Profil Keluarga Dampingan Program

1 BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN KKN PPM Universitas Udayana merupakan suatu program yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Udayana, yang kegiatan atau program ini berwujud sebuah pengabdian kepada masyarakat di suatu desa yang menjadi lokasi KKN PPM. Salah satu pogram kerja di dalam KKN PPM yang wajib dilakukan oleh para mahasiswa peserta KKN-PPM adalah program keluarga dampingan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi bantuan kesejahteraan hidup keluarga yang tergolong keluarga prasejahtera yang memerlukan semangat dan dukungan dengan cara menyarankan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dan berusaha menggali potensi-potensi dalam lingkungan keluarga dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat respon yang baik oleh masyarakat di desa.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Identitas keluarga I Nengah Sadra yang menjadi objek keluarga dampingan adalah seperti tabel berikut: Tabel 1. Identitas keluarga dampingan No Nama Status Umur thn Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan 1. I Nengah Sadra Kepala Keluarga KK 39 Lk Tamat SD Petani Buruh Bangunan 2. Ni Wayan Kasim Ibu KK 63 Pr Tidak sekolah Tidak Bekerja 3. I Nyoman Kingsan Istri KK 36 Pr Tamat SD Petani Buruh Petani 4. Ni Wayan Intaran Anak I KK 16 Pr SMA Belum Bekerja 2 5. Ni Made Keling Anak II KK 13 Pr SMP Belum Bekerja 6 Nyoman Sena Trinata Anak III KK 6 Lk SD Belum Bekerja Bapak I Nengah Sadra tinggal di Banjar Malet Tengah, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Beliau bekerja sebagai buruh kebun yang merawat kebun milik orang lain dan terkadang menjadi buruh bangunan. Bapak Nengah tinggal di rumah sederhana yang hanya berukuran 6m x 4m, bertembokan batako dengan hanya memiliki 2 kamar untuk 5 anggota keluarganya. Keluarga ini mempunyai dapur sederhana yang masih menggunakan kayu bakar sebagai sarana memasak, beberapa ternak ayam yang mereka ternakan untuk dijual pada saat keadaan darurat, dan sedikit lahan pertanian berukuran sekitas 12m x 10m. Mereka belum memiliki toilet, untuk kebutuhan air, mereka memanfaatkan air hujan atau terkadang air pam yang di tampung di dalam sumur. Keluarga ini beragama Hindu. Dalam kehidupan sehari-hari, pengambilan keputusan berada di tangan KK yakni bapak I Nengah Sadra.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan dari seseorang. Dalam hal ini pengukuran ekonomi dari keluarga dampingan bertujuan untuk mengidentifikasi sumber pendapatan keluarga dampingan untuk memenuhi pengeluaran keluarga dampingan, seperti kebutuhan sehari – hari. Untuk itu dalam mengukur tingkat kesejahteraan keluarga dampingan I Nengah Sadra diperlukan dua hal, yaitu pendapatan keluarga dampingan dan pengeluaran keluarga dampingan. Lebih jelasnya akan tercantum pada sub – sub berikut :

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Bapak I Nengah Sadra termasuk ke dalam salah satu keluarga pra- sejahtera di Banjar Malet Tengah, Desa Tiga. Pendapatan yang diperoleh setiap harinya tidak menentu, sebab dia bekerja sebagai buruh bangunan dan petani, dengan pendapatan sehari berkisar Rp. 30.000 - Rp.50.000. Dibantu oleh sang istri yang hanya mendapat upah Rp. 30.000 per hari dari hasilnya bekerja sebagai buruh petani itupun jika ada yang memintanya bekerja di kebun. 3 Untuk Memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mendadak, Bapak Nengah terkadang menjual ayam hasil ternaknya dan anyaman yang ia buat sendiri.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga Dalam Sebulan

Pengeluaran dari BapakI Nengah Sadra antara lain: - Kebutuhan Sehari-hari Untuk pengeluaran konsumsi dapur sehari – hari keluarga Bapak I Nengah Sadra hanya mengeluarkan biaya untuk membeli lauk pauk, untuk beras keluarga beliau sudah mendapat jatah beras raskin setiap bulannya yang diberikan oleh desa. Rincian biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut : Belanja per-hari Rp 50.000 x 30 hari = Rp. 1.500.000 Listrik Rp. 30.000 + Air Rp. 20.000 = Rp. 50.000 Total = Rp 1.550.000 - Pendidikan Bapak I Nengah Sadra memiliki 3 orang anak yang masing-masing mengenyam pendidikan SMA, SMP, dan SD. Rincian biaya yang dikeluarkan dalam bidang pendidikan antara lain : SPP Anak I = Rp. 110.000 SPP Anak II = Rp. 35.000 SPP Anak III = Rp. 35.000 Total = Rp. 180.000 - Kesehatan Dalam hal pengeluaran untuk kesehatan, Bapak I Nengah Sadra telah memiliki Kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM sehingga untuk berobat ke rumah sakit tidak mengeluarkan biaya dandapat meringankan beban pengeluaran dari Bapak I Nengah Sadra. 4 - Sosial Untuk pengeluaran di bidang sosial Bapak I Nengah Sadra mengeluarkan ± Rp.100.000 setiap tiga bulan. Dana sebesar itu digunakan untuk iuran banjar. Namun selain pengeluaran pasti setiap tiga bulannya, pengeluaran sosial yang secara mendadak seperti kematian, pernikahan, dan yang lainnya juga akan dikeluarkan oleh keluarga Bapak I Nengah Sadra, dengan jumlah yang disesuaikan dengan kemampuan beliau. 5 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak I Nengah Sadra sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu :

2.1.1 Masalah Ekonomi

Hasil dari pekerjaan yang ditekuni Bpk. I Nengah Sadra kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini disebabkan karena pengeluaran mereka tidak sebanding dengan penghasilan yang didapatkannya.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Berdasarkan hasil penelusuran, didapatkan bahwa keluarga ini tidak memiliki masalah kesehatan maupun riwayat penyakit kronis yang menurun. Selain itu, akses air yang masih sulit menyebabkan kebiasaan mencuci tangan di keluarga ini masih kurang yang nantinya dapat memunculkan penyakit dalam keluarga ini seperti diare dan lain-lain.

2.1.3 Masalah Penataan Bangunan

Bapak I Nengah Sadra tinggal bersama anak dan ibunya di rumah dengan hanya tersedia 2 ruangan yang sempit dengan penerangan yang kurang dan jendela yang jarang dibuka. Tidak adanya Toilet yang mamadai juga menjadi permasalahan keluarga ini.

2.1.4 Masalah pendidikan

Bapak I Nengah Sadra memiliki 3 orang anak yang masih sekolah, masing-masing dari mereka duduk di kelas 3 SMA, 1 SMP, dan 1 SD. Anak pertamanya, yaitu Ni Wayan Intaran memiliki semangat yang tinggi dalam belajar dan memiliki berprestasi prestasi yang bagus disekolah semenjak SD, putri kedua yaitu Ni Made Keling juga memiliki prestasi yg cukup bagus. Namun mereka terkadang menemukan kesulitan dalm pelajaran disekolah, terutama pelajaran matematika, selain itu biaya pendidikan yang semakin tinggi setiap tahunnya menjadi keluhan yang serius bagi keluarga bapak Nengah. 6 2.2 Masalah Prioritas 2.2.1 Masalah ekonomi Masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah melakukan beberapa kali kunjungan dimana kunjungan ini dilakukan hampir setiap hari pada jam tertentu. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai sebuah permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga Bapak Nengah Sadra, yaitu masalah perekonomian keluarga. Keluarga Bapak I Nengah Sadra merupakan keluarga yang kurang mampu, karena hanya bertumpu pada pekerjaan sebagai seorang buruh dimana pendapatannya atau penghasilan keluarganya sekali bekerja ± Rp 70.000. Melihat kondisi yang sedemikian rupa, hal ini sangatlah memprihatinkan, karena penghasilannya tidak begitu menutupi pengeluaran.

2.2.2 Penataan Bangunan

Kurangnya sirkulasi udara sehingga menyebabkan ruangan tempat tinggal mereka menjadi lembab dan padatnya perabotan mengurangi kenyamanan dalam ruangan tersebut. Tidak adanya tempat penampungan air yang bersih di lingkungan rumah Bapak Nengah dan toilet yang tidak memadai menjadikan kehidupan keluarga ini menjadi lebih sulit. Hal tersebut juga berimbas pada masalah kesehatan dimana sulit terlaksananya kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat. 2.2.3 Pendidikan Kurang bimbingan pada saat belajar dirumah, pegangan materi yang kurang dan beberapa materi pembelajaran yg kurang jelas pada saat pembelajaran di sekolah membuat anak-anak dari Bapak Nengah sedikit kesulitan dalam pendidikannya. Akibatnya saat mengerjakan PR, anak Bapak Nengah kurang bisa mengerjakannya, bahkan sampai tidak mengerjakannya. 7 BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam pendampingan keluarga pra sejahtera ini, adapun realisasi kegiatan pemecahan masalah yang dilaksanakan selama satu bulan antara lain: 1 Realisasi Masalah Ekonomi Hasil dari pekerjaan yang ditekuni Bpk. I Nengah Sadra tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk itu, penulis memberikan saran untuk mencari pekerjaan sampingan yang dapat di kerjakan disela-sela waktu kosong bersama keluarga, karena selain menambah penghasilan juga dapat menambah keeratan hubungan keluarga seperti pembuatan canang, jajan bali, dan hal-hal lain yang diperlukan sehari-hari namun sedikit orang yang menyediakan. 2 Pendidikan Keluhan masalah pendidikan yang ada dalam keluarga ini dikarenakan permasalahan ekonomi. Diharapkan dengan teratasinya masalah ekonomi dalm keluarga ini juga dapat menyelesaikan masalah pendidikannya. Pemberian pengertian beasiswa Bidikmisi dan contoh-contoh formulir bidikmisi juga diharapkan membantu permasalahan pendidikan yang dialami keluarga bapak Nengah. Selain itu bimbingan belajar yang diberikan selama hampir satu bulan mengenai materi yang belum dipahami diharapkan dapat berguna dan mampu dipahami serta direalisasikan dalam menempuh pendidikan anak Bapak Nengah. Adapun solusi yang dapat diberikan dalam hal pendidikan yaitu belajar kelompok bersama teman-teman sehingga pelajaran yang tidak dimengerti jadi dapat dimengerti dengan saling sharing pengetahuan. 3 Penataan Bangunan Solusi yang dapat diberikan untuk keluarga ini yaitu untuk membuka pintu dan jendela sebagai sirkulasi udara, serta penulis melakukan peningkatan kesadaran mengenai perilaku hidup bersih dan sehat dengan melakukan edukasi mengenai PHBS. Adapun beberapa edukasi yang dilakukan penulis adalah :  Edukasi mengenai cara mencuci tangan yang benar, kapan cuci tangan sebaiknya dilakukan, dan pentingnya cuci tangan.  Edukasi mengenai sikat gigi yang baik dan benar. 8

3.2. Jadwal Kegiatan