digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
keterampilan siswa seperti yang menjadi penilaian dalam Kurikulum 2013.
2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum seseorang yang diukur oleh IQ. IQ yang tinggi dapat menunjang
kesuksesan prestasi belajar. Namun demikian pada beberapa kasus, IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin kesuksesan seseorang dalam belajar
dan hidup bermasyarakat. IQ bukanlah satu-satunya faktor penentu kesuksesan prestasi belajar seseorang.
Hasil belajar yang baik berupa prestasi yang memuaskan merupakan harapan siswa, orang tua siswa, dan juga guru. Namun
memperoleh prestasi yang memuaskan tidaklah mudah karena banyak yang berpengaruh didalamnya. Secara garis besar terdapat dua faktor
yang berpengaruh pada prestasi belajar siwa yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
58
Faktor
–
faktor diatas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap
conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik faktor eksternal umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan
belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berinteligensi tinggi faktor internal dan mendapat dorongan
58
Sumadi, Psikologi Pendidikan....................................,233.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
positif dari orangtuanya faktor eksternal, mungkin akan memilih pendekatan
belajar yang
lebih mementingkan
kualitas hasil
pembelajaran. Jadi, karena faktor-faktor tersebut diataslah, muncul siswa-siswa yang high-achievers berprestasi tinggi dan under-
achievers berprestasi rendah atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelomok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahuin dan
mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka. Hasil belajar yang baik berupa prestasi yang memuaskan
merupakan harapan siswa, orang tua siswa, dan juga guru. Namun memperoleh prestasi yang memuaskan tidaklah mudah karena banyak
yang berpengaruh didalamnya. Secara garis besar terdapat dua faktor yang berpengaruh pada prestasi belajar siwa yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
59
A. Faktor Internal Siswa Faktor yang berasal dari dalam siri siswa sendiri meliputi dua
aspek yakni :1 aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah; 2 aspek psikologis yang bersifat rohaniah
a. Aspek Fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya,
59
Sumadi, Psikologi Pendidikan Jakarta, Raja Grafindo, 1998,233.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apabila jika
disetai pusing kepala berat misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif sehingga materi yang dipelajarinya pun lurang
atau tidak berbekas. Untuk mempertahankan tonus jasmani agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan
minuman yang bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan olah raga ringan yang sedapat mungkin terjadwal
secara tetap dan berkesinambungan. Hal ini penting sebab kesalahan pola makan minum dan istirahat akan menimbulkan reaksi tonus
yang negatif dan merugikan semangat mental siswa itu sendiri.
60
b. Aspek Psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaan siswa. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya
dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:
61
1 tingkat kecerdasan intelegensi siswa; Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemapuan
psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan cara yang tepat Reber 1988. Jadi intelegensi sebenarnya
bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-
60
Ibid, 147
61
Ibid, 148
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih
menonjol daripada organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak
merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh ativitas
manusia. 2 sikap siswa;
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons
response tendency
dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
3 bakat siswa; Secara umum, bakat aptitude adalah kemapuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang Chaplin, 1972:, Reber, 1988. Dengan demikian,
sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prsetasi sampai ke tingkat tertentu sesuia dengan
kapasitas masing-masing,. Jadi secara global bakat itu mirip dengan intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berintelegensi
sangat cerdas superior atau cerdas luar bias very superior
disebut juga sebagai talented child, yakni anak berbakat. 4 minat siswa;
Secara sederhana, minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Menurut Reber 1988, minat tidak termasuk istilah populer dalam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
psikologi karena ketergantungan yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan,
motivasi, dan kebutuhan. 5 motivasi siswa.
Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat
sesuatu, dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya energizer untuk bertingkah laku secara terarah .
62
B. Faktor Eksternal Siswa Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri
dari dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
63
a Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman- teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu
menunjukkan sikap
dan perilaku
yang simpatik
dab memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam
hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dororng yang positif bagi kegiatan belajar siswa.
62
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta; Rajawali Pers, 2012,153.
63
Ibid, 154
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainandi sekitar perkampungan siswa tersebut.
Kondisi masyarakat di lingkungan kumuhn slum area yang serba kekurangan dan anak-anak penganggur misalnya, akan sangat
mempengaruhi aktivtas belajar siswa. siswa tersebut akan memerlukan siswa. Paling tidk siswa tersebut akan menemukan
kesulitan ketika memerlukan teman belajar. b
Lingkungan Nonsosial Faktor
–
faktor yang termasuk lingkungan nonsosial aialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluargan
siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor- faktor ini dipandang turu
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Karakteristik perkembangan anak pada usia SD biasanya
pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan. Mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya.
Menurut teori Piaget, proses belajar dapat berlangsung jika terjadi proses pengolahan data yang aktif di pihak pembelajar.
Pengolahan data yang aktif merupakan aktivitas lanjutan darikegiatan mencari informasi dan dilanjutkan dengan kegiatan
penemuan.
64
64
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu,Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2014,7.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Piaget berpendapat bahwa’ apa yang sudah ada pada diri
seorang siswa kapasitas dasar kemampuan intelektualnya atau dapat disebut dengan istilah skema adalah dasar untuk menerima hal yang
baru.” Skema berfungsi mengatur interaksi siswa dengan lingkungan
sekitarnya. Menurut Piaget, kematangan bio-psikologis sesorang
memiliki tingkatan- tingkatan. Tingkatan perkembangan intelektual memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain:
65
1 Tahap pra-konseptual 2-4 tahun, yang ditandai dengan mulainya adaptasi terhadap simbol, mulai dari tingkah laku
berbahasa, aktifitas imitasi dan permainan. 2 Tahap berpikir intuitif 4-7 tahun ditandai oleh berfikir
pralogis, pada tahap ini perkembangan ingatan siswa didik sudah mulai mantap, tetapi kemampuan berfikir deduktif dan
induktif masih lemah belum mantap. 3 Tahap operasional konkret 7-11 tahun perkembangan
intelektual siswa sekolah dasar pada tahap ini, yang ditandai oleh kemapuan berpikir konkret dan mendalam, mampu
mengklasifikasi dan mengontrol persepsinya. Berdasarkan intelektual siswa sekolah dasar kelas I-VI
memiliki tingkatan intelektual operasional konkret dan siswa kelas enam memiliki tingkatan operasional formal.
65
Ibid, 8.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Filename: BAB II_2818668
Directory: C:\Users\fatih\AppData\Local\Temp\NitroPDF\nitroSession3588
Template: C:\Users\fatih\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm
Title: Subject:
Author: ASUS
Keywords: Comments:
Creation Date: 4262017 1:27:00 AM
Change Number: 8
Last Saved On: 512017 7:55:00 PM
Last Saved By: User
Total Editing Time: 613 Minutes
Last Printed On: 522017 11:17:00 AM
As of Last Complete Printing Number of Pages: 35
Number of Words: 5.334 Number of Characters:
37.118
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
53
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil
yang tepat pula. Artinya apabila seseorang akan mengadakan penelitian ilmiah dengan menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang
akan diselidiki maka akan dapat mendapatkan data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
67
Metodologi penelitian adalah merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari tentang metode-metode penelitian. Sedangkan metode
penelitian menurut Arif Furchan adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab
persoalan yang ada didalam penelitian. Penelitian adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang
logis terhadap data untuk menentukan suatu tujuan tertentu, sedangkan metode merupakan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data. Sebelum penelitian dilakukan peneliti menggunakan metode-metode yang sesuai, maka bagi peneliti hendaknya mengetahui
secara pasti jenis-jenis dan sifat penelitian, agar memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
67
Arif Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982, 50.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Pada bab metode penelitian ini membahas tentang jenis penelitian. Tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, metode penelitian,
populasi dan sampel, variabel dan indikator penelitian dan teknik analisis data. Metode penelitian yang pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
68
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut
A. Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian
Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsi-prinsip dengan sabar, hati-hati dan
sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran.
69
Menurut Arikunto, penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang dimaksudkan untuk mengembangkan dan
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. Adapun penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kualitatif dan dengan pendekatan deskriptif.
70
Menurut Bogdan dalam Moleong mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupak kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
71
Data yang akan diperoleh dari penelitian kualitatif menurut Sugiyono adalah data yang berbantuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi
wajah, bagan, gambar dan foto. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian
68
Sugiono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Cv.Alfabeta,2012,2.
69
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Jakarta:Bumi Aksara, 1999,24.
70
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian Jakarta:PT Rineka Cipta, 1995,10.
71
Moleong Lexy.J., Metode Penelitian Kualitatif Bandung:Remaja Rosdakarya,2002,3.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
kualitatif agar lebih bisa menggambarkan realitas yang kompleks yang mana kondisi obyektif tidak dapat diambil generalisasi yang prediktif .
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Menurut Suryabrata, deskriptif kualitatif yaitu membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
72
contoh umum dari penelitian deskriptif adalah jejak pendapat, yang menggambarkan sikap
suatu kelompok orang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif
agar dapat
menggambarkan atau
mendeskripsikan pelaksanaan penilaian hasil belajar pada Kurikulum 2013 di SDN Sedatigede II dan SDN Keboansikep II Sidoarjo.
Berdasarkan tempat penelitian ada tiga jenis yaitu penelitian lapangan, penelitian kepustakaan, penelitian laboratorium. Jenis penelitian ini adalah
penelitian lapangan yaitu penelitian langsung dilakukan dilapangan atau pada responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif dimana
penelitian ini memiliki ciri khas yang terletak pada tujuannya, yakni mendeskripsikan pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa pada Kurikulum
2013 . Jadi pendekatan ini sebagai prosedur penelitian untuk menghasilkan
data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa pada Kurikulum 2013 yang di amati dari hasil belajar siswa
dan tentang ada tidaknya perbedaan mulai dari pengumpulan data, penafsiran
72
Suryabrata Sumadi, Metodologi Penelitian,Jakarta: CV. Rajawali,1983,27.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
terhadap data tersebut serta penampilan hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian.
73
B. Subjek Penelitian 1.
Subjek
Subjek bisa dikatakan sebagai informan, pengertian informan adalah orang yang memberikan informasi tentang pelaksanaan
Kurikulum 2013 yang mana informan ini mempunyai pengalaman tentang latar penelitian. Menurut Sanafiah dalam sugiyono, penentuan
informan dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk mendapatkan informasi maksimum
74
, karena itu orang yang dijadikan sampel atau informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Mereka yang menguasai atau memahami segala proses terkait hasil belajar siswa pada Kurikulum 2013.
b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau telibat pada kegiatan yang tengah ditelit
c. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
d. mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
“kemasannya”sendiri
73
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta:Rineka Cipta,2010,10-11.
74
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, RD,Bandung:Alfabeta,2009,218.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
e. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan penulis
sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber
Selain itu dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan pengumpulan data utama. Dalam hal
ini, sebagaimana dinyatakan oleh Lexy Moleong, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan
perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafssir data, dan pada akhirnya menjadi pelopor hasil penelitiannya.
75
Penentuan informan dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.
Yaitu orang yang dianggap mengetahui tentang apa yang peneliti harapkan, sehingga akan memudahkan penulis untuk mengumpulkan
data yang diperlukan dalam obyek situasi sosial yang diteliti. Dalam hal ini menurut sugiyono yang menjadi subyek penelitian yaitu :
1 Kepala Lembaga, yang menjadi informan untuk menggali data atau informasi yang dapat memberikan gambaran secara umum pada situasi
sekolah yang dipimpinnya yaitu SDN Sedatigede II dan SDN keboansikep II Sidoarjo.
2 Guru Kelas, untuk menggali data penguat tentang pelaksanaan 2013 dan hasil belajar siswa.
75
Moleong Lexy J., Metode Kualitatif..................121
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SDN Sedatigede II dan SDN Keboansikep II Sidoarjo. Adapun alasan
dipilihnya lokasi ini karena SDN Sedatigede II Sidoarjo dan SDN Keboansikep II Sidoarjo adalah dua dari tiga belas sekolah dasar
piloting pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sidoarjo. Kedua sekolah tersebut sama-sama melaksanakan Kurikulum 2013 mulai pada
tahun 2013 hingga sekarang.
C. Sumber dan Jenis Data
a. Sumber Data Untuk mendapatkan data atau keterangan dan informasi,
peneliti mendapatkan informasi dari sumber data. Sumber data adalah subjek dari mana data yang diperoleh.
76
Adapun Sumber datanya adalah :
1 Data Primer yaitu sumber-sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama. Data tersebut ialah data Pelaksanaan
Kurikulum 2013 yaitu hasil Rapot siswa 2 Data sekunder yaitu sumber data yang mengutip dari sumber
lain, yang termasuk dari data sekunder disini adalah profi sekolah, visi misi sekolah, keadaan guru, dan sumber data lainnya yang
mendukung.
76
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakter, Jakarta: Rineka Cipta, 2006,129.