67
4.3.2. Analisa dan grafik skenario 6 menjauhi AP1
No Area Interferensi
AP1 Menjauh dari AP1
Rata-rata 19240.1
14320.9 Tabel 4. 2 Throughput pada AP1
Pada tabel 4.2 menunjukkan throughput yang dihasilkan pada skenario AP1 dengan keaadaan client statisdiam yang menghasilkan rata-rata throughput
sebesar 19240.1Kb. Sedangkan throughput yang dihasilkan pada skenario menjauh dari AP1 adalah 14320.9Kb.
Grafik 4. 2 Throughput pada AP1 Pada grafik 4.2 menujukkan perbedaan rata-rata throughput yang dihasilkan
pada percobaan statis di AP1 dan menjauhi AP1. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata throughput yang dihasilkan AP1 lebih besar
dibandingkan throughput yang dihasilkan dari skenario percobaan menjauh dari AP1, ini menandakan bahwa roaming mempengaruhi throughput karena faktor
AP1 Kb Menjauh dari AP1 Kb
Area Interferensi
19240.1 14320.9
TROUGHPUT AP1
68 jarak antara AP dengan client. Jarak yang menjauh membuat sinyal AP yang
diterima client menjadi lemah. Hal ini membuat throughput juga melemah.
Gambar 4. 16 Throughput pada AP1 Pada gambar 4.16 menunjukkan grafik throughput yang dihasilkan dari
skenario area AP1 dengan keadaan client yang statisdiam serta menggunakan qualcomm atheros AR9485 wireless network adapter
. Rata-rata throughput yang dihasilkan pada skenario ini adalah 19240.1Kb.
Gambar 4. 17 Throughput Menjauh AP1
69 Pada gambar 4.17 menunjukkan grafik throughput yang dihasilkan skenario
menjauh dari AP1. Turunnya grafik dari gambar 4.17 disebabkan client yang menjauh dari AP1 sehingga sinyal yang diterima semakin menurun dan juga
menyebabkan turunnya rata-rata throughput. Pada percobaan skenario ini, penulis mendapatkan hasil rata-rata throughput sebesar 14320.9Kb.
4.3.3. Analisa dan grafik skenario 4 dan 5
No 3 kali Roaming 1 kali Roaming
Rata-rata 9834.9
10595.7 Tabel 4. 3 Throughput Roaming
Pada tabel 4.3 menunjukkan rata-rata throughput sebesar 9834.9Kb yang dihasilkan pada skenario 3 kali roaming, maksud dari 3 kali roaming adalah
client berjalan dimulai dari AP1 ---- AP2 ---- AP1 --- AP2 selama 120 detik.
sedangkan throughput yang dihasilkan pada skenario 1 kali roaming adalah 10595.7Kb. Penjelasan dari 1 kali roaming adalah client berada pada AP1
selama 35 detik dalam keadaan statisdiam, kemudian client roaming dengan waktu 50 detik mendekati AP2, kemudian client berada pada AP2 dalam
keadaan ststisdiam selama 35 detik, total waktu yang dibutuhkan adalah selama 120 detik.
70 Grafik 4. 3 Throughput Roaming
Grafik 4.3 menunjukkan rata-rata throughput pada skenario 3 kali roaming dan 1 kali roaming. Pada skenario 3 kali roaming dihasilkan rata-rata
throughput sebesar 9834.9Kb. Kemudian pada skenario 1 kali roaming
dihasilkan rata-rata 10595.7Kb.
Gambar 4. 18 Throughput 3 kali Roaming Pada gambar 4.18 menunjukkan grafik throughput 3 kali roaming. Kotak
merah diatas menunjukkan saat client 3 kali roaming.
9400 9600
9800 10000
10200 10400
10600
3 Kali Roaming Kb 1 Kali Roaming Kb
9834.9 10595.7
Throuhgput Roaming
71 Gambar 4. 19 Throughput 1 Kali Roaming
Pada gambar 4.19 menunjukkan grafik throughput 1 kali roaming. Pada awalnya throughput yang dihasilkan pada area AP1 besar kemudian client
berjalan menjauh dari AP1 dengan ditunjukkan pada penurunan grafik yang ditandai pada kotak merah diatas. Throughput kembali naik dan stabil ketika
client mendekati AP2.
Dari analisa skenario 4 dan 5, turunnya throughput disebabkan saat client menjauh dari AP, signal yang didapat oleh client juga menurun. Sehingga data
rate maximal juga berkurang maka congestion control bekerja. Terjadinya Congestion control
ketika : - Adanya time out, ini adalah alasan yang kuat terjadinya congestion.
Kemungkinan segment di drop pada jaringan tersebut, dan tidak ada berita tentan segmen yang dikirim
- If three ACKs are received, adalah kemungkinan yang rendah. Segmen mungkin telah drop, tetapi beberapa segment telah tiba. Hal ini disibut dengan
fast transmission and fast recovery.
72
4.4. Analisa Relability