Air Macam-Macam Zat Gizi dan Manfaatnya

25 c Pemeriksaan laboraturium biokimia, terutama untuk mengetahui kadar hemoglobin, ferritin, glukosa, kolesterol. Dari ketiga cara diatas yang sering digunakan adalah pengukuran antropometri, karena biayanya disamping murah juga pelaksanaanya lebih mudah dan cepat dapat memberikan informasi keadaan gizi seseorang.

5. Cara Mengukur Status Gizi Berdasarkan Antropometri

Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut Indeks Antropometri. Beberapa indeks telah diperkenalkan seperti pada hasil seminar antropometri 1975. Menurut I Dewa Nyoman Supariasa 2002 : 56-62 mengatakan dalam pengukuran indeks antropometri sering terjadi kerancuan, hal ini akan memperngaruhi interpretasi status gizi yang keliru. Beberapa indeks antropometri antara lain :

a. Berat badan menurut umur BBU

Berat badan adalah salah satu parameter yang diberikan gambaran masa tubuh. Masa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit, menurunkan nasfu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Meningat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BBU lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini current nutritional status. Kelebihan indeks BBU : 26 1 Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum. 2 Baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis. 3 Berat badan dapat berfluktuasi. 4 Sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil. 5 Dapat mendeteksi kegemukan. Kekuranga indeks BBU : 1 Dapat mengakibatkan interprestasi status gizi yang keliru bila terdapat edema maupun astites. 2 Didaerah perdesaan yang masih terpencil dan tradisional, umur sering sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang belum baik. 3 Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak dibawah usia lima tahun. 4 Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan.

b. Tinggi badan menurut umur TBU

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama. Berdasarkan

Dokumen yang terkait

Pola konsumsi, Status Gizi dan Prestasi Belajar Anak Vegetarian dan Non Vegetarian Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Yayasan Perguruan Bodhicitta Medan Tahun 2013

5 59 89

Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian Obesitas Anak Kelas V Dan VI Di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amalyyah

12 125 193

Faktor - faktor yang berhubungan dengan status gizi lebih pada siswa Sekolah Dasar Negeri 05 Kuningan Barat di Kecamatan Mampang Prapatan Tahun 2013

0 9 135

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS V DAN VI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS V DAN VI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 2 93

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMA NEGERI 1 SEYEGAN Tegal Gentan, Margoagung, Seyegan, Sleman.

0 7 204

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 SEYEGAN SEYEGAN Tegal Gentan, Margoagung, Seyegan, Sleman.

0 0 31

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 SEYEGAN SEYEGAN Tegal Gentan, Margoagung, Seyegan, Sleman.

0 0 31

STATUS GIZI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI WUNUT KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 74

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV DAN V TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SD NEGERI GENTAN KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 117