57 Dari gambar 4 di halaman 56 dapat diketahui bahwa hasil tindakan pada
siklus I meningkat menjadi kriteria mulai berkembang sebesar 25, berkembang sesuai harapan sebesar 18,75 dan berkembang sangat baik sebesar 56,25, Jadi
pada siklus I kreativitas anak meningkat menjadi 56,25 sehingga meningkat pada kriteria berkembang sesuai harapan.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi ini dimaksudkan sebagai bahan masukan pada perencanaan siklus selanjutnya. Dari refleksi siklus I ini diharapkan dapat
memberikan perubahan yang lebih baik terhadap proses pembelajaran dan hasil siklus II. Setelah diadakannya refleksi, maka pada siklus I memberikan informasi
bahwa kegiatan kolase menggunakan bidang dasaran berupa kertas hvs, kertas gambar, lem kayu, lem kertas, gunting dan pensil, serta menggunakan bahan
kertas dan bahan alam seperti kertas lipat, kertas bungkus kado, koran bekas, majalah bekas, kertas krep, daun mangga, daun pakis, daun cemara, daun nangka,
kulit bawang merah, kulit bawang putih, biji kedelai hitam, biji kedelai kuning, biji jagung dan biji kacang hijau memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengekspresikan kreativitasnya mengemukakan ide-ide dalam membuat hasil karya bentuk gambar dan tempelan yang sesuai dengan keinginan anak. Proses
pembelajaran melalui kegiatan kolase lebih menarik dan menyenangkan, bahan- bahan yang menarik mendorong anak untuk kreatif dalam mengekspresikan
membuat bentuk tempelan menggunakan bahan tersebut, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu, dan berusaha untuk mengekspresikan dalam bentuk hasil karya
58 yang dibuat oleh anak. Adapun kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan
siklus I, antara lain sebagai berikut: 1.
Pada pertemuan pertama guru hanya menyediakan bahan kertas untuk membuat kolase, sehingga anak kurang bisa mengeksplorasi dan
mengkombinasikan bahan yang ada. 2.
Pembelajaran siklus I anak belum bisa mengkombinasikan bahan yang ada, anak hanya memilih menggunakan kertas dengan alasan lebih bermotif,
berwarna dan lebih menarik, dari 16 anak di kelas hanya ada 3 anak yang menggunakan kulit bawang daun mangga dan daun nangka, anak-anak tidak
mau mengunakan kulit bawang dengan alasan baunya tidak enak, tidak mau menggunakan daun kering dengan alasan tidak berwarna.
3. Pada saat melakukan kegiatan kolase menggunakan bidang dasaran kertas hvs
dan kertas gambar hasil karya anak tidak maksimal karena bidang dasaran terlalu tipis, mudah sobek dan juga tidak menarik untuk anak.
Berdasarkan hasil tersebut, peneliti membuat rencana kegiatan pada siklus II. Rencana kegiatan siklus II disusun untuk lebih mengoptimalkan bahan serta
bidang dasaran yang digunakan. Pada pelaksanaan siklus II akan dilakukan perbaikan seperti berikut:
1. Pada siklus II guru sejak pertemuan pertama sudah menyediakan berbagai
macam bahan
sehingga anak
lebih bisa
mengeksplorasi dan
mengkombinasikan bahan yang ada dan dilakukan berulang-ulang. 2.
Pada siklus II bahan yang digunakan untuk meningkatkan kreativitas anak ditambah, yang semula menggunakan bahan kertas dan bahan alam ditambah
59 menjadi bahan kertas, bahan alam dan bahan buatan. Hal tersebut bertujuan
agar anak bisa mengekplorasi dan mengkombinasikan bahan yang ada serta lebih tertarik. Serta ditambah dengan bahan buatan kertas berombak, daun
plastik, bunga plastik, mata boneka, kapas dengan 5 warna dan gabus bulat warna.
3. Pada siklus II bidang dasaran yang digunakan untuk kegiatan meningkatkan
kreativitas anak diganti, yang semula menggunakan bidang dasaran kertas hvs dan kertas gambar diganti dengan menggunakan kertas bufalo, piring kertas
warna emas dan juga botol aqua bekas. Hal tersebut agar hasil karya anak lebih maksimal dan tidak mudah sobek dan lebih menarik untuk anak.
4. Hipotesis Tindakan Siklus II