Tinjauan Hasil Belajar Siswa 1. Pengertian Hasil Belajar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id keterampilan siswa seperti yang menjadi penilaian dalam Kurikulum 2013.

2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum seseorang yang diukur oleh IQ. IQ yang tinggi dapat menunjang kesuksesan prestasi belajar. Namun demikian pada beberapa kasus, IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin kesuksesan seseorang dalam belajar dan hidup bermasyarakat. IQ bukanlah satu-satunya faktor penentu kesuksesan prestasi belajar seseorang. Hasil belajar yang baik berupa prestasi yang memuaskan merupakan harapan siswa, orang tua siswa, dan juga guru. Namun memperoleh prestasi yang memuaskan tidaklah mudah karena banyak yang berpengaruh didalamnya. Secara garis besar terdapat dua faktor yang berpengaruh pada prestasi belajar siwa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 58 Faktor – faktor diatas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik faktor eksternal umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berinteligensi tinggi faktor internal dan mendapat dorongan 58 Sumadi, Psikologi Pendidikan....................................,233. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id positif dari orangtuanya faktor eksternal, mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran. Jadi, karena faktor-faktor tersebut diataslah, muncul siswa-siswa yang high-achievers berprestasi tinggi dan under- achievers berprestasi rendah atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelomok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahuin dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka. Hasil belajar yang baik berupa prestasi yang memuaskan merupakan harapan siswa, orang tua siswa, dan juga guru. Namun memperoleh prestasi yang memuaskan tidaklah mudah karena banyak yang berpengaruh didalamnya. Secara garis besar terdapat dua faktor yang berpengaruh pada prestasi belajar siwa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 59 A. Faktor Internal Siswa Faktor yang berasal dari dalam siri siswa sendiri meliputi dua aspek yakni :1 aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah; 2 aspek psikologis yang bersifat rohaniah a. Aspek Fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, 59 Sumadi, Psikologi Pendidikan Jakarta, Raja Grafindo, 1998,233. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apabila jika disetai pusing kepala berat misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif sehingga materi yang dipelajarinya pun lurang atau tidak berbekas. Untuk mempertahankan tonus jasmani agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan olah raga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara tetap dan berkesinambungan. Hal ini penting sebab kesalahan pola makan minum dan istirahat akan menimbulkan reaksi tonus yang negatif dan merugikan semangat mental siswa itu sendiri. 60 b. Aspek Psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaan siswa. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut: 61 1 tingkat kecerdasan intelegensi siswa; Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemapuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan cara yang tepat Reber 1988. Jadi intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ- 60 Ibid, 147 61 Ibid, 148 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol daripada organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh ativitas manusia. 2 sikap siswa; Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons response tendency dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. 3 bakat siswa; Secara umum, bakat aptitude adalah kemapuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang Chaplin, 1972:, Reber, 1988. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prsetasi sampai ke tingkat tertentu sesuia dengan kapasitas masing-masing,. Jadi secara global bakat itu mirip dengan intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berintelegensi sangat cerdas superior atau cerdas luar bias very superior disebut juga sebagai talented child, yakni anak berbakat. 4 minat siswa; Secara sederhana, minat interest berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber 1988, minat tidak termasuk istilah populer dalam digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id psikologi karena ketergantungan yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. 5 motivasi siswa. Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu, dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya energizer untuk bertingkah laku secara terarah . 62 B. Faktor Eksternal Siswa Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri dari dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. 63 a Lingkungan Sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman- teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dab memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dororng yang positif bagi kegiatan belajar siswa. 62 Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta; Rajawali Pers, 2012,153. 63 Ibid, 154 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainandi sekitar perkampungan siswa tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuhn slum area yang serba kekurangan dan anak-anak penganggur misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivtas belajar siswa. siswa tersebut akan memerlukan siswa. Paling tidk siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar. b Lingkungan Nonsosial Faktor – faktor yang termasuk lingkungan nonsosial aialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluargan siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor- faktor ini dipandang turu menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Karakteristik perkembangan anak pada usia SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan. Mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya. Menurut teori Piaget, proses belajar dapat berlangsung jika terjadi proses pengolahan data yang aktif di pihak pembelajar. Pengolahan data yang aktif merupakan aktivitas lanjutan darikegiatan mencari informasi dan dilanjutkan dengan kegiatan penemuan. 64 64 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu,Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2014,7. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Piaget berpendapat bahwa’ apa yang sudah ada pada diri seorang siswa kapasitas dasar kemampuan intelektualnya atau dapat disebut dengan istilah skema adalah dasar untuk menerima hal yang baru.” Skema berfungsi mengatur interaksi siswa dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Piaget, kematangan bio-psikologis sesorang memiliki tingkatan- tingkatan. Tingkatan perkembangan intelektual memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain: 65 1 Tahap pra-konseptual 2-4 tahun, yang ditandai dengan mulainya adaptasi terhadap simbol, mulai dari tingkah laku berbahasa, aktifitas imitasi dan permainan. 2 Tahap berpikir intuitif 4-7 tahun ditandai oleh berfikir pralogis, pada tahap ini perkembangan ingatan siswa didik sudah mulai mantap, tetapi kemampuan berfikir deduktif dan induktif masih lemah belum mantap. 3 Tahap operasional konkret 7-11 tahun perkembangan intelektual siswa sekolah dasar pada tahap ini, yang ditandai oleh kemapuan berpikir konkret dan mendalam, mampu mengklasifikasi dan mengontrol persepsinya. Berdasarkan intelektual siswa sekolah dasar kelas I-VI memiliki tingkatan intelektual operasional konkret dan siswa kelas enam memiliki tingkatan operasional formal. 65 Ibid, 8. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Filename: BAB II_2818668 Directory: C:\Users\fatih\AppData\Local\Temp\NitroPDF\nitroSession3588 Template: C:\Users\fatih\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm Title: Subject: Author: ASUS Keywords: Comments: Creation Date: 4262017 1:27:00 AM Change Number: 8 Last Saved On: 512017 7:55:00 PM Last Saved By: User Total Editing Time: 613 Minutes Last Printed On: 522017 11:17:00 AM As of Last Complete Printing Number of Pages: 35 Number of Words: 5.334 Number of Characters: 37.118 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 53 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang akan mengadakan penelitian ilmiah dengan menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan dapat mendapatkan data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan. 67 Metodologi penelitian adalah merupakan ilmu-ilmu yang mempelajari tentang metode-metode penelitian. Sedangkan metode penelitian menurut Arif Furchan adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang ada didalam penelitian. Penelitian adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang logis terhadap data untuk menentukan suatu tujuan tertentu, sedangkan metode merupakan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Sebelum penelitian dilakukan peneliti menggunakan metode-metode yang sesuai, maka bagi peneliti hendaknya mengetahui secara pasti jenis-jenis dan sifat penelitian, agar memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 67 Arif Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982, 50. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Pada bab metode penelitian ini membahas tentang jenis penelitian. Tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, variabel dan indikator penelitian dan teknik analisis data. Metode penelitian yang pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 68 Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut

A. Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian

Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsi-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran. 69 Menurut Arikunto, penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang dimaksudkan untuk mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. Adapun penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kualitatif dan dengan pendekatan deskriptif. 70 Menurut Bogdan dalam Moleong mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupak kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 71 Data yang akan diperoleh dari penelitian kualitatif menurut Sugiyono adalah data yang berbantuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian 68 Sugiono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Cv.Alfabeta,2012,2. 69 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Jakarta:Bumi Aksara, 1999,24. 70 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian Jakarta:PT Rineka Cipta, 1995,10. 71 Moleong Lexy.J., Metode Penelitian Kualitatif Bandung:Remaja Rosdakarya,2002,3. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kualitatif agar lebih bisa menggambarkan realitas yang kompleks yang mana kondisi obyektif tidak dapat diambil generalisasi yang prediktif . Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Menurut Suryabrata, deskriptif kualitatif yaitu membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu. 72 contoh umum dari penelitian deskriptif adalah jejak pendapat, yang menggambarkan sikap suatu kelompok orang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif agar dapat menggambarkan atau mendeskripsikan pelaksanaan penilaian hasil belajar pada Kurikulum 2013 di SDN Sedatigede II dan SDN Keboansikep II Sidoarjo. Berdasarkan tempat penelitian ada tiga jenis yaitu penelitian lapangan, penelitian kepustakaan, penelitian laboratorium. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu penelitian langsung dilakukan dilapangan atau pada responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif dimana penelitian ini memiliki ciri khas yang terletak pada tujuannya, yakni mendeskripsikan pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa pada Kurikulum 2013 . Jadi pendekatan ini sebagai prosedur penelitian untuk menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa pada Kurikulum 2013 yang di amati dari hasil belajar siswa dan tentang ada tidaknya perbedaan mulai dari pengumpulan data, penafsiran 72 Suryabrata Sumadi, Metodologi Penelitian,Jakarta: CV. Rajawali,1983,27. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id terhadap data tersebut serta penampilan hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian. 73

B. Subjek Penelitian 1.

Subjek Subjek bisa dikatakan sebagai informan, pengertian informan adalah orang yang memberikan informasi tentang pelaksanaan Kurikulum 2013 yang mana informan ini mempunyai pengalaman tentang latar penelitian. Menurut Sanafiah dalam sugiyono, penentuan informan dalam penelitian kualitatif berfungsi untuk mendapatkan informasi maksimum 74 , karena itu orang yang dijadikan sampel atau informan sebaiknya yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Mereka yang menguasai atau memahami segala proses terkait hasil belajar siswa pada Kurikulum 2013. b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau telibat pada kegiatan yang tengah ditelit c. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi. d. mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil “kemasannya”sendiri 73 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta:Rineka Cipta,2010,10-11. 74 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, RD,Bandung:Alfabeta,2009,218. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id e. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan penulis sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau narasumber Selain itu dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan pengumpulan data utama. Dalam hal ini, sebagaimana dinyatakan oleh Lexy Moleong, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafssir data, dan pada akhirnya menjadi pelopor hasil penelitiannya. 75 Penentuan informan dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Yaitu orang yang dianggap mengetahui tentang apa yang peneliti harapkan, sehingga akan memudahkan penulis untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam obyek situasi sosial yang diteliti. Dalam hal ini menurut sugiyono yang menjadi subyek penelitian yaitu : 1 Kepala Lembaga, yang menjadi informan untuk menggali data atau informasi yang dapat memberikan gambaran secara umum pada situasi sekolah yang dipimpinnya yaitu SDN Sedatigede II dan SDN keboansikep II Sidoarjo. 2 Guru Kelas, untuk menggali data penguat tentang pelaksanaan 2013 dan hasil belajar siswa. 75 Moleong Lexy J., Metode Kualitatif..................121 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SDN Sedatigede II dan SDN Keboansikep II Sidoarjo. Adapun alasan dipilihnya lokasi ini karena SDN Sedatigede II Sidoarjo dan SDN Keboansikep II Sidoarjo adalah dua dari tiga belas sekolah dasar piloting pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sidoarjo. Kedua sekolah tersebut sama-sama melaksanakan Kurikulum 2013 mulai pada tahun 2013 hingga sekarang.

C. Sumber dan Jenis Data

a. Sumber Data Untuk mendapatkan data atau keterangan dan informasi, peneliti mendapatkan informasi dari sumber data. Sumber data adalah subjek dari mana data yang diperoleh. 76 Adapun Sumber datanya adalah : 1 Data Primer yaitu sumber-sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama. Data tersebut ialah data Pelaksanaan Kurikulum 2013 yaitu hasil Rapot siswa 2 Data sekunder yaitu sumber data yang mengutip dari sumber lain, yang termasuk dari data sekunder disini adalah profi sekolah, visi misi sekolah, keadaan guru, dan sumber data lainnya yang mendukung. 76 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakter, Jakarta: Rineka Cipta, 2006,129.

Dokumen yang terkait

Developing classroom strategies for the large classes at the fifth grade of SDN Bojong Sari 01 Sawangan-Depok 2006-2007 Academic Year

0 13 47

Peran perpustakaan sekolah dalam menunjang pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (studi kasus pada SDN Ciputat VI dan SDN Cempaka Baru II)

0 6 96

PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN SENI KARAWITAN JAWA (Studi Situs di SDN Wonosidi II Tulakan Pacitan 2013) Pengelolaan Kurikulum Dan Pembelajaran Seni Karawitan Jawa (Studi Situs di SDN Wonosidi II Tulakan Pacitan 2013).

0 5 21

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI KELOMPOK BELAJAR PADA SISWA KELAS II SDN Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Kelompok Belajar Pada Siswa Kelas Ii Sdn Mustokoharjo 2012/2013.

0 0 16

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Kelompok Belajar Pada Siswa Kelas Ii Sdn Mustokoharjo 2012/2013.

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI KELOMPOK BELAJAR PADA SISWA KELAS II SDN Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Kelompok Belajar Pada Siswa Kelas Ii Sdn Mustokoharjo 2012/2013.

0 0 16

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS II SDN PREMBULAN, PANDOWAN, GALUR, KULON PROGO.

0 2 384

Peningkatan Hasil Belajar Melalui Media SEQIP di Kelas IV SDN Candipari II Porong - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ILMU TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN KEBOANSIKEP - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 8

Peningkatan Hasil Belajar Pengukuran Waktu Menggunakan Metode Demonstrasi dan Media Siswa Kelas II SDN Sekardangan - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 7