Pengaruh Perputaran Kas dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

(1)

DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

(Effect of Cash Turnover and Working Capital to Profitability in the Agricultural Sector Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange period

2010-2014)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Manajemen Skripsi

Disusun Oleh : Siti Karllah

21212090

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016


(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Perputaran Kas dan Modal Kerja terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Perkebunan yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2014)”.

Selama proses penyusunan Usulan Penelitian ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof.Dr.Hj.Dwi Kartini ,SE,Spec .Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi. 3. Ibu Dr.Raeny Dwi Santy, selaku Ketua Program Studi Manajemen.

4. Ibu Lia Yulianti, SE.,M.Pd, selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan bijaksana memberikan bimbingan dan petunjuk serta meluangkan waktunya selama penyusunan usulan penelitian ini.

5. Ibu Trustorini Handayani, SE.Msi selaku Dosen Wali penulis yang telah memberikan nasehat dan petunjuk selama penulis menempuh Studi Mananjemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Linna Ismawati SE.Msi dan Ibu Trustorini Handayani, SE.,Msi selaku dosen penguji yang bersedia meluangkan waktu dan hadir dalam seminar Usulan Penelitian.


(3)

7. Mamah dan Ayah tercinta yang selalu memberikan dukungan, semangat, limpahan kasih sayang, cinta, harapan dan doa yang tiada henti untuk mendoakanku menjadi orang yang sukses.

8. Kakak-kakakku tersayang Qibbar dan Oppie yang selalu memberikan dorongan, semangat, dan kasih sayang.

9. Sahabat-sahabat terbaik penulis Putri, Riani, Nidira, Anna, Eva, Adhinda, Ami, dan Dicha yang selalu ada untuk membantuku dan menyemangatiku.

10. De Ratna dan De Nisa yang telah memberikan penulis inspirasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

11. Kang Rudi yang selalu memberikan semangat, dorongan, dan bantuan kepada penulis. Yang selalu memberikan nasihat ketika penulis sedang merasa tidak mampu untuk mengerjakan

12. Intan, Jeny, Cori, Alvina, Tira, Kang Fajar, Kang Dennis, Teh Lia yang selalu membuat penulis ceria di sela-sela pengerjaan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran membangun dari semua pihak. Akhirnya penulis berharap semoga usulan penelitian ini bisa bermanfaat bagi berbagai pihak.

Bandung, Juli 2016 Penulis

SITI KARLLAH NIM 21212083


(4)

v LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah ... 8

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 13

2.1 Kajian Pustaka... 13


(5)

vi

2.2 Kerangka Pemikiran... 30

2.2.1 Pengaruh Tingkat Perputaran Kas terhadap Profitabilitas ... 32

2.2.2 Keterkaitan Modal Kerja dan Profitabilitas ... 33

2.2.3 Pengaruh Tingkat Perputaran Kas dan Modal Kerja secara parsial terhadap Profitabilitas ... 34

2.3 Hipotesis... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Objek Penelitian ... 36

3.2 Metode Penelitian... 37

3.2.1 Desain Penelitian ... 38

3.2.2 Operasional Variabel... 40

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 42

3.2.3.1 Sumber Data ... 42

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data... 43

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data... 44

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 45

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 45


(6)

vii

4.1.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ... 59

4.1.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan Sektor Perkebunan ... 60

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 68

4.2 Pembahasan Penelitian... 72

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 72

4.2.1.1 Perkembangan Perputaran Kas pada perusahaan sektor Perkebunan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014 .... 72

4.2.1.2 Perkembangan Modal Kerja pada perusahaan sektor perkebunan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014 ... 78

4.2.1.3 Perkembangan ROA pada perusahaan sektor perkebunan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014... 84

4.2.2 Analisis Kuantitatif ... 91

4.2.3 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 99

4.2.4 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji t) ... 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 105

5.1 Kesimpulan ... 105

5.2 Saran... 107 DAFTAR PUSTAKA


(7)

Agus, Sartono. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikai. Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE.

Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Ketiga, Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo.

Hendra S. Raharja Putra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi Untuk Eksekutif Perusahaan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hina Agha, Mba, Mphil, 2014, “Impact Of Working Capital Management On Profitability”.European Scientific Journal January 2014 edition vol.10, No 1 ISSN: 1857–7881 (Print) e - ISSN 1857- 7431.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi 2007. Penerbit : Salemba Empat. Jakarta.

I Wayan Suteja Putra, I Gde Ary Wirajaya, 2013,“Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang, dan Jumlah Nasabah Kredit pada Profitabilitas LPD di Kecamatan UBUD”. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.1 (2013): 119-135.

I Wayan Septian Aditya Pratama, I G.A.M. Asri Dwija Putri, 2013, “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, dan Pertumbuhan Jumlah Nasabah Kredit Pada Profitabilitas BPR Di Kota Denpasar”. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2 (2013): 436-450.

Julkarnain, 2011, “Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas,dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011”. Jurnal Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang.

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Munawir. 2014.Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Nina Sufiana, Ni Ketut Purnawati, 2010, “Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas”. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia.


(8)

Profitabilitas (Studi Kasus: PT.Indofood Sukses Makmur Tbk). Jurnal Ekononmi Gunadarma, Vol.9.No. 1, hal. 1-10.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Kedua, Cetakan Kesembilan. Yogyakarta: BPFE.

S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta.

Sejarah dan Profil singkat PT.Tunas Baru Lampung Tbk. http://www.britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tbla/

Sejarah dan Profil singkat PT.Austindo Nusantara Jaya Tbk. http://www.britama.com/index.php/2013/05/sejarah-dan-profil-singkat-anjt/

Sejarah dan Profil singkat PT.BISI Intenational Tbk. http://www.britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-bisi/

Sejarah dan Profil singkat PT.Sinar Mas Agro Resources Technology Tbk. http://www.britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-smar/

Sejarah dan Profil singkat PT.PP London Sumatera Indonesia Tbk. http://www.britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lsip/

Sejarah dan Profil singkat PT.Dharma Samudera Fishing Industries Tbk. http://www.britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-dsfi/

Struktur Organisasi PT.Sinar Mas Agro Resources Technology Tbk. http://www.smart-tbk.com/about_organisationstructure.php

Struktur Organisasi PT.Tunas Baru Lampung Tbk. http://www.tunasbarulampung.com/company/organizational-structure/


(9)

Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan, Buku Kesatu. Alih Bahasa : Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta: Salemba Empat.

Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan, Buku Dua. Alih Bahasa: Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta: Salemba Empat.

Yocky Ardiansyah, 2015,“Pengaruh Perputaran Kas dan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.


(10)

13 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kas

2.1.1.1 Pengertian Kas

Menurut Martono dan Harjito (2002 : 116) ”Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (paling likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi”. Transaksi tersebut misalnya untuk pembayaran gaji atau upah pekerja, membeli aktiva tetap, membayar hutang, membayar deviden dan transaksi lain yang diperlukan perusahaan. Menurut Harahap (2004 : 258) pengertian kas adalah sebagai berikut: Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai berikut:

1. setiap saat dapat ditukar menjadi kas, 2. tanggal jatuh temponya sangat dekat,

3. kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat harga. Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia mengemukakan (2007 : 21) definisi kas yaitu ”Kas adalah mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah, termasuk pula dalam kas adalah mata


(11)

uang rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam masa tenggang untuk penukarannya ke Bank Indonesia”.

2.1.1.2 Faktorfaktor yang mempengaruhi ketersediaan kas

Faktor – faktor yang mempengaruhi ketersediaan kas bisa melalui penerimaan dan pengeluaran kas. Menurut Riyanto (2001 : 289), perubahan yang efeknya menambah dan mengurangi kas dan dikatakan sebagai sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas adalah sebagai berikut:

1. Berkurang dan bertambahnya aktiva lancar selain kas

Berkurangnya aktiva lancar selain kas berarti bertambahnya dana atau kas, hal ini dapat terjadi karena terjualnya barang tersebut, dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana atau kas bagi perusahaan itu. Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi karena pembelian barang, dan pembelian barang membutuhkan dana.

2. Berkurang dan bertambahnya aktiva tetap

Berkurangnya aktiva tetap berarti bahwa sebagian dari aktiva tetap itu dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana dan menambah kas perusahaan. Bertambahnya aktiva tetap dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap dengan menggunakan kas. Penggunaan kas tersebut mengurangi jumlah kas perusahaan.

3. Bertambah dan berkurangnya setiap jenis hutang

Bertambahnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang berarti adanya tambahan kas yang diterima oleh perusahaan. Berkurangnya hutang, baik hutang lancar maupun


(12)

hutang jangka panjang dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur hutangnya dengan menggunakan kas sehingga mengurangi jumlah kas.

4. Bertambahnya modal

Bertambahnya modal dapat menambah kas misalnya disebabkan karena adanya emisi saham baru, dan hasil penjualan saham baru. Berkurangnya modal dengan menggunakan kas dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan sehingga jumlah kas berkurang. 5. Adanya keuntungan dan kerugian dari operasi perusahaan

Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan dari operasinya berarti terjadi penambahan kas bagi perusahaan yang bersangkutan sehingga penerimaan kas perusahaan pun bertambah. Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat menyebabkan ketersediaan kas berkurang karena perusahaan memerlukan kas untuk menutup kerugian. Dengan kata lain, pengeluaran kas bertambah sehingga ketersediaan kas menjadi berkurang.

2.1.1.3 Perputaran Kas

Menurut Riyanto (2001 : 95) ”Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata”. Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan. Karena tingkat perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas kembalinya kas yang telah ditanamkan di dalam modal kerja. Dalam mengukur tingkat perputaran kas,


(13)

sumber masuknya kas yang telah tertanam dalam modal kerja adalah berasal dari aktivitas operasional perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam dan Haley (2005 :42), perputaran kas dalam satu periode dapat dihitung dengan rumus:

=

Semakin tinggi tingkat perputaran kas berarti semakin cepat kembalinya kas masuk pada perusahaan. Dengan demikian kas akan dapat dipergunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasional sehingga tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan.

2.1.2 Modal Kerja

2.1.2.1 Pengertian Modal Kerja

Mengingat pentinganya modal kerja di dalam perusahaan, manajer keuangan harus dapat merencanakan dengan baik besarnya jumlah modal kerja yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena jika terjadi kelebihan atau kekurangan dana hal ini akan mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan.

Menurut Putra (2012) Modal kerja adalah sebagai berikut :

“Modal kerja adalah investasi perusahaan jangka pendek seperti kas, surat berharga, piutang dan inventori atau seluruh aktiva lancar.”

Menurut Lukman dan Dira (2009) Modal kerja adalah sebagai berikut : “Modal kerja sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan suatu kelancaran kegiatan operasi perusahaan, sehingga perusahaan dapat berjakan dengan baik secara berkesinambungan.”


(14)

Khasmir (2011: 250) menjelaskan bahwa modal kerja adalah sebagai “Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.” 2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja

Modal kerja memang sangat penting bagi perusahaan, oleh karena itu dalam menentukan besarnya modal kerja yang di butuhkan Menurut Drs. S.Munawir dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan (2004:117) dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :

1. Sifat atau tipe perusahaan

Modal kerja suatu perusahaan dagang relatif lebih rendah bila di bandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industri, karena tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas, piutang maupun persediaan. Kebutuhan uang tunai pada perusahaan dagang untuk membelanjai operasi dapat dipenuhi dari penghasilan atau penerimaan saat itu juga.

2. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual serta harga per satuan barang tersebut. Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupun bahan baku yang akan diproduksi sampai barang itu dijual. Semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang tersebut semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. Disamping itu pula harga pokok per satuan barang itu juga mempengaruhi besar kecilnya


(15)

modal kerja yang dibutuhkan. Semakin besar harga pokok per satuan barang yang akan dijual semakin besar pula kebutuhan modal kerja.

3. Syarat Pembelian Bahan Baku

Syarat pembelian bahan baku yang akan digunakan untuk memproduksi barang atau barang dagangan sangat mempengaruhi jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk perusahaan yang bersangkutan. Jika syarat yang diterima pada waktu pembelian menguntungkan, makin sedikit dana yang diinvestasikan dalam persediaan bahan baku atau barang dagangan. Sebaliknya bila pembayaran atas bahan atau barang yang akan dibeli tersebut harus dilakukan dalam jangka waktu pendek maka uang kas diperlukan untuk membiayai semakin besar pula.

4. Syarat Penjualan

Semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada para pembeli akan mengakibatkan semakin besarnaya jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam sektor piutang. Untuk memperendah jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam sektor piutang dan untuk memperkecil resiko adanaya piutang yang akan tertagih sebaiknya perusahaan memberikan potongan tunai kepada para pembeli, karena dengan demikian pembeli akan tertarik untuk segera membayar utangnya dalam periode tersebut.

5. Tingkat Perputaran Persediaan (inventory turnover).

Menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka jumlah modal kerja yang di


(16)

investasikan dalam persediaan semakin rendah. Untuk dapat mencari tingkat perputaran persediaan yang tinggi maka harus diadakan perencanaan dan pengendalian persediaan secara teratur dan efisien. Semakin cepat atau semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang di sebabkan penurunan mutu atau karena perubahan selera konsumen, disamping menghemat ongkos menyimpan dan pemeliharaan terhadap persediaan barang tersebut.

2.1.2.3 Indikator Modal Kerja

Menurut Munawir dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan (2004:120) pada umumnya sumber modal kerja perusahaan dapat berasal dari :

1. Hasil operasi perusahaan

Merupakan jumlah net income yang nampak dalam perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi amortisasi dikurangi dengan bagian laba yang diambil atau hak pemilik, jumlah ini menunjukan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan. Jadi jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisis laporan perhitungan rugi laba perusahaan tersebut. Dengan adanya keuntungan atau laba perusahaan dan apabila laba tidak diambil oleh pemilik perusahaan tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.

2. Keuntungan dari penjualan marketable securities (investasi jangka pendek) Surat berharga yang dimilki perusahaan untuk jangka pendek (marketable securities atau efek) adalah salah satu elemen aktiva lancar yang segera


(17)

dapat dijual dan dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan, dengan adanya penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga menjadi uang kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan suatu sumber untuk bertambahnya modal kerja, sebaliknya apabila dalam penjualan tersebut terjadi kerugian maka akan menyebabkan berkurangnya modal kerja. Dalam menganalisis sumber-sumber modal kerja yang berasal dari penjualan surat-surat berharga harus dipisahkan dengan modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan.

3. Penjualan aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya.

Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja. Apabila dari hasil penjualan aktiva tetap atau aktiva tidak lancar lainnya tidak segera digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan, akan menyebabkan keadaan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan (adanya modal kerja yang berlebihan).

4. Penjualan Saham atau Obligasi.

Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan perusahaan yang telah menjadi emiten dari bursa efek dapat pula mengadakan emisi saham yang baru atau meminta kepada para pemilik untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan juga dapat mengeluarkan obligasi


(18)

atau utang jangka panjang lainnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Emisi obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam mengeluarkan obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

2.1.3 Profitabilitas

2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas

Sartono (2008:122) menyatakan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola aset yang ada dan modal yang dimiliki untuk mendapatkan laba. Apabila suatu perusahaan mampu mengelola aset dan modal yang digunakan secara baik dan efektif maka laba yang diperoleh akan semakin besar. Dengan membandingkan laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan, kita dapat mengetahui profitabilitas dari perusahaan tersebut yang dinyatakan dalam persentase.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan (Raharjaputra, 2009:195), dimana hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Sedangkan menurut Wiagustini (2010:76) profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan. Kemampuan memperoleh laba bisa diukur dari modal sendiri maupun dari seluruh dana yang diinvestasikan ke dalam perusahaan (Wiagustini, 2010:77).

Rasio profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi,menggunakan dua pengukuran yaitu return on invesment dan return on assets (Hastuti,2010).


(19)

Dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan return on assets(ROA).

ROA menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

1. Penelitian I Wayan Suteja dan I GdeAry Wirajaya (2013).

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.1 (2013): 119-135. ISSN: 2302-8556 dikemukakan oleh I Wayan Suteja dan I GdeAry Wirajaya (2013). Penelitian ini berjudul Pengaruh Tungkat Perputaran Kas, Piutang dan Jumlah Nasabah Kredit pada Profitabilitas LPD di Kecamatan UBUD. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat perputaran kas, tingkat perputaran piutang, dan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit pada profitabilitas LPD di Kecamatan Ubud periode 2007-2011. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan unit analisis sebanyak 60 dengan metode purposive sampling. Untuk mengetahui pengaruhnya secara parsial, peneliti menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji serempak (Uji F) dan uji regresi secara parsial (Uji t). Pengujian secara parsial menunjukan bahwa variabel tingkat perputaran piutang mempunyai pengaruh positif pada profitabilitas LPD di Kecamatan Ubud periode 20072011 dengan Tingkat keyakinan 95%.


(20)

2. Penelitian Nina Sufiana dan Ni ketut Purwanti (2010).

Artikel ilmilah hasil penelitian Mahasiswa dikemukakan oleh Nina Sufiana dan Ni ketut Purwanti (2010). Penelitian ini berjudul Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Data sekunder digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda, uji F dan uji T. Hasil analisis dari penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas. Sedangkan analisis secara parsial menunjukkan hanya perputaran piutang dan perputaran persediaan yang berpengaruh terhadap profitabilitas.

3. Penelitian I Wayan Septian Aditya Pratama dan I G.A.M. Asri Dwija Putri (2013).

E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2 (2013): 436-450. ISSN: 2302-8556 dikemukakan oleh I Wayan Septian Aditya Pratama dan I G.A.M. Asri Dwija Putri (2013). Penelitian ini berjudul Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang, dan Pertumbuhan Jumlah Nasabah Kredit pada Profitabilitas BPR di Kota Denpasar. Tujuan penelitian ini ialah agar dapat melihat dampak ketiga variabel bebas pada profitabilitas BPR di kota Denpasar periode 2010-2012. Penelitian ini dilakukan di BPR di Kota Denpasar periode 2010-2012. Jumlah


(21)

sampel yang diambil sebanyak 36 unit, dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi non partisipan. Regresi linier berganda merupakan tekhnik analisis yang dipergunakan .Berdasarkan hasil analisis, semua model regresi lolos dalam uji asumsi klasik. Dari hasil analisis yang sudah dilakukan, didapat hasil bahwa ketiga variabel berpengaruh secara simultan pada profitabilitas BPR Di Kota Denpasar periode 2010-2012. Profitabilitas BPR Di Kota Denpasar periode 2010-2012 dipengaruhi oleh ketiga variable bebas tersebut sebesar 33,6 persen, sisanya 66,4 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam model. Pengujian secara parsial menunjukan bahwa hanya variable pertumbuhan jumlah nasabah kredit yang berpengaruh secara parsial pada profitabilitas BPR Di Kota Denpasar periode 2010-2012.Untuk meningkatkan profitabilitas BPR sebaiknya kualitas SDM harus ditingkatkan dan memberikan pelayanan terbaik bagi setiap nasabah terutama nasabah kredit dan berusaha meningkatkan jumlah nasabah kredit yang sehat dan efektif.

4. Penelitian Julkarnain (2011)

Jurnal ilmiah hasil penelitian mahasiswa yang dikemukakan oleh Julkarnain (2011). Penelitian ini berjudul Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20082011. Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang berpengaruh secara simultan terhadap Return On Investment pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 20082011.


(22)

Modal kerja berpengaruh secara parsial terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2008-2011. Perputaran Modal Kerja tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI period 2008-2011. Perputaran Kas tidak berpengaruh secara parsial terhadap Retunrn On Investment (ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2008-2011. Perputaran piutang tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2008-2011.

5. PenelitianHina Agha, Mba, Mphil(2014).

European Scientific Journal January 2014 edition vol.10, No 1 ISSN: 1857 – 7881 dikemukakan olehHina Agha, Mba, Mphil (2014). Penelitian ini berjudul Impact Of Working Capital Management On Profitability. The main purpose of this study is to empirically test the impact of working capital management on profitability. To investigate this relationship between these two, the author collected secondary data from Glaxo Smith Kline pharmaceutical company registered in Karachi stock exchange for the period of 1996-2011. For this purpose, in this study we use variable of return on assets ratio to measure the profitability of company and variables of account receivable turnover, creditors turnover, inventory turnover and current ratio as working capital management criteria. The results of the research show that there is a significant impact of the working capital management on profitability of company. Therefore, managers may enhance the profitability of their firms by minimizing the inventory turnover,


(23)

account receivables ratio and by decreasing creditors turnover ratios but there is no significant effect of increasing or decreasing the current ratio on profitability. So, the results indicate that through proper working capital management the company can increase its profitability. This study will benefit the Pharmaceutical companies in the management of their working capital in such an efficient manner so that they can multiply their profitability.

6. Penelitian Nor Edi Azhar Binti Mohamad dan Noriza Binti Mohd Saad 2010).

International Journal of Business and Management Vol. 5, No. 11; November 2010 dikemukakan oleh Nor Edi Azhar Binti Mohamad dan Noriza Binti Mohd Saad 2010). Penelitian ini berjudul Working Capital Management: The Effect Of Market Valuation and Profitability in Malaysia. The paper is made with an attempt to bridge the gap in the literature by offering empirical evidence about working capital management and its effect to the performance of Malaysian listed companies from the perspective of market valuation and profitability. The secondary data for analysis is retrieved from Bloomberg’s Database of 172 listed companies randomly selected from Bursa Malaysia main board for five year period from 2003 to 2007. The study aims to explore the effects of working capital component i.e cash conversion cycles (CCC), current ratio (CR), current asset to total asset ratio (CATAR), current liabilities to total asset ratio (CLTAR), and

debt to asset ratio (DTAR) to the firm’s performance by looking at firm’svalue i.e Tobin Q (TQ) and profitability i.e. return on asset (ROA) and return on invested capital (ROIC). Applying correlations and multiple regression analysis, the result


(24)

shows that there are significant negative associations between working capital variables with firm’s performance. Thus it highlights the importance of managing

working capital requirements to ensure an improvement in firm’s market value

and profitability and this aspect must form part of the company's strategic and operational thinking in order to operate effectively and efficiently.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1. Pengaruh Tingkat

Perputaran Kas, Piutang, dan Jumlah Nasabah Kredit pada Profitabilitas LPD di Kecamatan UBUD.

Oleh:I Wayan Suteja dan I GdeAry Wirajaya (2013).

Tingkat perputaran kas dan Jumlah Nasabah Kredit tidak berpengaruh positif pada

profitabilitas LPD di Kecamatan UBUD. Sedangkan

Perputaran Piutang berpengaruh positif terhadap

profitabilitas LPD di Kecamatan UBUD secara parsial. variabel x= Perputaran Kas variabel y= profitabilitas. variabel y indikator menggunakan ROE. 2. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdafar di BEI.

Oleh:Nina Sufiana dan Ni ketut Purwanti (2010). Perputaran kas, piutang, dan persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas secara simultan. Secara parsial tingkat perputaran kas tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas

perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI.

variabel x= Perputaran Kas Variabel y= Profitabilitas menggunakan ROA Tidak menggunakan Perputaran persediaan


(25)

No. Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 3. Pengaruh Tingkat

Perputaran Kas, Piutang, dan Pertumbuhan Jumlah Nasabah Kredit pada Profitabilitas BPR di Kota Denpasar. Oleh: I Wayan Septian Aditya Pratama dan I G.A.M. Asri Dwija Putri (2013).

Secara parsial tingkat perputaran kas dan perputaran piutang tidak berpengaruh positif terhadap

profitabilitas BPR di Kota Denpasar. Persamaan variabel x= Perputaran Kas Perbedaan variabel y= Profitabilitas indikatornya menggunkan ROE

4. Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20082011. Oleh: Julkarnain (2011) Modal kerja berpengaruh secara parsial terhadap Return On Investment(ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2008-2011. Perputaran Modal Kerja tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI period 2008-2011. Perputaran Kas tidak berpengaruh secara parsial terhadapRetunrn On Investment (ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di

Penggunaan variabel Modal Kerja (X2), Perputaran Kas (X1) dan Profitabilitas (Y). Penggunaan variabel Modal Kerja sebagai (X1), Penggunaan variabel Perputaran Kas sebagai (X3), Perputaran Modal Kerja (X2), Perputaran Piutang (X4) dan Perusahaan yang di teliti.


(26)

No. Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan BEI periode

2008-2011. Perputaran piutang tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return On Investment(ROI) pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2008-2011. 5. Impact Of

Working Capital Management On Profitability. Oleh:Hina Agha, Mba, Mphil (2014).

Adanya pengaruh yang signifikan Impact Of Working Capital Management terhadap Profitability. Variabel independen: Working Capital (X1) Variabel dependen: Profitabilitas (Y)

6. Working Capital Management: The Effect Of Market Valuation and Profitability in Malaysia. Oleh: Nor Edi Azhar Binti Mohamad dan Noriza Binti Mohd Saad (2010). Terdapat pengaruh yang negatif antara working capital variables with firm’s performance.

2.2 Kerangka Pemikiran

Yang dimaksud dengan perputaran kas adalah berapa kali kas berputar dalam suatu periode tertentu melalui penjualan barang atau jasa. Tingkat perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saatkas


(27)

diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan berarti besar kemungkinan akan semakin rendah perputarannya. Hal ini akan mencerminkan adanya over investment dalam kas, begitu pula sebaliknya. Jumlah kas yang relatif kecil kemungkinan besar akan menyebabkan diperolehnya tingkat perputaran kas yang tinggi. Perputaran kas dapat dihitung dengan membandingkan penjualan bersih dengan jumlah rata-rata kas (Kasmir, 2013). Rata-rata kas dalam perhitungan ini adalah kas akhir yang diperoleh ditambah dengan kas awal dibagi dua. Rasio ini menunjukkan efektivitas manajemen dalam mengelola aset yang digunakan oleh perusahaan. Dengan menghitung tingkat perputaran kas akan dapat diketahui sampaisejauh mana tingkat efisiensi yang dapat dicapai perusahaan dalam mengelola kas untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri.

Komponen penting dalam modal kerja adalah kas, karena dengan adanya kas perusahaan dapat menjalankan kegiatannya. Dalam mengukur tingkat perputaran kas, sumber masuknya kas yang telah tertanam dalam modal kerja adalah berasal dari aktivitas operasional perusahaan dalam satu periode. Makin tinggi tingkat perputaran kas berarti makin cepat kembalinya kas masuk pada perusahaan.

Putra (2012) menyatakan bahwa modal kerja adalah investasi perusahaan angka pendek seperti kas, surat berharga, piutang dan inventori atau seluruh aktiva lancar. Modal kerja sangat dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan, dan modal kerja sangat penting dalam menunjang kelancaran


(28)

kegiatan operasi perusahaan, sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik secara berkesinambungan (Lukman dan Dira, 2009). Apabila perusahaan kekurangan modal kerja, maka perusahan tidak dapat menjalankan kegiatan operasional nya secara efisien, sedangkan bila perusahaan kelebihan modal kerja dapat mengakibatkan banyak dana yang menganggur sehingga dapat memperkecil profitabilitas perusahaan, karena bagaimanapun tujuan setiap kegiatan perusahaan adalah untuk memperoleh laba, dan salah satu cara untuk memperbesar memperoleh laba adalah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan dana perusahaan. Akan tetapi laba yang tinggi belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mengetahui faktor-faktor profitabilitas dalam suatu perusahaan, dapat digunakan rasio keuangan. Ikhsan dan Prianthara (2009 : 106), mengartikan rasio profitabilitas yaitu sumber daya dan aktiva yang dibuat tersedia bagi manajemen untuk menghasilkan penjualan, pendapatan, penghasilan operasi dan rasio ini juga menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva selama periode operasi. Sedangkan Kasmir (2013:196), menyatakan bahwa rasio profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, ditunjukkan dengan laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan peurusahaan untuk


(29)

menghasilkan laba dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut. Dari pengertian beserta penjelasan di atas, profitabilitas mempunyai arti penting dalam kegiatan usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitasnya, maka kelangsungan kegiatan usaha perusahaan tersebut akan terus terjamin. 2.2.1 Pengaruh Tingkat Perputaran Kas terhadap Profitabilitas (ROA)

Perputaran kas merupakan perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas ratarata. Perputaran kas menunjukkan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi perputaran kas ini akan semakin baik. Karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya dan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar pula (Kasmir, 2013). Hal ini sejalan dengan penelitian Rahma (2011) dan Rahmasari (2011) yang menyatakan perputaran kas berpengaruh terhadap profitabiltas


(30)

2.2.2 Keterkaitan Modal Kerja dan Profitabilitas

Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan (Rahma Aulia, 2011). Untuk dapat menentukan jumlah modal kerja yang efisien, terlebih dahulu diukur dari elemen-elemen modal kerja. Menurut Esra dan Apriweni (2002), dalam pengelolaan modal kerja perlu diperhatikan tiga elemen utama modal kerja, yaitu kas, piutang dan persediaan. Dari semua elemen modal kerja dihitung perputarannya. Semakin cepat tingkat perputaran masing-masing elemen modal kerja, maka modal kerja dapat dikatakan efisien. Tetapi jika perputarannya semakin lambat, maka penggunaan modal kerja dalam perusahaan kurang efisien.

Hal tersebut juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Aulia Rahma (2011) dan Reddy (2011) menyatakan bahwa Manajemen modal kerja yang terdiri dari perputaran kas, perputaran persediaan dan perputaran modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Artinya, perusahaan yang dikatakan memiliki tingkat profitabilitas tinggi berarti tinggi pula efisiensi penggunaan modal kerja yang digunakan perusahaan tersebut. Berkaitan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa manajemen modal kerja yang meliputi perputaran kas, perpitaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

2.2.3 Pengaruh Tingkat Perputaran Kas dan Modal Kerja secara parsial terhadap Profitabilitas (ROA)

Tingkat perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan akan selalu mempengaruhi jumlah penjualan yang dihasilkan, pada saat


(31)

perputaran mengalami peningkatan maka akan memberikan peningkatan terhadap profitabilitas. Berikut adalah gambar skema paradigma pemikiran:

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:64) menjelaskan tentang hipotesis sebagai berikut : “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta –fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik”.

Perputaran Kas • Penjualan Bersih • Rata-rata Kas

Modal Kerja • Aktiva Lancar • Kewajiban Lancar

Profitabilitas ROA (Return on Assets)

• Laba Bersih • Total Aktiva

Nina Sufiana dan Ni ketut Purwanti (2010).

Hina Agha, Mba, Mphil(2014).


(32)

Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus diuji secara empiris. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

H1: Adanya Pengaruh Perputaran Kas terhadap Profitabilitas (ROA) pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI.

H2: Adanya Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROA) pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI secara parsial.

H3: Adanya Pengaruh Perputaran Kas dan Modal Kerja bersama-sama terhadap Profitabilitas (ROA) pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI.


(33)

6 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Objek dari penelitian ini adalah Perputaran Kas, Modal Kerja, dan Profitabilitas (ROA) pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI . Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan PT.Tunas Baru Lampung Tbk, PT.Austindo Nusantara Jaya Tbk, PT.Bisi Internatioanal Tbk, PT.Sinar Mas Agro Resources Technology Tbk, PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk, PT.Dharma Samudra Fishing Industries Tbk.

Hal ini dipilih karena permasalahan internal dari perusahaan ini serta data yang dibutuhkan merupakan data sekunder.

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mendefinisikan objek penelitian sebagai berikut:

“Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu)." Sedangkan menurut pengertian menurut Suharsmi Arikunto (2006:29) objek penelitian adalah :

“Sesuatu yang merupakan inti dari problematika penetian”. Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa objek penelitian adalah suatu sasaran ilmiah


(34)

dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk mendapatkan data tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda.

3.2 Metode Penelitian

Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus-menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah penelitian harus dilakukan dengan menggunakan metode penelitian. Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Untuk lebih jelasnya ada beberapa pengertian metode penelitian menurut para ahli yaitu :

menurut Sugiyono (2010:2) menjelaskan bahwa:

“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Sedangkan pengertian Menurut I Made Wirartha (2006:68) metode penelitian adalah sebagai berikut :

“Suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkancara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusunlaporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.”


(35)

Dalam metode penelitian ada dua jenis metode yaitu deskriptif dan verifikatif. Adapun pengertian dari metode deskriptif menurut Moh. Nazir (2005: 54) adalah :

“Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.”

Penelitian verifikatif menurut Mashuri (2008:45) yaitu: “ metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupannya.

Berdasarkan dengan hal diatas, maka metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan verifikatif.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

Definisi dari desain penelitian menurut Moh. Nazir (2003:11) adalah : “Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, mulai tahap persiapan sampai tahap penyusunan laporan.”

Sedangkan menurut Husein Umar (2005:54-55) desain penelitian

adalah: “Rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian”.


(36)

Meninjau definisi desain penelitian yang telah dilakukan oleh Moh. Nazir dan Husein Umar diatas, penulis berasumsi desain penelitian merupakan semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan dengan cara memilih, mengumpulkan dan menganalisis data yang diteliti pada waktu tertentu.

implementasi jenis penelitian deskriptif pada penelitian ini yaitu Perputaran Kas sebagai independen (X1) dan Modal Kerja (X2), Profitabilitas (ROA) (Y).

Penelitian verifikatif pada penelitian ini yaitu metode yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan dari data statistik sehingga kita bisa melihat pengaruh dari variabel-variabel lain.

3.1

Desain Penelitian (X1)

(X2)


(37)

Keterangan :

X1 = Perputaran Kas X2 = Modal Kerja

Y = Profitabilitas (ROA) 3.2.2 Operasional Variabel

Menurut Masyhuri dan Zainuddin (2008:122) menyatakan variabel dan operasional adalah : “Variabel adalah sesuatu yang berubah-ubah atau tidak tetap. Variabel dapat juga diartikan sebagai konsep dalam bentuk kongkrit atau bentuk operasional.”

Menurut Sugiono (2009:36) mendifinisikan pengertian variabel sebagai berikut : “Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”

Jadi variabel bebas yaitu variabel yang keberadaanya tidak dipengaruhi oleh variabel lain akan tetapi mempengaruhi variabel lainnya.

Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002:69) pengertian operasional variable adalah : “ Operasional adalah penentuan contruct sehingga menjadi variable yang dapat diukur. Sedangkan variabel adalah contruct yang di ukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena.”

Sedangkan variabel bebas menurut Sugiono (2009:39), menyatakan bahwa: “Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.


(38)

Berdasarkan judul penulis ajukan yaitu Pengaruh Perputaran Kas dan Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di BEI. Maka dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa judul tersebut merupakan variabel mandiri, dan mempunyai indikator variabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Varibel Konsep Variabel Indikator Skala

Profitabilitas (Y)

Sartono (2008:122) menyatakan

profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan dalam mengelola aset yang ada dan modal yang dimiliki untuk mendapatkan laba.

Profitabilitas (ROA) :

• Laba Bersih Setelah Pajak • Total Assets

=

Ratio

Perputaran Kas (X1)

Menurut Riyanto (2001 : 95) ”Perputaran kas adalah perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata”. Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan.

Perputaran Kas :

• Penjualan Bersih • Rata-rata Kas

= Penjualan Bersih


(39)

Varibel Konsep Variabel Indikator Skala Modal Kerja

(X2)

Menurut Putra (2012), Modal kerja adalah investasi perusahaan jangka pendek seperti kas, surat berharga, piutang dan inventori atau seluruh aktiva lancar.

Modal Kerja :

Aktiva Lancar

Kewajiban Lancar

=

Ratio

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder. Sugiyono (2008:137) mengungkapkan bahwa, “Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.”

Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan-laporan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti yaitu data tentang Profitabilitas (ROA), Perputaran Kas, dan Perputaran Piutang pada Perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.


(40)

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Untuk menunjang hasil penelitian, maka peneliti melakukan pengelompokan data yang diperlukan kedalam dua golongan, yaitu:

1. Populasi

Pengertian populasi menurut Narimawati Umi (2008:72), adalah: “Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai informasi yang ditetapkan oleh peneliti, sebagai unit analisis penelitian”.

Berdasarkan pengertian di atas, populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indnesia dari tahun 2010 sampai 2014 yaitu:

Tabel 3.2

Daftar Sampel Perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014

NO PERUSAHAAN

1 PT.Tunas Baru Lampung, Tbk. 2 PT.Austindo Nusantara Jaya, Tbk. 3 PT.Bisi International, Tbk.

4 PT.Sinar Mas Agro Resources Technology,Tbk. 5 PT.PP London Sumatra Indonesia,Tbk.


(41)

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2005:56) sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode purposive sampling. Menurut Sugiyono (2006:61) Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah berupa laporan keuangan selama 5 periode (Times Series) dari tahun 2010– 2014 dan di ambil 6 Perusahaan (Cross Section) perusahaan perkebunan yang terdaftar di bursa efek Indonesia, jumlah sampel yang diambil 30 ( Pool Data )data sehingga cukup untuk melakukan penelitian tersebut.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiono (2010 :224) Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujun utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memnuhi standar data yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam mendapatkan data tersebut diperoleh melalui :

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang akan digunakan menjadi landasan teori masalah yang diteliti. Dalam kepustakaan


(42)

ini penulis membaca dan mempelajari buku–buku, literatur, dan materi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Studi Literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori–teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti. Studi literatur tersebut didapat dari berbagai sumber antara lain yaitu, sebagai berikut :

a. Berbagai jurnal–jurnal b. Media internet

Dalam penelitian ini digunakan metode observasi nonpartisipan. Dalam metode observasi non partisipan, pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan secara independen (Sugiyono, 2007:139). Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati, mencatat dan mempelajari catatan–catatan yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh yaitu laporan keuangan.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

A. Analisis Data Deskriptif (Kualitatif)

MenurutSugiyono (2011:147)menyatakan bahwa :

“Metode Analisis Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”


(43)

Berdasarkan teori diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis kualitatif digunakan untuk menggambarkan bagaimana Perputaran Kas dan Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010-2014.

Rumus-rumus untuk mengukur Perputaran Kas, Modal Kerja, dan Profitabilitas (ROA) sebagai berikut :

1. Perputaran Kas

2. Modal Kerja

3. Profitabilitas

Sedangkan untuk perkembangan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Pn= Perkembangan tahun sekarang Pn-1= Perkembangan tahun sebelumnya

= 100%

Perputaran Kas = Penjualan Bersih

Modal Kerja =Aktiva Lancar-Kewaajiban Lancar


(44)

B. Analisis Data Verifikatif (Kuantitatif)

MenurutSugiyono (2008:31),analisis verifikatif adalah sebagai berikut : Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris.

Adapun langkah–langkah dalam pengujian statistik yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

1. Analisis Regresi Berganda

Pengertian analisis regresi berganda menurutSugiyono (2010:277), adalah sebagai berikut :

Analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Dalam penelitian ini, analisis regregi berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh perputaran kas dan modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Persamaan analisis regresi berganda adalah sebagai berikut :

Keterangan : Y = Profitabilitas

= Perputaran Kas = Modal Kerja


(45)

= Konstanta Intersep

= Koefisien Regresi Variabel Perputaran Kas = Koefisien Regresi Variabel Modal Kerja = Tingkat Kesalahan (error term)

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil yang akurat pada analisis regresi berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik.Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi–asumsi klasik yang merupakan dasar dalam model regresi berganda yang dilakukan sebelum dilakukannya pengujian terhadap hipotesis. Beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan analisis regresi berganda sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel–variabel yang diteliti, yaitu terdiri atas :

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

• Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. • Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.


(46)

b) Uji Multikolinieritas

Uji miltikolinearitas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebas (korelasinya 1 atau mendekati 1). Untuk mengetahui suatu model regresi bebas dari multikolinearitas, yaitu dengan melihat angka VIF (Variance Inflation Factor) harus kurang dari 10 dan angka tolerance lebih dari 0,1.

c) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji, apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atautidaknya heteroskedastisitas itu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan residualnya (Gujarati, 2003:362). Adapun dasar untuk menganalisisnya, adalah :

• Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka, mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.

• Jika tidak ada pola yang tertentu serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka, tidak terjadi heteroskedastisitas.

d) Uji Autokorelasi

Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang


(47)

diperoleh menjadi tidak efisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W). Kriteria uji: bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson:

• Jika nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du) maka, koefisien autokorelasi sama dengan nol, yang berarti tidak ada autokorelasi positif.

• Jika nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau lower bound (dl) maka, koefisien autokorelasi lebih besar dari nol,yang berarti ada autokorelasi positif.

• Jika nilai DW lebih besar dari pada (4-dl) maka, koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, yang berarti ada autokorelasi negatif.

• Jika nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah(dl) atau nilai DW terletak diantara (4-du) dan (4-dl) maka,hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).


(48)

Analisis korelasi adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar variabel. Arah dinyatakan dalam positif dan negatif, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi dapat dinyatakan -1≤ R ≤ 1 apabila:

• Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif. • Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.

Interprestasi dari nilai koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

• Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika variabel independen naik, maka variabel dependen turun, dan jika variabel independen turun, maka variabel dependen naik).

• Jika r = +1 atau mendekati +1, maka terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen dan variabel dependen dan hubungannya searah (jika variabel independen naik, maka variabel dependen naik, dan jika variabel independen turun, maka variabel dependen turun).

Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut:


(49)

Tabel 3.3

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.000.199 Sangat rendah

0.200.399 Rendah

0.400.599 Hubungan Cukup

0.60–0.799 Kuat

0.80–1.00 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2008:184)

4. Koefisien Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Untuk mencari besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel tak bebas digunakan koefisien determinan dengan rumus:

KD = x 100%

Dimana:

KD = Koefisien Determinasi (Seberapa jauh perubahan variabel Y Diper gunakam

oleh variabel X)


(50)

100% = Pengali yang dinyatakan dalam persentase 3.2.5.2. Pengujian Hipotesis

Pengertian hipotesis menurut (Umi Narimawati, 2007:59) adalah sebagai berikut :

“Jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harusdiuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan).”Hipotesis merupakan proposisi yang ditampilkan dalam pernyataan yang akan diuji secara empiris (bukan lagi berupa konsep, namun telah berupa variabel).

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, yaitu perputaran kas dan modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:

1. Merumuskan Hipotesis Statistik


(51)

Tabel 3.4

Rumusan Hipotesis Secara Simultan

Hipotesis Pengaruh Perputaran Kas dan Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROA)

H0 :β1,β2 = 0 Perputaran Kas dan Modal Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).

Ha :β1 ,β2≠ 0 Perputaran Kas dan Modal Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).

Tabel 3.5

Rumusan Hipotesis Secara Parsial

Hipotesis Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas (ROA) H0 :β1 = 0 Perputaran Kas berpengaruh tidak signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA).

Ha :β1≠ 0 Perputaran Kas berpengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).

Hipotesis Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (ROA)

H0 :β2 = 0 Modal Kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).

Ha :β2 ≠ 0 Modal Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).


(52)

2. Melakukan uji dua pihak (two tail test) untuk setiap koefisien regresi baik secara parsial maupun simultan sebagai berikut:

a. Pengujian Secara keseluruhan (Simultan) Hipotesis pada pengujian secara simultan ini adalah: H0 : β1 = β2 = 0

Ha : sekurang-kurangnya terdapat sebuah β ≠ 0

Rumus pengujian pada koefisien regresi secara keseluruhan (simultan) sebagaiman yang diungkapkan Gujarati (2005: 258) adalah sebagai berikut:

Untuk satu variabel bebas nilai R2 sama dengan r2. Statistic uji di atas mengikuti distribusi F dengan derajat bebas db1 = k dan db2 = n–K 1, dengan K adalah banyaknya parameter. Adapun kriteria uji hipotesisnya adalah:

F hitung≥ F tabel, dengan α = 5 % maka tolak H0 artinya signifikan . F hitung≤ F tabel, dengan α = 5 % maka terima H0 artinya tidak signifikan .

b. Pengujian Secara Parsial

Hipotesis operasional dalam pengujian secara parsial ini adalah : H0 : βi = 0

Ha : βi ≠ 0 Dimana, i = 1, 2

Untuk menguji koefisien regresi secara individual, rumus menurut Gujarati (2005: 134) adalah sebagai berikut:


(53)

Dimana : i = 1, 2

βi = koefesien regresi ke–i Seβi =standar error koefesienke–i

Statistik uji di atas mengikuti distribusi dengan derajat bebas n –k –1 , k merupakan banyaknya parameter pada persamaan regresi. Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

t hitung≥ t table, dengan α = 5 % maka tolak H0 artinya signifikan

t hitung ≤ t table ≤ t hitung, dengan α = 5 % maka terima H0 artinya tidak signifikan.

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis serta

Penarikan Kesimpulan.Penggambaran daerah penerimaan atau penolakan hipotesis beserta kriteria dan kesimpulannya akan dijelaskan berikut ini,

1) Hasil F hitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

Gambar 3.2


(54)

a. Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif. b. Tolak H0 jika Fhitung < Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif. c. Tolak H0 jika nilai Fhitung < 0,05

2) Hasil t hitung dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria :

Gambar 3.3

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Parsial

a) Jika t hitung > t tabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.

b) Jika -t hitung≤ t tabel ≤ t hitung maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c) t hitung dicari dengan rumus perhitungan t hitung

d) t tabel dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan db = (n –k–1)


(55)

4. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan).

Kesimpulannya, Perputaran Kas dan Modal Kerja berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap Profitabilitas (ROA). Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α= 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


(1)

100% = Pengali yang dinyatakan dalam persentase 3.2.5.2. Pengujian Hipotesis

Pengertian hipotesis menurut (Umi Narimawati, 2007:59) adalah sebagai berikut :

“Jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harusdiuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan).”Hipotesis merupakan proposisi yang ditampilkan dalam pernyataan yang akan diuji secara empiris (bukan lagi berupa konsep, namun telah berupa variabel).

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, yaitu perputaran kas dan modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:

1. Merumuskan Hipotesis Statistik


(2)

Tabel 3.4

Rumusan Hipotesis Secara Simultan

Hipotesis Pengaruh Perputaran Kas dan Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROA)

H0 :β1,β2 = 0 Perputaran Kas dan Modal Kerja tidak

berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).

Ha :β1 ,β2≠ 0 Perputaran Kas dan Modal Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).

Tabel 3.5

Rumusan Hipotesis Secara Parsial

Hipotesis Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas (ROA) H0 :β1 = 0 Perputaran Kas berpengaruh tidak signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA).

Ha :β1≠ 0 Perputaran Kas berpengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).

Hipotesis Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (ROA)

H0 :β2 = 0 Modal Kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).

Ha :β2 ≠ 0 Modal Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).


(3)

2. Melakukan uji dua pihak (two tail test) untuk setiap koefisien regresi baik secara parsial maupun simultan sebagai berikut:

a. Pengujian Secara keseluruhan (Simultan) Hipotesis pada pengujian secara simultan ini adalah: H0 : β1 = β2 = 0

Ha : sekurang-kurangnya terdapat sebuah β ≠ 0

Rumus pengujian pada koefisien regresi secara keseluruhan (simultan) sebagaiman yang diungkapkan Gujarati (2005: 258) adalah sebagai berikut:

Untuk satu variabel bebas nilai R2 sama dengan r2. Statistic uji di atas mengikuti distribusi F dengan derajat bebas db1 = k dan db2 = n–K 1, dengan K adalah banyaknya parameter. Adapun kriteria uji hipotesisnya adalah:

F hitung≥ F tabel, dengan α = 5 % maka tolak H0 artinya signifikan . F hitung≤ F tabel, dengan α = 5 % maka terima H0 artinya tidak signifikan .

b. Pengujian Secara Parsial

Hipotesis operasional dalam pengujian secara parsial ini adalah : H0 : βi = 0

Ha : βi ≠ 0 Dimana, i = 1, 2

Untuk menguji koefisien regresi secara individual, rumus menurut Gujarati (2005: 134) adalah sebagai berikut:


(4)

Dimana : i = 1, 2

βi = koefesien regresi ke–i Seβi =standar error koefesienke–i

Statistik uji di atas mengikuti distribusi dengan derajat bebas n –k –1 , k merupakan banyaknya parameter pada persamaan regresi. Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

t hitung≥ t table, dengan α = 5 % maka tolak H0 artinya signifikan

t hitung ≤ t table ≤ t hitung, dengan α = 5 % maka terima H0 artinya tidak signifikan.

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis serta

Penarikan Kesimpulan.Penggambaran daerah penerimaan atau penolakan hipotesis beserta kriteria dan kesimpulannya akan dijelaskan berikut ini,

1) Hasil F hitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

Gambar 3.2


(5)

a. Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif. b. Tolak H0 jika Fhitung < Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif. c. Tolak H0 jika nilai Fhitung < 0,05

2) Hasil t hitung dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria :

Gambar 3.3

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 Secara Parsial

a) Jika t hitung > t tabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.

b) Jika -t hitung≤ t tabel ≤ t hitung maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c) t hitung dicari dengan rumus perhitungan t hitung

d) t tabel dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan db = (n –k–1)


(6)

4. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan).

Kesimpulannya, Perputaran Kas dan Modal Kerja berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap Profitabilitas (ROA). Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α= 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

27 255 82

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 78 93

Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

2 23 17

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN KOMPONEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 4 28

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 14 21

Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Leverage Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Konstruksi dan Bangunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 2 1

Pengaruh Perputaran Kas Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

4 57 109

Pengaruh Perputaran Total Aktiva dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Pengembalian Investasi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 11 1

Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Pertambangan Logan dan Mineral yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

0 7 58

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014

0 0 16