Deskripsi Penelitian Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Remaja yang Orang Tuanya Perceraian Terhadap Penikahan T1 132008015 BAB IV

4.3. Deskripsi Penelitian

a. Subjek 1 Subjek berinisial KM dan berusia 17 tahun. KM asli lahir di Salatiga, Ibu KM pendatang dari kota Solo, dan Bapak KM berasal dari kota Salatiga. subjek merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Bapak subjek bekerja menjadi pegawai Bank swasta di Salatiga, dan ibu subjek mempunyai usaha rumah makan di Nanggulan Salatiga. Saat ini subjek sedang menduduki bangku SMA kelas XI. KM yang bersekolah di SMA Kristen 1 Salatiga. Umur subjek 17 tahun. Wawancara dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2012 di Cafe Olle Salatiga. Observasi dilakukan setelah penulis memastikan bahwa orang tua subjek bercerai. Observasi telah dilakukan beberapa kali terutama saat penulis sedang berkunjung ke rumah subjek. Orang tua subjek telah bercerai 2 tahun pada saat subjek sedang menghadapi ujian nasional. Subjek memiliki kekecewaan pada orang tua, namun subjek menjadi mempunyai motivasi untuk lebih berhati-hati dalam memilih pasangan hidup A 9. Subjek tidak memiliki trauma berlebih dengan lawan jenis A 7. Persepsi mengenai pernikahan menurut KM itu hidup bersama seseorang yang dicintai sampai akhir hayat. Hal ini membuat subjek sering merasa tertekan dan merasa stres. Subjek tidak bisa konsentrasi dalam belajarnya. Subjek lebih memilih untuk main dari pada di rumah dan belajar karena tekanan batin. Pada saat diwawancara, subjek mengeluhkan betapa kecewanya dengan orang tua subjek. Selain itu, subjek juga menjadi anak yang suka bersenang- senang untuk melupakan keadaan keluarga subjek. Subjek merasa orang tuanya bermain-main dalam pernikahan. Subjek tidak memiliki trauma yang berlebihan, hanya subjek lebih selektif untuk memilih pasangan hidup. Pengambilan data atau wawancara dilakukan di luar rumah subjek. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat perekam, panduan wawan cara, catatan dan pensil untuk mencatat bila diperlukan. Wawancara dilakukan sambil makan siang sehingga suasana wawancara menjadi tidak terlalu formal. Selain itu, penulis telah mengenal subjek sebagai teman kuliah sehingga proses wawancara menjadi lebih mudah. Dari awal wawancara sampai akhir, subjek terlihat santai dan cukup tenang meskipun banyak mengeluhkan kelangsungan penyusunan skripsinya. Bahkan proses wawancara juga diselingi senda gurau karena subjek memang dikenal suka bergurau. Subjek terlihat agak sedih saat bercerita tentang kehidupan keluarganya. b. Subjek 2 Subjek berinisial BL, bertempat tinggal di Grogol Salatiga, umur subjek 17 tahun. Ayah subjek memiliki show room mobil di semarang, dan ibunya memiliki toko mebel di Salatiga. Subjek II adalah BL, yang bersekolah di SMA 1 Salatiga yang orang tuanya telah bercerai lebih dari 2 tahun B 4. Subjek berumur 17 tahun. Subjek mengalami berbagai ketakutan yang menyebabkannya stres sehingga sempat membuat dendam dengan orang tuanya selama beberapa waktu dan rasa kecewa dengan pernikahan B 8. Namun subjek memiliki keinginan yang kuat untuk memiliki keluarga yang utuh, tidak seperti keluarga yang saat ini subjek alami B 10. Wawancara dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2012 di Cafe Pasco Kemiri Salatiga. Subjek sudah mengenal penulis. Subjek dengan sukarela memberikan informasi secara jujur dan terbuka pada penulis. Selama wawancara subjek menunjukkan wajah yang tertekan dan BL hampir menangis karena kecewa mengingat keluarganya. Dalam wawancara subjek beberapa kali dan justru menyemangati penulis untuk segera menyelesaikan sekolah. c. Subjek 3 Subjek III berinisial OD yang bersekolah di SMP Al-azhar Salatiga. Subjek berumur 15 tahun. Alamat rumah subjek daerah Togeten Salatiga, dekat dengan rumah penulis. Ayah subjek bekerja sebagai PNS di Salatiga, dan ibu subjek mempunyai toko kelontong di rumah subjek. Orang tua subjek sudah bercerai sudah 4 tahun. Observasi saat subjek berada di tempat nongkrong yang sering subjek kunjungi. Wawancara dilakukan dua kali karena subjek penjelasan subjek tidak seperti yang diharapkan penulis, Subjek tidak mau terbuka, menampakan emosi disaat disinggung masalah perceraian, maka penulis melaksanakan wawancara yang ke 2 pada tanggal 31 Agustus 2012 di Vie Cafe daerah Salatiga dan 30 Oktober 2012 di Dipo 78 Salatiga. Pada sesi pertama saat subjek ditanya mengenai persepsi pernikahan, subjek tidak ingin mengatakan, subjek merasa sangat emosi saat ditanya, dengan alasan perceraian dari orang tua subjek C 11 namun setelah wawancara kedua, persepsi subjek tentang pernikahan itu hidup bahagia bersama C 29. Subjek merasa perceraian membuat anak menjadi kesepian, itu adalah bentuk melihat dari yang subjek alami C 31. Pada sesi pertama saat subjek ditanya mengenai persepsi pernikahan, subjek tidak ingin mengatakan, subjek merasa sangat emosi saat ditanya, dengan alasan perceraian dari orang tua subjek namun setelah wawancara kedua, persepsi subjek mengenai pernikahan itu hidup bahagia bersama. Subjek merasa perceraian membuat anak menjadi kesepian, itu adalah bentuk melihat dari yang subjek alami d. Subjek 4 Subjek IV adalah DK berumur 16 tahun. Subjek bertempat tinggal di Tegalrejo Salatiga. Subjek saat ini berumur 16 tahun. Ayah subjek bekerja sebagai PNS Salatiga dan ibu subjek mempunyai usaha Laundri di kemiri. Orang tua DK sudah bercerai selama 4 tahun. DK memiliki kakak laki laki. Wawancara dilakukan di Cozmo tanggal 3 November 2012. Orang tua subjek sudah bercerai selama 4 tahun D 5. DK trauma dengan perpisahan, namun DK memiliki kakak laki laki yang selalu mendukung DK D 10. DK ingin memiliki pandangan hidup untuk hidup subjek kelak, dengan cara membina keluarga dengan serius dan tidak ada percerai diantaranya, karena subjek merasa menjadi korban sebuah perceraian orang tua D 14 DK trauma dengan perpisahan orang tuanya. DK sangat selektif dalam memilih pasangan. DK tidak begitu dekat dengan orang tuanya. DK lebih dekat dengan kakaknya karena DK merasa yang melindungi subjek hanya kakaknya. DK merasa orang tuanya meninggalkannya. Subjek merasa hanya kakaknya saja yang setia menemenani dan memberikan semangat untuk DK. Saat subjek diwawancarai subjek banyak melamun, seperti membayangkan. Subjek menunjukan kecewa pada keadaan dan berusaha untuk tidak ambil pusing. Subjek banyak bercerita keinginan subjek.

4.4. Sintesis Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komitmen untuk Menikah pada Individu Dewasa yang Orang Tuanya Mengalami Perceraian Disertai Kekerasan

0 1 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Remaja yang Orang Tuanya Perceraian Terhadap Penikahan

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Remaja yang Orang Tuanya Perceraian Terhadap Penikahan T1 132008015 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Remaja yang Orang Tuanya Perceraian Terhadap Penikahan T1 132008015 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Remaja yang Orang Tuanya Perceraian Terhadap Penikahan T1 132008015 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunikasi Interpersonal Anak Remaja Pasca Perceraian Orang Tua T1 362007701 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunikasi Interpersonal Anak Remaja Pasca Perceraian Orang Tua T1 362007701 BAB II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunikasi Interpersonal Anak Remaja Pasca Perceraian Orang Tua T1 362007701 BAB IV

0 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunikasi Interpersonal Anak Remaja Pasca Perceraian Orang Tua T1 362007701 BAB V

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunikasi Interpersonal Anak Remaja Pasca Perceraian Orang Tua T1 362007701 BAB VI

0 0 2