29
2.2 Tinjauan Pustaka
Anwar 2010 telah melakukan penelitian tentang efek beban pendinginan terhadap performa sistem mesin pendingin. Penelitian tersebut bertujuan : a
membahas efek beban pendinginan terhadap kinerja sistem mesin pendinginan meliputi kapasitas refrigerasi b menghitung koefisien prestasi mesin pendingin
c waktu pendinginan yang ideal pada mesin ini. Penelitian ini dilakukan dengan batasan-batasan sebagai berikut: a beban pendinginan menempatkan bola lampu
60, 100, 200, 300, dan 400 watt, di dalam ruang pendingin b data dianalisis secara teoritis berdasarkan data eksperimen dengan focus model 802 c data
dianalisis secara teoritis berdasarkan data eksperimen dengan menentukan kondisi refrigeran pada setiap titik siklus. Dari hasil penelitian didapatkan: a
peningkatan beban pendinginan menyebabkan koefisien prestasi system pendingin akan membentuk kurva parabola b performa optimum pada pengujian selama 30
menit diperoleh pada bola lampu 200 watt dengan COP sebesar 2,64 c waktu pendinginan diperoleh paling lama pada bola lampu 400 watt.
Indriyanto 2013 telah melakukan penelitian Karakteristik mesin kulkas dengan panjang pipa kapiler 175 cm. Penelitian tersebut bertujuan: a : membuat
kulkas b mengetahui kerja kompresor kulkas c mengetahui kerja yang diserap evaporator c mengetahui kalor yang di lepas kondensor e mengetahui COP.
Penelitian ini memberikan hasil. a kulkas ini dapat bekerja dengan baik mampu mendinginkan 1,5 liter air dalam waktu 485 menit. b mampu menyerap kalor,
30
mampu membuang kalor, kinerja kerja kompresor yang stabil, c rata-rata COP yang kurang irit yaitu sebesar 2.20.
Leo 2013 telah melakukan penelitian tentang mesin pendingin air dengan siklus kompresi uap. Penelitian tersebut bertujuan: a membahas tentang beban
pendinginan air terhadap kinerja sistem mesin pendinginan b menghitung koefisien prestasi mesin pendingin. Penelitian ini dilakukan dengan batasan-
batasan sebagai berikut: a refrigeran yang digunakan R134a b menggunakan motor penggerak kompresor berkapasitas 18 PK. Dari hasil penelitian
didapatkan: a rata-rata mesin pendingin prestasi kerjanya sebesar 5,1 dengan COP yang sebesar itu berarti kinerja mesin pendingin cukup irit b kalor yang di
serap evaporator, kalor yang di buang kondensor, kerja kompresor yang sama pada mesin pendingin pada umumnya.
Willis 2013 telah melakukan penelitian tentang penggunaan refrigeran R22 dan R134a pada mesin pendingin. Penelitian tersebut bertujuan: a
menghitung potensi kerja refrigeran R22 yang dibandingkan dengan refrigeran R134a b membahas refrigeran yang lebih ramah lingkungan antara R22 dengan
R134a. Penelitian ini dilakukan dengan batasan-batasan sebagai berikut: a refrigeran yang digunakan R22 dan R134a b menggunakan mesin pengkondisian
udara motor penggerak kompresor berkapasitas 2 HP. Dari hasil penelitian didapatkan: a refrigeran R22 dari segi prestasi kerjanya lebih baik dari R134a,
tetapi tidak ramah lingkungan b refrigeran R134a lebih ramah lingkungan, tetapi prestasi kerjanya lebih rendah dari R22.
31
BAB III PEMBUATAN ALAT
3.1.Komponen Mesin Pendingin
Komponen yang digunakan dalam pembuatan mesin pendingin adalah kompresor, kondensor, pipa kapiler, evaporator, filter, refrigeran R-134a, dan
refrigeran R-404a sebagai refrigeran pembanding R-134a. a.
Kompresor Spesifikasi kompresor yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 3.1. Kompresor
Jenis kompresor : Hermetic
Seri kompresor : AE 1340 DB
Voltase : 220 V
Daya kompresor : 124 W
Arus listrik : 0,92 A