Penggerek Buah Kopi TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peranan Kopi

18 Kopi Jember Astuti 2011. Kedua senyawa tersebut diproduksi di pabrik melalui proses fabrikasi. Bagi PBKo betina, hypotan ini berbau seperti bau-bau yang dikeluarkan jantan PBKO sehingga PBKo betina akan mendekati hypotan tersebut. Dengan demikian hypotan dapat digunakan sebagai pemancing masuknya PBKo betina kedalam perangkap. Akan tetapi, upaya melalui penggunaan hypotan tersebut nampaknya belum berhasil diterapkan secara meluas dan berkesinambungan oleh petani kopi. Salah satu yang mungkin menjadi penyebabnya adalah ketidaktersediaan hypotan secara terus menerus di lapang karena harus didatangkan dari dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, Jawa Timur. Petani kopi juga kesulitan dalam menjangkau atraktan dari bahan buatan methanol dan etanol karena kedua bahan tersebut dijual hanya di apotik atau toko-toko kimia yang umumnya berada di kota-kota Kabupaten. Mengingat kesulitan tersebut, maka perlu dicari atraktan alternatif yang berasal dari bahan-bahan nabati alami yang ada disekitar petani. Bahan-bahan nabati alami tersebut diharapkan dapat berfungsi sebagai atraktan pada perangkap PBKo. Dengan cara tersebut petani dapat terus menerus memasang perangkap bagi PBKo. Mengacu kepada Kucel, Kangire dan Egonya 2012, perilaku petani kopi di Sumatera Utara mungkin dapat menjadi penyebab tingginya intensitas serangan PBKo di Sumatera Utara. Para ahli tersebut menekankan bahwa untuk mencari penyebab tingginya intensitas serangan PBKo dan untuk menemukan teknik pengendalian PBKo diperlukan pemahaman tentang sistem budidaya kopi serta peranan petani kopi dalam perkembangan PBKo.

2.3. Penggerek Buah Kopi

PBKo diberi nama lmiah Hypothenemus hampei. PBKo dalam Bahasa Inggris adalah Coffee Berry Borer CBB atau Broca. Malau 2010 menamainya ―Setan Hitam‖ Black 19 Devil. PBKo berasal dari Afrika. PBKo adalah Kumbang berukuran kecil. Dewasa berwarna hitam. Ukuran betina dewasa panjang 1.4 –1.8 mm, jantan lebih kecil 1.2–1.6 mm. Betina dapat terbang dalam jarak dekat. Jantan tidak dapat terbang karena tidak punya sayap. Cara PBKo bekerja dapat dijelaskan sebagai berikut. PKBo membor menggerek buah kopi pada diktus. Tapi, bila populasi PBKo sangat tinggi pada musim kering dan panas, PBKo sering membor dari sisi lain dari buah kopi. Dengan demikian, identifikasi serangan tidak boleh hanya melihat diktus saja, tapi juga sisi buah. Biasanya, 1 buah dimasuki oleh 1 betina. Kebiasaan ini yang membuat penyebaran PBKo luar biasa cepatnya. Setelah membor buah, hama tersebut hidup dalam buah. Induk dan anak-anaknya memakan semua biji sehingga tidak ada lagi biji dalam buah meskipun buah nampak sehat hijau mulus, atau merah saat matang. Serangan pada buah yang sangat muda membuat buah membusuk, lalu buah gugur. PBKo sangat berbahaya karena berkembang biak sangat cepat dan jumlah banyak sekali. Dalam 1 tahun, keturunan dari 1 ekor betina berjumlah 100.000 seratus ribu ekor. Dalam 2-3 tahun, semua buah bisa terserang sehingga tidak ada lagi biji yang dapat dipanen. Siklus hidup life cycle, dari telur ke dewasa PBKo hanya 24-45 hari tergantung cuaca. Dua hari setelah memasuki buah, betina sudah bertelur. Satu betina bertelur sebanyak 35-50 butir yang terdiri dari 33-46 92 betina. Harapan hidup life expectation betina maksimum 190 hari, sedangkan jantan maksimum 40 hari. Setelah kawin di dalam buah, kebanyakan betina keluar dari buah, dan hanya beberapa betina tetap di dalam buah. Betina yang keluar tersebut membor biji-biji lainnya, lalu siklus diulangi lagi. Jantan tidak pernah keluar dari dalam biji. 20 2.4. Metanol, Etanol, Cairan Fermentasi Tape Beras Pulut dan Tuak 2.4.1. Metanol