29
4.3 Pengujian Mikrokontrol ATMega8535
Pengujian mikrokontrol ATM 8535 dengan menggunakan suatu program sesuai dengan rangkaian seperti pada Gambar 4.17 adalah sebagai berikut.
Gambar 4.16 Rangkaian Uji Mikrokontrol ATMega8535 Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega8535 ini dilakukan dengan
menghubungkan rangkaian tersebut terhadap power supply sebagai sumber tegangan. Kaki 10 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt, sedangkan kaki 11
dihubungkan dengan ground. Kemudian tegangan pada kaki 10 diukur dengan menggunakan Voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 10
sebesar 4,9 volt. Langkah selanjutnya adalah memberikan program pengujian pada
mikrokontroler ATMega 8535 yaitu seperti listing program sebagai berikut:
Listing ProgramPengujian Mikrokontrol
include mega8535.h include delay.h
Universitas Sumatera Utara
30 include stdio.h
while 1 {
Place your code here PORTA=0xFF;
DDRA=0xFF; {
delay_us100; PORTA=0x00;
DDRA=0x00; }
4.4 Pengujian Rangkaian LCD 2x16
Pengetesan ini bertujuan untuk mengetahui apakah LCD tersebut dapat menampilkan pesan-pesan sesuai dengan proses yang diharapkan. Listing program
pengetesan LCD :
Cls LCD SENSOR PRESSURE GAUGE MPX5700
Lowerline LCD MPX5700
Perintah di atas menampilkan teks SENSOR PRESSURE GAUGE MPX5700 pada baris pertama dan MPX5700 pada baris kedua.Dengan
tampilnya teks tersebut berarti menandakan modul LCD bekerja dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
31
4.5 Pengujian Rangkaian Keseluruhan
Secara elektronis rangkaian telah bekerja dengan baik, output dari mikrokontroler dapat mengirimkan data ke LCD. Tampilan pada LCD dapat
menampilkan nilai tekanan udara yang dikirimkan oleh sensor pressure gauge MPX5700 yang menampilkan hasil tegangan yang dihasilkan dengan setiap tegangan
per psi.
Gambar 4.17 Pengujian Rangkaian Keseluruhan
4.6 Kalibrasi Alat Ukur Tekanan Udara
Dalam proses perancangan suatu alat ukur, tentu tidak terlepas dari proses kalibrasi yang digunakan untuk membandingkan antara suatu alat ukur yang telah
standar dengan alat ukur yang baru dirancang agar dapat diketahui mengenai suatu kebenaran pengukuran.
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu
Universitas Sumatera Utara
32 standar yang terhubung dengan standar Nasional maupun Internasional dan bahan-
bahan acuan tersertifikasi. Ada tiga alasan penting mengapa sebuah alat ukur perlu dikalibrasi:
1. Memastikan bahwa penunjukkan alat tersebut sesuai dengan hasil pengukuran
lain 2.
Menentukan akurasi penunjukkan alat 3.
Mengetahui keandalan alat, yaitu bahwa alat tersebut dapat dipercayai
Dalam proses kalibrasi pada perancangan alat ukur ini, standar acuan yang digunakan adalah Manual Pressure Gauge atau sering disebut sebagai Manometer
tetapi pembacaan secara manual yang telah terhubung pada pompa sepeda. Berikut merupakan tabel hasil kalibrasi alat ukur yang telah didapat dari proses
pengkalibrasian. Tabel 4.3 Hasil Kalibrasi Alat Ukur
Standar Acuan
psi Digital
Pressure Gauge
psi Vout
mV P
Teori
psi P
Teori
kPa Error
Standar Acuan psi – Digital Pressure Gauge
psi 0,02
0,85 0,01 0,06 ±
0,02 10 9,60
423,77 9,6 66,15
± 0,4
20 19,63 866,22
19,62 135,86
± 0,37
30 29,27 1291,88
29,26 201,60
± 0,73
40 39,22 1730,92
39,21 270,15
± 0,78
50 48,61 2145,54
48,60 334,85
± 1,39
60 59,35 2619,54
59,34 408,85
± 0,64
70 69,93 3086,60
69,92 481,74
± 0,06
80 78,89 3482,88
78,88 543,48
± 1,11
Universitas Sumatera Utara
33 90 89,92
3968,96 89,91
619,47 ±
0,07 100 98,95
4367,28 98,94
681,69 ±
1,05
Dari hasil kalibrasi tersebut dapat kita ketahui bahwa nilai tekanan yang ditetapkan pada standar acuan Manual Pressure Gauge dengan nilai pembacaan
pada Digital Pressure Gauge hampir mendekati standar dengan nilai tegangan yang dihasilkan semakin tinggi tekanan yang diberikan maka semakin tinggi pula tegangan
mV yang terbaca. Sedangkan untuk setiap tekanan psi baik dalam pembacaan secara langsung Digital Pressure Gauge maupun secara teori psi menghasilkan
hasil pengukuran yang tidak jauh berbeda, hanya sekitar ± 2,5 tingkat koreksinya error. Hal ini sesuai dengan tingkat koreksi yang dimiliki oleh sensor Pressure
Gauge itu sendiri.Untuk hasil pengukuran tekanan psi yang dikonversikan ke kPa hasil konversi tersebut sesuai dan mendekati dengan hasil pengukuran tekanan psi.
Misalnya pada tekanan 100 psi hasil pembacaan alat sebanyak 98,95 psi. Setelah dikonversikan ke kPa hasil yang didapat yaitu 681,69 kPa. Sementara maksimal
sensor 700 kPa yaitu 101,5 psi. Sehingga hasil pengukuran keseluruhan mendekati dengan hasil yang sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan