4 Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan
berpikir dan bersikap ilmiah. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa
melakukan aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksimengestimasi
dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. 5
Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambarsketsa, diagram,
atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa
melalui presentasi, membuat laporan, dan atau unjuk karya. Tantangan baru dinamika kehidupan menuntut aktifitas pembelajaran bukan
sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan
dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga. Agar
pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai
berikut 1
Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi,
membaca, melihat, mendengar, atau menyimak faktafenomena tersebut 2
Memfasilitasi diskusi dan Tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, hukum,dan teori
3 Mendorong siswa aktif mengeksplor data melaui kegiatan mengumpulkan
jawabandata dari pertanyaan, dan membaca sumber data lain 4
Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena
5 Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam presentasi dengan
aplikasi baru yang terduga sampai tak terduga
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik authentic assessment menurut beberapa sumber
sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: 1
American Library Association mendefinisikan 10
sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; 2
Newton Public School, mengartikan penilaian otentik
autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman
kehidupan nyata peserta didik; dan 3 Wiggins mendefinisikan penilaian otentik
autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-
aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi
dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya. Penilaian
otentik autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah
scientific approach dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan
hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian
otentik autentik
cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian otentik
autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian otentik
autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk
menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati,
survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Kata lain dari penilaian Penilaian
otentik autentik adalah penilaian kinerja,
termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian otentik
autentik adakalanya
disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri
khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian
otentik autentik dapat
diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil
pembelajaran. 11
Hasil penilaian otentik
autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan
remedial, pengayaan enrichment, atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian
otentik autentik dapat
digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan input, proses, dan keluaran output
pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasipengamatan menggunakan jurnal, penilaian
diri, danatau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, danatau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes
praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Implementasi penilaian
autentik didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut;
BAB II. PEMBELAJARAN KOMPETENSI