Uji Coba Instrumen METODE PENELITIAN

1

H. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurannya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah Saifuddin Azwar, 2004: 5-6. Dalam penelitian ini untuk menguji validitas skala efikasi diri dan kecemasan dalam menghadapi ujian, peneliti menggunakan validitas item, yakni menguji kevalidan tiap-tiap item pernyataan. Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas item dapat dihitung dengan rumus Product Moment Pearson yang dibantu dengan program SPSS for Windows 16.00 Version . Rumus Product Moment Person adalah sebagai berikut: √[ ][ ] Keterangan: : Koefisien korelasi tiap butir soal N : Banyaknya anggota kelompok sampel ∑ x : Jumlah skor tiap butir soal ∑ y : Jumlah skor total ∑ xy : Jumlah hasil kali antara x dan y : Jumlah kuadrat skor tiap butir soal : Jumlah kuadrat skor total Suharsismi Arikunto, 2006: 170 2 Uji coba instrumen dilakukan pada siswa kelas IX di MTs Ummul Quro Yogyakarta yang berjumlah 42 siswa. Terdapat dua skala yang diuji cobakan dalam penelitian ini, yaitu skala untuk mengukur efikasi diri dan skala untuk mengukur kecemasan dalam menghadapi ujian pada siswa. Adapun rincian hasil uji vaiditas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: a. Efikasi diri Hasil uji coba skala efikasi diri dapat disimpulkan bahwa dari 38 butir pernyataan terdapat 1 butir pernyataan yang tidak valid. Item yang tidak valid yaitu butir ke 3. Sehingga jumlah butir valid pernyataan skala efikasi diri menjadi butir 37 pernyataan. b. Kecemasan dalam menghadapi ujian Hasil uji coba skala kecemasan dalam menghadapi ujian dapat disimpulkan bahwa dari 74 butir pernyataan terdapat 16 butir pernyataan yang tidak valid. Item yang tidak valid yaitu butir ke 4, 15, 16, 17, 38, 42, 44, 45, 46, 48, 50, 58, 60, 61, 62, dan 74. Sehingga jumlah butir valid pernyataan skala kecemasan dalam menghadapi ujian menjadi butir 58 pernyataan. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Agar suatu instrumen itu dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka perlu digunakan uji reliabilitas. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan Suharsimi Arikunto, 2006: 178. Apabila instrumennya sudah 3 baik dan dapat dipercaya maka berapa kalipun diambil pada waktu yang berbeda dan pada subyek yang sama, tetap akan sama hasilnya. Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas skala efikasi diri dan kecemasan dalam menghadapi ujian, rumus yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen tersebut menggunakan rumus Alpha Cronbach . Untuk mendapatkan hasil, maka rumus Alpha Cronbach dibantu dengan program SPSS for Windows 16.00 Version . Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut: = [ ] [ ] Keterangan : : Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir penytaaan atau banyak soal : Jumlah variasi butir : Variasi soal Suharsimi Arikunto, 2006: 196 Dalam aplikasi, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas rII yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya Saifuddin Azwar, 2007: 83. Adapun rincian hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: a. Efikasi Diri Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas instrumen pada skala efikasi diri dapat disimpulkan bahwa tingkat reliabilitas yang 4 didapatkan adalah sebesar 0,947 sehingga instrumen ini dikatakan reliabel karena nilai reliabilitas yang dimiliki mendekati 1,00. b. Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas instrumen pada skala kecemasan dalam menghadapi ujian dapat disimpulkan bahwa tingkat reliabilitas yang didapatkan adalah sebesar 0,948 sehingga instrumen ini dikatakan reliabel karena nilai reliabilitas yang dimiliki mendekati 1,00. I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data atau menentukan tendensi sentral yang meliputi perhitungan rata-rata atau mean M, modus Mo, median Me, dan simpangan baku SD, serta histogram dari masing-masing variabel. Penentuan kategori kecenderungan tiap-tiap variabel didasarkan pada norma atau ketentuan kategori. Menurut Saifuddin Azwar 2012: 149, menjelaskan langkah-langkah pengkategorisasian tiap variabel adalah sebagai berikut: Keterangan: µ : Mean ideal : Standar deviasi : Skor yang diperoleh = Tinggi = Sedang = Rendah 5 Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan SPSS 16.0 For Windows , diketahui bahwa variabel efikasi diri memiliki Mean= 87,92, Standar Deviasi= 18,888, Median= 87,00, Modus= 72, Nilai Maksimum= 143 dan Nilai Minimum= 50. Berdasarkan menggunakan nilai Mean Ideal= 111, Nilai Maksimum Ideal= 185 dan Nilai Minimum Ideal= 37, SD Ideal= 24,67 yang diketahui dari perkalian jumlah item dengan skor tertinggi dan terendah pada skala, maka dapat diketahui kategori skor sebagai berikut: Tabel 5. Kategori Skor Efikasi Diri No Kategori Skor 1 Tinggi 135,67 ≤ X 2 Sedang 86,33 ≤ X 135,67 3 Rendah X 86,33 Berdasarkan skor standar di atas dapat diketahui 1 orang siswa berada dalam kategori tinggi, 32 orang siswa berada dalam kategori sedang dan 29 orang siswa berada dalam kategori rendah. Kemudian berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan SPSS 16.0 For Windows , diketahui bahwa variabel kecemasan dalam menghadapi ujian memiliki Mean= 226,10, Standar Deviasi= 20,735, Median= 233,00, Modus= 234, Nilai Maksimum= 269 dan Nilai Minimum= 170. Berdasarkan menggunakan nilai Mean Ideal= 174, Nilai Maksimum Ideal= 290 dan Nilai Minimum Ideal= 58, SD Ideal= 38,67 yang diketahui dari perkalian jumlah item dengan skor tertinggi dan terendah pada skala, maka dapat diketahui kategori skor sebagai berikut: 6 Tabel 6. Kategori Skor Kecemasan dalam Menghadapi Ujian No Kategori Skor 1 Tinggi 212,67 ≤ X 2 Sedang 135,33 ≤ X 212,67 3 Rendah X 135,33 Berdasarkan skor standar di atas dapat diketahui 43 orang siswa berada dalam kategori tinggi, 19 orang siswa berada dalam kategori sedang dan tidak ada orang siswa berada dalam kategori rendah. 2. Uji Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji liniearitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian berdistribusi normal apa tidak. Dalam uji normalitas ini menggunakan rumus chi - kuadrat, sebagai berikut: ∑ Keterangan: : Koefisien chi-kuadrat : Frekuensi yang diperoleh dari diobservasi dalam sampel : Frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam populasi Sutrisno Hadi, 2004: 259. Untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan membandingkan antara chi-kuadrat yang dihitung dengan chi- kuadrat tabel signifikan 5 dengan kebebasan sama dengan K-1. Jika p lebih besar atau sama dengan 0,05 maka dapat dikatakan data 7 berdistribusi normal, sebaliknya jika harga p lebih kecil dari 0,05 maka berdistribusi tidak normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat terbentuk linear atau tidak. Rumus yang digunakan dalam uji linearitas, sebagai berikut: Keterangan: : Harga bilangan F untuk garis regresi : Rerata kuadrat garis regresi : Rerata kuadrat residu Sutrisno Hadi, 1995: 14. Taraf signifikan yang digunakan untuk uji linearitas hubungan variabel bebas dengan variabel terikat pada penelitian ini adalah taraf signifikan 5, dengan derajat kebebasan db untuk regresi harga F adalah 1 lawan N-1. Jika harga p lebih besar dari 0,05 maka kedua varaibel mempunyai hubungan yang linear, sebaliknya jika harga p lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara kedua variabel tidak linear. 3. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis penelitian ini, digunakan teknik analisis korelasi product moment . Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi efikasi diri dengan kecemasan dalam menghadapi ujian. Rumus dari analisis korelasi efikasi diri dengan kecemasan dalam 8 menghadapi ujian menggunakan rumus product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut: √[[ ][ ]] Keterangan: : Koefisien korelasi Product Moment : Jumlah subjek : Jumlah skor item nilai tiap angket : Jumlah skor total nilai total angket Sugiyono 2008 : 228 9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL (UN) PADA SISWA KELAS 3 SMP

0 20 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian SBMPTN.

3 26 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian SBMPTN.

0 4 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian SBMPTN.

0 2 9

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MATA PELAJARAN MATEMATIKA Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Kecemasan Menghadapi Mata Pelajaran Matematika pada Siswa SD Negeri Bratan III Surakarta.

0 1 19

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MATA PELAJARAN MATEMATIKA Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Kecemasan Menghadapi Mata Pelajaran Matematika pada Siswa SD Negeri Bratan III Surakarta.

1 3 18

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN PERFEKSIONISME DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN MASUK Hubungan Antara Efikasi diri dan Perfeksionisme dengan Kecemasan Menghadapi Ujian MAsuk Perguruan Tinggi pada Siswa Bimbingan Belajar Primagama.

0 1 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Efikasi diri dan Perfeksionisme dengan Kecemasan Menghadapi Ujian MAsuk Perguruan Tinggi pada Siswa Bimbingan Belajar Primagama.

0 1 9

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KUALITAS TIDUR DILIHAT DARI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SISWA SMA AL ABIDIN BILINGUAL BOARDING SCHOOL SURAKARTA.

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN PERILAKU MENYONTEK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI - Unissula Repository

3 12 5