24
dalam usia dini berada dalam masa pra operasional yaitu dengan rentang usia 2-7 tahun. Masa ini anak menujukkan proses berpikir yang jelas. Anak mengenal
simbol, tanda bahasa dan gambar. Kemampuan Kognitif usia 3-4 tahun, khususnya kemampuan dalam
berfikir yang ditunjukkan pada periode 2-4 tahun berdasarkan seri bacaan orangtua Mengasah Kecerdasan di Usia 2-4 tahun terdiri atas beberapa
kemampuan diantaranya yaitu: 1 anak mampu mengenal simbol yang dilihat sebagai arti tertentu, 2 anak mulai berlatih dalam memperhatikan suatu benda
konkret sehingga anak akan memusatkan perhatiannya untuk dapat menerima informasi, 3 anak dapat mengingat pengalaman yang baru saja dialami oleh anak
dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang, 4 anak dapat mempergunakan bahasa untuk bertanya, menyampaikan ide.
Dijelaskan dalam Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 158 bahwa anak usia 3-4 tahun untuk perkembangan kognitifnya yaitu: 1 anak dapat mengikuti 2
perintah. 2 anak dapat membuat penilaian menghitung banyaknya kesalahan. 3 mengembangkan kosa kata dengan cepat. 4 menggunakan angka tanpa
pemahaman. 5 mulai melakukan penggolangan berdasar fungsi benda. 6 menggunakan beberapa kata-kata abstrak yang fungsional.
1. Bermain
Bermain adalah kegiatan utama anak sejak usia 4 atau 4 bulan untuk perkembangan kognitif anak. Bermain sendiri fungsinya yaitu untuk
perkembangan pribadi khususnya dalam sosial dan emosional. Terdapat beberapa
25
pendapat dari para ahli seperti Mildred Parten Mayke S Tedjasaputra, 2001: 21 yang mengamati bahwa bermainsebagai sarana sosialisai dan enam bentuk
interaksi yang terjadi saat anak bermain. Tokoh lainya yaitu Jean Piaget yang berpendapat bermain terbagi atas beberapa tahapan yaitu tahap sensory motor play
yaitu perkembangan kognitif yang berupa gerakan atau kegiatan anak belum dapat dikategorikan sebagai bermain. Contohnya anak tidak sengaja memukul
kaleng dan kayu. Dari dua benda tersebut menimbulkan suara yang berbeda sehingga anak mendapat pengetahuan baru.
Tahapan berikutnya symbolic atau make belive play yaitu ciri pokok dalam tahap pra operasional anak bermain khayal dan berpura-pura. Tahap ini
anak banyak bertanya dan menjawab pertanyaan mencoba hal-hal yang berkaitan dengan konsep angka, ruang, kuantitas dan sebagainya. Tahapan yang terkahir
adalah social play games with rules yaitu tahapan yang paling tinggi pada usia 8- 11 tahun. Kegiatan lebih banyak dikendalikan oleh suatu aturan permainan.
Dari pendapat para ahli tersebut anak TK khususnya lebih mengacu pada teosri Jean Piaget bahwa anak mengalami masa bermain simbolik untuk
mempermudah dalam menerima suatu pengalaman dan pengetahuan baru. Bermain dalam aspek kognitif bermanfaat dapat membantu menguasai konsep
warna, ukuran, bentuk, arah, besaran, sebagai landasan belajar menulis, membaca. Belajar matematika da ilmu pengetahuan yang lain. Selain itu bermain digunakan
sebagai media intervensi yaitu melatih kemampuan tertentu dan sering
26
digunakan untuk melatih konsentrasi atau pemusatan perhatian dalam melatih konsep dasar seperti ukuran atau besaran.
Bermain sendiri terbagi menjadi dua yaitu bermian aktif dan bermain pasif. Bermain aktif adalah kegiatan yang memberikan kesenangan dan kepuasan
pada anak melalui aktivitas yang anak lakukan dan banyak melibatkan gerakan tubuh. Sebagai contohnya bermain bebas dan spontan yaitu dengan cara apa saja
dan berdasarkan keinginan anak. Berikutnya bermain konstruktif yaitu kegiatan menggunakan berbagai benda yang ada untuk menciptakan suatu hasil karya
tertentu. Bermain khayal atau peran adalah pemberian atribut pada benda, situasi dan anak memerankan tokoh yang ia pilih. Mengumpulkan benda –benda yang
ada dilingkungan anak juga termasuk dalam bermain aktif.
2. Bermain dengan Benda-Benda Alam