1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Cloud Computing merupakan sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI mudah dikembangkan dan elastis yang disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan
teknologi Internet [1]. Dengan menggunakan Cloud Computing, komputer tidak perlu menggunakan suatu sistem operasi tertentu Linux, Mac OS, Windows, dan lainnya, tidak
membutuhkan hard disk dan tidak perlu instalasi software pada komputer karena penggunaan semua hal ini telah ada pada layanan Cloud Computing.
Penyimpanan data pelanggan dilakukan di server cloud dari penyedia layanan Cloud Computing, yang diperlukan untuk menggunakan Cloud Computing ini adalah sebuah
komputer dan koneksi internet. Cloud Computing memungkinkan konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melalui proses instalasi dan dapat mengakses file
personal di komputer melalui akses internet. Penerapan komputasi awan
mulai banyak dibicarakan sebagai “green IT” atau teknologi informasi ramah lingkungan, ada sebagian orang yang membuka kesempatan kepada kalangan
bisnis yang berminat mengaplikasikannya guna mendukung kapasitas dan kecepatan akses informasi. Misalnya komunitas bisnis dari Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, kemudian kini
masuk Bali dan Nusa Tenggara, dan tujuan kehadiran komputasi awan di Bali dan kawasan timur Indonesia bukan untuk melakukan penyisiran atau “sweeping” terkait maraknya penggunaan
perangkat lunak atau sistem komputer bajakan, melainkan untuk mendukung pengembangan bisnis yang akan berbanding lurus terhadap kemajuan ekonomi daerah [2].
Komputasi awan muncul dengan menawarkan berbagai keunggulan untuk meminimalisasi masalah-masalah klasik dalam pengelolaan IT di perusahaan, fitur-fitur baru yang menjadi andalan
seperti Guaranteed Quality of Service QoS dengan memanfaatkan performa dari hardware, bandwidth, dan kapasitas memori, komputasi awan menjamin QoS [3]. Penulis memilih judul ini
karena penulis ingin mengetahui bagaimana cloud computing tersebut dapat menjamin Quality of Service QoS terutama dari sisi hardware penyimpanan. Belum ada penelitian yang menguji sisi
2
hardware penyimpanan tersebut, maka penulis akan melakukan pengukuran untuk melihat unjuk kerja hard disk baik atau buruk pada lingkungan cloud computing versus komputer konvensional.
Pada pengukuran ini parameter yang digunakan antara lain sequential create, random create, data loss, dan kapasitas maksimum hard disk. Sehingga diharapkan bahwa hasil dari penelitian ini dapat
memberikan pertimbangan bagi penyedia cloud computing untuk memberikan pelayanan penyimpanan yang lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah