Metodologi Penelitian Lokasi dan Waktu

H a 3 : Ada hubungan antara perilaku tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi.

1.6 Metodologi Penelitian

Rancangan penelitian : cross sectional Metode penelitian : Kuantitatif Jenis penelitian : Deskriptif Analitik Teknik pengumpulan data : Survey Instrumen pokok penelitian : Kuisioner Populasi : Mahasiswi Universitas Kristen Maranatha Jumlah populasi : 3611 Sampel : 330 Teknik pengambilan sampel : Proportional Random Sampling Analisis data : chi-square

1.7 Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Kristen Maranatha. Waktunya dimulai pada pada bulan Februari 2009 hingga Oktober 2009. 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tingkat pengetahuan tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi pada mahasiswi Universitas Kristen Maranatha adalah baik. Tingkat sikap tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi pada mahasiswi Universitas Kristen Maranatha adalah baik. Tingkat perilaku tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi pada mahasiswi Universitas Kristen Maranatha adalah baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi. Hal ini dilihat dari hasil pengujian Chi-Square yang menunjukkan nilai p 0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi. Hal ini dilihat dari hasil pengujian Chi- Square yang menunjukkan nilai p 0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran. Hal ini dilihat dari hasil pengujian Chi- Square yang menunjukkan nilai p 0,05.

5.2 Saran

Dilakukan tindakan untuk meningkatkan dan memperbaiki persepsi masyarakat mengenai feminine hygiene dan hubungannya dengan infeksi saluran reproduksi dengan cara edukasi, konseling dan tindakan-tindakan promotif lain yang melibatkan produsen, konsumen dan praktisi kesehatan. Dapat dilakukan penelitian dalam jumlah yang lebih besar dan ditambah dengan pemeriksaan ginekologi sehingga dapat menentukan secara pasti infeksi saluran reproduksi yang diderita oleh respondenya.