Sistem Manajemen Pengetahuan Ubi Jalar Berbasis Web dan SMS di Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan

SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN UBI JALAR
BERBASIS WEB DAN SMS DI DINAS PERTANIAN
KABUPATEN KUNINGAN

YATI NURHAYATI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

ii

SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN UBI JALAR
BERBASIS WEB DAN SMS DI DINAS PERTANIAN
KABUPATEN KUNINGAN

YATI NURHAYATI
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Komputer

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

iii

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK
CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Sistem Manajemen
Pengetahuan Ubi Jalar Berbasis Web dan SMS di Dinas Kabupaten Kuningan
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, April 2014
Yati Nurhayati
NIM G651090374

ii

ABSTRAK
YATI NURHAYATI. Knowledge Management System of Sweet Potato
Based on Web And SMS in Agriculture Departement Kuningan Regency. Under
direction of IRMAN HERMADI and WISNU ANANTA KUSUMA

This research explain the developing of knowledge management system for
sweet potato agriculture by using an adaptive Knowledge Management System
Life Cycle (KMSLC) method. This system was manage knowledge about sweet
potato cultivar that can be access using web and SMS. The expert of knowledge is
counseling teams from Department of BP3K. Interview, observation and literature
study technique was choose to knowledge capture from the expert. To get
knowledge base, result of knowledge capture need to represented using Frame
method. In this method, system can identify pattern of knowledge characteristics

and the hierarchies. Verification and validation of knowledge base carried out by
expert to get accurate knowledge. The validation of knowledge base was
implemented in web based and SMS as prototyping system. Blackbox technique
used for testing the prototype.

Keywords: sweet potato, knowledge management system, KMSLC, blackbox,
web, SMS.

iii

RINGKASAN
YATI NURHAYATI. Sistem Manajemen Pengetahuan Ubi Jalar Berbasis
Web dan SMS. Dibimbing oleh IRMAN HERMADI dan WISNU ANANTA
KUSUMA.
Ubi jalar merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki potensi sangat
besar untuk dikembangkan. Selain sebagai salah satu bahan pangan diversifikasi
yang ekonomis, ubi jalar juga memiliki kandungan gizi serta kalori yang tinggi
dibandingkan tanaman diversifikasi lainnya.
Salah satu negara penghasil ubi jalar adalah Indonesia. Indonesia mampu
menghasilkan rata-rata 1.977.000 ton per tahun. Akan tetapi jumlah tersebut

masih dirasa cukup jauh dibandingkan negara Cina yang dapat menghasilkan
rata-rata 104.884.000 ton per tahun. Kabupaten Kuningan adalah salah satu
penghasil ubi jalar di Indonesia yang dapat menghasilkan ubi jalar sebesar 24%
dari total daerah penghasil ubi jalar di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh BP3K Kabupaten Kuningan, salah satu penyebab kurangnya
produktivitas ubi jalar dikarenakan kurangnya pemahaman petani dalam budidaya
ubi jalar yang tepat.
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan petani
mengenai budidaya ubi jalar yaitu melalui penyuluhan. Akan tetapi, masih banyak
kendala yang dialami untuk penyuluhan yaitu kurangnya sarana dan prasarana
serta jumlah penyuluh tidak seimbang dengan jumlah kelompok tani yang ada di
Kabupaten Kuningan. Maka dibuatlah sebuah sistem yang mampu mengelola
pengetahuan ubi jalar, dimana pengetahuan diperoleh dari pakar yaitu penyuluh
dari Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan
Cilimus Kabupaten Kuningan yang memiliki pengetahuan secara mendalam
mengenai budidaya ubi jalar.
Sistem manajemen pengetahuan ini mampu menangkap pengetahuan dari
pakar menggunakan metode wawancara, observasi dan study pustaka budidaya
ubi jalar. Pengetahuan yang ditangkap akan direpresentasikan menggunakan
metode frame untuk menghasilkan knowledge base. Untuk pengembangan sistem

digunakan DFD dan ERD. Knowledge base yang dihasilkan akan diverifikasi dan
divalidasi oleh pakar, jika telah sesuai dan valid menurut pakar, maka
pengetahuan akan diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman dan
dilakukan pengujian menggunakan blackbox.
Agar memudahkan dalam transfer pengetahuan dari sistem ke petani, maka
sistem diimplementasikan ke dalam web dan SMS. SMS dipilih karena salah satu
teknologi yang petani miliki dan kuasai adalah fasilitas sms dari handphone.
Sedangkan untuk penggunaan internet, sangat sedikit petani yang memahami cara
penggunaan internet baik menggunakan handphone maupun komputer.

Kata kunci: ubi jalar, sistem manajemen pengetahuan, KMSLC, frame,
blackbox, sms, dfd, erd.

iv

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk
kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan,

penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak
merugikan kepentingan IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

v

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Agus Buono, MSi, MKom

vi

Judul Tesis : Sistem Manajemen Pengetahuan Ubi Jalar Berbasis Web dan SMS
di Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan
Nama
: Yati Nurhayati
NIM
: G651090374

Disetujui
Komisi Pembimbing


Irman Hermadi, SKom, MS,
PhD

Dr. Eng. Wisnu Ananta Kusuma, ST,
MT

Ketua

Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi
Ilmu Komputer

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Eng. Wisnu Ananta Kusuma, ST,


Dr. Ir. Dahrul Syah, MSc, Agr

Tanggal Ujian: 29 Maret 2014

Tanggal Lulus: 3 April 2014

MT

vii

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2011 ini ialah
sistem manajemen pengetahuan, dengan judul Sistem Manajemen Pengetahuan
Pertanian Ubi Jalar Berbasis Web dan SMS di Dinas Pertanian Kabupaten
Kuningan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Irman Hermadi, SKom, MS,
PhD dan Bapak Dr. Eng. Wisnu Ananta Kusuma, ST, MT selaku pembimbing
serta Bapak Dr. Ir. Agus Buono, MSi, MKom selaku penguji, yang telah banyak

membantu penulis dengan memberikan bimbingan, bantuan, dukungan serta saran
sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak
Dekan, Bapak Wakil Dekan, seluruh staf di IPB khususnya Program Studi Ilmu
Komputer IPB atas segala bantuannya.
Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Kepala Dinas
Pertanian Kabupaten Kuningan beserta seluruh staf dan BP3K Kecamatan Cilimus
Kabupaten Kuningan beserta seluruh staf yang telah membantu penulis selama
pengumpulan data, klasifikasi pengetahuan serta membantu dalam melakukan
verifikasi dan validasi pengetahuan. Ungkapan terima kasih juga disampaikan
kepada seluruh jajaran di Universitas Kuningan khususnya di Fakultas Ilmu
Komputer yang telah memberikan bantuan serta dukungan kepada penulis. Terima
kasih kepada bapak, ibu, dan seluruh keluarga, atas segala doa, dukungan dan
kasih sayangnya, serta rekan-rekan di Kuningan, Bogor dan Depok terimakasih
untuk seluruh dukungannya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, April 2014
Yati Nurhayati

viii


RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kuningan Jawa Barat pada tanggal 9 April 1986 dari
bapak H. Jaja dan ibu Hj. Masrinah. Penulis merupakan putri ke-empat dari empat
bersaudara.
Tahun 2004 penulis lulus dari SMA Negeri 97 Jakarta Selatan, pada tahun
2008 penulis lulus dari Universitas Kuningan Fakultas Ilmu Komputer Program
Studi Sistem Informasi. Pada tahun 2009 penulis masuk IPB kelas khusus dengan
memilih mayor Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
Penulis bekerja sebagai Dosen di Universitas Kuningan Fakultas Ilmu
Komputer Program Studi Sistem Informasi jenjang S1 sejak tahun 2009 sampai
sekarang.

ix

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ v
PENDAHULUAN .................................................................................... 1
Latar Belakang Masalah ............................................................... 2
Perumusan Masalah ...................................................................... 2
Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
Manfaat Penelitian ........................................................................ 3
Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 3

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4
Pengetahuan ........................................................................................... 4
Manajemen Pengetahuan .............................................................. 5
Sistem Manajemen Pengetahuan .................................................. 6
Knowledge Management System Life Cycle ............................... 6
Ubi Jalar ........................................................................................ 7
Short Message Service .................................................................. 9
METODE .................................................................................................. 10
Kerangka Pemikiran ............................................................................... 10
Pengembangan KMS .................................................................... 12
Evaluasi Infrastruktur ........................................................ 12
Membentuk TIM KM ........................................................ 13
Menangkap Pengetahuan .................................................. 13
Merancang Cetak Biru KMS ............................................. 13
Verifikasi dan Validasi KMS ............................................ 14
Implementasi KMS ........................................................... 14
Pengujian KMS ................................................................. 14

x

Kebutuhan Perangkat ....................................................................14
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 15
Evaluasi Infrastruktur ................................................................... 15
Membentuk Tim KM ................................................................... 16
Menangkap Pengetahuan .............................................................. 16
Merancang Cetak Biru KMS ........................................................ 19
Hierarki Frame ............................................................................ 25
Diagram Konteks ........................................................................ 26
DFD Level 1 ............................................................................... 28
ERD ............................................................................................ 29
Verifikasi dan Validasi KMS ....................................................... 30
Implementasi KMS ....................................................................... 30
Pengujian Sistem .......................................................................... 36
SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 37
Simpulan ....................................................................................... 37
Saran ............................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 38
LAMPIRAN ............................................................................................. 39

xi

DAFTAR TABEL
Halaman
Konversi Pengetahuan SECI Model .........................................................

4

Frame Varietas .......................................................................................... 20
Frame Daya ............................................................................................... 20
Frame Budidaya ........................................................................................ 21
Frame Pembibitan ..................................................................................... 21
Frame Persyaratan Bibit ........................................................................... 21
Frame Penyiapan Bibit ............................................................................. 22
Frame Hama .............................................................................................. 23
Frame Tikus .............................................................................................. 24
Frame Penyakit ......................................................................................... 24
Frame Kudis .............................................................................................. 25
Rekapitulasi Verifikasi dan Validasi KMS ............................................... 30

xii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Persentase Produksi Ubi Jalar di Dunia Tahun 2005................................. 8
Persentase Produksi Ubi Jalar di Dunia Tahun 2009 ................................ 8
Perbandingan Total Ekspor-impor di Dunia ............................................. 8
Grafik Perkembangan Produksi Ubi Jalar di Indonesia ............................ 9
Kerangka Pemikiran ................................................................................. 10
Bagan Keterkaitan Dinas Pertanian, BP4K, BP3K dan Petani Ubi Jalar . 11
Pengembangan KMS ................................................................................ 12
Hierarki Frame .......................................................................................... 25
Diagram Konteks KMS Ubi Jalar .............................................................. 27
DFD Level 1 KMS Ubi Jalar ..................................................................... 28
Perancangan ERD ..................................................................................... 29
Form Login ............................................................................................... 32
Form Input Dokumen ............................................................................... 33
Form Halaman Awal Dokumen ................................................................ 33
Form Pencarian Dokumen ........................................................................ 33
Form Tampil Dokumen ............................................................................ 34
Form Detail Dokumen .............................................................................. 34
Hasil Download Dokumen ....................................................................... 35
Input Keyword via SMS ........................................................................... 35
Hasil Pencarian via SMS .......................................................................... 35

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Data Produksi Ubi Jalar ............................................................................ 39
Manual Book ............................................................................................ 42
Pengetahuan Ubi Jalar ............................................................................... 47
Frame ........................................................................................................ 51
DFD Level 2 ............................................................................................. 52
ERD .......................................................................................................... 54
Kamus Data .............................................................................................. 55
Struktur Database ...................................................................................... 56
Form Wawancara ...................................................................................... 59

xiv

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ubi jalar memiliki kelebihan dibandingkan bahan pangan lainnya yaitu
seluruh bagian dari tanaman ubi jalar dapat diolah dan dimanfaatkan. Umbi dari
ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti keripik, chips,
tepung, mie, snack, permen. Batang dan daun ubi jalar dapat dijadikan bahan
pakan ternak dan bahan baku industri. Dalam kapasitas sebagai bahan pangan, ubi
jalar merupakan sumber energi sebesar 215 kal/ha/hari, berbeda dengan padi
hanya sebesar 176 kal/ha/hari dan jagung yang hanya 110 kal/ha/hari (Rukmana
2007).
Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab
dengan suhu 21-27oC serta mendapatkan sinar matahari 11-12 jam/hari. Negara
Indonesia sangat cocok untuk membudidayakan tanaman ubi jalar, karena iklim
tropis yang dimiliki negara Indonesia sesuai dengan syarat ideal iklim dan cuaca
tanaman ubi jalar.
Negara penghasil ubi jalar yang menduduki peringkat pertama di dunia
adalah Cina karena mampu memproduksi rata-rata 104.884.000 ton per tahun.
Negara Indonesia sebagai penghasil ubi jalar hanya mampu menghasilkan ratarata 1.977.000 ton per tahun, sangat berbeda jauh dengan negara Cina(Litbang
Deptan 2010).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni et al. (2010)
rendahnya hasil produksi ubi jalar nasional disebabkan oleh teknik bercocok
tanam yang kurang baik dan kurangnya pemahaman manfaat bibit unggul. Hal ini
diperkuat oleh hasil analisa yang tercatat pada juknis penyuluhan BP3K
Kabupaten Kuningan yang menunjukan bahwa kurangnya produktivitas ubi jalar
dikarenakan petani belum memahami bagaimana budidaya ubi jalar yang tepat
(Penyuluhan BP3K 2011).
Penyebaran pengetahuan ubi jalar yang sampai saat ini masih dilakukan oleh
pemerintah Kabupaten Kuningan adalah melalui kegiatan penyuluhan. Akan
tetapi, kegiatan penyuluhan ini dirasakan masih kurang optimal, karena kurangnya
sarana pendukung penyuluhan, diklat juknis dan tenaga penyuluh yang tidak
seimbang dengan jumlah petani yang ada(Penyuluhan BP3K 2011).
1

Bagi petani di Kabupaten Kuningan, teknologi seperti komputer maupun
internet, masih kurang diminati karena penggunaanya yang rumit dan
membutuhkan biaya besar untuk memperolehnya. Petani di Kabupaten Kuningan
lebih memilih penggunaan telepon seluler untuk media komunikasi, salah satu
fitur yang mereka kuasai dan gunakan adalah fasilitas Short Message
Service(SMS) serta telpon. Selain karena biaya lebih murah, penggunaan
SMSmudah serta tidak membutuhkan fasilitas tambahan seperti internet.
Penelitian sebelumnya yang menggunakan teknologi SMS sebagai media
transfer pengetahuan telah dilakukan oleh Situmorang (2010) dengan membangun
sistem pakar konsultasi penyakit padi. Tujuan dari penelitian tersebut hanya
menyaring data SMS yang masuk, berbeda dengan penelitian ini di mana petani
membutuhkan pengetahuan mengenai ubi jalar. Penelitian mengenai manajemen
pengetahuan telah dilakukan oleh Rafea (2010), pada sistem tersebut menyimpan
seluruh kegiatan pertanian di Kairo (Mesir) yang dapat diakses menggunakan
Geographical Information Systems (GIS).
Dengan melihat karakteristik dari petani ubi jalar di Kabupaten Kuningan,
maka pada penelitian ini akan dibangun sistem manajemen pengetahuan ubi jalar
berbasis web dan SMS dengan studi kasus pada Dinas Pertanian Kabupaten
Kuningan. Diharapkan dengan penelitian ini petani ubi jalar dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai budidaya ubi jalar yang baik.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan permasalahan yaitu kurangnya pengetahuan petani mengenai cara
budidaya ubi jalar dengan benar sehingga menyebabkan semakin menurunnya
produktivitas ubi jalar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan
berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan petani, salah satunya adalah
dengan adanya sistem pengetahuan yang dapat mengelola pengetahuan ubi jalar
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan petani dalam melakukan budidaya ubi
jalar dengan tepat.

2

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem manajemen
pengetahuan agribisnis ubi jalar berbasis web dan SMS.

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu penyuluh dalam
transfer pengetahuan ke petani dan memudahkan petani untuk memperoleh
pengetahuan mengenai budidaya ubi jalar yang tepat dengan cepat.

Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, maka ruang lingkup penelitian ini
adalah membangun sistem manajemen pengetahuan untuk tanaman ubi jalar studi
kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan. Untuk mengelola pengetahuan,
sistem dirancang dengan berbasis web, sedangkan untuk penyebaran pengetahuan
dapat diakses menggunakan web dan sms.

3

TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan
Menurut Nonaka dan Takueuchi (1995), pengetahuan merupakan bagian
dari kenyataan yang berasal dari kumpulan fakta-fakta berdasarkan observasi
mengenai dunia. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan berisi kumpulan
informasi yang telah diolah.Pengetahuan terdiri dari 2 jenis yaitu pengetahuan
tasit (tacit) dan pengetahuan eksplisit (explicit). Pengetahuan tasit (tacit)
merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang dan belum terdokumentasi,
umumnya pengetahuan ini diperoleh berdasarkan pengalaman. Contoh: keahlian,
wawasan, persepsi. Pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan yang disajikan
dalam bentuk dokumentasi. Contoh: manual book, laporan, dokumen, jurnal dan
pengetahuan tasit (tacit).
Agar pengetahuan mudah untuk dikelola, dikembangkan dan disebarkan,
maka pengetahuan harus dikonversi dari tasit ke tasit, eksplisit ke eksplisit, tasit
ke eksplisit dan eksplisit ke tasit.Konversi pengetahuan tersebut dinamakan SECI
Model. Konversi Pengetahuan dengan SECI Model dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Konversi Pengetahuan Dengan SECI Model
Tasit
Tas
it

Eksplisit

Proses Sosialisasi
(contoh:

rapat,

Proses Eksternalisasi
diskusi

(contoh: notulen rapat)

kelompok)
Eks

plisit

Proses Internalisasi

Proses Kombinasi

(contoh:

(contoh: email laporan)

mempelajari

laporan)

Berdasarkan Tabel 1, terdapat empatproses konversi pengetahuan yaitu
proses sosialisasi, internalisasi, eksternalisasi dan kombinasi. Proses sosialisasi
merupakan

proses

konversi

dari

tasit

ke

tasit,

pada

proses

ini

pengetahuan/pemahaman yang dimiliki suatu individu disebarkan ke individu
yang lain. Media transfer knowledge menggunakan komunikasi face to face, rapat,
diskusi kelompok, training/diklat.Proses internalisasi merupakan proses konversi

4

dari eksplisit ke tasit, di manapengetahuan diperoleh dengan cara mempelajari
dari

berbagai

literatur

kemudian

menjadi

pemahaman

bagi

individu

tersebut.Media transfer knowledge menggunakan intranet, surat edaran/surat
keputusan, papan pengumuman dan internet. Untuk mendukung proses ini, sistem
harus memiliki feature pencarian dan download dokumen.
Proses eksternalisasi merupakan proses konversi dari tasit ke eksplisit, pada
proses ini pengetahuan dari suatu individu dituangkan ke dalam bentuk dokumen
baik secara digital maupun non-digital. Contoh hasil konversi: notulen rapat,
jurnal.Proses kombinasi merupakan proses konversi dari eksplisit ke eksplisit, di
mana pengetahuan diperoleh dengan mengngkombinasikan berbagai literatur lalu
disebarkan melalui berbagai media. Media transfer knowledge melalui intranet
(forum diskusi), database organisasi dan internet.
Manajemen Pengetahuan
Turban (2002) mendefinisikan knowledge management sebagai proses
sistematis untuk menemukan, memilih, mengorganisasikan, mencari dan
menyajikan informasi dengan cara tertentu yang dapat meningkatkan penguasaan
pengetahuan dalam suatu bidang kajian yang spesifik. Sehingga dapat dikatakan
bahwa manajemen pengetahuan adalah suatu cara sistematis untuk mengelola
pengetahuan agar dapat menambah pengetahuan bagi yang menggunakannya.
Penciptaan pengetahuan terdiri dari beberapa tahap, tahap pertama
memahami permasalahan kemudian menciptakan pengetahuan baru untuk
memecahkan permasalahan tersebut. Tahap selanjutnya, pengetahuan baru yang
telah diciptakan, diidentifikasikan kemudian disajikan secara jelas dan detail.
Pengetahuan baru yang telah diidentifikasi, ditingkatkan kualitasnya dimana
pengetahuan tasit individu ditingkatkan dengan mempelajari literatur-literatur
yang

terkait

dengan

permasalahan

guna

meningkatkan

pengetahuannya.Pengetahuan tersebut kemudian disimpan dalam bentuk database
(knowledge repositories) agar memudahkan dalam mengakses pengetahaun
tersebut. Tahap terakhir, pengetahuan dikelola, dimutakhirkan dan dipeliharaagar
tetap valid dan akurat.

5

Sistem Manajemen Pengetahuan
Menurut Ningky (2001) setiap pegawai berhak untuk menciptakan
pengetahuan baru dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang berkaitan
dengan tugasnya dan bebas untuk berinovasi. Kemudian pengetahuan ditangkap
dan diidentifikasi serta direpresentasikan secara logis untuk mendapatkan
pengetahuan baru. Pengetahuan baru tersebut disimpan ke dalam format yang
mudah untuk diakses oleh seluruh pegawai. Lalu pengetahuan tersebut harus
dikelola agar dapat dimutakhirkan dan terjaga validitas serta keakuratannya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa, sistem manajemen pengetahuan adalah
sebuah strategi untuk meningkatkan efektifitas organisasi dengan mengelola
pengetahuan menggunakan tahapan knowledge management.

Knowledge Managemet System Life Cycle
Salah satu metode dalam pengembangan sistem manajemen pengetahuan
adalah Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC). Dalam membangun
KMS life cycle terdapat beberapa perbedaan dalam pembangunan sistem
informasi

secara

konvensional.

Pembangunan

sistem

informasi

secara

konvensional meliputi requirement, design, implementation, testing dan
development. Sedangkan KMS meliputi capturing (creation), codification,
testing&deployment, sharing dan transferknowledge.
Diperlukan tools untuk menangkap pengetahuan dari pakar. Adapun tools
yang dapat digunakan yaitu melalui wawancara, brainstorming, protocol analysis,
metode Delphi, mapping dan blackboarding.
Kodifikasi pengetahuan adalah bagaimana cara mengorganisasi dan
mengkoordinasikan pengetahuan sebelum pengetahuan itu diakses (representasi
pengetahuan). Tujuan dari representasi pengetahuan adalah untuk memudahkan
dalam mengimplementasikan rancangan kedalam sistem. Beberapa metode
representasi yang dapat digunakan adalah mapping, decision tree, decision table,
rules, case-base reasoning, frame, intelligent software agent. Hasil dari kodifikasi
berupa knowledge base dan disimpan ke dalam database agar mudah untuk
dikelola (knowledge repository).

6

Pengetahuan yang dihasilkan harus disebarkan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan. Proses transfer knowledge ini dapat menggunakan berbagai media,
salah satu media transfer knowledge berbentuk digital adalah web, wap atau pun
sms.

Ubi Jalar
Ubi jalar di beberapa daerah di Indonesia memiliki banyak nama, di Jawa
tela rambat, di Batak gadong jalur, di Jakarta ketela, di Dayak katila, di Sulawesi
Utara watata, di Jawa Barat huwi boled. Varietas ubi jalar diperkirakan berjumlah
sebanyak 1000 jenis, akan tetapi baru 142 jenis varietas yang sudah teridentifikasi
oleh peneliti.
Lembaga penelitian yang bertugas mengembangkan tanaman ubi jalar di
dunia adalah International Potato Centre (IPC) dan Centro International de La
Papa (CIP). Di Indonesia pengembangan ubi jalar dilakukan oleh Pusat Penelitian
dan Pengembangan Tanaman Pangan atau Balai Penelitian Kacang-Kacangan dan
Umbi-Umbian (Balitkabi).
Di negara-negara maju, tepung ubi jalar lebih popular dibandingkan terigu,
karena memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Tepung ubi jalar dapat diolah
menjadi berbagai jenis makanan seperti permen, es krim, roti, kue dan beberapa
minuman sirup.
Produksi ubi jalar di beberapa negara di dunia berbeda-beda. Pada tahun
2005, negara Cina menduduki peringkat pertama di dunia dengan menghasilkan
ubi jalar sebanyak 102.749.000 ton sedangkan Indonesia menduduki peringkat ke4 dengan menghasilkan ubi jalar sebanyak 1.857.000 ton. Pada tahun 2009, negara
Cina tetap menduduki peringkat pertama dengan menghasilkan ubi jalar sebanyak
81.213.000ton,

sedangkan

Indonesia menduduki

peringkat

ke-3

dengan

menghasilkan sebanyak 2.058.000 ton. Persentase produksi ubi jalar di dunia
dapat dilihat pada Gambar 1a dan 1b.

7

Gambar 1a Persentase Produksi Ubi Gambar 1bPersentase Produksi Ubi
Jalar di Dunia Tahun 2005

Jalar di Dunia Tahun
2009

Berdasarkan diagram persentase di atas dapat dilihat bahwa persentase
produksi ubi jalar di negara Indonesia hanya sebesar 2% sangat jauh berbeda
dengan negara Cina yang dapat memproduksi ubi jalar sebesar >75%. Sedangkan
total permintaan impor ubi jalar negara-negara maju lebih besar dari total ekspor
ubi jalar. Untuk perbandingan total ekspor-impor ubi jalar dapat dilihat pada
Gambar 2.

Gambar 2Grafik Perkembangan Total Ekspor-Impor Ubi Jalar di Dunia Tahun
1990-2007
Berdasarkan Gambar 2 di atas, menunjukan bahwa peluang pasar
internasional terbuka lebar pada bidang ekspor-impor ubi jalar. Agar dapat
memenuhi permintaan impor di negara maju, maka produksi ubi jalar di dalam
negeri harus ditingkatkan. Saat ini, tingkat produktivitas ubi jalar di Indonesia
masih mengalami penaikan dan penurunan, hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.

8

Gambar 3Grafik Perkembangan Produksi Ubi Jalar di Indonesia Tahun 1990-2009
Untuk data secara lengkap dari jumlah produksi ubi jalar di beberapa negara
didunia beserta total ekspor impor dapat dilihat pada Lampiran.
Short Message Service (SMS)
Menurut Le Bodic (2005), Global Sistem for Mobile Communication adalah
teknologi yang dapat mentransmisikan suara dan data. Sedangkan, SMS adalah
salah satu fasilitas dari teknologi GSM yang memungkinkan Mobile Station
mengirim dan menerima pesan singkat berupa text dengan kapasitas maksimal
160 karakter.
Terdapat dua jenis pengiriman SMS, yaitu:
1.

SMS Point to Point, adalah pengiriman SMS hanya dari satu nomor telpon ke
satu nomor telpon lain.

2.

SMS Broadcast, adalah pengiriman SMS ke beberapa nomor telpon.
Elemen yang dapat mengirim maupun menerima pesan pendek dinamakan

Short Message Entities (SME). SME dapat berupa applikasi software di dalam
mobile handset, faksimili, remote internet server, dan lain-lain. SME juga dapat
berupa sever yang menghubungkan Short Message Service Center (SMSC) secara
langsung atau via gateway. Fungsi dari SMSC adalah mengatur agar pesan dapat
sampai dan diterima.

9

METODE
Metode penelitian berisi langkah-langkah yang diperlukan sebagai acuan
dalam melaksanakan penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini
terdiri dari kerangka pemikiran, tahapan KMSLC serta identifikasi kebutuhan
perangkat keras dan perangkat lunak.
Kerangka Pemikiran
Sebelum penelitian dimulai, tahap awal yang dilakukan adalah menentukan
tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan pada penelitian sampai dengan tahap
akhir penelitian yang digambarkan ke dalam kerangka pemikiran. Adapun tahapan
kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 4.

Mulai

Studi Literatur

Wawancara

Observasi

Pengembangan
KMS

KMS
Selesai
Gambar 4 Kerangka Pemikiran
Pada tahap studi literatur, penelitian dilakukan dengan mempelajari
literatur-literatur yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Kemudian
dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian yang
dilakukan. Lalu dilakukan observasi atau mengamati secara langsung ke area
penelitian untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai permasalahan yang
10

diteliti. Tahap selanjutnya, dilakukan pengembangan KMS menggunakan
metodologi KMSLC. Hasil akhir dari penelitian ini adalah menghasilkan KMS
mengenai ubi jalar.
Untuk memudahkan dalam memperoleh dan menangkap pengetahuan, maka
perlu dilakukan analisa mengenai keterkaitan antara petani dengan dinas-dinas
yang terkait. Adapun dinas-dinas yang terkait dengan penelitian yang dilakukan
adalah Dinas Pertanian, BP4K Kabupaten Kuningan dan BP3K Kecamatan yang
dapat dilihat pada Gambar 5.
Dinas Pertanian
Kabupaten Kuningan

BP4K
Kabupaten Kuningan

Balitkabi

BP3K Kecamatan

Petani

Gambar 5 Bagan Keterkaitan Dinas Pertanian, BP4K, B3Kdan Petani Ubi
Jalar
Berdasarkan bagan di atas, dapat dijelaskan keterkaitan antara dinas dan
petani ubi jalar. Dinas yang bertugas untuk melakukan controlling dan monitoring
terhadap seluruh kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh BP4K dan BP3K
Kecamatan adalah Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan. BP4K Kabupaten
Kuningan bertugas melakukan controlling dan monitoring terhadap kegiatan
penyuluhan yang dilakukan oleh BP3K Kecamatan. Dinas yang melakukan
penyuluhan secara langsung kepada petani dilakukan oleh BP3K Kecamatan.
Untuk melakukan pengembangan tanaman dilakukan oleh Balai Penelitian
Tanaman Aneka Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (Balitkabi) bekerja sama
denganBP3K Kecamatan dan BP4K Kabupaten Kuningan.

Pengembangan KMS

11

Untuk mengembangkan sistem manajemen pengetahuan pada penelitian ini,
dipilih metodologi Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC) (Elias
Hasan, 2004) karena sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Adapun tahapan
dari metodologi ini dapat dilihat pada Gambar 5.

EVALUASI INFRASTRUKTUR

MEMBENTUK TIM KM

MENANGKAP PENGETAHUAN

iterasi

MERANCANG CETAK BIRU KMS

VERIFIKASI DAN VALIDASI KMS

IMPLEMENTASI KMS

PENGUJIAN KMS

Gambar 6 Tahapan KMSLC

Evaluasi Infrastruktur
Evaluasi infrastruktur dilakukan untuk mendapatkan data dan gambaran
kondisi pertanian (wawancara dengan pakar), infrastruktur (wawancara dengan
tim penyuluh dan kepala dinas pertanian) serta karakteristik pengguna sistem.
Evaluasi infrastruktur yang dibutuhkan adalah Spesifikasi hardware (perangkat
keras),software (perangkat lunak) dan jaringan yang dimiliki guna mendukung
sistem yang akan diusulkan. Analisa kebutuhan pengetahuan bagi pengguna
sistem, ketersediaan standar operasional dalam penyuluhan budidaya ubi jalar
serta ketersediaan domain expert dan literatur-literatur yang terkait mengenai
tanaman ubi jalar.

12

Membentuk Tim KM
Pada tahap ini dilakukan pembentukan tim yang akan mengelola,
mengembangkan serta menggunakan pengetahuan. Adapun Tim KM yang
dibutuhkan adalah domain expert, admin dan end user. Domain expert adalah
orang yang ahli dalam bidang budidaya ubi jalar, bertugas untuk memberikan
pengetahuan berupa tacit dan explicit.Admin adalah orang yang bertugas
untukmengelola pengetahuan di dalam database.End User sebagai pengguna akhir
dari sistem yang akan menggunakan pengetahuan untuk dimplementasikan dalam
membudidayakan ubi jalar.

Menangkap Pengetahuan
Untuk merancang sebuah sistem, maka pengetahuan perlu dikumpulkan dan
ditangkap. Ada beberapa metode untuk menangkap pengetahuan, metode yang
dipilih untuk penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi pustaka
mengenai tanaman ubi jalar. Format pertanyaan yang diajukan kepada pakar
melalui wawancara dirancang sendiri berdasarkan studi literatur mengenai
informasi yang dibutuhkan untuk evaluasi infrastruktur pada KMSLC dan studi
literatur mengenai budidaya ubi jalar. Tahap akhir pada proses ini akan diperoleh
pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan dalam budidaya pertanian ubi jalar.
Merancang Cetak Biru KMS
Setelah pengetahuan diperoleh, tahap selanjutnya adalah merancang cetak
biru KMS dengan merepresentasikan pengetahuan. Representasi pengetahuan
digunakan untuk menyajikan pengetahuan yang diperoleh dari pakar ke dalam
format yang mudah dipahami oleh manusia dan dapat dieksekusi oleh komputer.
Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk representasi pengetahuan
adalah metodeframe. Frame digunakan untuk menyimpan semua pengetahuan
yang bersifat deklaratif dan menggambarkan pengetahuan secara detail.
Frame memiliki slot dan facet. Slot adalah atribut yang mendeskripsikan
objek yang direpresentasikan oleh frame. Facet mendeskripsikan beberapa
pengetahuan tentang atribut dalam slot. Untuk perancangan pengembangan
sistem,

digambarkan

menggunakanData

flow

Diagram

(DFD),

Entity

Realtionship Diagram (ERD). DFD adalah penggambaran aliran data dan entitas

13

yang terlibat secara langsung dengan sistem. ERD adalah diagram yang
menggambarkan hubungan / relasi antar tabel yang dibutuhkan dalam sistem.
Verifikasi dan Validasi KMS
Hasil dari cetak biru KMS akan diverifikasi dan divalidasi kembali kepada
pakar agar pengetahuan yang diperoleh benar-benar telah sesuai dengan kaidah
yang berlaku. Jika belum sesuai, maka perbaiki cetak biru KMS sesuai dengan
pengetahuan tersebut.
Implementasi KMS
Pada tahap ini cetak biruKMS diimplementasikan ke dalamaplikasi berbasis
web dan SMS. Adapun bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan
MySQL.
Pengujian KMS
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem menggunakan blackbox
Pengujian blackbox adalah menguji sistem dari sisi fungsi, interface, input dan
output yang dihasilkan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui
apakah sistem sudah benar-benar sesuai dengan desain dan kebutuhan sistem.
Kebutuhan Perangkat
Perangkat yang dibutuhkan dalam penelitian ini memiliki spesifikasi
sebagai berikut:
1. Perangkat Keras: PC / Laptopminimal dengan processor dual core, Modem
Huawei E1750.
2. Perangkat Lunak: Web Server XAMPP 1.8, Macromedia Dreamweaver,
Gammu versi 1.91, web browser Mozzila Firefox.

14

HASIL DAN PEMBAHASAN
Evaluasi Infrastruktur
Tahap awal dari metode KMSLC adalah evaluasi infrastruktur. Pada tahap
ini, dilakukan analisis infrastruktur yang dimiliki oleh objek penelitian. Analisis
infrastruktur diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan
studi literatur. Berdasarkan hasil analisis infrastruktur diperoleh informasi
mengenai hardware, software, jaringan, kebutuhan pengetahuan, ketersediaan
standar operasional dan ketersediaan domain expert.
Hardware yang dimiliki oleh Dinas Pertanian, BP4K dan BP3K Kecamatan
masing-masing memiliki1 unit komputer dengan jaringan WAN dan memiliki staf
IT untuk mengelola dokumen dan sistem informasi. Dinas Pertanian dan BP4K
Kabupaten Kuningan memiliki website untuk mengelola informasi yaitu
www.kuningankab.go.id untuk Dinas Pertanian sedangkan BP4K Kabupaten
Kuningan adalah www.bp4kkuningan.web.id.
Setelah menganalisa isi dari website Dinas Pertanian dan BP4K Kabupaten
Kuningan diketahui bahwa belum adanya pengetahuan yang membahas mengenai
tanaman ubi jalar.Teknologi yang dimiliki dan dikuasi oleh petani adalah fasilitas
sms dan telphone pada handphone. Sedangkan teknologi internet maupun GPRS
tidak dimiliki oleh petani.
Dengan melihat bagan keterkaitan dinas dan petani pada bab metode sub
bab kerangka pemikiran, maka sistem akan diterapkan pada BP3K Kecamatan.
Kecamatan yang dipilih adalah Kecamatan Cilimus karena merupakan sentra
pertanian ubi jalar di Kabupaten Kuningan.
Software yang dimiliki oleh BP3K Kecamatan, hanya sistem operasi
Windows, Microsoft Office dan software lainnya yang berfungsi untuk pembuatan
dokumen sehingga perlu ditambahkan software lainnya yang mendukung
implementasi sistem yaitu software xampp versi 1.8, gammu versi 1.91 dan
modem Huawei.
Pakar yang memiliki pengetahuan secara mendalam mengenai ubi jalar
dimiliki oleh BP3K Kecamatan Cilimus yang bertugas sebagai Tim Penyuluh
pertanian. Terdapat standar operasional dalam penyuluhan berupa juknis dan buku
mengenai budidaya ubi jalar.

15

Berdasarkan hasil wawancara dengan BP3K Kecamatan, diperoleh
informasi bahwa untuk pengetahuan ubi jalar harus mengetahui : varietas unggul,
tata cara budidaya ubi jalar secara benar dan terperinci, bagaimana penanganan
hama dan penyakit ubi jalar.

Membentuk Tim KM
Setelah dilakukan evaluasi infrastruktur, maka dipilih dan dibentuk
Timknowledge management yang berperan untuk mengelola, mengembangkan
dan menggunakan pengetahuan didalam sistem adalah domain expert, admin dan
end user.
Domain expert, atau pakar yang akan memberikan pengetahuan mengenai
ubi jalar baik secara tasit maupun eksplisit adalah tim penyuluh dari BP3K
Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan,Dinas Pertanian, Balitkabi dan BP4K
Kabupaten Kuningan.Admin adalah staf IT di BP3K Kecamatan Cilimus bertugas
mengelola pengetahuan dalam database. End user atau pengguna akhir, yang
dapat mengakses pengetahuan adalah petani ubi jalar khususnya petani di
Kabupaten Kuningan dan user lainnya yang dapat mengakses sistem melalui web
dan sms.

Menangkap Pengetahuan
Pengetahuan perlu ditangkap dari pakar agar dapat dikelola dan
dikembangkan serta disebarkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Pada
penelitian ini teknik yang digunakan untuk menangkap pengetahuan adalah
wawancara, observasi dan studi literatur.
Pada teknik wawancara, dilakukan sesi tanya jawab dengan Dinas Pertanian
dan BP3K Kecamatan Cilimus untuk memperoleh gambaran secara umum
mengenai pengetahuan yang diperlukan dalam budidaya ubi jalar. Format
pertanyaan dirancang berdasarkan informasi yang sering muncul pada literaturliteratur yang terkait dengan tanaman ubi jalar. Format dasar dari wawancara
dapat dilihat pada Lampiran.

16

Pada tahap ini akan dibahas pengetahuan yang berhasil ditangkap dari pakar
Adapun pengetahuan yang berhasil ditangkap dari pakarberupa varietas, budidaya
serta penanganan hama dan penyakit ubi jalar.
1.

Varietas
Pengetahuan mengenai varietas ubi jalar diperoleh dari Balitkabi dan
BP3K Kecamatan Cilimus. Varietas ini berisi jenis-jenis ubi jalar dilihat
berdasarkan morfologi, hasil rata-ratadan ketahanan varietas terhadap
penyakit.
a. Berdasarkan sumber dari Balitkabi, diperoleh pengetahuan bahwa untuk
menentukan varietas ubi jalar dapat dilihat berdasarkan:
Nama Varietas, Tahun Pelepasan, Nomor, Umur, Tinggi Batang,
Bentuk Daun Warna Pucuk Daun, Warna Tangkai Daun, Warna tulang
daun, warna batang muda, Warna batang tua, Warna kulit umbi, Warna
daging umbi, Kualitas rebus, Rasa, Kadang tepung, Kadar protein, Kadar
HCN, Rata-rata hasil, Ketahanan terhadap penyakit.
b. Sedangkan menurut BP3K Kecamatan Cilimus, untuk penentuan varietas
ubi jalar dapat ditentukan berdasarkan asal, potensi hasil rata-rata, umur
panen, warna kulit dan daging umbi, rasa, ketahanan terhadap penyakit.

2.

Budidaya
Pengetahuan mengenai budidaya ubi jalar diperoleh dari Departemen
Pertanian (http://epetani.deptan.go.id/budidaya/teknologi-budidaya-ubijalar1500) dan BP3K Kecamatan Cilimus. Adapun pengetahuan yang berhasil
ditangkap sebagai berikut:
a. Berdasarkan sumber pengetahuan dari Departemen Pertanian, maka isi
dari pengetahuan budidaya adalah:
Bibit/Stek
Bibit dari stek batang/pucuk
Bibit dari tunas-tunas umbi
Penyiapan Lahan
Lahan tegalan
Lahan sawah bekas tanaman padi
Penanaman dan Jarak Tanam
17

Jenis Lahan
Lahan Kering
Lahan Sawah
Sistem Penanaman
Sistem Monokultur
Sistem Tumpang Sari
Pemberian Mulsa
Pemupukan
Penyulaman
Pemangkasan
Pengairan
Pengendalian Gulma
Panen
Pasca Panen

b. Berdasarkan sumber pengetahuan dari BP3K Kecamatan Cilimus, maka isi
dari pengetahuan budidaya adalah:
Pembibitan
Persyaratan Bibit
Penyiapan Bibit
Pengolahan Lahan
Persiapan
Pembentukan Bendengan
Penanaman
Penentuan Pola Tanam : Sistem Monokultur dan Sistem Tumpang
Sari
Cara Penanaman
Pemeliharaan
Penyulaman
Penyiangan dan pembumbunan
Pengairan dan penyiraman
Panen
18

Pasca Panen

3.

Hama dan Penyakit
Pengetahuan mengenai hama dan penyakit ubi jalar diperoleh dari
Departemen Pertanian dan BP3K Kecamatan Cilimus. Adapun pengetahuan
yang diperoleh mengenai hama dan penyakit ubi jalar adalah:
a. Berdasarkan sumber dari Balitkabi, diperoleh pengetahuan bahwa
penanganan hama dan penyakit di-general-kan, adapun pengetahuan yang
diperoleh berisi : nama hama dan penyakit, cara penanganan.
b. Sedangkan menurut BP3K Kecamatan Cilimus, untuk penanganan hama
dan

penyakit

untuk

masing-masing

jenis

berbeda-beda.

Adapun

pengetahuan yang diperoleh adalah:
Hama : deskripsi, gejala, pengendalian
Penyakit : deskripsi, gejala, pengendalian

Merancang Cetak Biru KMS
Setelah pengetahuan diperoleh, rancang cetak biru KMS menggunakan
frame. Frame digunakan untuk menyimpan pengetahuan yang bersifat deklaratif
kemudian disajikan secara terperinci. Frame memiliki slot dan facet. Slot adalah
set atribut yang mendeskripsikan objek yang direpresentasikan oleh frame. Facet
digunakan untuk mendeskripsikan beberapa pengetahuan mengenai atribut dalam
slot.
Pada tahap ini pengetahuan yang berhasil ditangkap dari pakar akan
direpresentasikan ke dalam bentuk frame.Adapun frameyang dihasilkan sebagai
berikut:
1. Varietas
Dengan melihat karakteristik dari pengetahuan mengenai varietas, maka
pengetahuan dapat direpresentasikan menggunakan frame varietas yang dapat
dilihat pada Tabel 2.

19

Tabel 2 Frame Varietas
Nama : Varietas
Slot
Warna

Kulit

Facet
Masukan warna kulit umbi

Umbi :
Warna

Daging

Masukan warna daging umbi

Umbi :
Bentuk Umbi :

Masukan bentuk umbi

Rata-Rata Hasil :

Masukan Rata-Rata Hasil

Deskripsi :

Nama varietas, Asal persilangan, Warna
Kulit Umbi, Warna Daging Umbi, Rata-Rata
Hasil, Ketahanan Terhadap Penyakit

Frame varietas memiliki beberapa frame turunan (child) seperti : daya,
mendut, sewu, cangkuang, kalasan, prambanan, Borobudur. Salah satu contoh
framechild atau frame turunan dari frame varietas adalah frame daya yang
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Frame Daya
Nama : Daya
Slot
Warna

Kulit

Facet
Kuning Jingga

Daging

Kuning Jingga

Umbi :
Warna
Umbi :
Bentuk Umbi :

Bulat Memanjang

Rata-Rata Hasil :

23 ton/ha

Deskripsi :

Nama

Varietas

=

Daya,

Asal

Persilangan = Putri Selatan x Jonggol, Warna
Kulit Umbi = Kuning Jingga, Warna Daging
Umbi = Kuning Jingga, Bentuk Umbi = Bulat
agak memanjang, Rata-Rata hasil = 23 ton/ha,
tahan terhadap penyakit lanas, keriting daun

20

dan kudis.

2.

Budidaya
Dengan melihat karakteristik dari pengetahuan mengenai budidaya,
maka pengetahuan dapat direpresentasikan menggunakan frame sebagai
berikut:
Tabel 4 Frame Budidaya
Nama : Budidaya
Slot
Deskripsi :

Facet
Tahapan budidaya ubi jalar yang benar
terdiri dari pembibitan, pengolahan lahan,
penananaman, pemeliharaan, panen dan pasca
panen

Frame budidaya memiliki frame turunan (child) frame pembibitan,
frame pengolahan lahan, frame penanaman, frame pemeliharaan, frame panen
dan frame pasca panen. Adapun struktur dari frame turunan budidaya ini
yaitu:
a. Frame Pembibitan, berisi pengetahuan mengenai tahapan pembibitan.
Adapun isi dari frame ini dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Frame Pembibitan
Nama : Pembibitan
Slot
Deskripsi :

Facet
Proses pembibitan terdiri dari 2
tahap

yaitu

persyaratan

bibit

dan

penyiapan bibit.
Frame pembibitan memiliki 2 frame turunan yaitu: frame
persyaratan bibit dan frame penyiapan bibit.
Frame Persyaratan Bibit, berisi pengetahuan mengenai persyaratan
bibit untuk tanaman ubi jalar, frame ini dapat dilihat pada Tabel 6.
21

Tabel 6 Frame Persyaratan Bibit
Nama : Persyaratan Bibit
Slot
Syarat :

Facet
Isi persyaratan

bibit

dapat

dilihat pada lampiran
Frame Penyiapan Bibit, berisi pengetahuan mengenai bagaimana
cara menyiapkan bibit agar tanaman ubi jalar yang dihasilkan baik.
Adapun isi dari frame ini dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Frame Penyiapan Bibit
Nama : Penyiapan Bibit
Slot
Teknik :

Facet
Isi teknik penyiapan bibit dapat
dilihat pada lampiran

b. Frame Pengolahan Lahan, berisi tata cara pengolahan lahan yang benar.
Frame ini memiliki slot teknik dengan facet isi dari teknik pengolahan
lahan. Frame pengolahan lahan, memiliki frame turunan yaitu frame
Pembuatan Bendengan, frame turunan ini memiliki slot teknik dengan
facet teknik dalam pembuatan bendengan.
c. Frame Penanaman, berisi tata cara menanam ubi jalar yang baik. Frame ini
memiliki slot teknik dengan facet teknik menanam ubi jalar. Frame
penanaman memiliki frame turunan :
Frame Sistem Monokultur, berisi slot teknik dengan facet teknik
menanam dengan pola tanam sistem monokultur.
Frame Sistem Tumpang Sari, berisi slot teknik dengan facet teknik
menanam dengan pola tanam sistem tumpang sari.
d. Frame Pemeliharaan, berisi slot teknik dengan facet tata cara memelihara
tanaman ubi jalar. Frame ini memiliki kelas turunan :
Frame Penyulaman, berisi slot teknik dengan facet teknik menyulam
bibit.
Frame Penyiangan dan Pembumbunan, berisi slot teknik dengan
facet teknik penyiangan dan penimbunan guludan tanaman.

22

Frame Pengairan dan Penyiraman, berisi slot teknik dengan facet
teknik pengairan dan penyiraman tanaman ubi jalar.
e. Frame Panen, berisi slot syarat dengan facet syarat panen serta slot teknik
dengan facet tata cara panen ubi.
f. Frame Pasca Panen, berisi slot syarat dengan facet syarat ubi serta slot
teknik dengan facet tata cara pasca panen.

3.

Frame Hama dan Penyakit
Dengan melihat karakteristik dari pengetahuan mengenai hama dan
penyakit, maka pengetahuan dapat direpresentasikan menggunakan frame
hama dan frame penyakit. Adapun isi dari frame hama dan frame penyakit
adalah sebagai berikut:
a. Frame Hama, berisi pengetahuan mengenai hama ubi jalar, dapat dilihat
pada tabel 8.
Tabel 8 Frame Hama
Nama : Hama
Slot
Deskrips

Facet
Disebabkan oleh hewan

Gejala :

Analisa bentuk ubi, perkembangan batang dan

i:

daun.
Pengend
alian :

Pengendalian dilakukan berdasarkan jenis
Hama

Frame hama memiliki beberapa frame turunan (child) seperti :
penggerek, batang, hama boleng, tikus. Salah satu contoh frameturunan
(child)dari frame hama adalah frame tikusyang dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Frame Tikus
Nama : Tikus
Slot
Deskrips
i:

Facet
Hama tikus biasanya menyerang tanaman
ubi jalar yang berumur