang diartikan sebagai pengurangan pajak serta oleh karena itu laba operasi yang mengalir kepada yang dituju investor menjadi semakin besar. Lebih diperkuat pula dengan adanya sebuah pernyataan Sartono pada halaman berikutnya

(2011),”jika seluruh asumsi-asumsi terebut dipenuhi maka akan cenderung untuk dapat disimpulkan bahwa dalam kondisi terdapat pajak perusahaan akan menjadikan semakin baik lagi, apabila menggunakan utang semakin

besar pula”. Jadi dalam penelitian ini asumsi yang digunakan adalah


(32)

semakin besar. Dengan kata lain jika nilai utang yang semakin besar, nilai aktiva perusahaan akan mengalami peningkatan yang sehingga dapat membiayai segala aktivitas-aktivitas bisnis dengan tujuannya adalah untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dengan dipeolehnya sumber dana yang lebih besar, besar kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan akan meningkat namun diikuti pula dengan peningkatan resiko yang ada (Sartono, 2011).

Rasio DER dapat digunakan untuk membandingkan pada sumber modal yang didapat dari hutang (hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek) dengan modal sendiri. Semakin tingggi angka DER maka hal itu akan berpengaruh terhadap besarnya ROI yang akan dicapai oleh perusahaan. Karena hal itu berpengaruh akan menunjukan peningkatan kepercayaan dari pihak luar dan hal itu akan meningkatkan kinerja perusahaan serta modal yang di dapat akan tinggi pula yang akan menimbulkan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang tinnggi (Pradipta dan anna, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh pradipta dan anna mengidentifikasikan adanya hubungan positif. Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Ludijanto et al (2014) mengidentifikasi adanya hubungan positif antara Leverage dengan kinerja keungan. Maka dari penjelasan diatas dapat ditarik sebuah hipotesis:

H2: Leverage berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan


(33)

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan konsep yang menggabungkan antara aspek bisnis dengan perusahaan dengan sosial yang ada disekitar perusahaan secara seimbang untuk mencapai suatu tujuan yang mendatangkan kesejahteraan pada stakeholders dan untuk mencapai laba yang maksimal sehingga dapat meninngkatkan harga saham suatu perusahaan (Elkington, 1997). Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu masalah yang penting untuk kegiatan ekonomi perusahaan didasarkan dari aspek yang ada di lingkungan perusahaan dan di sekitar perusahaan yang berkaitan dengan stakejolder (Geovanni Fiori et al, 2007).

Jika perusahaan tidak memerdulikan asspek tanggung jawab social perusahaan, maka hal itu akan berdampak pada masa depan suatu perusahaan, apakah perusahaan itu akan tetap berlangsung kegiatan bisnisnya dalam jangka panjang atau tidak. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan tuntutan dari pihak internal maupun eksternal perusahaan, terutama dari lingkungan masyarakat. Untuk mengantisipasi terganggunya kegiatan perusahaan, maka manajer perusahaan perlu sikap yang tegas dan komitmen yang tinggi untuk menjaga hubungan antara pihak perusahaan dan juga stakeholder. Penerapan tanggung jawab sosial perusahaan yang baik secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak terhadap profitabilitas perusahaan. Selain itu perusahaan juga dapat melindungi lingkungan di sekitar perusahaaan agara terjadi keseimbangan antara perusahaan dan lingkungan disekitarnya. Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti et al (2011) mengidentifikasi adanya


(34)

hubungan positif antara tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan. Dari pembahasan diatas dapat ditarik sebuah hipotesis, yaitu:

H3: Tanggung jawab sosial berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan

C. Model Penelitian

Gambar 1 Model Penelitian

(+) (+)

(+)

(+) Profitabilitas

Leverage

Kinerja Keuangan

Tanggung jawab sosial perusahaan


(35)

BAB III

METODE PENELIITIAN A. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah BUMN karena ingin melihat peninjauan dari sudut pandang profitabilitas, leverage, dan tanggung jawab sosial terhadap lingkungannya yang diukur melaui kinerja keuangan.

B. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada peneltian ini adalah purposive sampling dengan kriteria yang dipilih Jenis data tertentu. Kriteria tersebut diantaranya data yang terdapat di BEI pada peiode 2013-2015, harus memiliki data laporan keuangan yang lengkap pada periode 2013-2015.

C. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder dan data tersebut di dapat dari BUMN yang terdaftar di BEI pada periode 2013-2015.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunkan metode data sekunder dan data tersebut di dapatkan dari BEI pada periode 2013-2015.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Untuk variabel profitabilitas diukur menggunkan return on assets (ROA) dengan rumus


(36)

b. Untuk variabel leverage diukur menggunkan rumus

Leverage = � ℎ � � ℎ

J E y × %

c. Untuk variabel tanggung jawab sosial menggunakan Indeks corporate social responsibility disclosure diukur dengan skala rasio yaitu

CRSDI = ∑ �� Keterangan:

CSDI = CSR Disclosure Index

Xij = Jumlah disclosure perusahaan, n ≤ 91 n = Jumlah item checklist disclosure¸n = 91

d. Untuk kinerja keungan diukur menggunakan kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan menggunakan return on equity (ROE) dengan rumus

��� = � �� �� �ℎ ��

F. Metode Analisis Data a. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang dapat di generalisasi dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul (Sugiyono, 2010). Uji statistik deskriptif dilakukan dengan program SPSS 15. Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau pemaparan suatu data atau dalam bentuk tabel yang meliputi ukuran perumusan data (mean) dan ukuran penyebaran data seperti standar deviasi, minimum, maksimum, dan range (Ghozali, 2009).


(37)

Dalam penelitian ini, untuk menguji asumsi klasik menggunakan Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Multikolinearitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Suatu data dikatakan terdistribusi normal apabila Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukan nilai signifikasi diatas 0,05. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji normal Kolmogorov-Smirnov. suatu data dikatakan terdistribusi normal apabila Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukan nilai signifikansi diatas 0,05 (Ghozali, 2009).

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada uji ini hanya diperuntukan untuk penelitian yang memiliki variabel independen yang lebih dari satu. Uji multikolinearitas dapat dilihat dengan cara menganalisis nilai Variance Inflation Factor (VIF). Suatu model regresi dapat menunjukan adanya multikolinearitas jika nilai Tolerance < 0,10 atau nilai VIF> 10 (Ghozali, 2009).


(38)

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji korelasi antara kesalahan penggangu pada periode sekarang (t) dengan kesalahan penggangu pada periode sebelumnya (t-1) model yang baik dalam suatu regresi yaitu tidak terjadi auto korelasi atau non autokorelasi. Pengujian auto korelasi dilakukan dengan cara uji Durbin-Watson (DW) (Nazaruddin dan basuki, 2015).

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui adanya ketidaksamaan varians dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi, dimana dalam model regresi harus dipenuhi syarat-syarat tidak adanya heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Uji Glejtser. Jika variabel independen signifikan seara statistik mempengaruhi variabel independen,

maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika nilai sig > α

(0,05) maka tidak terjadinya heteroskedastisitas. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).


(39)

G. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan Analisis Regresi, Uji F, dan Uji.

1. Analisis Regresi

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science). Sedangkan untuk persamaan regresinya yaitu:

Q=α+β .PRO + β .LE +β .CSR + e Keterangan:

Q : Nilai Perusahaan

α : Konstanta

PRO : Profitabilitas

LE� : Leverage

CSR� : Tanggung Jawab Sosial e : Error

2. Uji Koefisiensi Determinasi

Koefisiensi determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005). Nilai adjustment R2 menunjukkan seberapa besar model regresi mampu menjelaskan variabilitas variabel terikat (dependen). Koefisiensi regresi berkisar antara 0 – 1. Jika semakin mendekati 0, maka semakin kecil menjelaskan. Sebaliknya, jika semakin mendekati 1, maka semakin besar menjelaskan variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Nilai R2 yang


(40)

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati angka 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua inforrmasi yang dibutuuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3. Uji F

Uji F merupakan pengujian hipotesis dengan variabel-variabel independen yang secara simultan atau bersama-sama memengaruhi terhaddap variabel dependen dalam model regresi (Hasan, 2008). Pengujian ini dilakukan dengan derajat nilai alpha sebsar 0,05. Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai signifikan F dengan nilai alpha. Variable independen berpengaruh terhadap variable dependen apabila nilai signifikan F < alpha (0,05).

4. Uji t

Uji t merupakan pengujian hipotesis dengan variabel independen dalam suatu model regresi dalam menjelaskan variabel dependen secara individual. Dengan variabel independen yang terdapat dalam model

regresi (Hasan, 2008). Pengujian terhada hipotesis terhadap α (0,05),

dengan kriteria sebagai berikut:

a. Apabila nilai signifikan t < alpha 0,05 dan koefisien beta searah dengan hipotesis maka hipotesis diterima.

b. Apabila nilai signifikan t > alpha 0,05 dan koefisien beta tidak searah dengan hipotesis maka hipotesis ditolak.


(41)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan sampel Badan Umum Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2012 – 2014. Berdasarkan metode puposive sampling yang telah ditetapkan pada bab III, diperoleh jumlah sampel sebanyak 39 perusahaan. Proses pemilihan sampel dalam penelitian disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Penentu sampel Penelitian

NO Keterangan Total

1 BUMN yang terdaftar di BEI tahun

2012-2014. 60

2 BUMN yang tidak memiliki laporan

keuangan tahun 2012-2014. (15)

3 BUMN yang tidak menyajikan laporan keuangan dalam satuan rupiah tahun 2012-2014.

(6)

Jumlah perusahaan sampel 39

Sumber: Data sekunder yang diolah 2016

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut diperoleh sampel sebanyak 39 BUMN yang diperoleh dalam bentuk laporan keungan. Penelitian ini menggunakan periode pengamatan 3 tahun. Data yang dikumpul meliputi seluruh variabel penelitian,


(42)

yaitu profitabilitas perusahaan, leverage, tanggung jawab perusahaan, dan kinerja keuangan.

B. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptf variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Profitabilitas

39 ,00 12,27 ,8059 2,06437

Leverage

39 ,34 10,84 3,3844 3,20547

Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan 39 ,14 ,57 ,3510 ,09400

Kinerja Keungan

39 ,00 ,34 ,1685 ,07278

Sumber: Data sekunder yang diolah 2016

Tabel 4.2 menunjukkan statistik deskriptif dari setiap variabel yang diteliti. Semua data disajikan menunjukkan distribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai mean yang lebih besar daripada standar deviation.

Variabel pertama, profitabilitas memiliki nilai antara minimum 0,00 hingga maksimum 12,27 dengan skor rata-rata 0,8059 dan dengan standar deviasi sebesar 2,06437. Variabel kedua, Leverage memiliki nilai antara minimum. 0, 34 hingga maksimum 10, 84 dengan skor rata-rata 3,3844 dan


(43)

dengan standar deviasi sebesar 3,20547. Variabel ketiga, Tanggung jawab sosial perusahaan memiliki nilai anatara minimum 0,14 hingga maksimum 0,057 dengan skor rata-rata 0,3510 dan dengan standar deviasi sebesar 0,09400. Variabel keempat, kinerja keuangan memiliki anatara minimum 0,00 hingga maksimum 0,34 dengan skor rata-rata 0,1685 dan dengan standar deviasi sebesar 0,07278.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang akan diujikan dalam model persamaan penelitian ini meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non-parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil pengujian asumsi normalitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel beikut ini:

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 39

Normal Parametersa,b Mean

-,0079767 Std. Deviation ,07455299

Most Extreme Differences Absolute ,073

Positive ,073

Negative -,056

Test Statistic ,073


(44)

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Data Sekunder yang diolah 2016

Hasil Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3

di atas, dimana menunjukkan nilai Asymp. Sig (0,200) > α (0,05). Hasil

ini dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normal.

b. Uji Autokorelasi

Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukn dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW-test). Hasil uji autokorelasi disajikan pada tabel 4.4 berikut ini:

TABEL 4.4 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Sumber : Hasil olah data uji autokorelasi 2016

Berdasarkan kriteria hasil uji Durbin-Watson, penelitian terbebas dari autokorelasi. Hasil ini tampak pada tabel 4.4 menunjukan bahwa nilai Durbin-Watson adalah sebesar 2,432 nilai tersebut terletak antara dU dan (4-dU). Nilai Durbin-Watson 2,432 lebih besar atas (dU) 1,65 Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,069a ,005 -,080 ,07566 2,432

a. Predictors: (Constant), Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Profitabilitas, Leverage b. Dependent Variable: Kinerja Keungan


(45)

dan kurang dari 4-1,65 (4-dU), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditetapkan adanya korelasi diantara variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam penelitian dengan menggunakan Variance inflation Factor (VIF) dengan dasar pengambilan keputusan jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolineritas. Tabel menunjukan hasil uji multikolineritas.

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinearitas Data

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Profitabilitas ,931 1,074

Leverage ,884 1,132

Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan ,854 1,171

Sumber: Hasil olah data uji multikolinearitas 2016

Uji multikolinearitas menganalisis korelasi antara variabel independen pada nilai tolerance dan Variance Inflation Faktor (VIF) dalam collinearity statistics pada tabel 4.5. Dari uji tersebut diketahui


(46)

bahwa kinerja keuangan sebagai variabel dependen dan semua variabel independen yang terdiri dari profitabilitas, leverage, tanggung jawab sosial perusahaan memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa model penelitian terbebas dari masalah multikolinearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunkan uji Glejtzer. Jika nilai sig > 0,05 maka model terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.6 menunjukkan ringkasan hasil uji heteroskedastisitas.

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model Sig.

1 (Constant) ,349

Profitabilitas ,218

Leverage ,172

Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan ,148

Sumber: Hasil olah data uji heteroskedastisiitas 2016

Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa model penelitian yang digunakan terbebas dari masalah heteroskedastisitas, dimana semua


(47)

variabel independen (profitabilitas, leverage, dan tanggung jawab sosial perusahaan) yang nilai signifikanny diatas 0,05.

C. Hasil Penelitian

1. Uji Koefesien Determinasi

Pengujian ini untuk mengatahui seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi vriabel independen. Tingkat ketetapan regresi regresi dinyatakan dalam koefesien determinasi (R2) yang nilainya anatara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 diartikan bahwa variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji koefesien determinasi (R2).

Berdasarkan tabel koefesien determinasi diatas, besarnya Adjusted R Square adalah 0,080. Hasil perhitungan statistik ini berarti bahwa kemampuan variabel independen (profitabilitas, leverage, dan tanggung jawab sosial perusahaan) dalam menarangkan variasi perubahan variabel dependen (kinerja keungan) sebesar 80 % sedangkan sisanyya 20 % (80%-20%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi yang dianalisis.

Tabel 4.7 Hasil Uji Adjusted R2

Model Summaryb Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the


(48)

1 ,069a ,005 -,080 ,07566 2,432

a. Predictors: (Constant), Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Profitabilitas, Leverage b. Dependent Variable: Kinerja Keungan

Sumber: Hasil olah data koefesien determinasi 2016

2. Uji F

Pengujian ini untuk hipotesis dengan variabel-variabel independen yang secara bersama-sama memengaruhi terhadap variabel dependen dalam model regresi. Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji F.

Tabel 4.8 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,001 3 ,000 ,057 ,982b

Residual ,200 35 ,006

Total ,201 38

a. Dependent Variable: Kinerja Keungan

b. Predictors: (Constant), Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Profitabilitas, Leverage

Sumber: Hasil olah data uji F 2016

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai uji F adalah 0,057 dengan nilai signifikan 0,982 > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel independen (profitabilitas, leverage, tanggung jawab sosial perusahaan) secara simultan tidak berpengaruh simultan terhadap variabel dependen (kinerja keuangan).

3. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji apakah signifikansi masing-masing variabel independen yaitu profitabilitas, leverage, tanggung jawab sosial


(49)

perusahaan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan. Tabel 4.9 menunjukan hasil uji t.

Tabel 4.9 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) ,160 ,056 2,868 ,007

Profitabilitas ,002 ,006 ,058 ,333 ,741 ,931 1,074

Leverage ,001 ,004 ,028 ,154 ,878 ,884 1,132

Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan ,012 ,141 ,016 ,087 ,931 ,854 1,171

a. Dependent Variable: Kinerja Keungan

Sumber: Hasil olah data uji t 2016

Berdasarkan tabel 4.9, maka dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut:

KK = 0,160 + 0,002 PRO + 0,001 LEV + 0,012 CSR + e

Pengujian hipotesis dengan regresi berganda dilakukan dengan menguji persamaan regresi secara individual terhadap masing-masing variabel independen. Hasil pengujian regresi secara individual diperoleh sebagai berikut:

a. Uji Hipotesis 1

Variabel profitabilitas memiliki nilai koefesien positif 0,002, berarti nilai koefesien ini memiliki arah positif. Nilai sig 0,741 > 0,05, hal ini


(50)

menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatf terhadap kinerja keuangan. Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan skor profitabilitas

berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan tidak diterima/ditolak.

b. Uji Hipotesis 2

Variabel leverage memiliki nilai koefesien positif 0,001, berarti nilai koefesien ini memiliki arah positif. Nilai sig 0,878 > 0,05, hal ini menunjukan bahwa leverage berpengaruh negatf terhadap kinerja keuangan. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan skor leverage

berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan tidak diterima/ditolak. c. Uji Hipotesis 3

Variabel tanggung jawab sosial perusahaan memiliki nilai koefesien positif 0,012, berarti nilai koefesien ini memiliki arah positif. Nilai sig 0,931> 0,05, hal ini menunjukan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh negatf terhadap kinerja keuangan. Hipotesis ketiga (H3) yang

menyatakan skor tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan tidak diterima/ditolak.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitiian yang telah dilkukan, berikut merupakan ringkasan dari seluruh pembahasan hipoteis yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Ringkasan Hasil Hipotesis Penelitian


(51)

H1 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan Profitabilitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhdap kinerja keuangan

Ditolak dengan koefesien regresi 0,002 dan sig 0,741 > 0,05

H2 Leverage

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

Leverage

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhdap kinerja keuangan

Ditolak dengan koefesien regresi 0,001 dan sig 0,878 > 0,05 H3 Tanggung jawab

sosial perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan Tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhdap kinerja keuangan

Ditolak dengan koefesien regresi 0,012, sig 0,931> 0,05

1. Pengaruh profitabilitas terhadap kinerja keuangan

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan bahwa profitabilitas tidak dapat diterima terhadap kinerja keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Setiawan (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Hal demikian bisa terjadi karena tingkat pengembalian investasi yang akan diterima investor rendah sehingga investor tidak tertarik untuk membeli saham tersebut dan hal itu menyebabkan harga pasar menurun. Pada dasarnya tiap-tiap usaha bisnis yang dijalankan oleh organnisasi ataupun perorangan sekalipun mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang ditujukan pada kesejahteraan dari pemilik. Guna memperkuat nilai perusahaan dengan laba yang optimal, semua itu menjadikan harapan untuk meraih laba yang optimal dan secara terus menerus bukanlah suatu hal yang mudah untuk


(52)

diperoleh, dikarenakan dibutuhkan tingkat ketelitian serta kecermatan dalam memperhatikan faktor internal maupun eksternal.

Apabila perusahaan ingin meningkatkan ROE hal itu dapat dilakukan dengan perusahaan harus menambah modal dan meningkatkan penggunan modal untuk meningkatkan laba sehingga ROE menjadi tingggi dan akan meningkatkan harga saham perusahaan. (Setiawan, 2013)

2. Pengaruh Leverage terhadap kinerja keuangan

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan bahwa leverage tidak dapat diterima terhadap kinerja keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Setiawan (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Terdapat asumsi jika suatu perusahaan menggunakan utang yang cukup besar akan menjadikan suatu perusahaan tersebut menjadi semakin baik apabila perusahaan tersebut memakai utang yang maksimal dalam pembiayaan perusahaanya. Jika nilai utang suatu perusahaan tinggi maka kinerja keuangan mengalami peningkatan serta terjadinya peningkatn pada resiko perusahaan pula. Namun hal ini bertentangan dengan hasil dalam penelitian ini. Semakin besar utang yang dimiliki di suatu perusahaan maka kinerja keuangan yang dimiliki suatu perusahaan akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan perusahaan tidak mampu untuk membayar utang perusahaan tersebut, yang mengakibatkan perusahaan akan berada di keadaan dimana perusahaan mempunyai dampak buruk di masa yang akan datang, sehingga hal itu nantinya akan mengakibatkan semakin berkurangnya


(53)

investor yang menanamkan modal di perusahaan tersebut dan hal itu berdampak semakin menurunnya kinerja keuangan di perusahaan dan akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri, (Setiawan, 2013)

3. Pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa leverage tidak dapat diterima terhadap kinerja keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Rosiliana, et al (2014) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Pada dasarnya Corporate Social Responsibility atau sering disebut dengan tanggung jawab sosial perusahaan terdiri dari 3 dimensi utama, yaitu guna untuk mendapatkan keuntungan perusahaan, pemberdayaan masyarakat lokal, serta memelihara kelestarian lingkungan disekitar perusahaan. Segala bentuk kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan tentu saja membutuhkan biaya yang tidak kecil akan jumlahnya. Pendapatan perusahaan akan berkurang guna untuk pembiayaan segala aktivitas tanggung jawab perusahaan, dimana akan berdampak pada penurunan laba tahun berjalan. Semakin banyak perusahaan menjalankan kegiatan tangung jawab sosial perusahaan, maka laba yang diperoleh semakin menurun, yang sehingga kinerja keuangan perusahaan juga otomatis menurun pula.


(54)

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendapakkan bukti empiris pengaruh profitabilitas (ROA), leverage, dan tanggung jawab sosial perusahaan (GRI), terhadap kinerja keuangan (ROE) berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan metode analisis regresi berganda diperoleh sampel sebanyak 39 sampel BUMN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan:

1. Profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan (ROE) 2. Leverage berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan

3. Tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu sebagai berikut :

1. Ditujukan kepada investor sebelum berinvestasi di suatu perusahaan sebaiknya, investor wajib melihat variabel-variabel yang dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.

2. Ditujukan kepada penelitian yang akan datang, diharapkan dapat menambahkan variabel-variabel yang berpenngaruh terhadap kinerja keuangan yang nantinya variabel-varibel tersebut dapat memiliki pengaruh posistif dan signifikan terhadap kinerja keuangan

A. KETERBATASAN


(55)

1. Didalam penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel saja, yaitu profitabilitas, leverage dan tanggung jawab sosial perusahaan. Diaharapkan pada penelitian selanjutnya lebih menambah variabel yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan. 2. Dalam penelitian ini hanya menggunakan 3 perioede saja, sehingga sampel yang

diperoleh hanya 39 sampel BUMN.

3. Dalam penelitian ini merujuk pada BUMN saja, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat merujuk pada sektor lain.


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Azheri, Busyra, 2011, Corporate Social Responsibility: dari Voluntary menjadi Mandatory, PT. Rajagrafindo, Jakarta.

Bramasto, Ari, 2007, Analisis Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang Kaitannya terhadap Return On Asset pada PT. Pos Indonesia (PERSERO) Bandung, Jurnal Ekonomi Unikom, vol 9, no.2, halaman 215-230.

Elkington, J., 1997, Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of the 21st Century,

Capstone, Oxford.

Fahmi, Irham, 2013, Analisis Laporan Keuangan, Alfabeta. Bandung.

Fiori, Geovani, Francesca, D., dan Maria Federica Izzo, 2007, Corporate Social Responsibility and Firms Performance, an Analysis on Italian Listed Companies.

Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasan, Ali, 2008, Marketing, Media Utama, Yogyakarta.

Jogiyanto, 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. Lako, Andreas, 2010, Dekonstruksi CSR & Reformasi, Paradigma Bisnis & Akuntansi,

Erlangga, Jakarta.

Ludijanto, Shella Ekawati, 2014, Pengaruh Analisis Leverage terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan, Jurnal Administrasi Bisnis, Malang.

Marpaung, Anggita Zoraya, 2009, Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) dalam Laporan Keuangan Tahunan, Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Mirnawati, Lusi, 2015, Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Kinerja Keuangan PT Aneka Gas Industri Natar Lampung Selatan, Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen, Bandar Lampung.

Myers, S. C., 1977, Determininants of Corporate Borrowing, Journal of Fiinancial Economic, no. 5, halaman 147-175.

Nazaruddin, Ietje dan Agus Tri Basuki, 2015, Analisis Statistik dengan SPSS, Danisa Media, Yogyakarta.

Pradipta, Dyah Ayu dan Anna Purwaningsih, 2012, Pengaruh Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan terhadap Earnings Respondse Coofficient (ERC) dengan Ukuran Perusahaan dan Leverage sebagai Variabel Control, Simposium Nasional Akuntansi XV, Yogyakarta.


(57)

Pradipta, Dyah Hayu dan Supriyadi, 2015, Pengaruh Corporate Sosial Responsibility (CSR), Profitabilitas, Leverage, dan Komisaris Independen terhadap Praktik Penghindaran Pajak, Simposium Nasional Akuntansi XVlll, Medan.

Robbins, Stephen, P. dan Coulter, Mary, 2010, Manajemen, Edisi kesepuluh, jilid satu, Erlangga, Jakarta.

Rosiliana, Kadek, et al, 2014, Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012), E-Journal, Universitas Pendidikan Gahesha Singaraja.

Samitra, Krishnan, 2014, Pengaruh Rasio Keuangan Kinerja Keuangan pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang

Sartono, Agus, 2010, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta.

Setiawan, Nanda Budi, 2013, Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus pada BPR BKK Karangmalang), Naskah Publikasi Ilmiah, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Sharpe dan Ivana, 2005, Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemelikan Institusional, dan Kepemilikan Manejerial terhadap Kinerja Perusahaan serta Dampaknya terhadap Nilai Perusahaan, BPFE, Yogyakarta.

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Supriyono, R.A., 1999, Akuntansi Biaya: Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Buku Satu, Edisi Dua, Cetakan Dua Belas, BPFE, Yogyakarta.

Suyanto, K.D. & Suparmono, 2012, Likuiditas, Leverage, Komisaris Independen, dan Manajemen Laba terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan, Jurnal Keuangan dan Perbankan, halaman 167-177.

Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas (UUPT).

Wijayanti, Feb Tri dan Sutaryo, 2011, Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi XIV, Surakarta.


(58)

Lampiran 1

Daftar Nama BUMN

Nama Perusahaan Kode

PT Indofarma INAF

PT Kimia Farma KAEF

PT Adhi Karya ADHI

PT Wijaya Karya WIKA

PT Waskita Karya WSKT

PT Bank Negara Indonesia BBNI

PT Bank Rakyat Indonesia BBRI

PT Bank Tabungan Negara Indonesia

BBTN

PT Bank Mandiri BMRI

PT Bukit Asam PTBA

PT Timah TINS

PT semen Indonesia/PT Semen Gresik

SMGR


(59)

Lampiran 2 Indikator GRI 4

No Aspek Indikator

Indikator Ekonomi

1

Kinerja Ekonomi

Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasional, upah dan tunjangan karyawan, pembayaran kepada pemodal, pembayaran kepada pemerintah (pajak), investasi masyarakat, dan laba ditahan.

2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang lainnya

kepada kegiatan organisasi karena perubahan iklim

3 Cakupan kewajiban organisasi atas program

imbalan pasti

4 Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah.

5

Keberadaan di Pasar

Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat pada lokasi operasi yang signifikan.

6

Perbandingan manajemen senior yang dipekerjakan dari masyarakat lokal di lokasi operasi yang

signifikan

7

Dampak Ekonomi Tak langsung

Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura, atau secara cuma-cuma

8

Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya.

9 Praktik Pengadaan Perbandingan pembelian dari pemasok lokal di lokasi operasional yang signifikan

Indikator Kinerja Lingkungan 10

Bahan

Penggunaan Bahan diperinci berdasarkan berat atau volume

11 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input daur ulang 12

Energi

Penggunaan Energi Langsung dari Sumber Daya Energi Primer

13 Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer


(60)

No Aspek Indikator 15

Energi

Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi

16

Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang dapat diperbarui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif tersebut.

17

Air

Total pengambilan air berdasarkan sumber

18 Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh pengambilan air 19 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan digunakan kembali

20 Keanekaragaman Hayati

Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang diproteksi (dilindungi) atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi

21

Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh kegiatan, produk, dan jasa

organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi (dilindungi)

22 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan

23

Jumlah total spesies dalam IUCN Red List dan spesies dalam daftar spesies yang dilindungi

nasional dengan habitat di tempat yang dipengaruhi operasional, berdasarkan tingkat resiko kepunahan

24

Emisi

Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat

25 Emisi gas rumah kaca langsung

26 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya

27 Intensitas emisi gas rumah kaca

28 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya

29

Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone-depleting substances/ODS) diperinci berdasarkan berat


(61)

No Aspek Indikator

30 Emisi NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan berat 31

Efluen dan limbah

Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan 32 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan

33 Jumlah dan volume total tumpahan signifikan

34

Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.

35

Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor. 36

Produk dan jasa

Tingkat mitigasi dampak terhadap dampak lingkungan produk dan jasa

37 Persentase produk yang terjual dan kemasannya yang direklamasi menurut kategori

38 Kepatuhan

Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter karena ketidakpatuhan terhadap UU dan peraturan lingkungan

39 Transportasi

Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-barang lain serta material yang digunakan untuk operasional perusahaan, dan pengangkutan tenaga kerja. 40 Lain-lain Jumlah pengeluaran dan investasi perlindungan lingkungan berdasarkan jenis. 41

Asesmen Pemasok atas Lingkungan

Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria lingkungan

42

Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan potensial dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil

43

Jumlah pengaduan tentang dampak lingkungan yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi


(62)

No Aspek Indikator Indikator Sosial

Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja 44

Kepegawaian

Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turn over karyawan menurut kelompok umur, gender, dan wilayah

45

Tunjangan yang diberikan bagi karyawan purnawaktu yang tidak diberikan bagi karyawan sementara atau paruh waktu, berdasarkan lokasi operasional yang signifikan

46 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah

cuti melahirkan, menurut gender 47 Hubungan Industrial

Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan operasional, termasuk apakah hal tersebut tercantum dalam perjanjian bersama.

48

Kesehatan dan keselamatan kerja

Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite bersama formal manajemen-pekerja yang membantu mengawasi dan memberikan saran program kesehatan dan keselamatan kerja 49

Jenis dan tingkat cidera, penyakit akibat kerja, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah dan gender.

50

Pekerja yang sering terkena atau berisiko tinggi terkena penyakit yang terkait dengan pekerjaan mereka

51 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian formal dengan serikat pekerja 52

Pelatihan dan Pendidikan

Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut gender dan menurut kategori karyawan.

53

Program untuk manajemen keterampilan dan pembelajaran seumur hidup yang mendukung keberlangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka mengelola purna bakti

54

Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier secara reguler, menurut gender dan kategori karyawan


(63)

No Aspek Indikator

55 Keberagaman dan Kesetaraan Peluang

Komposisi badan tata kelola dan pembagian karyawan per kategori karyawan menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan indikator keberagaman lainnya.

56 Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan Laki-laki

Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap laki-laki menurut kategori karyawan, berdasarkan lokasi operasional yang signifikan 57

Asesmen Pemasok atas Praktik Ketenagakerjaan

Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria praktik ketenagakerjaan

58

Dampak negatif aktual dan potensial yang

signifikan terhadap praktik ketenagakerjaan dalam rantai pasokan dan tindakan yang diambil

59 Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan

Jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan diajukan, ditangani dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi

Hak Asasi Manusia

60

Investasi

Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak investasi yang signifikan yang menyertakan klausul terkait hak asasi manusia atau penapisan

berdasarkan hak asasi manusia

61

Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang

kebijakan atau prosedur hak asasi manusia terkait dengan aspek hak asasi manusia yang relevan dengan operasi, termasuk persentase karyawan yang dilatih

62 Non-diskriminasi Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan korektif yang diambil

63 Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama

Operasi dan pemasok teridentifikasi yang mungkin melanggar atau berisiko tinggi melanggar hak untuk melaksanakan kebebasan berserikat dan perjanjian kerja bersama, dan tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut

64 Pekerja Anak

Operasi dan pemasok yang diidentifikasi berisiko tinggi melakukan eksploitasi pekerja anak dan tindakan yang diambil untuk berkontribusi dalam pnghapusan pekerja anak yang efektif.


(1)

Tahun Perusahaan Laba Bersih Ekuitas

2013

PT Bank Mandiri 18.021.695.999.220 88.790.596.000.000 PT Bukit Asam 1.893.996.380.700 7.551.569.000.000 PT Timah 513.368.040.000 4.892.110.000.000 PT semen

Indonesia/PT semen Gresik

5.368.025.600.000 21.803.976.000.000 PT Jasa Marga 1.339.056.000.000 10.866.980.040.000

2014

PT Indofarma 1.177.721.650 591.963.192.495 PT Kimia Farma 234.600.960.000 1.811.143.949.913 PT Adhi Karya 324.075.481.200 1.751.543.349.644 PT Wijaya Karya 616.090.852.750 15.915.161.682.000 PT Waskita Karya 504.857.468.240 2.848.829.878.616 PT Bank Negara

Indonnesia

10.671.134.198.154 61.021.308.000.000 PT Bank Rakyat

Indonesia

23.999.228.968.315 97.737.429.000.000 PT Bank Tabungan

Negara

1.108.649.071.000 12.206.406.000.000 PT Bank Mandiri 19.673.345.999.148 104.488.562.000.000 PT Bukit Asam 2.135.930.224.950 8.670.842.000.000 PT Timah 640.506.797.044 5.608.242.000.000 PT semen

Indonesia/PT semen Gresik

5.563.765.760.000 25.002.452.000.000 PT Jasa Marga 1.400.800.000.000 11.424.995.629.000


(2)

Lampiran 8

Data Akhir

Tahun Perusahaan Profitabilitas leverage CSR Kinerja

Keuangan

2012

PT Indofarma 0,04 0,83 0,22 0,07

PT Kimia Farma 0,10 0,44 0,25 0,14

PT Adhi Karya 0,03 5,67 0,33 0,18

PT Wijaya Karya 0,04 2,89 0,30 0,16

PT Waskita Karya 0,07 3,17 0,21 0,18

PT Bank Negara

Indonnesia 0,02 6,66 0,18 0,16

PT Bank Rakyat Indonesia 0,03 0,75 0,27 0,29

PT Bank Tabungan Negara 0,01 9,87 0,14 0,15

PT Bank Mandiri 0,02 6,78 0,34 0,20

PT Bukit Asam 0,23 0,50 0,44 0,34

PT Timah 0,07 0,34 0,56 0,09

PT semen Indonesia/PT

semen Gresik 0,18 0,46 0,34 0,27

PT Jasa Marga 0,06 1,53 0,33 0,16

2013

PT Indofarma 0,04 1,19 0,29 0,09

PT Kimia Farma 0,09 0,52 0,24 0,13

PT Adhi Karya 0,04 5,28 0,36 0,26

PT Wijaya Karya 0,05 2,90 0,32 0,18

PT Waskita Karya 0,04 2,69 0,34 0,15

PT Bank Negara

Indonnesia 0,01 7,11 0,35 0,11

PT Bank Rakyat Indonesia 0,03 6,89 0,33 0,27

PT Bank Tabungan Negara 0,01 10,35 0,35 0,13

PT Bank Mandiri 0,02 7,26 0,35 0,20

PT Bukit Asam 0,16 0,55 0,45 0,25

PT Timah 0,07 0,61 0,57 0,10

PT semen Indonesia/PT

semen Gresik 0,17 0,41 0,41 0,25


(3)

Tahun Perusahaan Profitabilitas leverage CSR Kinerja Keuangan

2014

PT Indofarma 0,00 1,11 0,35 0,00

PT Kimia Farma 0,08 0,64 0,34 0,13

PT Adhi Karya 1,20 4,97 0,36 0,19

PT Wijaya Karya 1,46 0,69 0,34 0,04

PT Waskita Karya 1,29 3,40 0,34 0,18

PT Bank Negara

Indonnesia 1,22 5,59 0,33 0,17

PT Bank Rakyat Indonesia

1,14 7,21 0,36 0,25

PT Bank Tabungan Negara

1,09 10,84 0,38 0,09

PT Bank Mandiri 12,27 6,67 0,38 0,19

PT Bukit Asam 2,41 0,71 0,38 0,25

PT Timah 2,35 0,74 0,57 0,11

PT semen Indonesia/PT

semen Gresik 3,68 0,37 0,48 0,22


(4)

Lampiran 9

Output SPSS 22

Descriptive Statistics N Rang e Mini mum Maxi

mum Mean

Std. Deviatio

n

Varia

nce Skewness Kurtosis Statis tic Statis tic Statist ic Statist ic Statis

tic Statistic

Statis tic Statis tic Std. Error Statis tic Std. Error Profitabilitas

39 12,27 ,00 12,27 ,8059 2,06437 4,262 4,816 ,378 26,21

3 ,741 Leverage

39 10,50 ,34 10,84 3,384

4 3,20547 10,27

5 ,844 ,378 -,489 ,741 Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan

39 ,43 ,14 ,57 ,3510 ,09400 ,009 ,392 ,378 1,021 ,741 Kinerja

Keungan 39 ,34 ,00 ,34 ,1685 ,07278 ,005 ,118 ,378 -,065 ,741 Valid N

(listwise) 39

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Unstandardized

Residual ,090 39 ,200

* ,987 39 ,922

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction


(5)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,030 ,031 ,949 ,349

Profitabilitas -,004 ,003 -,199 -1,253 ,218

Leverage -,003 ,002 -,228 -1,394 ,172

Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan ,117 ,079 ,246 1,478 ,148

a. Dependent Variable: ABS_Res

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,069a ,005 -,080 ,07566 2,432

a. Predictors: (Constant), Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Profitabilitas, Leverage

b. Dependent Variable: Kinerja Keungan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed Coefficien

ts

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta

Toleran

ce VIF

1 (Constant) ,160 ,056 2,868 ,007

Profitabilitas ,002 ,006 ,058 ,333 ,741 ,931 1,074

Leverage ,001 ,004 ,028 ,154 ,878 ,884 1,132

Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan ,012 ,141 ,016 ,087 ,931 ,854 1,171 a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan


(6)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression ,001 3 ,000 ,057 ,982b

Residual ,200 35 ,006

Total ,201 38

a. Dependent Variable: Kinerja Keungan